NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:933
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28 - Penawaran

[Istana Kerajaan Alden]

Suasana didalam ruang pertemuan menjadi sedikit berubah karena ada tekanan dari Kerajaan Neverland. Philip dan semua petinggi kerajaan, sebenarnya tidak menyetujui permintaan dari Kerajaan Neverland.

"Baiklah. Kami akan menyelesaikan dengan damai. Tapi, dengan adanya ratusan ribu penduduk Clan Siwa yang mengungsi di wilayah kami, mereka akan meminta wilayah yang lebih luas kedepannya. Dan yang kami takutkan adalah, mereka tidak mentaati hukum Kerajaan." kata Philip

"Itu adalah urusan Anda. Entah Anda mau menurunkan pajak kepada mereka, atau mengatur dengan program kerajaan lainnya. Kami tidak ikut campur dalam urusan itu." sahut Rachel dengan tegas.

"Masalah ini semakin rumit kedepannya. Bagaimana bisa Clan Siwa mau bergabung dengan kami. Dan aku sebenarnya tidak rela membagi wilayah dengan mereka. Kerugian ini sangat besar bagi kerajaan." kata Philip dalam hati

"Baik. Kami akan merundingkan ini nanti bersama mereka. Jadi, apa Anda akan ikut bertemu dengan mereka.?" sahut Philip.

"Sebenarnya, prioritas kami adalah kerajaan Alden. Bukan sebuah Clan yang ikut dalam Aliansi. Tapi jika itu di butuhkan aku bersedia ikut dengan Anda." jawab Rachel.

"Baiklah, akan aku undang pemimpin Clan besok. Untuk sekarang, Anda beserta rombongan kerajaan Neverland bisa menginap di istana sementara." kata Philip.

Namun Rachel hanya terdiam disana.

"Hm, siapkan kamar untuk Tuan Putri bersama rombongan lainnya." kata Philip kepada Mentari kerajaan.

"Laksanakan Perintah Yang Mulia." sahut menteri itu. Dan langsung bergegas menyiapkan kamar untuk mereka.

"Jadi, kapan Anda akan menemui pasukan Kerajaan Riu.?" tanya Philip.

"Lebih cepat lebih baik, mungkin malam ini kami akan bergerak." sahut Rachel.

"Baiklah." kata Philip sambil mengambil sebuah peta.

Lalu peta itu pun di perlihatkan kepada Rachel dan semua orang yang ada disana.

"Tuan Putri, ini adalah peta dari kerajaan Riu, dan peta kerajaan Alden. Saat ini, hampir separuh wilayah kerajaan Alden dikuasi oleh mereka." kata Philip sambil melingkari wilayah yang sudah di kuasai kerajaan Riu.

"Lalu, mereka juga memiliki markas di beberapa titik. Menurut laporan yang kami dapatkan, ada 6 titik markas yang tersebar di wilayah kerajaan Alden. Dan 1 titik markas utama mereka, berada di kediaman Clan Siwa yang ada di kerajaan Riu." kata Philip

"Jadi apa pasukan mereka masih bergerak.?" tanya Rachel.

"Ini sudah hampir 2 Minggu tidak ada pergerakan. Entah apa yang terjadi. Sepertinya mereka sedang menunggu bantuan perlengkapan atau bala bantuan lainnya." jawab Philip.

"Jika ini peperangan, sikap mereka perlu di curigai. Mungkin kami akan bergerak ke markas utama mereka malam ini." kata Rachel

Dan pertemuan itu pun di tutup.

...

Malam hari pun tiba. Dion sedang membakar ikan di dekat sungai bersama Lisa.

"Aku benar-benar sangat terkejut melihat kejadian tadi kak." sahut Lisa.

"Em, kamu akan menemukan kejadian seperti itu dimasa depan Lisa. Untuk sekarang, aku tidak bisa melatihmu untuk ikut bertempur. Mungkin ada seseorang yang bisa melatihmu dari awal. Seseorang yang sedang menunggu kedatangan kita di suatu tempat." kata Dion

"Jadi dimana tempat itu kak.?" tanya Lisa.

"Entahlah. Untuk saat ini, kita akan pergi ke wilayah Clan Siwa." jawab Dion

"Kenapa kita kesana ?" tanya Lisa

"Itu adalah wilayah milik kakekku. Dan sekarang wilayah itu sudah di kuasai oleh pasukan Kekaisaran. Tempatnya tidak jauh dari sini." sahut Dion.

"Baik kak."

"Kita makan dulu. Setelah itu kita akan berangkat kesana."

Mereka berdua pun memakan ikan hasil tangkapan di sungai. Dan tidak berlangsung lama, Rachel juga berangkat kesana bersama dengan Teo.

"Apa Anda akan pergi berdua saja Tuan Putri.?" tanya Simon yang ikut mengantarkan mereka ke depan pintu Istana.

"Itu sudah lebih dari cukup." sahut Rachel.

"Aa, aaaah " sahut Simon yang tidak bisa berkata-kata.

"Mereka berdua tidak sedang berperang. Jika Tuan Putri membawa pasukannya, kerajaan Riu akan mengira kita mendeklarasikan perang secara terbuka." kata Philip kepada Simon.

Rachel pun hanya diam saja sambil berjalan dengan santai.

"Anda perlu belajar lagi Tuan Muda, dan jangan mengambil kesimpulan begitu cepat." sahut Teo kepada Simon.

"Maafkan anak saya Panglima Besar. Dia memang butuh belajar lagi tentang internal kerajaan." sahut Philip.

