NovelToon NovelToon
Senyuman Iblis Di Balik Topeng Cinta

Senyuman Iblis Di Balik Topeng Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Psikopat itu cintaku
Popularitas:147.2k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Cinta dan Obsesi? Seperti dua sisi koin yang berbeda.

Ryu Dean sudah dua tahun ini berpura-pura menjadi security di sebuah kampus ternama, hanya untuk mengamati tunangannya, Almira. Seorang tunangan yang tidak setia padanya.

Tapi di balik itu, ada Fiona seorang mahasiswi paling alay yang selalu mengoceh bercerita tanpa henti padanya.

Perlahan perasaan patah hati Ryu pada Almira berubah. Dirinya merasa nyaman setiap kali bersama dengan Fiona.

Namun ada kalanya perasaan tidak berbalas. Fiona ingin menyatakan cintanya pada kang bakso.

Membuat ego seorang Ryu Dean tidak dapat menerimanya. Putra tunggal keluarga konglomerat, dikalahkan oleh kang bakso?

"Kamu sudah gila...?" Gumam Ryu Dean tertawa, aneh.

Bagaimana obsesi konyol ini, akan berlanjut?

🍀🍀🍀 Warning! Buatan seorang amatir yang hanya iseng menulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Tua

Bukan club'malam tujuannya. Menembus kerumunan orang-orang yang tengah limbung dalam pengaruh alkohol.

Dua orang bodyguard yang datang dengan mobil berbeda melangkah mengikutinya. Mendorong setiap orang yang menghalangi jalan seorang Ryu Dean.

"Hie!" Bentak seorang pria kala didorong akibat menghalangi jalan.

Tak! Tak!

Senjata api salah seorang bodyguard berada di kening pria mabuk yang membentak.

"Ma... maaf..." Pria itu beringsut mundur.

Orang-orang mulai menatap seorang pemuda yang baru masuk. Dengan dua pengawal bersenjata.

"Dia siapa? Aku tidak pernah melihatnya."

"Mungkin putra konglomerat."

Bisikan orang-orang terdengar samar. Hingga ada seorang wanita yang mendekat, benar-benar berpakaian minim menghalangi jalannya.

"Maaf, boleh berkenalan." Ucapnya mengedipkan sebelah matanya menbuat pose menggoda.

Brak!

Ryu tidak bergerak sama sekali. Salah seorang pengawalnya, melempar sang wanita hingga terjungkal di lantai.

Melangkah perlahan, Ryu benar-benar tidak menyukai tempat ini. Begitu berisik dengan bau yang tidak nyaman, bau asap rokok, parfum wanita yang menyengat, ditambah dengan bau minuman beralkohol, campur aduk menjadi satu.

Keluar dari bagian club'malam. Dirinya melangkah menuju resepsionis hotel murah kelas melati yang menyatu dengan club'malam tersebut.

"Ada penyewa dengan nama Delone?" Tanyanya pada sang resepsionis.

"Maaf, aku tidak---" Kalimat sang pegawai resepsionis terhenti.

"Ingin mati?" Ryu Dean tersenyum, mencengkeram pipi resepsionis, menepuk-nepuk nya menggunakan pisau lipat.

"Di...dia...ada di kamar nomor 479." Ucap sang pegawai resepsionis gugup.

"Awasi dia (pegawai resepsionis) agar tidak menghubungi polisi..." Pemuda yang tersenyum namun menebarkan aura membunuh yang kuat.

Inilah predator yang baru menumbuhkan taringnya. Bagaimana naga yang setahun lalu baru dapat menyemburkan gelembung, tapi saat ini sudah dapat menyemburkan api berskala kecil.

Ingat! Naga ini belum menjadi gila. Karena berfikir cepat atau lambat perasaannya akan terwujud. Rasa posesif juga belum terlalu tumbuh. Tapi bagaimana dengan setahun lagi? Kala dirinya sudah merasa memiliki pinguin kecil seutuhnya. Tapi sang pinguin malah meluncur pergi mengatakan kita hanya teman?

Sudahlah itu dibahas nanti saja. Yang terpenting saat ini.

Seperti predator yang melangkah menelusuri lorong. Menebarkan aura membunuh yang kuat. Satu persatu nomor kamar dilirik olehnya.

Dimana ular yang berani mengigit pinguin kecilnya? Hingga rasa haus darah itu semakin menyebar di seluruh tubuhnya menatap nomor kamar 479.

"Biar saya ambilkan kunci---" Kalimat sang pengawal terhenti.

Brak!

Dengan satu tendangan di bagian gagang pintu, pintu tersebut terbuka.

