Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Berlatih bersama
Dihalaman vila bambu.
Seorang pemuda tampan sedang kultivasi dengan tenang.Tampak bayangan pagoda biru ke emasan mengitari tubuhnya seperti benteng hidup yang melindungi penghuninya.
Dia adalah Qing Ruo. Setelah melewati kebersamaan dengan keluarganya, kini dia mulai berlatih kembali untuk memperbaki pondasi kultivasinya.
Tida lama kemudian, tiba-tiba dirinya merasakan empat aura mendekatinya.
Qing Ruo dengan perlahan membuka matanya. Tampak kedua putra kembar patriak, Qing He Long dan Qing Hye Long, sepupu Qing Yang Gang putra pertama Qing Huo Zhun saudara ke dua patriak, dan seorang gadis manis yang terlihat malu-malu sedang mendekati ke arahnya.
"Hahaha.. saudaraku, selamat datang. Silahkan masuk." ucap Qing Ruo senang sambil berdiri menyambut saudara-saudaranya dengan jiwa yang dipenuhi kehangatan.
Selama ini Qing Ruo tidak pernah memiliki satu teman sekalipun karena dirinya terlalu sibuk dengan latihannya. selain itu, saudara-saudara seoupunya juga sibuk untuk berlatih sehingga dirinya tidak menyalahkan keadaan yang seperti itu.
"Ling er, juga datang. Senang melihatmu." ucap Qing Ruo dengan ramah pada gadis itu.
Qing Ling hanya bisa tersenyum dengan sapaan ramah itu. Dirinya bingung untuk mengatakan kalimat apa yang tepat untuk di ucapkan.
"Aku juga senang melihatmu." ucapnya sambil tersipu malu.
"Haha... Luar biasa, Ruo er, bawa saudara-saudaramu masuk" ucap Qing Peng keluar dari dalam vila menyambut kedatangan keponakannya.
"Ruo er, menantu ayah juga datang. Nona Ling silahkan masuk." ucapnya menggoda Qing Ling dan Qing Ruo sambil tertawa senang melihat tingkah kedua muda -mudi tersebut.
Qing Ruo hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Qing Ling, wajahnya memerah menahan malu.
"Haaha... keponakan ku dan menantu ku, kalian tidak usah malu. nikmati apa yang ada. Anggap saja rumah sendiri." ucapnya senang.
"Baik paman." jawab para pemuda tersebut.
"Haha."
"Nona Ling, jangan panggil aku paman, mulai sekarang panggil aku ayah." ucapnya terus menggoda gadis itu.
Qing Ruo merasa tidak enak dengan sikap ayahnya, walaupun demikian dia juga senang. Qing Ling juga demikian. Walapun kikuk dan malu, tetapi hatinya juga ikut senang.
"Baiklah... Baiklah aku pergi." ucapnya meninggalkan putranya beserta keponakanya.
"Saudara Ruo, maaf kami datang menganggu. Kami ingin berlatih bersama." ucap Qing Hye Long mengungkapkan tujuan kedatangan mereka.
"Baiklah, kita dapat bertukar pandangan tentang kultivasi." ucap Qing Ruo ramah.
"Saudara Ruo, kami ingin berlatih darimu, teknik serta jurusmu sungguh luar biasa.
Saudara Ruo, mengapa saat ini kami tidak bisa melihat tingkat kultivasimu." tanya Qing He Long heran.
Qing He Long tahu dengan jelas saat pertarungan sebelumnya, Qing Ruo tidak menggunakan kekuatan penuhnya.
Tiba-tiba aura pendekar surga tingkat menengah menyebar dan menindas mereka semua.
Semua mata terbelalak. "Saudara Ruo, anda luar biasa, dalam beberapa hari kita tidak berjumpa dirimu sudah menerobos ketingkat pendekat surga. Sungguh luar biasa." ucap Qing Hye Long penuh dengan kekaguman.
"Aku juga tidak dapat menjelaskannya, yang aku lakukan hanya berlatih dan berlatih." ucapnya merendah.
"Selain itu, menurut guruku kita harus berlatih jurus dan teknik kultivasi yang sesuai dengan tipe tubuh kita." ucap Qing Ruo menjelaskan.
"Saudara Ruo, pasti gurumu luar biasa." ucap Qing Ling menyela dengan senyum manis menatap Qing Ruo dengan penuh kekaguman.
Qing Ling ingat, lima bulan yang lalu, saat pertama kali bertemu Qing Ruo, kekuatannya masih di tingkat bumi dasar, dan lima bulan kemudian Qing Ruo sudah menjadi pendekar langit tingkat puncak, dan sekarang sudah menjadi pendekar surga tingkat menengah.
"Apakah dia monster yang sengaja untuk terlihat lemah." batinya.
