Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Mansion Utama.
Saat ini seluruh keluarga besar sudah berkumpul di mansion utama, mereka sedang bersiap-siap untuk acara pertunangan Daisy dan Leo yang akan diselanggarakan dua hari lagi. Mereka semua sibuk menyiapkan gaun yang akan dipakainya di acara tersebut. Sampai tidak menyadari, kalau Leo tidak hadir di setiap acara mereka. Bahkan Mom Novi tidak menyadari kalau putranya, belum pernah mencoba sama sekali pakaian yang dipilihnya untuk acara pertunangan.
Sementara Daisy, sudah tiga hari ini selalu berada di dalam kamarnya. Dan tidak mau keluar kamar sama sekali dengan alasan sedang mempercantik dirinya. Padahal alasan sebenarnya Daisy tidak mau keluar kamar, karena sedang menyembunyikan perasaan sedihnya. Sebab sampai dengan saat ini, dirinya belum bisa menyakinkan Kak Leo untuk melanjutkan pertunangan mereka. Bahkan cincin pertunangan mereka, Daisy yang memilihnya sendiri. Karena Kak Leo yang ditunggu ditempat perhiasan tidak datang sama sekali.
"Bagaimana Lily? Apa kau bisa menghubunginya?" tanya Daisy, pada saudara kembarnya.
"Sudah dari kemarin aku menghubunginya, tapi tidak diangkat." Jawab Lily.
Membuat Daisy semakin cemas dan ketakutan. "Aku harus bagaimana?" Lirih Daisy, dengan wajah yang bersedih.
"Aku sudah bilang padamu, untuk membatalkannya. Tapi kau tidak mau mendengar apa yang aku ucapkan." Lily mengusap rambut saudari kembarnya.
"Kau itu, selalu saja menyuruhku untuk membatalkan perjodohan ini! Apa kau bahagia jika pertunangan aku batal? Atau jangan-jangan kau itu memang mengharapkan pertunangan ini batal! Karena kau mencintai Kak Leo?" tanya Daisy, dengan suara yang meninggi.
"Daisy ...!" Bentak Lily, dengan tatapan mata yang tajam. Membuat Daisy langsung terdiam.
"Maaf ... " Lirih Daisy, dengan menundukkan kepalanya. "Aku tidak bermaksud untuk mengatakan itu Lily. Aku hanya ... " Daisy, langsung menangis dengan suara yang tertahan. "Aku takut Lily, aku tidak mau kalau acara pertunangan aku gagal."
Lily yang tadi sempat emosi, langsung menghela nafasnya dengan panjang. Kini Lily merasa sangat kasihan pada saudari kembarnya, yang terlihat sangat bingung dan sedih pada situasi yang dihadapinya.
"Berhentilah menangis ... ! Aku akan mencari jalan keluarnya. Bila perlu kita katakan yang sebenarnya pada Ayah dan Ibu, agar mereka bisa memaksa Leo untuk tetap melanjutkan perjodohan kalian."
"Tidak Lily, kau tidak boleh memberitahu Ayah dan Ibu. Karena jika Ibu tahu kalau Kak Leo tidak mencintaiku, Ibu pasti akan menyuruhku untuk melupakan Kak Leo." Daisy menatap Lily, dengan mata yang sayu.
"Kalau begitu, kita harus bagaimana?" tanya Lily, dengan wajah yang kesal. Karena semua cara yang disarankan olehnya, tidak diterima satu pun oleh Daisy.
"Aku juga tidak tahu." Jawab Daisy, dengan wajah yang bingung.
Saat mereka berdua sedang merasa sangat bingung, ponsel Lily tiba-tiba berdering. Lily kemudian membuka pesan yang masuk diponselnya, Lalu menutupnya kembali.
"Daisy, aku harus pergi!" Ucap Lily, sembari turun dari atas tempat tidur.
"Kau mau kemana?" tanya Daisy, dengan bingung.
"Ada urusan yang harus aku selesaikan." Jawab Lily, dengan tergesa-gesa. Dan langsung keluar dari kamar Daisy.
Lily yang sudah keluar dari kamar Daisy, langsung berjalan keluar mansion, sembari menghubungi nomor ponsel yang mengirim pesan padanya. Namun telepon darinya tidak diangkat juga. "Sial ... " umpat Lily, yang kini sudah masuk kedalam mobil.
.........
Apartemen Kuningan City.
Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, kini Lily sudah berada di dalam sebuah apartemen milik seseorang yang mengirim pesan padanya. Lily yang duduk di atas sofa, kini menatap tajam pada pria tersebut.
"Apa maumu? Cepat katakan?" tanya Lily, dengan suara yang tegas.
"Mau ku ... !" Ucap Leo, sembari menatap wajah Lily dengan intens. Leo merasa sangat senang, karena bisa membuat seorang Lily Arbeto datang ke Aprtemennya hanya dengan sebuah pesan singkat.
"Cepat katakan? Kalau tidak, aku akan pulang." Lily berdiri dari duduknya.
"Pergilah ... ! Aku tidak memaksamu untuk datang." Leo berkata, dengan suara beratnya dan aura dingin disekitarnya. "Tapi jangan salahkan aku, kalau aku tidak datang ke acara pertunanganku."
Lily yang tadinya hendak berjalan, langsung terdiam di tempat. Kedua tangannya dikepalkan dengan sangat erat, karena menahan emosi yang bergejolak di hatinya. Dan dengan perlahan, Lily duduk kembali ditempatnya yang semula.