Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang
saat salsa keluar, terlihat Novia sudah menunggunya di meja makan. aroma makanan yang baru saja dia buat terkuak sampai di indra penciuman Salsa ayang memang sudah laper.
"nyenyak banget ya tidurnya!!" sindir Novia,
"apalagi tidur dengan calon suami!!" tambahnya lagi, Salsa yang mendengar itu hanya memicingkan matanya sekilas.
"Nov, kamu sengaja ya kunci pintunya semalam??" Salsa menghampiri, menatap wajah Novia dari dekat. Dia benar benar curiga dengan wanita itu. Sementara Novia yang di tanya hanya nyengir tak membenarkan juga dengan tuduhan itu.
"lupa Sa, bukan sengaja!!" elaknya. Novia kembali menyiapkan piring.
"selamat pagi pak Azka.." sapa Novia kala melihat Azka menghampiri meja makan. Pria itu hanya mengangguk datar, kemudian mendudukkan bokongnya di kursi dekat dengan tempat duduk Salsa.
"dimana Aditya??" tanyanya saat tak melihat asistennya disana.
"dia sudah pulang ke jakarta sedari tadi pagi pak, adiknya buat ulah di sekolah,, jadi dia harus menghadiri undangan guru" jawab Novia menjelaskan sesuai yang di katakan Aditya padanya.
Azka mengangguk angguk, kemudian melirik sekilas ke arah Salsa.
"kenapa??" mendapati lirikan itu, Salsa bertanya.
"kita pulang hari ini!!" sebuah nada perintah yang tidak meneriman penolakan, Azka berbicara datar.
"loh, bapak kalau mau pulang ya pulang aja,, aku mah masih mau disini dengan Novia, iyakan Nov??" balas Salsa tak ingin di atur semaunya. Emang siapa Azka berani memutuskan sepihak seperti itu? Pikir Salsa.
"aku pulang hari ini,, pekerjaanku sudah selesai, Sa.." jawab Novia seolah berada di pihak Azka. Memang benar benar teman tak bisa di ajak kerja sama. Entah sejak kapan Novia sudah memihak pria itu, Salsa sendiri tidak tahu.
Mendengar itu, Azka tersenyum tipis, nyaris tak terlihat,, sementara Salsa yang berwajah cemberut.
"hiyaaa,, janjinya seminggu kemarin!!"
"ya, tapi aku mendadak menerima job besok, shootingnya di jakarta, gimana dong.." dengan wajah memelas yang di buat buat, Novia berujar sambil memeluk Salsa dari belakang.
"ckk, awas!!" menepis tubuh Novia yang menempelinya.
"Sa, maaf..." lagi Novia berujar.
"iya iya,,, aku mau buat minuman dulu,, awas!!" dengan cepat, Novia melepaskan pelukannya kemudian membiarkan salsa membuat minuman.
Tiga gelas minuman hangat kini tersaji di meja, sebelum sarapan pagi, mereka lebih dulu minum minuman buatan Salsa itu.
"bagaimana? Kamu masih mau di bali?" saat mereka bertiga duduk sambil menikmati minuman, Azka kembali bertanya. Dia berharap salsa mau kembali hari ini, karena kalau salsa masih mau disini maka dia tidak akan meninggalkannya begitu saja.
"aku pulang!!" dengan berat hati dia mengatakan itu tapi berhasil membuat sudut bibir Azka tertarik sekilas.
"baiklah,, kita makan sekarang!!" Novia sudah mulai menyiapkan piring. Mereka bertiga sarapan, usai sarapan, mereka ke kamar masing masing mengemaskan pakaian.
.
.
Siang harinya ketiga orang itu berangkat ke bandara untuk kembali ke jakarta. Hingga satu jam penerbangan, mereka sudah sampai di jakarta. adik Azka, Aiden sudah menunggu mereka di bandara.
"kita naik taksi aja pak, ada yang mau kami belanja lebih dulu dengan Salsa nantinya!" ujar Novia menolak tawaran Azka untuk di antar pulang. Salsa mengangguk membenarkan, pada akhirnya Azka mengalah, membiarkan dua wanita itu pulang dengan taksi, sementara dia masuk ke dalam mobil adiknya.
"yang mana calon kakak iparku??" baru juga masuk, dia langsung di serbu pertanyaan oleh Adiknya yang sama datarnya.
"menurutmu yang mana?" bukan menjawab, Azka malah bertanya balik.
"mana aku tahu, semuanya cantik, mungkin yang memakai cardigan warna hitam itu!" tebak Aiden. Azka hanya terkekeh pelan, membenarkan tebakannya. Memang saat ini, Salsa tengah mengenakan Cardigan rajut warna hitam.
"yang satu siapa namanya?" tanya Aiden dengan keingintahuan yang mendalam. Mendengar itu, Azka memicingkan matanya, menatap Lamat pria yang sedang mengemudi itu.
"Novia, kenapa? Naksir iya? Jangan coba coba, kamu masih kecil!" datar Azka.
"kecil dari mananya kak, sudah semester empat, masih pas lah!!"
Aiden memang tidak banyak tahu tentang Salsa juga temannya walau Salsa bekerja menjadi sekertaris di Aditama group, itu karena pria itu baru pindah ke indonesia satu tahun lalu. Dan Aiden tipe cowok yang tidak suka mencari tahu hal yang tidak penting untuknya.