"Saudara Qing Ruo, dalam pertarungan kita sebelumnya, berapa persen kekuatan yang anda gunakan" tanya He Long penasaran.
"Aku rasa dua puluh hingga dua puluh lima persen." jawab Qing Ruo sambil tersenyum.
"Apa?"
Qin He Long dan Qing Hye Long terkejut. Mereka berdua menatap Qing Ruo dengan takjub. Mereka merasa sangat rendah. Saat itu dalam pertempuran tersebut, mereka berada ditingkat kultivasi yang sama tetapi perbedaan kekuatannya benar-benar seperti langit dan bumi.
Selain He Long dan Hye Long, Qing Yang Gang dan Qing Ling Juga ikut terkejut karena mereka juga melihat pertempuran itu. Terlebih He Long dan Hye Long yang bertempur dengan Qing Ruo, mereka berdua merasa bagaikan seorang semut dihadapan gajah.
"Baiklah, jangan menatapku seperti itu." ucap Qing Ruo malu.
"Hahana..." Mereka semua lalu tertawa menyadari sikapnya.
"Saudara Ruo, dapatkah dirimu membantu kami untuk meningkatkan kekuatan kami?" tanya Qing He Long.
"Aku juga tidak tahu, tapi aku akan mencoba." jawabnya.
Qing Ruo lalu mengeluarkan kristal astral dari cincin penyimpananya.
"Saudara He Long, terlebih dahulu aku akan memeriksa tipe tubuh anda terlebih dahulu." ucapnya.
"Baik, letakan tangan saudara pada kristal tersebut!" pintanya pada Qing He Long.
Saat Qing He Long menyentuh kristal itu, Tiba-tiba muncul cahaya merah keemasan.
"Selanjutnya saudara Hye Long."
Qing Hye lalu meletakan tangannya lalu muncul cahaya ungu ke emasan.
"Saudara Qing Yang Gang." ucapnya. Bhus... lalu muncul cahaya biru keemasan.
"Selanjutnya Ling er." ucapnya dengan tatapan hangat menatap Qing Ling yang masih terlihat malu-malu.
Qing Ling lalu meletakan tangannya pada kristal astral. Setelah cukup lama, bhus... muncul cahaya ungu kemasan lalu berubah berwarna hijau.
Setelah selesai menguji tipe tubuh mereka, Qing Ruo lalu menyimpan kembali kristal astral tersebut.
Ketiga saudara sepupunya dan Qing Ling dibuat penasaran dengan tindakannya tersebut. Karena mereka asing dengan cara yang dilakukan sebelumnya.
Qing Ruo memandang mereka lalu mulai menjelaskan.
"Kristal astral adalah penguji tipe tubuh, fungsinya untuk mengetahui fondasi dasar kekuatan serta keseimbang tingkat kultivasi. Guruku menjelaskan demikian. Tujuannya agar teknik dan jurus yang kita pelajari dapat berjalan seimbang."
"Untuk warna, itu mewakili dari tipe tubuh itu sendiri. Cahaya merah mewakili kekuatan api, juga disebut dengan tubuh perperangan atau dunia bawah, sifatnya buas dan ganas juga dilambangkan dengan naga api."
"Warna ungu melambangkan tipe tubuh tumbuhan surgawi melambangkan kehidupan, penyembuhan dan racun yang dilambangkan dengan naga ungu."
Warna biru melambangkan kekuatan lautan, ada kehidupan yang luar biasa di samudera, sifatnya bisa ganas dan bisa menjadi lembut juga dilambangkan dengan Naga biru.
Sedangkan warna hijau sebagai lambang racun tertinggi yang sifatnya dapat merusak apa saja.
"Ling er, kamu memiliki dua warna tipe tubuh yang berbeda. Dua warna itu melambangkan dua kekuatan berbeda yang berada dalam satu wadah. jika jurus dan teknik kultivasinya tidak sesuai, maka yang bersangkutan tidak akan berkembang, karena sifatnya yang berlawanan. tetapi jika jurus dan teknik kultivasinya sesuai, maka akan berkembang dengan sangat cepat dimana kecepatannya dua kali lebih cepat" ucapnya menjelaskan membuat mereka yang ada di tempat itu terkagum-kagum.
Setelah mendengarkan penjelasan Qing Ruo, mereka mulai menyadari kelemahan mereka masing-masing, terutama Qing Ling. Peningkatan kekuatannya dia anggap sangat lambat ternyata ada dua kekuatan berbeda dalam tubuhnya.
Saat mereka masih berfikir keras merepleksikan cara dan teknik kultivasinya, Qing Ruo mengibaskan tangannya.
Swhus...
Muncul empat kitab yang mengambang di hadapan mereka.
