Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasa Beby dan Keenan dan semua anggota Farrious...
Please jangan lupa Follow, like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Menceritakan tentang keluarga Marvin
Farrious. Seorang CEO pembisnis sukses yang berkuasa dikalangan Eropa.
Yang mempunyai 3 putra tampan dan mapan dengan sejuta masalah dalam hidupnya.
"Aku tidak pernah menyangka kalau Kamu, sudah bisa membentak dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar! "Siapa yang mengajarimu, gadis kecil"? bisik Keenan tepat di belakang kupingnya.
Seketika Bulu kuduk Beby berdiri, ia sudah lama tidak sedekat ini dengan seorang pria.
"Lepaskan, jaga batasanmu tuan Keenan"! sentak Beby yang sudah kembali sadar.
Beby melepas pelukannya dari Keenan, dan langsung berlari secepat kilat dari sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 Kayden Luluh
"Semua pakaian Lo sudah gue packing kembali kedalam koper". ucap Shella sembari merapikan barang bawaan bosnya itu.
"Apa Kau tidak mau ikut denganku ke Berlin"? tanya Kayden tiba-tiba, entah apa yang sedang dirasakannya saat ini. Akhir-akhir ini dia merasa begitu rindu dengan sosok Shella.
" Sorry Kay, kalau gue ikut pergi". lirih Shella
"Iya gue tahu Lo khawatir sama Beby kan". Potong Kayden cepat. Shella mengangguk kecil.
"Lalu siapa yang akan mengurusku disana"? rengek Kayden secara tidak sadar.
Shella terkekeh, entah mengapa setiap Kayden dalam mode manja seperti ini hati Shella selalu merasa bahagia. Kayden orang yang kaku dan juga dingin, tapi jika bersama Shella Kayden selalu menjadi dirinya sendiri.
"Ikut ya". rengek Kayden kembali sembari menarik-narik lengannya Shella dengan cukup kuat, sehingga mereka berdua jatuh keatas kasur yang sama. Shella berada diatas tubuhnya Kayden dan itu membuat tubuh Kayden menjadi keliyengan.
"Hmm .. Sorry gue gak sengaja". cicit Kayden.
"Oke No problem, gue berdiri dulu sebentar". Namun bukannya berdiri rambutnya Shella malah terlilit di kancing kemejanya Kayden.
"Arrgghh ..". teriak Shella saat menarik rambut panjangnya yang tersangkut itu.
"Kenapa"? sela Kayden merasa khawatir.
"Kay, rambutku". jawab Shella menunjuk kearah kancing bajunya Kayden.
"Sepertinya alam merestui kita deh Shel".
"Maksudnya"? Shella mengernyitkan dahinya.
"Lo gak bisa jauh-jauh dari gue, buktinya rambut Lo aja sampe kesangkut kaya begitu".
Cccckk ... Shella mencebik sebal.
"Sini gue benerin, tutup mata Lo".
"Kenapa harus tutup mata"?
"Nurut aja Shella". ucap Kayden lembut.
Tatapan mereka berdua saling bertemu, Kayden dengan pelan membenahi rambut itu dari kemejanya. Cepat-cepat Shella mulai memejamkan matanya, dia begitu takut jika rasa gugup yang ia rasakan ini dilihat oleh pria dibawahnya ini.
"Sudah belum kay"? tanyanya yang semakin gugup. Kayden masih setia menatap wajah damainya Shella yang masih setia memejamkan matanya.
"Kay udah belum sih". rengek Shella manja.
"Shell"? panggil Kayden dengan suara seraknya yang terdengar begitu sexi saat ini.
"Hmm iya Kay". jawabnya pelan.
"Jika Aku menciummu sekarang, Apa Kamu akan marah denganku"? tanya Kayden kembali.
"Hah"? Shella langsung membuka matanya, Namun ciuman lembut dari bibir Kayden sudah mendarat di bibirnya Shella. Gadis itu kaget bukan main, matanya melotot saat Kayden benar-benar menciumnya. Ini sudah gila pikir hatinya Shella. Sebenarnya apa yang sedang Kayden pikirkan, Mengapa dia mulai berani mencium sahabat sekaligus Asisstan nya itu.