"Kamu siapa?" Tanya Delone yang tengah berada dalam kamar dengan seorang wanita. Melupakan wajah security yang dihinanya beberapa bulan lalu di pesta ulang tahun Almira.

"Aku? Sahabat karib dewa kematian." Kalimat penuh senyuman dari sang predator. Ada mangsa di hadapannya, hanya seekor ular kecil yang dapat dikoyak dengan mudah.

"Delone dia siapa?" Tanya sang wanita.

Ryu Dean menyeret kursi kayu, melangkah mendekati mereka.

"Jika ada masalah! Katakan A...aku akan memberikan uang kompensasi---" Kalimat Delone disela.

"Masalah? Karenamu pacarku hampir mati." Langkah Ryu Dean semakin dekat.

"Pacarmu! Pacarmu yang mana!?" Tanya Delone ketakutan. Melemparkan asbak, vas bunga, semua benda yang dapat diraihnya.

Prak!

Asbak besi berukuran kecil mengenai kepala Ryu. Tapi pemuda itu malah tertawa, tidak menghentikan langkahnya sama sekali, membiarkan luka kecil di pelipisnya mengeluarkan darah segar.

Tidak hanya satu, banyak pria atau wanita yang membuat masalah dengan Delone, dicelakai olehnya. Bagaimana Delone bisa mengingat semuanya?

Karena itu untuk membela diri, Delone berbohong.

"Pacarmu yang duluan menggodaku. Karena risih aku mengirim orang untuk mencelakainya. Dia yang murahan. Seharusnya kamu---"

Srak!

Brak!

Kursi itu benar-benar menghantam tubuh Delone.

"Aaa!" Teriak pacar baru Delone, ketakutan. Dengan cepat pula sang pengawal menutup mulut wanita itu.

Sedangkan Delone, kini terbaring di lantai tidak dapat bangkit sama sekali. Darah mengalir di sekitarnya.

"To... tolong..." Lirihnya.

"Pacarku bahkan tidak sempat meminta pertolongan." Ryu berjongkok, berbisik di telinga Delone. Senyuman menyungging di wajahnya, menatap bagaimana pemuda ini merasakan apa yang Fiona rasakan.

Siapa pacar orang gila ini? Delone berusaha mengingat. Tapi begitu banyak wanita yang pernah menjadi korbannya.

Yang jelas, dirinya sudah melukai pacar iblis."A...aku minta---"

Brak!

Satu pukulan lagi, pria itu tidak sadarkan diri. Ryu hanya tersenyum, menatap ke arah sang wanita, saksi tunggal atas kasus ini.

"Jika kamu berani bersaksi, aku yang melukai sampah ini. Maka kamu akan mati. Jika polisi meminta keterangan, katakan dia mengkonsumsi narkotika, hingga melukai dirinya sendiri. Dengan membenturkan tubuhnya kemudian tertimpa lemari kayu." Ryu tersenyum, melirik ke arah pengawalnya yang memasukkan paksa narkotika ke dalam mulut Delone yang telah tidak sadarkan diri.

Wanita itu hanya dapat gemetaran menyaksikan teman kencannya berlumuran darah.

Brak.

Lemari yang cukup besar dirobohkan oleh sang pengawal. Membuat dalih Delone melukai dirinya sendiri.

Tentang resepsionis dan CCTV, apa yang tidak bisa dilakukan dengan kekuasaannya.

Meninggalkan kamar, diikuti pengawalnya yang memperbaiki pintu hotel. Bagaimana Delone dapat menuntut Ryu Dean atas tuduhan penganiayaan? Tentu saja tidak bisa, karena segalanya akan menemukan jalan buntu.

Berjalan seorang diri menuju area parkir. Bukankah lebih baik bunuh saja? Tentu saja tidak! Suatu hari nanti jika Fiona mengetahuinya. Bukankah Fiona tidak akan menyukainya?

Suara mobil ambulance terdengar. Pertanda sang resepsionis sudah diijinkan memanggil ambulance. Setelah pintu diperbaiki, dan rekaman CCTV dihapus.

Tidak ada bukti, tidak ada saksi, serta hasil tes urine Delone dipastikan mengkonsumsi narkotika.

Tapi.

Ada satu hal yang difikirkan oleh Ryu Dean. Alasan pria itu melukai Fiona. Karena Fiona menggodanya? Kapan?

Entahlah, menghela napas kasar. Kala Fiona tiba-tiba menghubunginya. Pemuda itu tersenyum mengatur suaranya, agar terdengar lebih baik.

"Ada apa? Merindukanku?" Tanyanya pada Fiona.

Namun, suara tangisan terdengar."Yudha...tolong."

