Trauma karena perceraian membuat Clara jadi menutup hati pada siapapun. Tak mau lagi merasakan cinta, ataupun terlibat hubungan asmara.
Namun kehidupan Clara mulai berubah sejak kedatangan bos baru di kantornya. Pria yang lebih muda 7 tahun darinya itu, ingin memiliki Clara dengan cara apapun.
Aaron tak segan-segan menggunakan cara licik untuk menjerat Clara. Sampai-sampai si janda tak mampu lepas dari mantra cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Ting tong.
Ting tong.
Cekrek.
"Astaga Ra-!" ucap Risa langsung memeluk erat Clara saat ia baru membuka pintu.
"Huhuhu..., hiks...hiks." Clara menangis tersedu-sedu dalam pelukan Risa sahabatnya.
"Gua gak liat lu udah tiga hari, gua takut lu bundir Ra-, makanya gua sengaja bolos kerja demi ketemu lu." lirih Risa, mengusap-usap punggung Clara lembut, rumah tangga sahabat terdekatnya baru saja hancur akibat orang ketiga yang tak lain dan tak bukan, adalah sahabat mereka sendiri.
Clara mempersilahkan Risa masuk, setelah bercerai, Clara menyewa apartemen kecil untuk dia hidup sendiri. Sudah seminggu lebih Clara tidak keluar rumah, ia juga mengambil cuti. Jiwanya sedang tertekan hingga mengalami depresi akibat pengkhianatan suami dan sahabatnya.
"Dasar monyet betina! Gua benar-benar gak nyangka si Tania anj*ng tega jadi orang ketiga." Risa terus mengoceh kesal.
"gua udah ikhlas Sa-, gak mau ungkit lagi, gua juga, udah gak mau balikan sama mas Adam. Tapi sebelum gua tahu mereka selingkuh, hubunganku dan mas Adam, memang udah gak sehangat dulu saat jaman pacaran." sambil bercerita Clara mengusap air matanya dengan tissue.
Risa melihat banyak sekali tissue bekas bertebaran di lantai, dapurnya juga terlihat sangat berantakan banyak piring menumpuk, dan juga bungkusan bekas makan.
"Ra-, kantung mata lu item banget, kayak panda. Lu bobo aja gih..., gua mau beresin rumah lu yang berantakan."
"Gak usah repot-repot Sa-, biar gua ambilin lu minum dulu." Clara beranjak dari duduknya, tapi...
Bruk.
Clara terjatuh lagi ke atas Sofanya, kepalanya serasa berkunang-kunang, kerena kurang tidur dan kelelahan akibat menangis. Risa langsung membawa Clara ke kamarnya dan merebahkannya di ranjang.
"Huhuhuhu, gua kira gua bisa kuat kalau udah pisah sama mas Adam, tapi nyatakan gua menderita kayak gini, hiks hiks hiks..." sekali lagi Clara menangis dalam pembaringan, batal yang ia pakai pun sudah berkali-kali basah karena dibanjiri air mata yang tak kunjung berhenti.
"Sabar Ra-, gua tau lu butuh banyak waktu lama buat bisa melewati keadaan ini." ucap Risa memeluk erat sahabatnya memberikan dukungan agar Clara tak terus-terusan terpuruk.
Selama setahun lebih Clara mencoba bangkit dari rasa keterpurukan, dukungan keluarga dan para sahabatnya. Membantu Clara bisa bersemangat lagi menjalani hidup.
"Gua putuskan, gua mau jadi jomblo seumur hidup!!" ucap Clara dengan lantang saat makan siang di kantor.
"Eh buset, lu baru umur 30 tahun, masih bisa cari suami kali." celetuk Risa yang saat itu tengah hamil 5 bulan. Ia mengusap-usap perutnya yang sudah besar.
"Ra-, apa lu gak kasian apa sama orangtua lu. Mereka pasti mau cucu, lagian lu baru nikah sekali, belum tiga kali kayak si ibuk Merry janda anak lima itu, manager keuangan." ucap Sonia, malah menggosipkan atasannya.
"Iiihh, amit-amit nikah tiga kali, gak kebayang dua kali cerai rasanya gimana. Lagian orangtua gua masih bisa minta cucu ke adek gua, kan gua bukan anak satu-satunya, weekk.." ucap Clara, sudah yakin dengan keputusannya.
"Jangan gitu Ra-, nanti lu nyesel loh pas masuk umur 40-50 tahun." ucap Adel menambahkan.
"Yah, setidaknya saat umurku segitu, rumah Kpr gua udah lunas, tinggal urus diri sendiri dan gak repot ngurusin anak orang." cebik Clara, ingin menjalani hidup untuk menenangkan dirinya saja.
"Yah..., terserah lu aja deh, tapi gua tetep bakalan doa-in lu berjodoh sama brondong, hahaha." seru Risa bercanda.
