NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang CEO

Balas Dendam Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anjar Sidik

Riska tak pernah menyangka hidupnya yang sederhana akan terbalik begitu saja setelah pertemuannya dengan Aldo Pratama, CEO muda yang tampan dan penuh ambisi. Sebuah malam yang tak terduga mengubah takdirnya—ia hamil di luar nikah dari pria yang hampir tak dikenalnya. Dalam sekejap, Riska terjebak dalam lingkaran kehidupan Aldo yang penuh kemewahan, ketenaran, dan rahasia gelap.

Namun, Aldo bukanlah pria biasa. Di balik pesonanya, ada dendam yang membara terhadap keluarga dan masa lalu yang membuat hatinya dingin. Baginya, Riska adalah bagian dari rencana besar untuk membalas luka lama. Ia menawarkan pernikahan, tetapi bukan untuk cinta—melainkan untuk balas dendam. Riska terpaksa menerima, demi masa depan anaknya.

Dalam perjalanan mereka, Riska mulai menyadari bahwa hidup bersama Aldo adalah perang tanpa akhir antara cinta dan kebencian. Ia harus menghadapi manipulasi, kesalahpahaman, dan keputusan-keputusan sulit yang menguji kekuatannya sebagai seorang ibu dan wanita. Namun, di bal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjar Sidik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Pernikahan Tanpa Cinta

Aula besar yang dipenuhi dengan bunga mawar putih dan lampu-lampu kristal itu tampak mewah, tetapi suasananya terasa dingin, hampir tanpa jiwa. Pernikahan Riska dan Aldo diselenggarakan dengan megah, sesuai dengan citra dan status Aldo sebagai seorang CEO besar. Namun, jauh dari kesan bahagia, pernikahan ini hanya terasa seperti sebuah perjanjian dingin, jauh dari bayangan pernikahan yang penuh cinta dan kehangatan.

Riska berdiri dengan gaun pengantin putih yang elegan, tapi wajahnya menyiratkan kegelisahan. Perasaannya campur aduk antara rasa takut, kecewa, dan tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Di sampingnya, Aldo berdiri dengan tenang, tatapannya dingin tanpa emosi sedikit pun. Ia menatap Riska sekilas, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain seolah-olah keberadaan Riska hanyalah formalitas belaka.

Di altar, ketika mereka saling bertukar janji pernikahan, Aldo mengucapkan kata-kata itu dengan suara yang jelas, tapi tanpa perasaan. Setiap kalimat yang ia ucapkan terdengar datar, tanpa kehangatan atau kelembutan. Riska hanya bisa menggigit bibir, menahan perih di dalam hatinya. Pernikahan ini bukan tentang cinta; ini tentang tanggung jawab, dan Aldo tidak pernah berusaha menyembunyikan fakta itu.

---

Setelah acara selesai dan para tamu mulai meninggalkan tempat, Aldo mendekati Riska, matanya tajam, seolah menguji reaksinya.

“Mulai sekarang, kamu adalah istriku. Tapi jangan berharap lebih dari itu, Riska,” katanya dengan nada dingin. “Aku tidak mencintaimu, dan pernikahan ini hanya demi reputasi perusahaan. Jadi jangan pernah berpikir untuk mendapatkan lebih dariku.”

Riska menatapnya dengan pandangan terluka, namun ia menolak untuk menunjukkan kelemahan di hadapan Aldo. “Aku tidak pernah meminta apa pun darimu, Aldo. Aku tahu ini semua hanya kesepakatan untuk melindungi nama baikmu.”

Aldo tersenyum tipis, sinis. “Bagus kalau kamu paham. Kalau begitu, mari kita jalani ini dengan baik, tanpa ada drama. Aku akan menyediakan semua yang kamu butuhkan, tapi jangan pernah berharap lebih dari itu.”

Riska merasakan hatinya semakin hancur mendengar kata-kata dingin itu. Tetapi ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan pria yang hanya melihatnya sebagai beban. Ia berusaha menguatkan dirinya, menatap balik dengan mata yang tegar.

“Baiklah, Aldo. Aku bisa menjalani hidup tanpa cinta darimu. Aku hanya berharap kamu tidak menghalangi hakku sebagai ibu dari anak yang kita miliki.”

Aldo menatapnya tajam, seolah kata-kata Riska itu sedikit mengguncangnya. Namun, ia segera mengembalikan ekspresinya yang dingin.

“Kamu bisa menjadi ibu, tapi jangan pernah berpikir untuk melibatkan anak ini dalam permainan perasaan,” kata Aldo dengan nada tajam. “Anak ini akan menjadi bagian dari hidupku juga, dan aku tidak akan membiarkan dia tumbuh tanpa disiplin dan kontrol.”

Riska mengangguk pelan, meski di dalam hatinya ia merasa khawatir. Bagaimana nasib anak mereka di tangan pria seperti Aldo? Ia tahu bahwa Aldo memiliki sifat yang dingin dan tegas, tapi ia juga tahu bahwa pria itu memiliki sisi yang gelap yang penuh dengan dendam dan ambisi.

