Tim A.. merupakan tim rahasia yang di bentuk oleh militer untuk membantu pihak militer dalam menjalankan misi secara rahasia. Tim A adalah Gabungan dari beberapa orang-orang hebat yang kebetulan mereka semua anak didik dari seorang sersan Angakatan Darat.
karena kemampuan dari anggota Tim.A yang berbeda - beda, mengakibatkan mereka terpisahkan dan di latih oleh aliansi militer yang berbeda-beda. sampai akhirnya....
Salah satu anggota dari Tim.A menghilang dalam menjalankan misinya.....
Konspirasi mulai bermunculan...
Mereka yang mempunyai kekuasaan, posisi tinggi, berpengaruh , banyak uang mencoba menutupi kebenaran dan menyebarkan informasi palsu ke publik...
Sampai tiba-tiba Dia yang hilang muncul kembali dan memperingati teman-teman untuk tidak percaya dengan informasi yang mereka dengar dari mereka yang berada di atas...
Apa yang di sembunyikan oleh para penguasa yang berada di atas ?...
Akankah mereka semua bisa mengungkap kan kebenaran nya ?....
TIM.A
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ana jus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Ketiga Latihan.
Keesokan Harinya..
...Di Markas Marinir....
Kabar tentang masuknya kapal asing tanpa ijin di Wilayah laut Indonesia bahkan di sertai dengan penyerangan terhadap Kapal Patroli TNI AL di laut Aceh telah tersebar luas di lingkungan militer terutama di kalangan TNI AL.
Untuk mencegah terjadinya keresahan di lingkungan masyarakat terutama di wilayah Laut Indonesia, para Jenderal TNI AL mengadakan rapat dadakan untuk mencari solusi tentang masalah yang sedang terjadi.
serta memerintahkan kepada seluruh TNI AL untuk memperketat lagi pengawasan di wilayah Laut Indonesia terutama untuk kedatangan kapal-kapal dari negara luar.
Di Hari ke-tiga Latihan...
...Di Pangkalan Militer Angkatan Darat....
Akrab, Kevin dan Axel yang menginap di asrama selalu terbangun dari tidur di karenakan alarm militer mulai dari alarm apel tengah malam sampai alarm pagi yang sangat keras sampai membuat mereka bertiga terjatuh dari kasur mereka masing-masing.
Mereka bertiga juga mengikuti senam dan sarapan bersama dengan para tentara yang lain, sedangkan Celsi datang lebih pagi dari sebelumnya melihat Akbar, Kevin dan Axel yang sedang duduk-duduk dengan raut wajah murung. Celsi mulai berjalan menghampiri mereka bertiga.
..." hey... Kalian bertiga kenapa dah ? pada murung begini, masih pagi loh."...
..." ngantuk..."...
..." sama.."...
..." Lah ko bisa ? Semalam ga tidur kah ?."...
..." Bukan ga tidur tapi lebih tepatnya terbangun tengah malam karena alarm mereka."...
..." Oh.... Untung gw ga ikut menginap."...
Di Sisi lain...
Di pintu utama ada sebuah Taksi yang berhenti di depan Pangkalan Militer AD, keluar dari dalam taksi tersebut adalah Hana yang baru pulang dari Singapura. Sambil membawa beberapa oleh-oleh dari Singapura di kedua tangan nya, Hana menujukan kartu identitas kepada tentara yang sedang bertugas jaga. Setalah mendapatkan izin Hana baru berjalan memasuki Pangkalan Militer AD.
Dengan berpakaian serba hitam sampai mengunakan kacamata hitam, Hana menjadi pusat perhatian seluruh tentara yang berada di sana.
Hana terus berjalan sampai melihat Akbar, Kevin, Axel dan Celsi yang sedang mengobrol. Hana mendekati mereka sambil menyapa.
..." Kawan-kawan..."...
Akbar, Kevin, Axel dan Celsi yang mendengar suara yang tidak asing di telinga langsung menoleh dan sangat terkejut saat melihat Hana muncul di hadapan mereka.
..." HANA.."...
Mereka mulai menghampiri Hana, bahkan Celsi sampai memeluk Hana. Sementara di pintu utama pangkalan militer ke datangan mobil dinas berlogo Tentara Kopasus, mobil tersebut di izinkan masuk ke dalam.
