Sarena Almaira adalah seorang wanita muda cantik yang hidup dalam penderitaan. Sejak usia 5 tahun, ia mengalami broken home setelah ayahnya menghilang entah ke mana. Kehidupannya pun menjadi sangat sulit dan penuh kesedihan. Setelah lulus SMA, Sarena memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah kejadian tak terduga membuatnya terikat dalam pernikahan rahasia dengan seorang pengusaha muda yang kaya dan tampan.
Apakah Sarena akan menemukan kebahagiaan setelah bertemu dengan pria itu?
Baca yu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meywh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Saat itu Al mabuk, Mah, Pah. Sebelum mabuk, Al sempat memesan makanan di restoran, tapi setelah itu Al tidak ingat apa-apa lagi. Kesadaran Al hilang, dan ketika pesanan itu diantar, pengantarnya adalah seorang wanita, seorang pelayan di sana. Dari situ semuanya berawal," jelas Aldevaro.
"Lalu, apa kamu bertanggung jawab pada wanita itu?" tanya Albian.
"Aku bertanggung jawab, Pah. Aku menikahinya secara agama," jawab Aldevaro.
"Apa? Kau menikah siri dengan wanita itu? Di mana dia sekarang?" Yunita bertanya, meski dalam hatinya ia masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan putranya.
"Dia pergi tanpa meninggalkan jejak, Mah. Setelah dia tahu bahwa Al sudah bertunangan, dia meninggalkan Al tanpa pamit dan membawa anakku," jelas Aldevaro, sambil menangis di pelukan ibunya.
"Siapa namanya?" tanya Albian.
"Sarena," jawab Aldevaro singkat.
"Sarena... nama itu terasa tidak asing," ucap Albian, merasa mengenali nama tersebut.
"Bagaimana bisa tidak asing, Pah? Sarena adalah anak tiri Biyan," ucap Aldevaro, membuat Albian dan Yunita tersentak kaget.
"Anak tiri Biyan? Berarti dia saudara tiri Tasya?" tanya Yunita.
"Ya, Al baru tahu setelah acara itu selesai, Mah. Dia sempat datang ke acara pertunangan," ucap Aldevaro.
"Ah, Mamah ingat sekarang, Al. Saat di acara pertunangan, Mamah melihat seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengan kamu saat kecil. Dia bersama ibunya yang masih sangat muda," jelas Yunita.
"Al, Papa tidak mau tahu. Kau harus menemukannya. Sebarkan semua bawahanmu untuk mencarinya!" perintah Albian.
Mendengar ucapan ayahnya, Aldevaro merasa lega dan bahagia karena mendapatkan dukungan.
"Baik, Pah. Aku pasti akan mencari Sarena. Bahkan jika harus sampai ke ujung dunia, aku akan mencarinya sampai ketemu!" ucap Aldevaro dengan penuh semangat, segera memerintahkan bawahannya untuk mencari keberadaan Sarena.
'Tuan Aldevaro sepertinya benar-benar sudah membuka hatinya untuk Bu Sarena, dan dia terlihat begitu tulus. Apa sebaiknya aku beritahukan saja keberadaannya?' gumam Dafa dalam hati.
"Maaf, Tuan. Saya izin bicara," ucap Dafa.
"Bicara saja, Dafa. Kenapa harus izin?" ujar Aldevaro.
"Tuan, sebenarnya saya tahu di mana Nona Sarena berada," ucap Dafa, mengejutkan Aldevaro.
"Apa? Dafa, kenapa kamu tidak bilang dari tadi?" Aldevaro sangat terkejut dan tidak menyangka Dafa mengetahuinya.
"Maaf, Tuan. Nona Sarena meminta saya untuk tidak memberi tahu keberadaannya," jelas Dafa.
"Dafa, tolong sekarang beritahu saya di mana Sarena tinggal," pinta Aldevaro.
"Bu Sarena berada di Apartemen Indah," jelas Dafa.
"Kalau begitu, mari kita ke sana sekarang, Dafa!" Aldevaro sangat bersemangat.
"Tuan, sebaiknya Anda beri ruang dulu untuk Nona Sarena agar dia bisa berdamai dengan keadaan. Terakhir kali saya melihatnya, dia terlihat sangat tertekan," saran Dafa.
Aldevaro kemudian menerima saran Dafa.
"Dafa benar, Varo. Jangan terburu-buru. Biarkan dia tenang dulu. Kalau kamu langsung menghampirinya, dia bisa saja pergi lebih jauh lagi," ujar Albian.
"Ya, benar, Nak. Masih ada hari esok. Kamu hanya perlu bersabar," tambah Yunita.
"Baiklah, Mah, Pah. Mungkin aku terlalu terburu-buru karena ingin menebus kesalahan dan keterlambatanku menyatakan perasaan ini kepada Sarena," jelas Aldevaro yang kini menyesali semuanya.
"Al, jujur saja, Mamah baru kali ini melihat kamu begitu serius membicarakan perasaan kepada seorang wanita," ujar Yunita, terharu melihat kegigihan putranya.
"Mah, Sarena adalah satu-satunya wanita yang bisa meluluhkan hatiku. Dia wanita baik, cantik, penyayang, dan tidak ada sedikit pun kebusukan dalam dirinya. Dia wanita pertama yang membenci sekaligus mencintaiku," jelas Aldevaro.
"Jujur saja, Varo, Pah senang karena akhirnya kamu bisa jatuh cinta setelah sekian lama menyendiri," kata Albian.
"Tapi, yang Mamah masih pikirkan adalah bagaimana dengan Tasya? Kita sudah terlanjur menjodohkan kamu dengannya," ucap Yunita, penuh kekhawatiran.