---

Malam itu, di dalam kamar mereka yang besar namun terasa hampa, Aldo dan Riska duduk berseberangan, masing-masing dengan pikirannya sendiri. Riska merasa suasana begitu mencekam, sementara Aldo terlihat tenggelam dalam pikirannya, tak mengatakan sepatah kata pun sejak mereka masuk ke kamar.

Akhirnya, Riska mengumpulkan keberanian untuk memecah kesunyian.

“Aldo, aku tahu pernikahan ini bukan yang kamu inginkan. Tapi aku harap, setidaknya, kita bisa menjaga hubungan yang baik demi anak ini,” kata Riska dengan suara lembut namun tegas.

Aldo menatapnya dengan ekspresi datar, lalu tersenyum sinis. “Hubungan yang baik? Riska, jangan berpikir terlalu jauh. Aku tidak peduli soal perasaan atau hubungan. Aku hanya ingin memastikan anak ini tumbuh dengan baik, itu saja.”

“Tapi apakah kamu tidak berpikir bahwa anak kita berhak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, Aldo?” tanya Riska dengan sedikit emosi.

Aldo mendengus. “Kasih sayang? Menurutku, yang terpenting adalah disiplin dan tanggung jawab. Cinta tidak selalu membuat seseorang menjadi kuat, Riska. Kadang-kadang, cinta hanya melemahkan.”

Riska merasa kata-kata itu menusuk hatinya, tetapi ia mencoba menahan emosi. “Kalau begitu, biarkan aku yang memberikan cinta itu. Aku akan pastikan anak ini mendapatkan yang terbaik, Aldo.”

“Silakan saja, tapi jangan pernah berpikir untuk mendikte caraku dalam mendidiknya. Aku punya hak yang sama sebagai ayahnya,” Aldo menjawab dengan tegas, menatap Riska dengan tatapan yang penuh tantangan.

Riska terdiam, menyadari bahwa pernikahan ini akan menjadi lebih sulit dari yang ia bayangkan. Aldo bukan hanya dingin, tapi ia juga penuh dengan kontrol, tidak membiarkan siapa pun memasuki batas pribadinya.

---

Beberapa hari kemudian

Riska mulai menjalani kehidupannya sebagai istri Aldo. Ia tinggal di rumah mewah milik Aldo, tapi kebersamaan mereka sangatlah minim. Aldo sibuk dengan urusan bisnisnya dan hampir selalu pulang larut malam. Ketika berada di rumah, Aldo bersikap dingin dan hanya berbicara seperlunya, menciptakan jarak yang semakin lebar di antara mereka.

Namun, di tengah kesendiriannya, Riska merasa ada sesuatu yang aneh. Ia sering merasa diawasi. Terkadang, ia melihat bayangan seseorang di ujung lorong, atau mendengar langkah kaki di malam hari saat ia berpikir Aldo sudah tertidur.

Suatu malam, ketika ia tidak bisa tidur karena perasaan cemas yang tak beralasan, Riska akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Aldo yang baru saja pulang.

“Aldo, aku merasa ada sesuatu yang aneh di rumah ini. Aku sering merasa seperti diawasi,” katanya dengan suara bergetar.

Aldo mengerutkan kening, lalu tersenyum sinis. “Kamu mulai berhalusinasi, Riska? Rumah ini aman. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”

“Tapi aku benar-benar merasakannya, Aldo. Mungkin ada seseorang yang masuk tanpa kita sadari,” balas Riska, berusaha meyakinkan Aldo.

Aldo menatapnya dingin. “Tidak ada yang bisa masuk ke rumah ini tanpa sepengetahuanku. Dan kamu, Riska, harus belajar untuk tenang. Jangan terlalu paranoid.”

Namun, malam itu, Riska kembali merasakan kehadiran yang aneh saat ia sendirian di kamarnya. Ia mendengar suara langkah kaki di lorong, dan tiba-tiba pintu kamarnya terdengar seperti diketuk, membuat jantungnya berdebar kencang. Dengan hati-hati, ia berjalan ke arah pintu dan mengintip dari balik celah kecil, namun tak ada siapa pun di luar sana.

Hatinya mencelos. Ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

---

Riska semakin merasa terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan ketegangan. Aldo masih tetap dingin dan tak peduli, sementara rasa takutnya akan sosok misterius di rumah itu semakin membuatnya tidak bisa tidur nyenyak. Ketika ia berusaha mengungkapkan hal ini pada Aldo, pria itu selalu mengabaikannya, membuat Riska bertanya-tanya apakah Aldo memang menyembunyikan sesuatu darinya.

1
Rika Ananda
keren
🌟~Emp🌾
aku mampir 🤗 semangat terus y 💪
🌟~Emp🌾
berarti Riska udah di targetkan?
🌟~Emp🌾
terserah lah, yg penting Riska di nikahi
🌟~Emp🌾
syukurlah dia mau tanggung jawab 🤦
🌟~Emp🌾
sungguh terlalu /Sob/
Delita bae
💪💪💪👍👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!