..." Hana akhirnya lu datang juga..."...
..." Hana.. akhirnya lu balik."...
..." Cie... Makin keren aja lu.."...
..." Yoi... Harus itu, kan namanya juga gw, oh.. Ya ini ada oleh-oleh buat kalian jangan lupa bagi-bagi."...
..." Widih... Makasih Hana."...
..." Hana baik deh.."...
..." Oh..ya... gimana nih kalian Selama latihan nya ? Lancar saja kah ?."...
..." Pasti lancar lah, cuma nanti lu harus mulai dari awal sendiri."...
..." Ya tuh..."...
..." Gw mah ga masalah... Paling tinggal push up aja kan kalau salah mulu."...
..." Jir... Geri juga lu nya."...
..." Hehehehe.."...
Akbar, Kevin dan Axel mulai berdiri dan mengajak Hana dan Celsi untuk pergi ke lokasi latihan mereka.
..." Sudahlah... Dikit lagi kita mau latihan ini, ayo ke tempat latihan buat siap-siap dulu."...
..." Ok..Ayo."...
Sebelum mereka berjalan menuju tempat latihan, dari arah kejauhan mereka melihat letnan Daffa sedang berjalan ke arah mereka.
Secara tiba-tiba di belakang mereka berlima muncul lah sebuah mobil dinas dengan logo Tentara Kopasus. Mobil tersebut tepat berhenti di belang mereka berlima yang membuat mereka juga menoleh ke arah mobil tersebut.
Tidak lama kemudian keluar lah seorang tentara yang berbadan gagah serta tampan dari dalam mobil, Tentara tersebut memandang Celsi, Hana, Akbar, Kevin dan Axel yang berdiri di depan mobilnya. Letnan Daffa yang mendekat mulai menyapa Tentara tersebut.
..." Selamat Pagi Letjen Endri."...
..." Pagi Letkol Daffa."...
..." Saya merasa terhormat saat menyambut kedatangan anda."...
..." Terimakasih Letkol Daffa."...
..." Tumben anda datang sendiri ke sini, para pengawal kemana semua ?."...
..." saya tidak ikut sertakan mereka, soalnya saya ini melihat sendiri bagaimana kemampuan anggota yang sedang anda latih."...
letnan Daffa mulai memperkenalkan Celsi, Akbar, Kevin, dan Axel serta Hana yang berdiri di samping letnan Daffa sekaligus yang dilihat oleh Letjen Endri.
..." Kebetulan sekali... di samping saya ini adalah anggotanya perkenalan ini Celsi, Akbar, Kevin, dan Axel serta...."...
Kevin mulai memperkenalkan Hana kepada Letnan Daffa dan Letjen Endri.
..." Oh... Ini Hana yang waktu itu ijin."...
..." Oh... Hana yang pergi urus dokumen ke Singapura itu nya ?."...
..." Ya benar sekali.. Hana ini dia pelatih kita letnan Daffa."...
Hana mengulurkan tangan, begitu juga letnan Daffa membalas uluran tangan tersebut.
..." Hana... Saya senang akhirnya bisa bertemu dengan pelatih."...
Setelah bersalaman dengan letnan Daffa, Letjen Endri pun ikut mengajak Hana untuk bersalaman sambil memperkenalkan diri, Hana yang melihat ajakan tersebut pun menerimanya sambil tersenyum.
..." Letjen Endri."...
..." Hana."...
Setelah selesai bersalaman, Letnan Daffa menjelaskan maksud dan tujuan dari kedatangan Letjen Endri.
..." oh...ya anak-anak kedatangan dari Letjen Endri ke sini sebenarnya untuk melihat secara langsung bagaimana latihan kalian sekaligus kemampuan yang kalian miliki untuk menjadi anggota dari Tim khusus nanti."...
Akbar, Kevin, Axel, Celsi dan Hana menganggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan dari letnan Daffa.
..." anak-anak mumpung sudah masuk jam nya buat latihan, bagaimana kalian segera ke tempat latihan !."...
..." SIAP LETNAN."...
Akbar, Kevin, Axel, Celsi dan Hana segera berlari meninggalkan letnan Daffa dan Letjen Endri menuju tempat latihan. sedangkan letnan Daffa dan Letjen Endri berjalan santai di belakang mereka.
