Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29 Siapa kau sebenarnya ?
" Dasar wanita sialan!
pria botak Tersebut mengerang kesakitan lantaran aset masa depan nya di tendang oleh rianti dengan begitu kuat,membuat pria itu tidak sanggup walau hanya sekedar berdiri
" tangkap dia untukku"
para pereman tersebut langsung menyerang rianti, begitu juga sebaliknya,sehingga terjadi perkelahian diantara mereka,
rianti dengan mudah menumbangkan mereka satu persatu, hingga tersisa dua orang saja, namun tiba -tiba sekelompok kawanan pereman tersebut datang membantu mereka,
Melihat rianti sudah terjebak dalam lingkaran mereka membuat pria botak itu tersenyum,
" sebentar lagi kau akan mengerang di bawah tubuhku" lirih pria itu sambil berusaha berdiri
Sedangkan rianti dan para pereman tersebut sedang bertarung sengit,kalah jumlah dan tenaga membuat rianti terdesak oleh para pereman itu ,tak ingin bermain-main terlalu lama, rianti segera mengirimkan sinyal pada teman-temannya untuk datang membantunya,
Tak menunggu lama rombongan rianti datang , dan ikut bertarung bersama rianti melawan para pereman tersebut ,
membuat perkelahian mereka semakin memanas, lantaran sama -sama memiliki kekuatan di atas rata-rata,
Namun satu yang pasti, rianti tidak pernah melepaskan pria botak itu, sehingga rianti selalu mengawasinya,setiap kali ingin berdiri rianti dengan cepat melumpuhkan nya,membuat pria itu tidak bisa berdiri,
Sementara arya sedang mencari keberadaan bunda nya di dalam gedung tersebut, hingga ia tiba di lorong dan melihat sebuah kamar yang pintunya masih bagus di bandingkan dengan yang lainya,pintu tersebut juga tertutup tidak seperti yang lainya yang dibiarkan terbuka begitu saja
arya semakin yakin kalau sang bunda ada di dalam sana,karena melihat sebuah asbak rokok di atas meja yang ada di depan kamar tersebut
Denga perlahan arya memutar kenop pintu tersebut,namun ia tidak berhasil membuka, lantaran pintu tersebut dikunci dari dalam,tak ingin membuang waktu arya segera mendobrak pintu tersebut dengan cara menendang nya
" brak"
Pintu kamar tersebut terbuka mengagetkan orang yang ada didalamnya,begitu juga dengan arya,ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang,
Dimana tuan Hendra sedang memangku lily sambil bercumbu mesra,keduanya nyaris telanjang terutama Lily yang hanya menyisakan pakaian dalamnya saja,
" arya" lirih bunda sari saat melihat siapa yang datang
" menjijikkan" umpat arya,namun arya segera mengalihkan perhatiannya pada wanita yang terikat di depan keduanya dengan keadaan begitu memprihatinkan
" bunda" lirih arya dengan perasaan sedih, sekaligus marah pada kedua manusia di depannya itu
" bug" arya menerjang tubuh taun Hendra disaat pria itu sibuk membenahi pakaiannya
" Biadab" arya menghajar tuan hendra secara membabi buta membuat pria itu lemas tidak berdaya
"Berhenti atau kau ingin aku membunuhnya" lily menempelkan sebuah pisau tepat di leher bunda sari membuat arya terpaksa menghentikan aksinya
Lily tidak bisa berpura-pura baik lagi di depan arya, lantaran Arya sudah melihat apa yang baru saja ia lakukan bersama tuan Hendra,di tambah lagi nanti pengakuan dari bunda sari,
Menurut lily arya dan bunda sari lebih baik mati dari pada nanti membuat dirinya mendekam di penjara
" jangan coba -coba menyakiti bunda ku kalau kau tidak ingin aku membunuh mu! Ujar Arya dengan dingin
" memangnya aku perduli" kekeh lily sambil menjambak rambut bunda sari,membuat nya memekik kesakitan
" kurang ajar ku bunuh kau "arya hendak berlari mendekati keduanya namun di hentikan oleh lily
" diam disitu dan jangan coba-coba untuk bergerak"Lily menekan pisau tersebut sedikit lebih kuat, membuat leher bunda sari terluka dan mengeluarkan darah,
