NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Adrian menatap perut Karin yang berbunyi, Adrian kemudian beralih menatap wajah Karin yang memerah menahan malu, Adrian tersenyum tipis lalu menghampiri Karin.

“Apa kau lapar?”

Tanya Adrian pada Karin, Karin menatap wajah Edgar lalu menganggukkan kepalanya, mau bagaimana lagi? tidak mungkin ia berbohong karena pria itu jelas mendengar suara perut nya yang sudah meronta ronta.

“Kak Edgar bilang akan memesan makanan untukku tapi sampai sekarang belum kelihatan.”

Jawab Karin membuat Adrian terdiam, Edgar memang benar benar ceroboh sejak dulu, bagaimana bisa ia membiarkan gadis itu kelaparan? Apa dia ingin membunuh nya? Adrian kemudian menyuruh Karin untuk meninggalkan teh yang sedang ia buat lalu menarik tangan nya membawanya pergi dari sana.

“Mau kemana kak?”

Tanya Karin namun tak dijawab oleh Adrian, Adrian terus saja menarik tangan Karin melewati Rio dan Davin membuat kedua pria itu juga kebingungan.

“Adrian, kalian mau kemana?”

Tanya Rio, Adrian sontak menghentikan langkahnya di depan pintu lalu menoleh pada Rio dan Davin.

“Kalian tunggu disini terlebih dahulu, ada yang harus kami beli.”

Ucap Adrian lalu membawa Karin pergi dari sana, Karin menurut saja meskipun ia tak tahu sedang dibawa kemana hingga akhirnya Adrian membukakan pintu mobil untuk Karin lalu segera melajukan mobilnya, Karin hanya bisa menatap jalanan yang masih asing baginya hingga tak lama mereka berhenti di sebuah restoran.

Karin menatap bangunan dihadapannya itu hingga tak lama Adrian membukakan pintu mobil untuknya meminta nya untuk segera keluar dari sana, Karin menurut lalu segera keluar dari mobil, Adrian pun kembali menarik tangan Karin membawanya masuk kedalam restoran mewah itu, keduanya duduk di kursi yang berada di pojok.

Tak lama seorang pelayan menghampiri mereka membawa buku menu lalu menyerahkan nya pada Adrian dan Karin.

“Ayo pesan lah makanan yang kau inginkan.”

Ucap Adrian membuat Karin menatap buku menu itu namun seketika keningnya berkerut membaca nama nama makanan yang menurutnya sangat aneh, Karin benar benar bingung harus memesan apa, gadis itu kemudian melambaikan tangannya pada Adrian membuat pria itu mendekatkan wajahnya pada Karin.

“Apa kita tidak bisa makan di pinggir jalan saja? Aku rasa lidahku tidak akan cocok dengan makanan disini.”

Ucap Karin membuat Adrian terkekeh, pria itu kemudian menganggukkan kepalanya lalu beranjak dari duduknya, sebelum pergi ia meminta maaf pada pelayan itu lalu memberikannya beberapa lembar uang sebagai rasa bersalahnya lalu segera membawa Karin pergi dari sana, Kali ini Adrian hanya akan menuruti kemauan Karin, dimana pun gadis itu ingin Adrian akan menurutinya.

“Warung pecel lele, aku mau makan disana saja.”

Ucap Karin mengarahkan jarinya pada sebuah warung pecel lele, Adrian menoleh pada warung pecel lele yang terlihat sangat sepi itu, apa tidak ada pembeli nya? Tapi kenapa? Apa karena tidak enak atau tempat nya kotor? Adrian segera menghentikan mobilnya tepat di depan warung itu, sedangkan Karin segera keluar dari mobil lalu segera berjalan menuju warung itu.

Adrian segera menyusul Karin yang ternyata sudah duduk di sebuah kursi disana, terlihat penjualnya sepasang suami istri yang sudah cukup berumur membuat Adrian merasa tidak yakin untuk makan disana, Adrian segera menghampiri Karin memastikan kembali jika gadis itu benar benar ingin makan disana.

“Kau yakin mau makan disini? Lihatlah tidak ada pembeli, sepertinya ada yang salah dari warung ini.”

Bisik Adrian, Karin sontak menoleh pada pria itu lalu menggelengkan kepalanya.

“Warung ini tidak salah, yang salah itu pemikiran orang orang yang tidak mau makan disini hanya karena penjualnya sudah tua, kau tahu justru dengan kita membeli disini bisa membangkitkan semangat mereka untuk berjualan, mungkin bagi kita hal biasa tapi bagi mereka, kita adalah rezeki untuk mereka.”

Jelas Karin membuat Adrian terdiam lalu menatap gadis itu dengan lekat, gadis itu sangat bijak, meskipun jika dilihat dari cara berpakaian nya yang sangat kampungan tapi pemikiran nya sangat jernih, Tak lama pesanan kedua nya datang, Karin segera melahapnya lantaran merasa sangat lapar sedangkan Adrian masih menahan gadis itu tanpa berniat menyentuh makanannya.

“Kenapa tidak dimakan?”

Tanya Karin pada Adrian yang sepertinya merasa ragu untuk memakannya, Adrian menggelengkan kepalanya namun tak lama Karin menyodorkan tangannya yang berisi makanan itu, Adrian sontak membuka mulutnya lalu Karin segera menyuapinya, seketika Adrian terkejut kala merasakan makanan yang ia makan justru sangat enak.