"Yah elah, payah masa brondong, sama hot Daddy dong." Sonia menambah.
Para wanita yang sudah berusia 30 tahun lebih itu tertawa bersama, membicarakan masa depan Clara.
.
.
*Flashback off.
Kalau mengingat masa itu, Clara benar-benar gak nyangka, doa Risa terjawab sekarang. Aaron si bos brondong mengejar cinta Clara, menggoda sang janda sampai akhirnya hati Clara menjadi luluh lantak, tak berkutik pada mantra cintanya.
Semua berjalan baik-baik saja. Walaupun tidak ada yang mengetahui hubungan Aaron dan Clara, hanya Jack sang asisten yang tahu segalanya.
"Aku sudah bilang ke ibuku, akan mengundang kamu makan malam nanti. Bersiaplah dandan yang cantik oke." ucap Aaron sembari memeluk dari belakang serta mencium pundak polos kekasihnya.
Semalam Aaron datang ke rumah Clara, ia menceritakan semuanya soal perjodohan dan juga hubungan Bella dan Jack. Hati Clara menjadi tenang, salah paham diantara mereka telah usai.
Hubungan mereka kembali mesra seperti sedia kala, semalam suntuk berbagi kehangatan dan peluh diatas ranjang. Namun pagi ini ada masalah baru lagi, yang sedang berkecamuk di hatinya Clara.
"Tolong tunda dulu Yang, aku belum siap bertemu dengan keluarga kamu, lagian hubungan kita ini baru berjalan sebulan." keluh Clara, sambil berbaring ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut.
"Tidak bisa, ibuku sangat ingin menjodohkan aku dengan putri-putri sahabat arisannya. Lama-lama aku bisa gila, kalau ibuku terus menyuruhku ikut acara perjodohan." ucap Aaron, memutar malas kedua bola matanya. Sudah cukup masalah yang muncul karena Bella.
"Memang ibumu mau terima menantu yang sudah jadi janda." cebik Clara, mengerutkan keningnya, ia merasa tak yakin dan tak percaya diri.
"Pasti, ibuku mau terima semua wanita pilihanku, asal kamu tidak sebut dirimu seorang janda di depan mereka, pokoknya jangan sampai keluargaku tahu soal statusmu, sebelum kita resmi menikah, okay." Aaron menyuruh Clara berbohong.
Apa yang Aaron minta membuat Clara jadi semakin tak yakin, kalau dirinya akan di terima oleh keluarga Aaron. Hati Clara menjadi sangat ragu, muncul juga perasaan takut, kalau ia dan Aaron menikah dengan kebohongan pasti ujung-ujungnya akan terjadi perceraian juga.
"Sayang, kok kamu diam saja, kamu ngantuk ya, gara-gara aku genjot semalaman?" tanya Aaron.
"Hmm.., iya, aku mau tidur, kamu cari sarapan sendiri saja." ucap Clara yang tak bersemangat.
"Oke aku sarapan duluan ya, laper banget, hoaamm..." Aaron segera beranjak dari tempat tidur, berjalan keluar kamar dengan tubuh polosnya.
Clara hanya mendesah lelah di pembaringan, untuk kedua kalinya ia merasakan kepahitan cinta. Kini Clara sudah tahu kalau, akan bagaimana kedepannya jika ia terus melanjutkan hubungan beda usia ini dengan Aaron.
Sudah pasti kedua orangtuanya Aaron tak akan setuju jika putranya menikah dengan seorang janda, apalagi usia Clara lebih tua 7 tahun dari Aaron, pasti tak akan direstui.
.
.
Malam harinya di kediaman Pharrell, Ayla sedang sibuk mempersiapkan acara makan malam. Aaron sudah meneleponnya sejak kemarin kalau ia akan memperkenalkan calon istrinya.
Awalnya Ayla tak setuju, tapi supaya sang anak tak berbuat yang tidak-tidak, lebih baik ia melihat dulu calon istri pilihan putra bungsunya.
Drrtt drrtt !!
Tiba-tiba ponsel Ayla bergetar, ia melihat nama putra bungsunya di layar.
"Halo nak..." seru Ayla mengangkat telepon.
"Ma..."
"Iya nak, kapan kamu akan datang, ini sudah mau jam 7 loh."
"Tidak perlu tunggu aku ma, kalian makan malam saja duluan."
"Loh kenapa? Kan ini acara makan malam buat kamu dan..."
"JANGAN SEBUT LAGI!!!"
"Ehh??" Ayla terkejut saat Aaron berteriak marah.
"HUBUNGANKU DENGANNYA SUDAH BERAKHIR!!!"
Ayla amat syok dan terkejut, suara Aaron bergetar penuh kemarahan, Ayla tahu pasti kalau saat ini putranya sedang bersedih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**
kaget sih dgn kelanjutan kisah arron,sebenarnya apa dan siapa sih arron,msh tekateki nih 🤔🤔