Boss Brondong Suka Menggoda

Boss Brondong Suka Menggoda

Bab 1 Awal Pertemuan

"Tunggu!"

"Tunggu, jangan ditutup!!"

Teriakkan suara wanita yang sedang mengejar lift, namun pemuda di dalamnya tidak peduli. Ia tetap memencet tombol pintu.

"Ting..!!" pintu lift ditutup.

Sang wanita hanya bisa diam dengan mulut terbuka, ia menatap pintu lift yang tertutup itu. Dengan rasa tidak percaya. Seorang pria di dalam tadi dengan tega memencet tombol tutup pintu.

Wanita itu menjadi sangat kesal. Sudah susah payah mengejar lift, malah sengaja ditutup.

"Iiihhss!! Tega banget tuh cowok, aduh bagaimana ini!! Waktu absen tinggal dua menit lagi." rengek wanita yang bernama Clara dengan rasa kesal, pagi-pagi ada saja yang bikin emosi.

Dengan terpaksa, mau tak mau Clara memilih menaiki tangga darurat yang letaknya di ujung lorong lift. Terpaksa Clara melepaskan sepatu hak heels nya supaya bisa cepat sampai ke lantai 5 gedung kantor. Pria yang ada dalam lift tadi sungguh keterlaluan dan tak punya hati, membuat wanita berusia 32 tahun berolahraga di pagi hari.

Clara Adeline seorang karyawati perusahaan grup Pharell. Perusahaan yang terkenal di seluruh Indonesia hingga ke mancanegara. Menguasai banyak pasar kosmetik, fashion, alat rumah tangga, gedung mall, dan lainnya. Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam perusahaan sebesar ini. Termasuk Clara, namun keberuntungan berpihak padanya yang kala itu dirinya baru saja diceraikan oleh mantan suaminya.

Tidak banyak peran Clara di perusahaan tempat ia berkerja, Clara hanyalah seorang admin di bagian marketing perusahaan. Dia juga seorang jomblowati sejati, sudah dua tahun ini Clara memegang gelar janda. Ia sendiri pun tidak ingin menikah lagi, perkawinan pertamanya sudah membuat dirinya amat trauma pada semua laki-laki.

Janji manis, mulut gombal, congor buaya. Clara sudah mendapatkan itu semua. Hatinya sudah dibuat kenyang oleh rasa kecewa dari mantan suami brengseknya dulu.

Tepat beberapa detik sebelum jam masuk kantor. Clara berhasil menempelkan jempolnya si mesin absensi kantor.

"Tut, terimakasih." Muncul suara robot dari mesin absen. Clara bernafas lega, setelah berhasil absen tepat waktu.

Clara segera kembali memakai sepatunya, merapikan rambutnya yang kusut, dan menyesuaikan baju kemejanya yang berantakan setelah berlarian menaiki tangga darurat.

"Clara!! Ya ampun gua kira lu gak masuk." Sapa Risa, teman satu kantor Clara, sekaligus teman curhat.

"Sorry, gua bangun kesiangan, gara-gara nonton drama korea sampai subuh. Udah gitu tadi pas mau naik lift. Ada cowok nyebelin, main tutup pintu gitu aja, hampir saja gua telat masuk kantor." desah Clara yang nafasnya masih ngos-ngosan. Hatinya masih merasa kesal oleh seorang pria dalam lift tadi, entah siapa dia. Clara sendiri belum pernah melihatnya di dalam gedung perusahaan.

"Oo iya beb...., tadi Pak Robert cariin kamu loh." ucap Risa memberikan informasi.

"Loh...?? Tumben pagi betul, si boss killer itu cariin gua." celetuk Clara, sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Yah..., gua gak tau sih, tapi tadi sebelum lu masuk, ada anak baru yang baru masuk, dia ganteng loh." kekeh Risa tersenyum smirk dan mengedipkan satu matanya pada Clara.

