Sarena Almaira adalah seorang wanita muda cantik yang hidup dalam penderitaan. Sejak usia 5 tahun, ia mengalami broken home setelah ayahnya menghilang entah ke mana. Kehidupannya pun menjadi sangat sulit dan penuh kesedihan. Setelah lulus SMA, Sarena memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah kejadian tak terduga membuatnya terikat dalam pernikahan rahasia dengan seorang pengusaha muda yang kaya dan tampan.
Apakah Sarena akan menemukan kebahagiaan setelah bertemu dengan pria itu?
Baca yu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meywh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab29
"Kenapa kau egois, Aldevaro? Bukankah aku berhak bahagia? Aku hanya ingin bebas, aku hanya ingin hidup tanpa bayanganmu lagi, Aldevaro. Biarkan aku pergi, pahamilah, aku juga ingin bahagia, dan aku akan bahagia jika kita berpisah," ucap Sarena dengan penuh harap agar Aldevaro mau melepaskannya.
Jleb
Hati Aldevaro terasa teriris mendengar perkataan Sarena. Seketika ia terdiam, mematung.
"Baiklah, Sarena. Saya tidak akan memaksa kamu lagi. Semoga kamu bisa menemukan kebahagiaanmu," ucapnya dengan lirih. Aldevaro kemudian membalikkan badan dan pergi dari hadapan Sarena. Setelah mendengar perkataan Sarena yang begitu menyakitkan, ia memutuskan untuk pergi.
"Maaf, Aldevaro. Aku melakukan ini karena aku lebih baik mengalah dengan Tasya daripada membuat Ibu menghadapi masalah,"gumam Sarena dalam hati.
Di dalam mobil
Hati dan pikiran Aldevaro benar-benar kacau. Dia tak tahu bagaimana harus menghadapi perasaannya sendiri.
"Kenapa saat saya mulai jatuh cinta pada seorang wanita, dia justru membuat saya terluka begitu dalam? Ketika dia memilih pergi dari kehidupan saya, saya merasa hancur. Kenapa dulu saya menjadikannya istri simpanan, membuatnya merasa dipermainkan, hingga akhirnya dia yang balik menyakiti saya?"gumamnya dalam hati.
"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Dafa.
"Fokus saja menyetir, Dafa. Jangan pikirkan saya," balas Aldevaro dengan nada ketus dan cuek.
"Baik, Tuan."
"Saya tahu sekarang Anda pasti sangat kecewa, Tuan. Semua ini berbeda dari apa yang Anda harapkan. Semoga saja Anda tidak trauma dengan wanita lagi," pikir Dafa dalam hati.
Beberapa saat kemudian, mobil Dafa sampai di halaman rumah orang tua Aldevaro. Ia keluar dan masuk ke rumah tanpa menghiraukan atau menyapa kedua orang tuanya yang tengah menyambut kedatangannya.
"Al, kamu baik-baik saja?" tanya ibunya, Yunita.
Aldevaro tidak menjawab dan mengacuhkan ibunya. Ia langsung menuju kamarnya dan mengurung diri di sana.
"Dafa, ada apa dengan tuanmu?" tanya Albian, ayah Aldevaro, yang khawatir dengan kondisi putranya.
"Jadi begini, Tuan. Setelah sampai di apartemen Nona Sarena, dia menolak untuk kembali dengan Tuan Aldevaro. Setelah mereka berdebat, Tuan memilih untuk kembali. Mungkin karena perdebatan itu, Tuan jadi seperti ini," jelas Dafa.
Setelah mendengar penjelasan Dafa, Yunita dan Albian memahami situasi putranya yang tampaknya mulai jatuh cinta.
"Begitu sulit untuk Al jatuh cinta, namun saat dia jatuh cinta, justru wanita yang dia cintai menolaknya. Malang sekali nasib putra kita," kata Yunita dengan sedih.
"Iya, Mah. Apa sebaiknya kita bantu saja dia? Mamah bisa menemui Sarena dan bicara dengannya. Mungkin dengan begitu, dia bisa menerima Aldevaro kembali," usul Albian, mencoba mencari solusi.
"Baiklah, Pah. Mamah akan mencoba meyakinkan Sarena bahwa Aldevaro benar-benar tulus," jawab Yunita.
"Tolong antar saya ke tempat tinggal Sarena ya," kata Yunita kepada Dafa.
"Baik, Nyonya," jawab Dafa.
Yunita memutuskan untuk berbicara langsung dengan Sarena.
Tak lama kemudian, Yunita dan Dafa sampai di apartemen milik Sarena.
Tok, tok, tok
"Tolong, Al. Aku sudah bilang, percuma kamu kembali," ucap Sarena sambil berjalan ke pintu. Setelah membukanya, ia terkejut melihat sosok wanita yang berdiri di hadapannya.
"Tante?"
"Em, Sarena. Tante ingin bicara denganmu. Apa kamu punya waktu?" tanya Yunita.
"Boleh, Tante. Mari, silakan masuk," jawab Sarena yang masih kaget dengan kedatangan wanita itu.
Setelah Sarena mempersilakan Yunita masuk dan duduk, tanpa basa-basi, Yunita langsung menyampaikan maksud kedatangannya.
"Sarena, sebelumnya tante ingin mewakili Aldevaro meminta maaf kepadamu jika dia pernah menyakitimu. Sejujurnya, tante tidak tahu bahwa Aldevaro menghamili seseorang dan diam-diam menikah tanpa sepengetahuan tante dan papahnya. Maafkan dia, Nak."