" bunda" arya hampir saja meneteskan air matanya,ia tidak sanggup melihat bundanya dalam keadaan seperti itu
" bug" kepala arya dihantam oleh tuan hendra dari belakang menggunakan kayu yang tersedia di tempat itu ,membuat arya tersungkur ke depan
" arya!! Pekik bunda sari
"hentikan" teriak bunda sari saat tuan Hendra menendang tubuh arya yang sudah tergelak di lantai
" hentikan,aku mohon lepaskan anakku,bunuh saja aku, tapi tolong lepaskan anakku "
Tangisan bunda sari tidak dihiraukan oleh tuan Hendra,ia terus saja menendang perut arya, sedangkan arya hanya bisa pasrah saja karena lily masih mengancamnya lewat bundanya itu
Bahkan sekarang pisau tersebut sudah berlumuran darah karena bunda sari meronta ingin menolong dirinya,
Saat bertemu pandang ,Arya menggeleng kepala supaya bunda nya itu tidak bergerak-gerak,agar luka di lehernya tidak semakin parah,
" mati kau anak sialan, seharusnya dari dulu aku membunuhmu" ucap tuan hendra dengan terus menendang tubuh arya
Sedangkan di luar, kedua belah pihak masih terlibat baku hantam,namun kelompok pereman itu sudah banyak yang tumbang, kesempatan itu rianti gunakan untuk keluar dari sana,
Ia segera masuk kedalam bangunan tua tersebut, menurut nya arya sudah terlalu lama di dalam namun belum juga keluar,
Rianti takut terjadi sesuatu pada suaminya itu, sehingga ia memutuskan untuk masuk dan akan memeriksa nya sendiri,
saat masuk,rianti mendapati gedung itu kosong dan tidak ada tanda-tanda ada orang di dalamnya,
Tak ingin menyerah begitu saja,rianti masuk semakin dalam dan menemukan sebuah lorong dan lorong tersebut cukup bersih, hingga ia mendengar suara teriakan yang begitu familiar memanggil nama arya,
" Bunda" lirih rianti, semakin mempercepat langkah menuju sumber suara
Semakin dekat suara teriakan bunda sari dan suara erangan kesakitan dari arya terdengar ditelinga rianti,membuat wanita itu begitu khawatir
Mata rianti seketika melotot melihat pemandangan di depannya,dimana arya yang sudah tergeletak masih terus di hajar oleh pamannya sendiri, dan bunda sari yang diikat di sebuah kursi kayu dengan lily yang meletakkan pisau dilehernya agar arya tidak melawan
Melihat semua itu membuat amarah rianti tidak dapat di bendung lagi, tidak punya pilihan ia harus menggunakan senjata apinya agar dapat menolong keduanya,
"Dor" satu tembakan mengenai lengan lily membuat wanita itu berteriak kesakitan dan menjatuhkan pisaunya
Saat tuan hendra menoleh pada lily kesepakatan itu rianti gunakan untuk melumpuhkannya,
rianti melayangkan tendang di punggung tuan Hendra membuat pria itu tersungkur ke depan,
balok kayu yang ada ditangannya di ambil alih oleh rianti,dan ia gunakan untuk memukul pria itu,dan saat matanya menangkap pergerakan lily yang ingin mengambil pisaunya yang terjatuh tadi rianti dengan tanpa belas kasih melempar kayu tersebut tepat mengenai kepala wanita itu
" akh"rintih Lily saat merasakan kepalanya terkena lemparan balok kayu tersebut
tidak sampai disitu,rianti kembali menginjak tangan tuan Hendra dengan tumit sepatu nya membuat pria itu memekik kesakitan,
lalu segera membantu arya untuk berdiri,dan untungnya pria itu tidak parah sehingga ia masih kuat untuk berdiri
"tolong jaga pria bajingan itu mas, biar wanita itu menjadi urusanku"
" hati-hati " rianti mengangguk dan beralih menatap lily
Tatapan matanya begitu tajam,mengarah pada lily membuat gadis itu ketakutan,lily melangkah mundur saat rianti semakin dekat dengannya hingga tubuhnya membentur dinding
" selama ini aku sudah begitu baik padamu, dengan membiarkan kamu melakukan apapun terhadapku, dan ternyata itu membuat mu semakin tidak tau diri"
"plak" satu tamparan mendarat di pipi lily dengan begitu kuat membuat gadis itu terhuyung
" beraninya kau.."