Kayden mulai melumat lembut bibir gadis itu, mencecap seluruh rasa manis yang ada pada bibirnya Shella, sampai membuat sengatan pada tubuhnya. Gadis itu masih memandang Kayden yang sudah memejamkan matanya. Pria itu sungguh gila dia sangat-sangat memperlakukan Shella dengan begitu lembut. Baru kali ini Shella merasakan sentuhan selembut ini, dan akhirnya dia terbuai lalu ikut memejamkan matanya, dengan kedua tangan beralih meremas pinggang kekar pria itu.
Mata Kayden terbuka kecil, sudut bibirnya tertarik sedikit melihat Shella yang pasrah.
Ia kembali melumat bibir lembut itu posesif.
"Ehmm .."! Erangan Shella merasa terlalu aneh dengan tubuhnya.
Kebetulan Shella hanya memakai Atasan tanpa celana. Hanya daleman hitam transparan yang membalut bagian bawahnya sampai tangan Kayden yang nakal mengusap paha Shella.
Perlahan tapi pasti ia meluruskan tubuhnya Shella untuk berbaring dikasur, dan sekarang Kayden berada diatas tubuhnya Shella.
Mereka sudah sama-sama dewasa, tentu saja hal seperti ini bukanlah hal yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya apalagi Kayden. Pria itu sungguh sangat mahir dalam membuat pasangan menjadi luluh dan goyah dan mengundang nikmat.
Shella mulai membalas ciuman Kayden tidak kalah panas, mereka saling membelit lidah satu sama lain. Cengkaraman Shella mulai naik kebahunya Kayden. Tubuh gadis itu mulai menggeliat dibawah kungkungan Pria tampan yang ada diatasnya itu.
"Euugghh ...". lenguh Shella saat tangan Kayden merajalela mengusap paha mulusnya.
"Kay .. Kay-den". lirih Shella yang hasratnya mulai ikut memuncak, tubuhnya makin menggeliat dibawah sana.
"Shel ..". gumam Kayden tangannya mulai ingin menjauhkan benda segitiga itu dari bawah sana. Tangannya mulai nakal merayap seperti mencari sesuatu berlian kecil dibawah sana.
"Kay .. Stop". ucap Shella yang telah berusaha mengumpulkan kesadarannya sekarang ini.
"I want You, Shella". bisik Kayden lembut.
"No Kay, Kamu sudah terlambat sekarang! Semua orang sudah menunggumu di Berlin". ucap Shella kembali mengingatkan.
"Ahh .. Sial! Aku masih pengen banget Shell". rengeknya dengan nada semanja mungkin.
Shella terkekeh melihat raut wajah Kayden yang begitu kecewa. Shella merasa, Kayden sudah mulai membuka hati untuk dirinya.
"Please temui Aku di Berlin, hmm". bujuknya.
"Oke tapi Beby ikut juga". ucap Shella mantap.
"Shell kau dengar bukan, ucapan Kak Leo tadi".
"Menyusul sama Beby atau tidak sama sekali". bantah Shella dengan tegas.
"Hmm .. Baiklah, Aku menunggu kalian disana".
"Tapi". Kayden menggantung ucapannya.
"Tapi apa"? tanya Shella polos.
"Kita mengulang seperti tadi disana, boleh? ucap Kayden memelas layaknya anak kecil yang sedang meminta permen pada ibunya.
"Lihat nanti". jawab Shella santai.
Ccckkk .. Kayden berdecak sebal menatap gadis yang sudah membuatnya menggila malam ini.
"Yasudah Aku berangkat ya, sampai ketemu besok di Berlin". ucapnya lembut sembari mengusap bekas saliva disudut bibirnya Shella.
Cup .. Kayden mencuri satu kecupan dibibirnya gadis itu sebentar. Shella terbelalak melihat aksi Kayden yang makin berani sekali.
***
Didalam kamarnya Beby masih menangis tersedu-sedu. Dia mulai berkecil hati saat mendengar Keenan rela terluka demi gadis lain siapa sebenarnya gadis itu, pikirnya.
Tok .. tok .. tok ..
"Beb, gue masuk ya". ucap Shella dibalik pintu.
Shella pun membuka pintu kamarnya Beby. Dia segera menghampiri Beby yang terduduk lemas dengan kaki dilipat didepannya.
"Beb, gue ngerti perasaan Lo saat ini".
"Bagaimana jika besok kita menyusul ke Berlin, gue akan temenin Lo, mau"? bujuk Shella.