"Saudara Qing Ruo, apa ini?" tanya Qing Yang Gang penasaran.
"Setelah aku melihat tipe tubuh kalian, aku merasa kitab-kitab ini yang paling sesuai dengan tubuh kalian. Aku memahami bahwa kalian telah melatih teknik petir, tetapi itu berlawanan dengan tipe tubuh kalian karena kekuatan petir dalam tubuh kalian sudah tidak perlu di pelajari, hanya saja di tingkatkan karena tersebut memang sudah menjadi kekuatan yang mendarah daging bagi klan Qing. Jika kalian mempelajari tenik dengan kekuatan petir, itu justru akan melemahkan petir itu sendiri."
"Kita tahu, petir adalah kekuatan yang ekplosif dan menghancurkan, gunakan kekuatan petir itu untuk menambah kekuatan serangan yang akan kita lancarkan jelasnya."
Sekali lagi mereka dibuat kagum dengan penjelasan Qing Ruo.
"Ambilah kitab-kitab ini." ucapnya.
Ini adalah kitab teknik kultivasi tingkat tinggi, jika kalian ingin merubah teknik kultivasi kalian, kalian masih dapat melakukannya sekarang dan itu tidak mempengaruhi pondasi awal tingkatan kalian. Jika tidak pun tidak apa-apa.
Mengubah teknik kultivasi itu dapat dilakukan sebelum memasuki peringkat surga, jika sudah memasuki peringkat surga, maka dapat menghancurkan pondasi awal ucapnya menjelaskan.
"Haha."
"Saudara Qing Ruo, ini luar biasa. Terima kasih saudara" ucap He Long lalu meraih kitab itu dan membacanya.
"Apa!, teknik kultivasi jiwa Dewa Naga api, Baiklah, aku akan mempelajarinya"
Masing-masing mereka mendapatkan kitab teknik kultivasi yang sesuai dengan tipe tubuh mereka. Qing Hye Long mendapatkan kitab dewa jiwa naga Ungu, Qing Yang Gang medapat kitab jiwa dewa naga biru. Untuk Qing Ling karena tipe tubuhnyanya yang berbeda, dia mendapat kitab kultivasi jiwa Dewi Nua. Yaitu dewi kehidupan yang memelihara dan menghancurkan.
"Saudar Qing Ruo, bagaimana dengan jurus-jurus yang telah kami pelajari." tanya Qing Yang Gang.
Saudara Yang Gang, untuk jurus tidak masalah, hanya saja jangan melatih jurus dengan kekuatan petir. selain itu, jangan mempelajari jurus tingkat rendah, karena tipe tubuh kalian mendukung kekuatan jurus tingkat tinggi, semakin tinggi tingkat kultivasi kalian, maka semakin dahsyat kekuatan jurus kalian.
"Jurus tingkat rendah hanya akan menjadi sampah dan merusak tubuh kalian. Tidak perlu banyak jurus, walaupun sedikit tetapi kuat itu lebih penting daripada banyak tetapi kekuatannya tidak maksimal. Sedangkan setiap jurus, kalian perlu menggabungkannya dengan kekuatan petir yang memang sudah ada dalam tubuh kita." ucap Qing Ruo menjelaskan.
Qing Ruo lalu menggerakan tangannya. Ratusan Kitab jurus tingkat tinggi muncul dan mengambang di hadapan mereka. Aura kuno dan ganas terpancar dari kitab-kitab itu.
"Ini adalah kitab jurus tingkat tinggi, Kalian dapat memilih jurus yang kalian sukai." ucapnya.
Qing Ruo tidak merasa sayang dengan kitab-kitab tersebut, karena ada begitu banyak padanya. Selain itu, dirinya tidak memerlukannya karena dirinya sudah memiliki tujuh kitab pusaka klan Dewa Luo. Dirinya juga merasa senang dapat membantu saudara-saudaranya.
Mereka berempat sekali lagi dibuat ternganga. "Seberapa banyak yang dimiliki oleh saudara Qing Ruo?" batin mereka.
Jika mereka tahu bahwa kitab itu tidak penting bagi Qing Ruo, mungkin mereka akan muntah darah.
"Jika demikian, aku tidak akan malu -malu. Aku harus menjadi kuat dan kuat." ucap Qing Yang Gang langsung memilih kitab jurus yang di inginkannya.
"Haha baiklah, masih ada waktu untuk berlatih sebelum hari perekrutan murid sekte gunung emas. Selain itu, perlu di ingat, pelajari dahulu teknik kultivasi. Untuk jurus, ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu jurus serangan, pertahanan, kecepatan dan teknik mantra sebagai pelengkap." ucapnya.
"Baiklah. Mari kita mulai berlatih." ucap Qing He Long dengan penuh semangat.