milchtee99_ dlbtstae99_
Chandra Maverley adalah CEO tampan dan kaya raya, banyak kaum hawa yang ingin bersanding dengan dengannya. suatu malam, Chandra dijebak oleh seseorang dan berakhir melakukan hubungan terlarang dengan Audrey gadis cantik yang bekerja part time ditempat Chandra bertemu kliennya.
Lima tahun kemudian, Chandra datang ke Desa Simphony. Kedatangannya hanya untuk melihat perkembangan pembangunan hotel yang baru mulai di bangun. Tanpa sengaja bertemu dengan dua anak kembar yang sedang berjualan es lilin tak jauh dari tempat lokasi pembangunan.
“Om mau beli es lilinnya Ana, nda ? Masih segel nih, nda meleleh kok es-nya cuma bisa cail ja ! “
“Dua lebu satu, beli lima gelatis mommy Lea ! " sambung Azalea penuh semangat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan Rafael dan Tika
Acara pernikahan Chandra dan Audrey berlangsung dengan lancar. Para tamu undangan yang hadir memenuhi gereja, memberikan restu serta harapan bagi pengantin baru. Audrey tampak gugup, sementara Chandra, seperti biasa, tetap menunjukkan wajah dinginnya. Meski pernikahan ini hanyalah perwujudan dari sebuah tanggung jawab, suasana pesta tetap terasa meriah.
Di tengah kegembiraan itu, Tika berdiri di sudut ruangan, mengawasi jalannya acara. Meskipun sahabatnya kini menikah, ada perasaan aneh yang melintas di hatinya. Tika merasa tidak nyaman, seolah ada sesuatu yang tidak beres, namun dia tidak dapat mengartikulasikan dengan pasti apa itu.
"Kenapa ya, perasaan ini seperti ada yang tidak benar?" gumamnya pelan sambil mengerutkan dahi.
Saat itulah Rafael, asisten pribadi Chandra, datang mendekat. Rafael adalah pria yang tampan dan selalu tenang dalam menjalankan tugasnya. Namun hari itu, wajahnya terlihat lebih serius dari biasanya. Ia menghampiri Tika yang tampak sedang larut dalam pikirannya.
“Kenapa kamu berdiri di sini sendirian? Sepertinya tidak menikmati acara ini,” sapa Rafael dengan suara rendah namun cukup membuat Tika terkejut.
Tika menghela napas panjang sebelum menjawab. "Aku hanya merasa aneh saja. Audrey menikah, tapi aku tidak bisa merasakan kebahagiaan yang seharusnya kurasakan untuk sahabatku. Tuan tidak merasakan sesuatu yang aneh ?" tanyanya, menatap Rafael dengan tatapan penuh pertanyaan.
Rafael menatapnya balik, raut wajahnya berubah tegang. “Sebenarnya, ada banyak hal yang lebih baik tidak kau ketahui, nona,” jawabnya, sambil mengalihkan pandangannya ke arah Chandra dan Audrey yang sedang berdiri di altar untuk menerima ucapan selamat dari para tamu.
Tika merasa jengkel mendengar jawaban Rafael. "Apa maksudmu, tuan ? Aku sahabat Audrey. Jika ada yang tidak beres, aku harus tahu. Aku tidak bisa diam saja melihat pernikahan ini jika ada sesuatu yang disembunyikan."
Rafael menggelengkan kepalanya dengan napas berat. “Ini bukan urusanmu, nona. Nona Audrey memilih jalan ini. Ini bukan sekadar pernikahan biasa. Ada alasan kenapa tuan Chandra menikahinya, dan itu sudah di luar kendali kita.”
"Apa maksudmu di luar kendali kita?!" Tika mulai merasa kesal. "Aku tahu pernikahan ini bukan karena cinta, tapi tanggung jawab tuanmu yang sudah menodai sahabatku membuat sahabatku hamil. Tapi itu tidak berarti kita harus menutup mata pada semua masalah yang ada. Apa tuan pikir Audrey benar-benar bahagia?"
Rafael menatap Tika dengan tatapan tajam, seolah menimbang kata-kata yang tepat untuk diucapkan. "Kamu tidak tahu apa-apa tentang Nona Audrey. Ada hal-hal yang lebih rumit daripada yang terlihat. Apa nona pikir semua ini semudah itu? Bahagia? Siapa yang peduli tentang kebahagiaan di saat seperti ini?"
Kata-kata Rafael membuat Tika semakin geram. “Kau pikir aku tidak tahu tentang Audrey? Aku sudah bersama dia sejak kami sama-sama tidak punya apa-apa! Aku tahu betul bagaimana perasaannya! Jangan berpura-pura seolah kamu lebih tahu daripada aku,” ucapnya dengan nada tinggi, suaranya mulai mengeras tanpa embel Tuan lagi.