"No, Kak! Aku tidak akan pergi ke Berlin". jawabnya pelan. "Kenapa"? tanya Shella balik. "Aku kecewa sama Abang, biarin Abang disana toh juga ada gadis yang ia selamatkan disana". lirih Beby pelan sembari terisak kembali.
Shella menarik nafasnya dalam-dalam.
"Siapa tahu itu teman atau rekan bisnisnya, dari pada Lo kalut seperti ini, lebih baik kita pastiin sendiri bagaimana"? bujuk Shella lagi.
"Sorry Kak, Aku tidak sanggup jika harus melihat kenyataan pahit disana nanti".
"Aku paham betul siapa Abang, dia tidak akan rela mengorbankan nyawanya demi seseorang yang tidak terlalu penting menurutnya".
"Maksud Lo? Jadi wanita yang bernama Bianca penting untuk Kak Keenan". cicit Shella polos.
"Hmm .. Seperti itulah Kak, jika memang Abang sudah menemukan tambatan hatinya, kenapa dia seolah memberi harapan palsu padaku".
"Apa Abang masih dendam pada Beby"?
"Jika memang seperti itu, berarti 7 tahun ini hanya akan sia-sia saja, pasalnya dia masih ingin membalas dan menghukumku". jawabnya sambil tersenyum remeh menatap kecil pada dirinya sendiri.
"Gue gak nyangka akan sakit lebih dari ini".
"Hatiku rasa dicabik-cabik detik ini juga Kak". gumamnya pelan sembari menghapus bekas sisa-sisa air mata yang jatuh dipipinya itu.
"Beb, Lo gak boleh mikir aneh-aneh dulu".
"Gue yakin kok Kak Keen hanya mencintai Lo, buktinya kata Kayden dia masih sendiri sampai saat ini. Jadi Lo jangan banyak pikiran hmm". nasihat Shella yang sudah mengusap lembut punggung Beby, layaknya pada adiknya sendiri.
"Kak Kayden tahu apa tentang kakaknya itu"!
"Yang tahu semua kartu luar dalam Abang, cuman Kak Kevyn. Aku yakin ada yang mereka sembunyiin dari kita para wanita". cicit Beby.
"Tapi Beb, Kay menyuruh kita berangkat besok, dia yang akan tanggung jawab semuanya".
"Sepertinya Aku akan tetap disini saja kak". jawab Beby teguh dengan pendiriannya.
***
Dirumah sakit Berlin, semua orang tengah menunggu didepan ruang operasi yang lampunnya baru saja redup dan mati.
Tidak lama keluarlah Dokter Luna sebagai penanggung jawab untuk Keenan saat ini.
"Bagaimana Dok? Apa operasinya berjalan dengan lancar"? tanya Leo yang sudah begitu khawatir sejak dirinya membawa Keen kesini.
"Syukurlah operasinya berjalan lancar, hanya saja untuk sementara waktu tuan keenan belum boleh menggerakkan tangan kirinya dengan bebas dan kuat. Takut jika lukanya kembali robek lagi". ujar Dokter cantik itu.
"Ahh .. syukurlah. Boleh Kami melihatnya"? sahut Marvin yang sedari tadi tidak sabar ingin melihat wajah tampan putranya itu.
"Boleh tuan, setelah pasien sadar nanti".
"Keenan belum sadar"? sentak Leo kembali.
"Belum tuan Leo, biarkan dia beristirahat untuk sementara waktu ini. Jika dia sudah sadar nanti, perawat yang akan memberi tahu kalian semua." ucapnya kembali menjelaskan.
"Baiklah, lebih baik kita duduk dengan tenang sembari menunggu Keenan dipindahkan kekamar rawat". ucap Marvin merasa lega.
"Kalau begitu saya pamit dulu ya tuan Leo dan tuan Marvin, permisi". ucap Dokter Luna pelan.
"Terimakasih untuk semuanya Dokter". jawab Marvin dengan ramah dan sopan.
Leo tidak menjawab dirinya masih fokus menatap kepergian Dokter cantik itu.
"Ternyata Kamu sudah menjadi lebih dewasa, Aku jadi rindu kerandoman gadis itu".
"Apa yang sedang kupikirkan ini, tidak .. tidak .. Kau sedang memikirkan apa Leo"! batin Leo.
Aku sampai hapal karakter mereka dengan orang tuan nya hehehe
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...