Tanpa basa basi, Clara langsung berjalan menuju ruangan pak manager. Takut kalau lama-lama, si boss menggonggong duluan.

Tok tok tok tok.

"Masuk", seru suara Robert.

Pelan-pelan Clara membuka pintu, memasukan kepala dan mengintip kedalam ruangan. "Permisi, bapak tadi cari saya...??"

"Iya, ayo masuk dulu sini, biar saya jelaskan." titah Robert manager HRD di perusahaan tempat Clara bekerja.

Glek!

"Itu kan, cowok yang di lift tadi...!!"

Clara amat terkejut saat melihat sosok laki-laki muda yang tampan, rambut hitam bergaya boy band korea. Bibirnya tebal begitu menawan, tatapan matanya pun tajam bagaikan mata elang.

"Perkenalkan, dia Aaron bos baru kita, mulai hari ini. Ia akan bergabung bekerja sebagai kepala divisi Marketing, saya sengaja memanggil kamu kesini. Karena kedepannya kamu akan bertugas membantu Aaron mengerjakan berbagai macam proyek-proyek baru perusahaan ini."

Clara amat terkejut, ia cepat-cepat menghampiri Robert.

"Tunggu pak?! Kenapa saya yang dipilih buat bantu-bantu dia." bisik Clara pada Robert, ia sedikit ragu, karena dirinya hanyalah seorang admin dan baru berkerja selam tiga tahun di perusahaan.

"Hei, jangan menolak kesempatan ini, anggap saja ini keberuntungan mu, berhasil dipilih sebagai asistennya, asal kamu tahu Aaron ini anak dari pemilik perusahaan." bisik Robert pada Clara.

Mata Clara langsung membulat kaget, kedua bola matanya mendelik memandangi Aaron dari ujung kaki hingga ujung kepala. Wajah tampan penuh kharisma, masih muda tapi sudah jadi boss, anak konglomerat memang beda, dari lahir sudah punya privilege.

Clara hanya seorang karyawan biasa, tentu saja ia tak bisa menolak, mau tak mau ia harus menerima tugas barunya sebagai asisten Aaron.

Ruangan Aaron masih dalam tahap renovasi, mau tak mau Clara mempersilahkan Aaron duduk di meja kosong sebelahnya.

"Untuk sementara ini saja bos, hanya meja sebelahku saja yang masih kosong, besok ruangan anda sudah akan siap digunakan." ucap Clara menjelaskan.

Namun penjelasannya Clara tidak di gubris. Tanpa mengucap terima kasih, Aaron langsung saja duduk dengan gaya arogan, ia pun membuka laptopnya yang nampak sangat canggih, bisa di lipat-lipat seperti buku.

"Dih...!! Tengil amat gayanya." Clara berdengus kesal melihat gaya sombong dari si bos baru.

"Brondong ganteng tuh, gak mau sikat." bisik Risa sambil bercanda.

"Sssttt!! Gaya anak tengil gitu, dia tetap bos kita, anak pak direktur pula, lihat saja gayanya arogan sekali." celetuk Clara berbisik pada Risa.

.

.

Tengah siang hari, Clara terus disibukkan dengan berbagai pekerjaan di kantor, lalu tiba-tiba salah satu direktur perusahaan masuk bersama para petinggi yang mengikutinya di belakang.

"SELAMAT PAGI PAK DIREKTUR!!"

Serentak seluruh karyawan langsung berdiri, memberikan hormat pada sosok pria yang menawan hati banyak karyawati jomblo di perusahaan. Termasuk Clara, kedua manik mata Clara terus memandangi sosok pria yang dianggapnya sempurna itu.

Alvaro Irfan Pharrell, pria berusia 35 tahun. Penampilannya terlihat gagah dan menawan, wajahnya pun begitu rupawan, tersenyum sedikit saja sudah membuat hati Clara meremang.

