Niat Venus hanya untuk membawa pulang mantan kekasihnya yang mabuk parah, tapi siapa sangka seseorang menjebak nya hingga dia berakhir di atas ranjang dan akan dijual dengan seorang laki-laki tua.
Demi menyelamatkan kehormatan nya, Venus berusaha untuk melarikan diri ditengah keadaan nya yang dipengaruhi oleh obat yang tidak dia tahu apa.
Siapa sangka dia malah terjebak bersama Papa sang mantan nya, melewati malam panas bersama tanpa bisa dia hindari lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memancing keadaan
Bayangkan bagaimana perasaan gerald saat ini ketika Venus tahu-tahu naik ke atas pahanya.
Memaksa menyatukan bibir mereka untuk waktu yang begitu lama.
"Please Ve... aku bisa kehilangan atas kontrol Diri Ku sendiri"
Laki-laki itu berusaha untuk menahan gerakan gadis itu, dia berusaha untuk terus menjauhkan Venus dari dirinya.
Oke berapa lama dia tidak bermain-main dengan seorang perempuan?.
Sudah sangat lama.
Bayangan bagaimana rasanya seorang laki-laki yang telah lama tidak berurusan dengan perempuan tiba-tiba di berikan serangan panas secara tiba-tiba.
Bahkan gadis dihadapannya itu malah membuat dia merasakan satu keinginan yang luar biasa.
Naik ke atas dirinya, memaksa menyatukan bibir mereka bahkan tanpa malu-malu gadis tersebut malah mengeranyangi seluruh tubuhnya.
Belum lagi gadis mencoba menyusuri seluruh leher Milik nya.
apakah itu bukan hal yang gila?.
Laki-laki mana yang bisa bertahan dengan serangan tiba-tiba dan begitu agresif?!.
Gerald Fikir pilihan nya membawa Venus menuju ke tempat tinggal gadis tersebut.
Oh shi..t.
Laki-laki itu mengumpat dan berusaha mencari handphone gadis Tersebut, dia Fikir dia harus menghubungi seseorang saat ini.
Tapi rupanya dia tidak bisa mendapat kan apa pun yang dia inginkan.
Gadis itu tidak memiliki handphone nya sama sekali.
Oh God.
"Venus please"
Ucap Gerald mencoba menghentikan mobilnya, dia berusaha untuk menyingkir kan tubuh gadis tersebut.
"Om... please"
Mendengar jawaban rengekan Venus seketika membuat Gerald menelan salivanya.
Semakin laki-laki itu mencoba menyingkirkan tubuh gadis tersebut, semakin membuat Venus bergerak menggila dan agresif.
Gadis itu sejak tadi terus bergerak menyambar tubuh gerald, dengan tanpa rasa malu gadis muda itu terus bergerak menjelajahi leher dan beberapa bagian tubuh gerald.
Gadis itu fikir anggaplah dia sudah gila, tapi dia benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Satu Hasrat menghantam Diri nya, sentuhan demi sentuhan juga gesekan kulit yang terjadi pada dirinya dan Papa mantan kekasihnya tersebut semakin lama semakin membuat Venus menggila.
Dia butuh laki-laki itu menyentuh dirinya, seolah-olah tangan-tangan laki-laki itu bisa mengobati seluruh perasaan yang tidak menentu didalam diri nya tersebut.
"Om.. plaease"
Venus masih terus merengek, mencoba meraih salah satu tangan Gerald agar bergerak menyambar tubuh manapun Milik nya.
"Ve..."
Gerald terus mencoba membuat pertahanan, kali ini laki-laki itu mencoba melaju kan kembali mobilnya tapi Venus terus berusaha untuk menjelajahi seluruh tubuh gerald.
Oh god.
Gerald mencoba mendorong tubuh Venus agar menjauh dari dirinya.
"Om..."
Satu de..sa..han lolos dari balik bibir Venus.
Gadis itu menarik leher Gerald dan mencoba membenamkan wajah laki-laki tersebut agar masuk ke dalam dadanya.
Alih-alih peduli, Gerald mencoba membiarkan Venus kembali duduk di kursinya, kemudian laki-laki itu secepat kilat langsung melajukan mobil yang dia bawa dengan kecepatan penuh.
Sedangkan Venus terus merasa jika kematian nya akan mendekat jika hasrat nya tidak terpenuhi saat ini juga.
Gerald Fikir seperti nya ini benar-benar kacau, dia memilih membawa gadis itu Menuju ke arah mansion nya.
Kembali ke tempat tinggal gadis tersebut jelas akan berbahaya, bisa-bisa gadis itu mencari seseorang untuk menyelesaikan puncak Hasrat nya.
Dan jelas laki-laki manapun akan memanfaat kan keadaan tersebut dan menghancurkan gadis tersebut tanpa perasaan.
"Please...om"
Venus menatap Gerald dengan penuh harap.
"Kau akan menyesali nya"
Ucap Gerald sambil menatap wajah Venus untuk beberapa waktu.
"No..."
Mendengar Jawaban gadis tersebut jelas membuat Gerald terdiam sambil menelan salivanya.
ceritamu itu selalu mengandung unsur misteri dan teka-teki..
terkadang, seseorang yg kita kira berperan sbg antagonis, malah menjadi peran utamanya..
tapi terkadang emang beneran antagonis..
dibuat pusing tujuh keliling, nebak2 alur cerita dan sebagainya..
itu emang ciri khas semua novelmu mak..
sekalipun dibilang cerita ringan, gak berat, tapi masih tetap ada unsur teka-teki nya walopun cuma sedikit..
amazing dah pokoknya..
sayangnya Darrel dan Gea gak dilanjut lagi ya mak..
penasaran kan jadinya..
anyway, semoga sehat selalu mak..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga selalu sukses.. 💪🏻😘🥰😍🤩
Semoga dalam cerita ini Venus tidak bodoh dan lemah