NovelToon NovelToon
Duda Tajir Mencari Cinta

Duda Tajir Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Emanuel Abraham Lincoln seorang pria dewasa yang berumur 28 tahun merupakan CEO Dari perusahaan Besar yang bernama E,A Company
Emmanuel Merupakan suami dari seorang wanita cantik yang bernama Rossa, mereka sudah lama menikah dan di karuniai seorang
putra Yang Kini Berusia 2 tahun, putra mereka Di beri nama Kenzie Junior Abraham Lincoln.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Silvia Cemas

"Aduh ... berat banget tubuh Tuan ini," gumam Silvia yang terlihat menopang tubuh besar Emmanuel menuju kamar pribadi.

Sesampainya di kamar. Silvia langsung menidurkan tubuh Emmanuel yang lunglai itu ke atas tempat tidur.

"Dasar menyusahkan!" gumam Silvia sembari melepaskan kedua sepatu Emmanuel yang terpasang di kakinya.

"Hanya karena aku menolakmu bukan berarti kamu bisa mabuk-mabukan seperti ini!" sungut Silvia sembari menarik selimut lalu menyelimuti tubuh Emmanuel sampai ke dada.

"Hufff ...." Silvia menghela nafasnya secara lega, lalu hendak melangkah pergi dari sana. Namun langkahnya langsung terhenti ketika Emmanuel tiba-tiba menarik tangannyanya yang membuatnya langsung terjatuh di atas tubuh pria itu.

"Akh—!" pekik Silvia.

"Apa itu kau Silvia?" tanya Emmanuel menatap wajah Silvia dengan tatapan berkabut.

"Iya, Tuan. Ini aku," jawab Silvia yang hendak bangkit tetapi kedua tangan kekar Emmanuel memeluk perutnya dengan sangat erat. "Tuan, lepaskan! Kamu mabuk!" sungut Silvia yang tak tahan dengan bau menyengat dari mulut Emmanuel.

"Kenapa kau menolakku?" lirih Emmanuel menatap Silvia dengan mata yang berkaca-kaca. Silvia yang melihat itu pun merasa sedikit kasihan. "Aku salah apa padamu? Aku sudah berusaha bersikap baik dan memberikan apapun yang kamu inginkan. Tapi apa yang kau lakukan? Kau justru menyakiti perasaanku," timpal Emmanuel yang menangis tanpa sadar.

"Tuan seperti anak kecil saja! Hanya karena masalah sepele Tuan sampai menangis seperti ini," sungut Silvia sembari menyeka air mata yang keluar membasahi pipi pria itu.

"Sebenarnya aku tidak ingin menangis. Tetapi hatiku terasa sangat sakit dan air mataku juga keluar dengan sendirinya," ujar Emmanuel sembari terkekeh dengan air mata yang semakin lama semakin mengalir.

"Tuan kebanyakan minum sampai mabuk seperti ini!" sungut Silvia.

"Kepalaku pusing," ucap Emmanuel.

"Tuhkan! Yasudah, mending Tuan tidur sebentar, aku akan pergi membuatkan teh lemon untuk meredahkan mabukmu," ujar Silvia. Tanpa banyak basa-basi Emmanuel pun langsung memejamkan matanya. Pria itu langsung tertidur pulas. Mungkinkah ia tak pernah tertidur semalaman ini dan menghabiskan waktunya hanya untuk mabuk-mabukan saja?

Perlahan-lahan Silvia bangkit dari atas tubuh Emmanuel. Gadis itu segera keluar dari kamar itu dan menuju ke dapur.

Di saat Silvia menuruni tangga ia langsung berpapasan dengan Nyonya Lenny.

"Eh sudah bangun, Silvia? Baru saja Mami ingin ke kamar Kenzie untuk membangunkan kalian," ujar Nyonya Lenny.

"Sudah, Mi. Tapi Kenzie belum bangun. Dari semalam tidurnya nyenyak banget. Silvia jadi tidak tega membangunkannya," timpal Silvia yang membuat Nyonya Lenny terkekeh saat mendengarnya.

"Lalu kamu akan ke mana? Kenapa terlihat buru-buru sekali, hmm?" tanya Nyonya Lenny.

"Mau ke dapur, Mi. Kondisi Tuan El saat ini kurang enak badan jadi aku ingin membuatkannya teh hangat agar kondisi tubuhnya kembali fit," jelas Silvia.

"Perhatian banget sih calon menantu Mami," ucap Nyonya Lenny sembari mencubit kedua pipi Silvia dengan gemas. Silvia yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa terdiam seraya tersenyum canggung.

"Mami mau ke atas dulu untuk membangunkan Kenzie. Sudah hampir siang, nanti Kenzie telat sarapan," ujar Nyonya Lenny dibalas anggukan pelan oleh Silvia.

Nyonya Lenny pun melanjutkan langkahnya menaiki tangga, sementara Silvia melanjutkan langkahnya menuju dapur Mansion.

________________________

Terlihat Silvia yang berjalan menuju kamar pribadi milik Emmanuel. Kedua tangannya memegang nampan yang berisikan segelas teh lemon yang sangat.

"Tuan ...." Silvia membuka pintu. Pandangan Silvia langsung menangkap Emmanuel yang terduduk di pinggir kasur seraya melamun. Ternyata pria itu sudah bangun rupanya.

Silvia pun segera mendekat lalu menghampiri Emmanuel. "Silahkan diminum, Tuan," ujar Silvia memberikan segelas teh tersebut pada Emmanuel dan tanpa ragu pria itu segera meminumnya sampai habis.

"Sudah mendingan, Tuan? Kepalanya sudah tidak pusing lagi kan?" tanya Silvia dengan cemas.

Emmanuel hanya terdiam sembari menganggukan kepalanya dengan wajah dingin. Silvia yang melihat itu pun bernafas dengan lega. "Syukurlah."

Emmanuel berdiri dari duduknya dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Rasa pusing masih mendera kepala Emmanuel sehingga ia merasa dunia kini sedang bergunjang. Hampir saja pria itu terjatuh karena pusing, untung saja Silvia dengan sigap menahannya.

"Tuan masih pusing ya? Mau aku bantuin ke kamar mandi?" tanya Silvia menggenggam erat lengan berotot Emmanuel.

"Jangan menyentuhku!" sentak Emmanuel menepis tangan Silvia dengan sangat kasar yang membuat Silvia sontak terdiam.

1
Saad Kusumo Saksono SH
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!