Tanpa kata Adrian segera melahap makanan itu membuat Karin tersenyum tipis, hingga akhirnya keduanya merasa kenyang, Adrian segera beranjak dari duduknya lalu menghampiri penjual yang sudah berumur itu, Adrian memberikan uang lebih pada penjual itu membuat kedua pasangan suami istri itu berterima kasih pada Adrian.

“Terima kasih pak, ini terlalu berlebihan.”

Ucap wanita itu pad Adrian, sedang kan Karin yang mendengar itu sontak menoleh lalu tersenyum ternyata teman teman Edgar memang benar benar baik, Adrian kembali menghampiri Karin lalu mengajak gadis itu untuk pulang, Karin pun mengangguk lalu segera beranjak dari duduk nya menuju mobil, setibanya di dalam mobil Adrian segera melajukan mobilnya menuju apartement Edgar.

“Terima kasih kak.”

Ucap Karin pada Adrian, Adrian hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali fokus menyetir, Karin kembali menatap Adrian yang tengah fokus menyetir, Adrian yang menyadari itu sontak saja menoleh pada gadis itu.

“Ada apa? ada yang ingin kau katakan?”

Tanya Adrian, Karin menganggukkan kepalanya.

“Apa boleh kita berbelanja terlebih dahulu?”

Tanya Karin, Adrian yang mendengar itu sontak saja mengerutkan keningnya, berbelanja?

“Berbelanja?”

Tanya Adrian tak mengerti.

“Maksudku berbelanja kebutuhan dapur.”

Ucap Karin membuat Aku Adrian mengangguk kecil.

“Tentu saja.”

Ucap Adrian membuat Karin tersenyum, keduanya kemudian berbelanja kebutuhan dapur, Karin dengan semangat membeli kebutuhan dapur untuk seminggu ke depan, sedangkan Adrian hanya bisa mengikuti langkah Karin yang terus saja berjalan hingga akhirnya keduanya memilih untuk segera kembali ke apartement Edgar melihat hari yang hampir gelap.

Setibanya di apartement, Adrian dan Karin dibuat terkejut melihat Rio dan Davin yang sudah terlelap diatas sofa, Karin pun segera ke dapur membawa semua barang belanjaannya, sedangkan Adrian memilih untuk duduk di sofa, merebahkan diri setelah seharian mengikuti Karin.

“Apa aku memasak saja ya? Kasihan juga mereka.”

Gumam Karin lalu segera mengeksekusi bahan makanan yang baru saja ia beli bersama Adrian, hingga tak butuh waktu lama masakan Karin pun selesai, Karin memasak berbagai macam menu, baunya benar benar harum membuat Rio dan Davin terbangun.

“Bau apa ini? Kenapa baunya sangat enak?”

Ucap Davin seraya berjalan menuju meja makan, pria itu menatap meja makan yang sudah penuh dengan berbagai jenis makanan membuatnya terkejut.

“Ini semua masakanmu?”

Tanya Davin, Karin menganggukkan kepalanya lalu tak lama Rio juga menyusul Davin, keduanya kemudian makan disana begitupun dengan Adrian, tak ada hentinya Rio dan Davin memuji masakan Karin yang benar benar enak.

“Pantas saja Edgar memaksa untuk untuk ada disini ternyata kau sangat pintar memasak.”

Ucap Rio sontak membuat Karin terdiam, bahkan Edgar tidak pernah memuji masakannya, hingga akhirnya malam pun tiba, ketiga pria itu akhirnya memilih untuk segera pulang setelah seharian lelah menunggu kepulangan Edgar.

“Sepertinya kami harus pulang, terima kasih atas makanan enaknya.”

Ucap Rio, Karin menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lalu mengantar ketiga pria itu menuju pintu, namun saat baru akan dibuka Edgar muncul di depan pintu membuat semua orang terkejut.

“Apa yang kalian lakukan di sini?!”

1
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
akhirnya ketauan juga
Siwe Malingi
semoga karin dan Edgar bisa bersatu lagi
Siwe Malingi
aduh ceritax making menarik aja
Siwe Malingi
lanjutkan
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
knp orang tua nya Edgar gak merubah penampilan karin
Soraya
thor tlg jgn satukan karin sm Edgar ya gak imbang kasihan karin nya klo dpt Edgar
Soraya
vote buat mu thor
Soraya
gak adil buat karin thor klo Edgar dipasangkan sama karin
Soraya
rugi banget klo Karin sm Edgar dpt sampahnya Laura
Soraya
Lumayan
Soraya
jgn kelamaan karin bodohnya thor
Soraya
semoga karin gak jatuh cinta duluan sama Edgar kyk di novel lain mesti cwenya duluan yg jatuh cinta sama cowok nya
Soraya
karin kmu jgn mau ditindas Edgar
Soraya
thor kluarga karin kn dulunya orang kaya wlpun skrg tinggal di desa setidaknya karin gak bodoh bodoh amat x setidaknya orang tuanya berpendidikan masa karin kaya anak gak berpendidikan
Soraya
Laura pacar Edgar habis dipake dibayar kaya pelacur
Soraya
harusnya orang tua Edgar merubah penampilan nya karin biar lebih modis gak kampungan lagi
Soraya
semoga aja karin bukan wanita yang lemah kuberharap karin berubah jadi wanita yang cantik dan pintar
Soraya
ada rahasia apa antara Edgar sama Karin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!