"terus kamu mau apain, kejar dia? Coba aja, dia model, mana mau dengan anak bau ingus seperti kamu!" kelakar Azka berhasil membuat Aiden bungkam. Tidak lagi menanggapi, hingga mereka sampai di rumah dengan cepat.
Terlihat mommy Airin sudah menyambut mereka dengan banyaknya hidangan yang berhasil menggugah selera. Wanita paruh baya itu memang tidak mempunyai kesibukan lain, alhasil dia selalu mengisi kegabutan dengan masak masak di dapur di bantu oleh para maid.
"hei, anak mommy sudah pulang?? Ada pekerjaan apa sih di Bali hingga sampai tiga hari?" dengan perasaan antusias wanita paruh baya itu menghampiri Azka dengan banyaknya pertanyaan, dia memang tidak tahu tentang tujuan Azka ke Bali yang ingin mengejar Salsa, bahkan semua tentang apa yang terjadi antara Salsa dan Azka belum dia ketahui sama sekali.
"ada urusan kantor, my.. Oh iya, mommy masak apa? wangi banget!" menghampiri meja makan, Azka berbinar melihat banyaknya makanan di meja. Diantaranya ada makanan favorit dua orang itu.
Serempak, Azka dan Aiden duduk di meja sambil mulai mengisi piring dengan hidangan itu, sementara mommy Airin yang melihat keduanya hanya tersenyum.
"laper banget ya? Perasaan satunya tadi sarapan deh sebelum pergi ke bandara menjemput kakaknya!" sindir mommy Airin pada Aiden, pria itu hanya nyengir, kemudian lanjut makan dengan lahap.
"Ka, kamu harus cepat balik kerja ke kantor, kasihan suamiku beberapa hari ini harus mengurus kantor itu.." drama banget, padahal Deddy Raka biasa saja dengan hal begituan, apalagi dulunya pria itu memang yang selalu mengurus kantor.
"bilang aja mommy ingin selalu berduaan dengan Deddy,iya kan??" seolah membaca taktik wanita paruh baya itu, Azka berujar dengan nada mengejek. mommy Airin terkekeh pelan, memang faktanya begitu, beberapa tahun terakhir selalu berduaan bersama sang suami semenjak Azka yang mengurus kantor membuatnya nyaman selalu, tapi dua hari ini kesepian melandanya kala sang suami kembali bekerja.
"kamu memang yang terbaik!!" dengan bangga, dia mengusap kepala Azka seperti anak kecil.
"oh iya mom, aku sudah memutuskan hubunganku dengan Alia" sengaja Azka cerita,hanya mau melihat bagaimana reaksi wanita itu.mungkin dia akan sangat bahagia mendengarnya.
Dan benar saja, baru mendengar hal itu, mommy Airin membulatkan matanya tak percaya.
"yang benar ka? Kamu memutuskan Alia? Demi apa??" heboh sendiri, bahkan dia sampai menatap manik mata Azka begitu dalam seolah menyelami apakan putranya itu jujur atau hanya bohong semata.
"demi calon kakak ipar yang baru mom" celetuk Aiden yang sedari tadi hanya nyimak.
"calon kakak ipar?? Kamu tahu siapa?" dia beralih menatap Aiden, mencari tahu dari putra bungsunya.
"nanti juga mommy tahu sendiri,, tapi yang jelas calon kakak iparku itu sangat cantik dan lembut jika ku nilai.." hanya melihat sebentar di bandara, Aiden bisa menyimpulkan begitu saja bahwa Salsa itu orangnya lembut hati.
"hmm, bagus dong kalau begitu,, kapan di kenalin ke mommyan Deddy Ka?" saking antusiasnya, wanita paruh baya itu tak hentinya bertanya sejak tadi.
"nanti, kalau dia mau!!" jawab Azka singkat
"kalau dia mau?? Emang dia belum mau gitu??" memicingkan matanya sekilas
"masih dalam tahap pdkt mom,, sedikit susah di takluk-in!!" jawab Azka malu sendiri.
"wah,, ada orang yang tak jatuh dalam pesona Azka Aditama??" kembali Aiden menimpali, dia pikir tadinya Azka dan Salsa sudah sejauh itu, berpacaran atau apa ternyata masih masa pdkt.
"mana ada,, belum waktunya aja,, kalau sudah aku akan memintanya bertemu dengan mommy dan Deddy.." dengan penuh percaya diri, Azka sangat yakin kalau Salsa sudah sedikit membuka hati untuknya.
"baiklah,, cepatan ya, mommy udah nggak sabar ketemu calon mantu, btw namanya siapa? Mommy kenal nggak??"
"kenal, tapi nanti saja baru kasih tahu mommy, aku ke kamar dulu!!" Azka berdiri, kemudian melangkahkan kakinya ke kamar.
Begitupun dengan Aiden, dia juga pergi ke kamarnya sendiri, menyisakan mommy Airin yang masih duduk sambil senyam senyum tak jelas di meja.
Orang yang mommy kenal
"Kira kira siapa ya?? Apa Deandra?? Wah kalau dia sih fiks mantu idaman.." berguman sendiri, kemudian mulai membereskan piring kotor disana, di bawa ke westafel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...