Aaron yang tadinya duduk di sebelah Clara langsung beranjak dari kursinya, pria muda itu menghampiri kakak tertuanya, Kedu pria yang sama-sama lahir dari keluarga konglomerat itu saling bercengkrama satu sama lain, para karyawan hanya bisa berdiri dan melihat mereka.

Para karyawan wanita disana terus menatap kagum pada Alvaro, sosok bos tampan dan dewasa, begitu juga Clara, sudah sejak lama ia mengagumi Alvaro. Namun Clara tahu perasaan yang ia miliki pada Alvaro hanya akan menjadi jadi angan belaka.

"Mana mungkin bisa, Aku yang seorang janda ini, menjadi menantu keluarga konglomerat."

Clara tersenyum pasrah, menghembuskan sedikit nafasnya. Mencintai dalam diam sudah cukup memberikan kebahagiaan kecil dalam hidupnya saat ini. Paska bercerai, Clara memutuskan untuk hidup tanpa kehadiran seorang laki-laki di sampingnya.

Masa kelam yang dulu terjadi sudah ia lewati. Saat ini Clara hanya ingin hidup damai sentosa sendirian sampai ia pensiun dari perusahaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

*Terimakasih sudah baca 🩷🩷🩷

Terpopuler

Comments

Jihan Hwang

Jihan Hwang

dari judulnya sangat menarik untuk dibaca...aku mampir thor.. mampir juga dinovelku ya jika berkenan/Smile//Pray/

2024-11-23

1

🎧✏📖

🎧✏📖

salam kenal , jika berkenan mampir juga🙏👋👍

2024-11-11

0

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅

parahh sii Clara ,
boss nya di bilang menggonggong..
naksir kakak nya
dapat adek nya bgtu kah,
kisah nya