Dan tak berlangsung lama, mereka pun sampai di luar istana.

"Kami akan pergi dulu Yang Mulia. Kita pergi Paman." sahut Rachel kepada Teo dan langsung terbang ke udara.

Teo pun hanya melihat Rachel dengan sikap yang dingin.

"Ah, maafkan sikap Tuan Putri Yang Mulia. Dia anaknya memang seperti itu. Tapi Tuan Putri adalah orang yang sangat pintar dan Cerdas, dia juga cermat saat mengambil keputusan. Jadi mohon di maklumi." kata Teo.

"Tidak perlu seperti itu Panglima. Anak secantik dan secerdas Tuan Putri, memang begitu sikapnya saat masih muda." sahut Philip.

Teo pun melihat Simon disana

"Jika Anda ingin mengambil hatinya, itu sangat mustahil dan sangat sulit sekali. Anda perlu kerja keras untuk mendapatkan hatinya." kata Teo kepada Simon.

"Aah, apa yang Anda katakan Tuan." sahut Simon dengan wajah memerah.

"Hm, kalau begitu. Saya pamit undur diri dulu." kata Teo sambil memberikan hormat kepada Philip.

Teo pun langsung terbang dan menyusul Rachel. Dan Philip hanya melihatnya saja.

"Apa kau menyukai Tuan Putri Simon.?" tanya Philip.

"Ayah, ayolah. Pria mana yang tidak terpikat hatinya. Bahkan dalam pandangan pertama saja, semua orang pasti merasakan jatuh cinta padanya." Jawab Simon.

"Jika memang kau menyukai Tuan Putri. Kau harus berusaha semaksimal mungkin, karena itu akan menjadi keuntungan kerajaan dimasa depan. Ayah akan mendukungmu." kata Philip.

"Benarkah.? Baik Ayah, terimakasih." sahut Simon.

...

[Castle Calan Siwu]

Tempat markas utama pasukan kerajaan Riu. Tempat itu bisa menampung lebih dari 300rb prajurit Kerajaan Riu dan sekitar 250rb prajurit dari kerajaan Konggo

"Apa tidak ada kabar dari Jenderal Ito.?" tanya Seikii

"Maaf Panglima, kami sudah menunggu sampai malam hari, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan mereka. lalu, tidak ada informasi atau kabar yang masuk dari mereka."

"Sedang apa mereka.? Padahal besok kita akan menyerang total kerajaan Alden. Utus beberapa orang untuk menyelidiki mereka." perintah Seikii.

"Laksanakan Perintah."

Lalu tiba-tiba, seorang prajurit datang ke ruangan Seikii dengan tergesa-gesa. Drap Drap

"Hm.?" sahut Seikii

Prajurit itu pun langsung menundukkan kepala dan melaporkan suatu kejadian.

"Lapor Panglima, ada seseorang yang tiba-tiba menyerang gerbang depan, bahkan semua pasukan penjaga yang berjumlah 2rb prajurit hampir di dikalahkan semua." ucap prajurit itu.

"Apaa.?" sahut semua orang yang beras di dalam ruangan.

"Siapa orang itu.? Apa itu dari kerajaan lain.?" sahut Panglima besar Kerajaan Konggo bernama Denny.

"Kami tidak tau pastinya Panglima. Tapi orang itu berteriak bahwa dia mendeklarasikan perang atas nama Clan Siga."

Braak. Tiba-tiba sebuah meja di pukul dengan keras oleh Seikii.

"Apa yang kau katakan.? Clan Siga katamu ? HAA ?" teriak Seikii.

"Itu benar Panglima."

"Siapa Clan Siga.?" tanya Denny

"Itu tidak mungkin, Clan Siga adalah Clan terkuat di kekaisaran Riu waktu itu. Tapi, kami berhasil meringkusnya. Dan sisa-sisa Clan Siga sekarang berada di dalam pasukan Aliansi. Tidak mungkin mereka menyerang kita dengan sembrono. Apa lagi ini adalah Markas utama." sahut Seikii.

"Hm, berapa jumlah orang yang menyerang.?" tanya Denny.

"Dia hanya seorang diri, dan juga membawa seorang gadis berumur sekitar 10 tahun."

"Apa maksudmu.? Bagaimana mungkin dia bisa melawan ribuan prajurit seorang diri ?" teriak Denny sambil berjalan keluar ruangan.

Prajurit itu pun hanya terdiam dengan ketakutan.

"Siapkan pasukan. Kita tidak bisa meremehkannya." sahut Seikii sambil berjalan Keluar dengan raut wajah yang sangat kesal.

"Laksanakan Perintah"

...

Di tempat Dion berada.

Srak Srak Slassh.

Dion bertarung sendirian di depan gerbang masuk Clan Siwa. Bahwa dia menerima perlawan dengan kekuatan Dom juga.

"Sialan, padahal aku sudah berhati-hati untuk menyusup kedalam sana. Tidak mungkin aku membunuh mereka semua sekaligus. Bisa-bisa tempat ini akan hancur total." kata Dion.

Dan tak berlangsung lama. Rachel dan Teo pun sampai disana.

"Apa yang sudah terjadi disini.?" sahut Teo dengan terkejut melihat ratusan mayat yang sudah tergeletak disana.

"Bukankah aku sudah memberitahu mereka barusan. Jangan sampai ada yang menyerang pasukan kerajaan Riu, dan menarik semua pasukannya. Ini akan lebih rumit dari yang kita bayangkan." kata Rachel dengan kesal.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!