Sesampainya Di Tempat Latihan...
Adin yang sedang menyiapkan kan senjata untuk latihan menembak melihat teman-teman yang kelelahan seperti habis di kejar-kejar oleh sesuatu.
..." Buset... kenapa kalian kaya di kejar-kejar anjing aja."...
..." bukan di kejar anjing tapi lebih tepatnya di kejar oleh macan tuh Letnan Daffa."...
Adin yang melihat kehadiran Hana pun merasa senang.
..." Oh... Eh... Hana."...
..." Hai Adin."...
..." Akhirnya lu balik... Tapi mana nih oleh-oleh nya ?."...
..." Tuh di tangan nya Kevin dan Akbar, itu buat kalian semua di bagi-bagi saja."...
..." Wah... Terimakasih Hana cantik."...
..." Dih... Merayu karena ada maunya."...
..." Hehehe.."...
Tidak lama kemudian Letnan Daffa dan Letjen Endri datang, Semua tentara termasuk Adin memberikan hormat atas melihat kedatangan Letjen Endri. Mereka semua pun melanjutkan persiapan untuk latihan.Setelah semua persiapan selesai, latihan ujian menembak pun di mulai.
Yang mana latihan ini adalah kelanjutan atas ujian menembak sebelumnya. Dimana mereka harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk menjadi pemenang, Adin menjelaskan kembali aturan yang kemarin yang di mana Sebelumnya Axel menjadi juara pertama sedangkan Celsi yang harus gagal dalam ujian menembak di tambah lagi kehadiran hana yang akan di uji kemampuannya.
Dan poin yang kemarin sudah di dapat kan bisa di tambahkan lagi di ujian kali ini.
Ujian Dimulai...
Seperti biasa Akbar, Kevin, Axel, Celsi dan Hana di perbolehkan memilih sendiri senjata yang ingin di gunakan.
Letnan Daffa, Letjen Endri bahkan Adin dan temannya sebagai juri penilaian merasa kaget saat Hana memilih senjata Raras panjang yang biasanya di gunakan oleh para penembak jitu untuk jarak yang sangat jauh.
Selama mereka menembakkan target, setiap gerakan bahkan teknik mereka di lihat dan di pantau oleh Letjen Endri dengan serius bahkan ada kesalahan sedikit dalam memegang senjata pun di komentari oleh Letjen Endri secara langsung.
Sampai akhirnya ujian pun selesai, hasil penilaian pun di umumkan oleh Adin yang di mana Celsi ada kemajuan dari sebelumnya.
..." Selamat Celsi, ada kemajuan yang di mana poin sebelumnya 0 sekarang 55 poin. Kevin poin sebelumnya 65 sekarang 78. Akbar poin sebelumnya 65 sekarang 80. Axel poin sebelumnya 68 sekarang 85. Dan untuk Hana selamat poin mu paling tinggi dari yang lain yaitu 95."...
Hana mendapatkan tepuk tangan dari teman-temannya.
..." Namun Hana kau sama Celsi harus melakukan ujian lagi soalnya sebelumnya kau belum mengikuti tahap pertama sedangkan Celsi kau harus mengulangi nya lagi agar poin kalian berdua bisa di jumlahkan."...
..." Siap.."...
Hana dan Celsi pun mempersiapkan diri dan senjata mereka masing-masing untuk menembak target, agar bisa mendapatkan poin lagi dan poin mereka juga bisa di jumlahkan dengan poin sebelumnya.
Sedangkan Akbar, Kevin dan Axel bisa beristirahat sambil melihat cara menembak Hana dan Celsi.
" Pang..."
" Pang..."
Suara tembakan menggelegar di telinga, setelah selesai, Adin bersama temannya pun mulai menghitung kembali jumlah poin dari Hana, Celsi, Akbar, Kevin, dan, Axel.
Setelah selesai menghitung hasil poin, Adin pun mengumumkan hasil poin keseluruhan.
" Hasil poin keseluruhan adalah Celsi dengan poin 120. Kevin dengan Poin 143. Akbar dengan poin 145. Axel dengan 153 dan Hana dengan poin 180."
Para tentara, Letnan Daffa, Letjen Endri serta teman-temannya Hana memberikan tepuk tangan atas keberhasilan Hana yang menjadi pemenang di ujian menembak.