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Pertemuan
2 Bab 2 Awal Malapetaka
3 Bab 3 Malam Durjana
4 Bab 4 Kedatangan Aaron
5 Bab 5 Salah Paham
6 Bab 6 Si Boss Emosi
7 Bab 7 Perhatian Clara
8 Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9 Bab 9 Rencana Licik si Bos
10 Bab 10 Brondong Meresahkan
11 Bab 11 Dipepet Brondong
12 Bab 12 Trauma Clara
13 Bab 13 Godaan Brondong
14 Bab 14 Kesedihan Clara
15 Bab 15 Keluarga Aaron
16 Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17 Bab 17 Perjodohan
18 Bab 18 Brondongku Perhatian
19 Bab 19 Brondong Mesum
20 Bab 20 Hubungan Rahasia
21 Bab 21 Makan Malam Romantis
22 Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23 Bab 23 Adanya Permintaan
24 Bab 24 Kenangan Buruk
25 Bab 25 Salah Paham
26 Bab 26 Boss Nakal
27 Bab 27 Marahan & Baikkan
28 Bab 28 Doa Sahabat
29 Bab 29 Terpaksa Putus
30 Bab 30 Meriang
31 Bab 31 Bikin Panas
32 Bab 32 Kebohongan
33 Bab 33 Kegalauan
34 Bab 34 Jebakan Si Boss
35 Bab 35 Kegilaan Aaron
36 Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37 Bab 37 Harus Menghilang
38 Bab 38 Aaron di Jebak
39 Bab 39 Si Boss Ganggu
40 Bab 40 Clara Pulang
41 Bab 41 Berita Heboh
42 Bab 42 Kepergian Aaron
43 Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44 Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45 Bab 45 Kebaikan Hati
46 Bab 46 Hidup Mandiri
47 Bab 47 Pembalasan Si Jack
48 Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49 Bab 49 Namamu Dihatiku
50 Bab 50 Malam Kerinduan
51 Bab 51 Sandiwara di Mulai
52 Bab 52 Gelisah
53 Bab 53 Jadi Selimut
54 Bab 54 Brondong Naif
55 Bab 55 Boss Menghilang
56 Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57 Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58 Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59 Untuk Para Readers 🫰
60 Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61 Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62 Bab 61 Hampir Ketahuan
63 Bab 62 Kekhawatiran Caca
64 Bab 63 Sudah di Jemput
65 Bab 64 Alvaro dan Aaron
66 Bab 65 Berpisah Lagi
67 Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68 Bab 67 Kekecewaan Clara
69 Bab 68 Pacar Baru
70 Bab 69 Calon Suami Clara
71 Bab 70 Clara di Lamar
72 Bab 71 Clara Menghilang
73 Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74 Bab 73 Aaron yang Dingin
75 Bab 74 Apa yang Terjadi?
76 Bab 75 Menemui Papa
77 Bab 76 Transaksi di Dubai
78 Bab 77 Masa Lalu Aaron
79 Bab 78 Seperti Dongeng
80 Bab 79 Kerasnya Hidup
81 Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82 Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83 Bab 82 Pertemuan Dadakan
84 Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85 Bab 84 Keinginan Orangtua
86 Bab 85 Siasat Aaron
87 Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88 Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89 Bab 88 Kabur
90 Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91 Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92 Bab 91 Pulau Cinta
93 Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94 Bab 93 Surprise!!
95 Bab 94 Honeymoon
96 Bab 95 Pengantin Baru
97 Bab 96 Camping
98 Bab 97 Malam Berbintang
99 Bab 98 Pencarian
100 Bab 99 Dasar suami Brondong
101 Bab 100 Rencana diluar Rencana
102 Bab 101 Aaron Gelisah
103 Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104 Bab 103 Percakapan Larut Malam
105 Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106 Bab 105 Keributan
107 Bab 106 Perlawanan
108 Bab 107 Dipisahkan
109 Bab 108 Pulang ke Jakarta
110 Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111 Bab 110 Dua Garis
112 Bab 111 Pertemuan Keluarga
113 Bab 112 Meminta Restu