"Ada apa!? Kamu dimana sekarang?" Tanya sang pemuda menghidupkan mesin mobilnya. Kemudian mulai mengemudikan mobilnya keluar dari parkiran.

"A...aku di kampus." Fiona masih terisak.

"Di kampus? Jam segini?" Tanya Yudha mengingat ini sudah hampir pukul 10 malam."Apa yang terjadi?"

Ada beberapa hal dalam benaknya. Beberapa imajinasi buruk, pembullyan, atau mungkin pelecahan. Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Hingga.

"Laptopku tiba-tiba mati sendiri, tidak bisa menyala. Aku sudah mengguncang-guncangnya. Sudah juga berusaha mengisi dayanya. Semua tugas dan hasil kerja kerasku ada di dalam." Jeritan tangis seorang Fiona menbuat Yudha menghentikan mobilnya sejenak.

"Jadi kamu menghubungiku malam-malam karena laptop mu rusak?" Tanya Yudha.

"Iya. Kamu kenal tukang service? Aku janji nanti aku traktir kalau laptopku yang mengalami koma, bisa hidup kembali." Jawab Fiona terdengar penuh harap.

"Fiona, sudah saatnya laptop tuamu itu pensiun." Yudha memijit pelipisnya sendiri. Mengingat betapa rentanya laptop milik Viona. Bagaimana tidak, laptop bekas keluaran lama yang dibeli dengan harga murah di tukang service.

"Dia tidak tua. Cuma ...agak pikun saja. Nanti kalau sudah ke dokter, eh salah. Kalau sudah ke tukang service jadi muda lagi." Lagi-lagi mulut cerewet itu berkicau merdu.

"Aku ke kampus sekarang. Kamu tunggu di perpustakaan." Ucap sang pemuda mematikan panggilan sepihak.

Menghela napas kasar, membelikan sesuatu untuk Fiona tidak semudah yang diduga. Tidak dapat berdebat dengannya jika wajah kesal yang begitu manis itu terlihat.

Tidak jauh, hanya sekitar 15 menit perjalanan, menggunakan mobil. Dirinya pada akhirnya sampai di area kampus.

Melangkah mendekat area perpustakaan. Wajah itu terlihat. Seorang wanita yang mendekatinya. Benar-benar mendekatinya, jarak wajah mereka begitu dekat saat ini.

Yudha menelan ludahnya, kala Fiona berada di hadapannya."Pelipismu terluka."

Seorang gadis yang benar-benar mencemaskannya. Membuatnya tersenyum, benar! Ryu Dean melupakan luka di pelipisnya. Hanya untuk menemui gadis ini.

1
Nur Wahyuni
🤣🤣🤣🤣sumpah keren si ryu, meskipun marah tapi gak mau keliatan brutal di depan Fiona... ntah klo gak ada Fiona, habis mereka semua dibantai ryu 🤣🤣🤣
Yani Setyani
Hayo marahin lagi...
Masih greget rasanya...
azalea_lea
hahaaa... seneng banget ngebayangin gimna pucatnya muka mereka yg menindas fiona 🤣🤣🤣
Senjaa💞
berasa dikit bnget ya bacanya...😆
Abimanyu Rara Mpuzz
nah loh mamam tuh 🤪
Abimanyu Rara Mpuzz
sok ye😏
ummah intan
knp mereka belom disembur api naga?greget lihat kelakuan mereka yg main perintah aja
Jeng Ining
menunggu suara glodak berjamaah, ehh ternyata si anak naga ga nyembur maksimal gegara jaim di depan pacar😁😁😁, gimna reaksi Keisya ya😅
Eka suci
si meta hukuman nya kudu rada beda, walaupun ngga sampai dipecat, Keysha tunggu perusahaan ortumu merosot masih untung kalau tidak di bangkrut kan
Яцяу
mampusss... dimana mana emang anak magang suka dibabukan.. tp sayangnya gak ada aturan atau undang2 untuk melindungi anak magang.. huffftt
Tasnim thufaila Qotrunnada
PD banget😕
Andini Fahla
waduh pecat saja
Ufi Yani
sp 1 kykny kurg deh biat para pnjilat.. anaknaga ayo smburkn apimu/Grin//Grin/
Indar
gimana...gimana enakkan dapat SP 1 dari pak bos makanya jgn sewenang - wenang, menindas seenaknya anak magang 😠
rachma yunita
nah loh..
💝F&N💝
aku suka ceritanya. bagus. tp terlalu lambat up nya.
Tri Nurhasanah
lagi,lagi,lagi,.
Lusima Adm
Nahh kann gimana2 🤣🤣🤣
lestari amelia
tolong lah Thor double up lagi seru serunya ini
Heni Mulyani
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!