Rafael tetap tenang meski jelas terlihat ketegangan di wajahnya. "Nona, kamu mungkin tahu masa lalunya, tapi sekarang hidupnya berbeda. Nona Audrey masuk ke dunia yang penuh dengan politik keluarga, warisan, dan tanggung jawab. Kamu harus paham bahwa tidak semua orang bisa hidup dengan kebebasan seperti yang kamu bayangkan."
“Jadi, apa maksudmu? Bahwa Audrey harus hidup dalam kebohongan dan penyesalan hanya karena dia terjebak dalam pernikahan ini? Pernikahan yang bahkan tidak dia inginkan? Dia tidak seharusnya menikah dengan Chandra hanya karena dia merasa harus bertanggung jawab!” Tika mulai mendekati Rafael dengan amarah yang jelas di matanya. Bahkan melupakan bahwa dirinya lah yang meminta Audrey untuk menerima ajakan Chandra untuk menikah.
Rafael mendesah panjang sebelum menjawab. "Tuan Chandra tidak punya pilihan lain, Tika. Apa kamu tidak lihat? Keluarga besar Maverley punya aturan sendiri, dan Nona Audrey terjebak di dalamnya. Tuan Chandra melakukan apa yang harus dia lakukan. Ini bukan soal cinta atau bahagia, ini soal tanggung jawab yang harus dipenuhi."
“Lalu bagaimana dengan Audrey? Di mana kebahagiaannya dalam semua ini? Apakah dia hanya pion dalam permainan keluarga besar ini?!” Tika semakin marah. “Aku tidak bisa membiarkan sahabatku hidup dalam kebohongan seperti ini!”
“Kamu tidak mengerti, nona !” Rafael akhirnya menaikkan suaranya. “Ini bukan permainan sederhana. Ini adalah hidup yang dipenuhi dengan intrik dan kekuasaan. Kamu pikir Nona Audrey punya pilihan? Kalau Tuan Chandra tidak menikahinya, apa yang akan terjadi padanya? Kamu tidak tahu seberapa dalam masalah ini.”
Tika terdiam sesaat, mencoba memahami apa yang sebenarnya Rafael katakan. Namun, amarah dan kebingungan masih mendominasi pikirannya. “Lalu, apa gunanya pernikahan ini jika tidak ada cinta? Bagaimana bisa kalian, terutama kamu sebagai asisten yang selalu ada di dekat Tuan Chandra, membiarkan ini terjadi?”
Rafael terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan nada lebih tenang, namun tajam. “Nona, kau sangat cerewet ! ini bukan tentang membiarkan sesuatu terjadi atau tidak. Nona Audrey membuat pilihannya, dan Tuan Chandra juga melakukan yang terbaik untuk memperbaiki keadaan. Ini bukan hanya soal mereka berdua. Ada banyak hal yang dipertaruhkan, lebih dari sekadar perasaan mereka.”
Tika menggelengkan kepalanya, masih tidak bisa menerima penjelasan Rafael. "Aku tidak peduli apa pun yang terjadi di balik layar, tuan. Yang aku tahu, Audrey tidak pantas diperlakukan seperti ini. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya, bukan kebahagiaan yang dipaksakan oleh situasi."
Rafael menatap Tika dengan tatapan penuh empati, meski kata-katanya tetap tegas. “Nona, aku mengerti kamu ingin melindungi sahabatmu. Tapi kadang-kadang, ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, tidak peduli seberapa keras kita berusaha. Nona Audrey harus menjalani hidupnya sendiri, meski itu berarti dia harus menjalani pernikahan yang tidak sempurna.”
Tika merasa kelelahan oleh semua argumen ini, namun tetap tidak bisa menerima kenyataan. "Aku akan memastikan Audrey tahu apa yang terjadi, tuan. Aku tidak akan membiarkan dia terperangkap dalam pernikahan ini tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Rafael menghela nafas panjang. “Kamu bisa mencoba, tapi jangan harap akan mudah. Ada banyak hal yang bahkan Nona Audrey mungkin belum siap untuk menerimanya.”
Tika menatap Rafael dengan tatapan penuh ketegasan. "Aku akan lakukan apapun demi sahabatku. Aku tidak akan diam melihat dia menderita."
Rafael tidak menjawab, hanya menatap Tika dengan penuh pertimbangan. Meski dalam hatinya dia tahu bahwa Tika tidak sepenuhnya mengerti situasinya, dia juga menghargai loyalitas yang dimiliki gadis itu terhadap Audrey. Itu adalah sesuatu yang, meskipun mungkin berbahaya, ia hormati.
Pertarungan batin antara mereka masih terasa di udara, meski percakapan mereka telah berakhir. Tika memutuskan untuk segera menemui Audrey, sementara Rafael berdiri diam, mengawasi langkah Tika dengan pandangan penuh kekhawatiran. Ia tahu, hari ini mungkin akan berubah menjadi lebih rumit dari yang ia pikirkan.
“Tidak ! Tidak bisa ! Tuan Chandra menikahi Audrey karena tanggung jawab bukan ada maksud lain ! “