114 Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115 Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116 Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117 Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118 Bab 117 Tunggu di Jemput
119 Bab 118 Mencari Solusi
120 Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121 Bab 120 Kemalangan Adam
122 Bab 121 Kelahiran Anak Pertama
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Awal Pertemuan
2
Bab 2 Awal Malapetaka
3
Bab 3 Malam Durjana
4
Bab 4 Kedatangan Aaron
5
Bab 5 Salah Paham
6
Bab 6 Si Boss Emosi
7
Bab 7 Perhatian Clara
8
Bab 8 Si Bos Minta Lebih
9
Bab 9 Rencana Licik si Bos
10
Bab 10 Brondong Meresahkan
11
Bab 11 Dipepet Brondong
12
Bab 12 Trauma Clara
13
Bab 13 Godaan Brondong
14
Bab 14 Kesedihan Clara
15
Bab 15 Keluarga Aaron
16
Bab 16 Janda Lebih Menggoda
17
Bab 17 Perjodohan
18
Bab 18 Brondongku Perhatian
19
Bab 19 Brondong Mesum
20
Bab 20 Hubungan Rahasia
21
Bab 21 Makan Malam Romantis
22
Bab 22 Ketegangan Pagi (Visual Karakter)
23
Bab 23 Adanya Permintaan
24
Bab 24 Kenangan Buruk
25
Bab 25 Salah Paham
26
Bab 26 Boss Nakal
27
Bab 27 Marahan & Baikkan
28
Bab 28 Doa Sahabat
29
Bab 29 Terpaksa Putus
30
Bab 30 Meriang
31
Bab 31 Bikin Panas
32
Bab 32 Kebohongan
33
Bab 33 Kegalauan
34
Bab 34 Jebakan Si Boss
35
Bab 35 Kegilaan Aaron
36
Bab 36 Tidak Bisa Menolak
37
Bab 37 Harus Menghilang
38
Bab 38 Aaron di Jebak
39
Bab 39 Si Boss Ganggu
40
Bab 40 Clara Pulang
41
Bab 41 Berita Heboh
42
Bab 42 Kepergian Aaron
43
Bab 43 Anak Pembuat Masalah
44
Bab 44 Aaron Tidak Berdaya
45
Bab 45 Kebaikan Hati
46
Bab 46 Hidup Mandiri
47
Bab 47 Pembalasan Si Jack
48
Bab 48 Pemanggil Pelanggan
49
Bab 49 Namamu Dihatiku
50
Bab 50 Malam Kerinduan
51
Bab 51 Sandiwara di Mulai
52
Bab 52 Gelisah
53
Bab 53 Jadi Selimut
54
Bab 54 Brondong Naif
55
Bab 55 Boss Menghilang
56
Bab 56 Mengambil Hati Calon Mertua
57
Bab 57 Di Siang Hari yang Panas
58
Bab 58 Ketakutan Seorang Janda
59
Untuk Para Readers 🫰
60
Bab 59 Dunia Serasa Milik Berdua
61
Bab 60 Curahan Hati si Brondong
62
Bab 61 Hampir Ketahuan
63
Bab 62 Kekhawatiran Caca
64
Bab 63 Sudah di Jemput
65
Bab 64 Alvaro dan Aaron
66
Bab 65 Berpisah Lagi
67
Bab 66 Waktu Telah Berlalu
68
Bab 67 Kekecewaan Clara
69
Bab 68 Pacar Baru
70
Bab 69 Calon Suami Clara
71
Bab 70 Clara di Lamar
72
Bab 71 Clara Menghilang
73
Bab 72 Apakah ini Mimpi?
74
Bab 73 Aaron yang Dingin
75
Bab 74 Apa yang Terjadi?
76
Bab 75 Menemui Papa
77
Bab 76 Transaksi di Dubai
78
Bab 77 Masa Lalu Aaron
79
Bab 78 Seperti Dongeng
80
Bab 79 Kerasnya Hidup
81
Bab 80 Tak Ingin Kehilangan
82
Bab 81 Si Brondong Makin Menggoda
83
Bab 82 Pertemuan Dadakan
84
Bab 83 Tidak Bisa Kemana-mana
85
Bab 84 Keinginan Orangtua
86
Bab 85 Siasat Aaron
87
Bab 86 Mantranya Terlalu Kuat
88
Bab 87 Paul Mulai Bergerak
89
Bab 88 Kabur
90
Bab 89 Petualangan Bersama Brondong
91
Bab 90 Malam Hari di Pulau Cinta
92
Bab 91 Pulau Cinta
93
Bab 92 Romansa di Pulau Cinta
94
Bab 93 Surprise!!
95
Bab 94 Honeymoon
96
Bab 95 Pengantin Baru
97
Bab 96 Camping
98
Bab 97 Malam Berbintang
99
Bab 98 Pencarian
100
Bab 99 Dasar suami Brondong
101
Bab 100 Rencana diluar Rencana
102
Bab 101 Aaron Gelisah
103
Bab 102 Permintaan Wanita Nakal
104
Bab 103 Percakapan Larut Malam
105
Bab 104 Menunggu Suami Pulang
106
Bab 105 Keributan
107
Bab 106 Perlawanan
108
Bab 107 Dipisahkan
109
Bab 108 Pulang ke Jakarta
110
Bab 109 Rindu Masakan Rumah
111
Bab 110 Dua Garis
112
Bab 111 Pertemuan Keluarga
113
Bab 112 Meminta Restu
114
Bab 113 Pernikahan Beda Usia
115
Bab 114 Pria dari Masa Lalu
116
Bab 115 Emosi Gara-Gara Mantan
117
Bab 116 Antara Masa Lalu dan Saat ini
118
Bab 117 Tunggu di Jemput
119
Bab 118 Mencari Solusi
120
Bab 119 Memutuskan Kerjasama
121
Bab 120 Kemalangan Adam
122
Bab 121 Kelahiran Anak Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!