Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 - Dasar Jahat!
"Jalan." Ucap Jasson. Alvin pun menjalankan mobilnya setelah Alyssa turun dan menutup pintu mobil. Begitu saja Mobil berjalan meninggalkan Alyssa di tepi jalan.
"Kenapa kamu bersikap seperti itu pada Alyssa jasson?, apa kau tidak kasihan pada nya?." Tanya Alvin.
"Diam lah, aku sedang tak ingin membahas ini." Ucap Jasson.
Alvin mengelengkan kepala nya melihat sikap Jasson yang menurutnya sungguh keterlaluan, Karena Ini bukan Jasson yang ia kenal, meski kesal pada orang, Jasson tidak bersikap seperti ini. apa lagi Alyssa kini adalah Istri nya.
"Dari Si jahat, memang apa salah ku pada nya, kenapa dia seperti tidak suka sekali dengan ku." Gerutu Alyssa memaki Jasson tanpa berani di depan lansung menggertaknya.
Alyssa lalu menghentikan Taxi untuk menuju ke rumah nya.
Tok
Tok
Tok
Alyssa mengetuk pintu dan Emely membuka nya, melihat Alyssa kembali, Emely lansung memeluk nya.
"Kamu baik-baik saja kan Emely?." Tanya Alyssa pada sang adik yang ia rindukan 2 hari tidak bertemu.
"Tentu saja kak, Kakak tenang saja. apa kakak baik-baik saja di sana?." tanya Emely.
Alyssa melepaskan pelukan nya dan melihat Emely dalam-dalam. "Aku hanya khawatir saja kakak tidak betah." Emely menyenggir menghilangkan Tatapan penuh tanya dari sang kakak.
meski Emely tampak biasa saja dan senang sang kakak akhirnya menikah, namun sama dengan Nando, ia pun memiliki kekhawatiran terhadap sang kakak, setelah melihat sang kakak lebih banyak di acuhkan pada hari pernikahan Alyssa.
"Tentu saja aku baik, kamu tenang saja Emely, mereka tidak akan menyakiti ku, selagi aku bisa menjadi Istri yang baik." balas Alyssa.
"syukur lah kak, aku senang mendengar nya, em, dimana Kakak ipar?,, dia tidak mengantar kakak pulang?" Balas Emely sembari mengandeng tangan Alyssa, mengajak sang kakak masuk ke dalam rumah.
"Dia sibuk Emely, tapi kapan-kapan dia akan datang." Ucap Alyssa.
"Oh." singkat saja balasan Emely, tidak penting Jasson akan datang atau tidak, yang terpenting sang kakak selalu bisa datang kesini.
saat masih berbincang dengan Emely, Terdengar suara ketukan pintu yang lekas mengalihkan pandangan kedua nya.
"siapa ya??"
"tidak tahu." jawab Emely dan lekas beranjak dari duduk dan untuk membuka pintu.
Saat Pintu terbuka, Ternyata Alea yang datang, ia langsung memeluk Alyssa dengan begitu erat.
"Alea, kamu memeluk ku terlalu kuat." Tepuk Alyssa saat ia sulit bernafas karena nya.
"He he he. Maaf, terlalu semangat." Alea menyenggir.
"Kau tidak kerja?."
"Kerja, tapi saat aku lihat pesan mu kau akan pulang, aku juga izin pulang, aku bilang aku sakit, biar bisa bersama Mu Alyssa." ucap Alea.
"Kau bukan pacar ku, jangan terlalu banyak berkorban." Alyssa tersenyum.
"Kau belahan jiwa ku. oh ya, bagaimana keadaan mu Alyssa?, Apa mereka menyakiti mu?." Tanya Alea sembari melihat tubuh Alyssa berharap ia tak menemukan luka apa pun.
Alyssa terkekeh, namun tangan nya mencengkram tangan Alea untuk berhenti bicara, agar Alea ingat kalau Sang adik yang ada di samping mereka saat ini tidak tahu menahu soal ini.
"Oh Maksud ku, barang kali suami mu terlalu semangat saat malam pertama."Ucap Alea saat tahu ia salah kata.
Alyssa terkekeh, Kau ini, ayo masuk, Aku dan Emely sedang membuat kue." Ajak Alyssa.
"Yuk." balas Alea.
Ketiga wanita itu lalu bergabung bersama, menghabiskan hari ini bersama.