" plak" belum selesai lily ngomong rianti sudah kembali melayang tamparan di pipinya
Setelah nya rianti membiarkan wanita itu,ia mendekati bunda sari untuk melepaskan ikatan tali pada ibu mertuanya itu
Bunda sari berhambur memeluk menantunya itu begitu talinya terbuka,wanita itu menangis di pelukan sang menantu, membuat hati rianti begitu sakit
"maaf rianti telat datang menolong bunda"
" tidak sayang,bunda tidak apa-apa,jadi jangan merasa bersalah seperti itu" bunda sari menghapus air mata yang mengalir di pipi rianti
" bunda bisa berdiri tidak? Aku ingin wanita itu menggantikan bunda duduk disini" bunda sari mengangguk pertanda setuju
Setelah membantu bunda sari berdiri,rianti menarik lily dan memaksanya untuk duduk di kursi kayu bekas bunda sari di ikat tadi,
lily diikat oleh rianti persis seperti mereka mengikat bunda sari, sebelum membalas lily,rianti terlebih dahulu memberikan bunda sari saputangan untuk menutup luka nya,
pisau yang lily gunakan untuk melukai leher bunda sari,rianti gunakan juga untuk melukai lehernya, membuat lily memekik kesakitan
" Bagaimana rasanya? Apa kau menyukainya?" rianti memiringkan kepalanya sambil tersenyum pada lily
" dasar psikopat" hardik lily dengan marah
" kalau aku psikopat terus sebutan untuk kamu apa ?"
" bug" bunda sari menutup matanya melihat bagaimana Rianti menyiksa lily,namun ia tidak ingin menghentikan nya,karena lily yang memulainya terlebih dahulu,
Sedangkan lily hanya bisa berteriak menahan rasa sakit yang bertubi-tubi dari rianti, begitu juga dengan tuan Hendra,
Pria itu melontarkan kata-kata makian pada rianti, lantaran tidak tega melihat sang kekasih menerima siksaan dari rianti,hal itu membuat arya terpaksa membungkamnya dengan tendangan, lalu mengikatnya dan menyeretnya kehadapan rianti agar pria itu bisa dengan jelas melihat rianti membalas lily,
" bunda" arya memeluk tubuh bunda sari dengan begitu erat, sementara bunda sari menangis dipeluknya
"aku akan membalas perbuatan mereka terhadap bunda, dengan yang lebih dari apa yang mereka lakukan "
" bos " beberapa teman Rianti datang menghampiri mereka
melihat seragam yang digunakan oleh mereka, membuat tuan Hendra terkejut,ia seperti mengenal seragam tersebut,namun yang membuat nya terkejut adalah panggilan mereka pada rianti
"Siapa kau sebenarnya?" ujar tuan Hendra namun dihiraukan oleh rianti
" bagaimana keadaan di luar?"
" aman bos,mereka sudah diamankan oleh orang kita,dan sebentar lagi polisi akan tiba disini
" oke, tolong bawa kedua iblis ini bergabung dengan rekan mereka, agar mereka juga dibawa ke kantor polisi"
"tidak,aku tidak mau "teriak lily saat mendengar aka dibawa ke kantor polisi, begitu juga dengan Hendra
Namun siapa yang perduli dengan mereka, rianti dan arya sama sekali tidak menghiraukan mereka,
Mereka memilih keluar dari sana untuk segera membawa bunda sari ke rumah sakit terdekat,