Seorang gadis keturunan Eropa yang berambut sebahu bernama Claudia. Sebagai anak ketua Mafia kejam di bagian eropa, yang tidak memiliki keberuntungan pada kehidupan percintaan serta keluarga kecil nya. Beranjak dewasa dia harus memilih jalan kehidupan yang salah mengikuti jejak ayah nya sebagai mafia, di karenakan orang tua nya bercerai karena seseorang masuk ke dalam kehidupan keluarga nya sebagai Pelakor. Akibat perceraian orang tua nya, dia menjadi gadis yang nakal serta bar bar dan bergabung menjadi mafia. Dia memiliki seorang kekasih yang hanya mencintai diri nya karena n*fsu semata. Waktu terus berjalan membuat dia muak, karena percintaan yang toxic & pengkhianat dari orang terdekat nya. Dia mencoba untuk merubah diri nya jadi lebih baik, agar mendapatkan cinta yang tulus dari pria yang bisa menerima semua kekurangan dan masa lalu buruk nya serta melindungi diri nya. Akan kah ada pria mencintai dan menerima gadis ini dengan tulus? Yuk ikuti setiap bab nya! Happy reading semua 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pramesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama Dan Calon Ku!
"Apa? Bu Sabrina Mama mu?" tanya Claudia tak percaya.
"Iya Claudia, apa yang dikatakan Sky benar!" sahut Sabrina.
"Jika, saya ini adalah Ibu kandungnya Sky. Tapi bagaimana kalian berdua bisa saling mengenal?" timpal Sabrina bertanya balik, karena dia merasa pertemuan tak terduga di antara mereka.
Claudia tertegun, dia tak tau harus menjawab seperti apa kisah awal mula dirinya bertemu dengan Sky hanya karena sebuah botol minuman di mini market.
"Ada deh ma, namanya anak muda jaman sekarang pasti cara pertemuan kami sedikit berbeda, tidak seperti masa muda mama papa dulu!" tukas Sky menjawab pertanyaan ibunya.
Karena dirinya melihat raut wajah Claudia tengah kebingungan mengumpulkan sebuah jawaban.
"Hemmm....., bagus lah kalau kamu berteman dengan salah satu murid mahasiswa mama. Asal, tidak seperti masa lalu mu itu!" imbuh Sabrina seperti memberikan dukungan jika putranya berteman dekat dengan Claudia.
"Ma, jangan samakan Claudia dengan masa laluku. Dia pasti berbeda dari yang lain!" ujar Sky yang mengerti jika mamanya sedang menyindir mantan kekasihnya dulu.
Sky mempunyai mantan kekasih yang menyukai dunia malam, sebelum dia menjadi polisi. Sky berpacaran dengan wanita di masa sekolahnya dulu di Amsterdam.
Wanita itu pernah di ajak ke rumah Sky untuk berkenalan dengan sang ibunya yaitu Sabrina.
Sabrina menolak wanita itu secara mentah-mentah, karena dirinya memiliki filing jika kekasih Sky dulu adalah seorang wanita malam. Dari cara berpakaian yang sangat terbuka serta makeup menor yang dikenakan wanita itu tidak normal untuk usianya yang saat itu yang masih menginjak bangku sekolah.
Ternyata filing Sabrina benar, lama kelamaan keburukan mantan kekasih Sky terbongkar jika wanita itu adalah wanita malam.
Sky sendiri yang melihat jika mantan kekasihnya sedang bermesraan dengan pria hidung belang.
Berbanding balik dengan Claudia.
Sabrina awalnya ragu dengan salah satu mahasiswa nya ini. Saat itu Claudia mengenakan pakaian tomboy di hari pertama kuliah, tapi setelah mendengarkan sedikit cerita kehidupan dari pengenalan hari pertama gadis ini membuat Sabrina iba serta penasaran.
Sabrina merasa jika Claudia sedang memiliki sebuah masalah keluarga atau hal lain yang sedang dia pendam. Bagi sabrina, Claudia berpenampilan tomboy hanya karena menutupi kesedihan yang dia rasakan.
"Iya mama tau kalau Claudia ini berbeda. Makanya mama izinin kamu berteman dengan dia. Kelihatannya Claudia ini anak yang sangat baik dan manis!"
"Buktinya teman dia kemarin sedang terluka langsung berinisiatif duluan untuk mengobati luka teman nya itu!" ucap Sabrina melirik ke arah Claudia dengan wajah yang tersenyum ramah.
Claudia salting saat di puji oleh dosen pembimbing akademiknya itu, dia tak menyangka sang dosen yang baru ia kenali beberapa kali langsung memuji dengan pujian baik.
"Bisa aja bu Sabrina muji aku di depan putra nya! Tapi, kenapa bisa bu Sabrina mendukung Sky untuk berteman dengan ku? Hmmm...., padahal aku bukan anak baik-baik seperti dia katakan!" buncah Claudia di dalam hati nya berpikir pesimis.
"kamu dengarkan Clau? Mamaku saja senang mempunyai mahasiswa sebaik kamu, apa lagi aku mempunyai teman baru yang pastinya akan sangat seru berteman dengan mu!" kata Sky.
"Tapi, Sky. Aku kan-!"
Sky membungkam mulut Claudia mengunakan satu jarinya membuat perkataan Claudia terhentikan. Sky tau jika wanita ini pasti akan merendahkan dirinya lagi seperti perkataannya di rumah sakit saat itu.
"Clau! Kamu itu pasti wanita baik! Jangan kata apapun lagi, situasi sekarang berbeda!" lirih Sky memberikan kode gerakan mata jika mereka ada di dekat Sabrina.
Claudia langsung ngeh dari kode tersebut. Jika dia sampai keceplosan merendahkan dirinya lagi, Sabrina pasti akan tidak menyukainya dan di pandang buruk.
"Ekhemmm!" Sabrina berdeham.
Dia melihat jari putranya masih menempel di mulut Claudia, mereka berdua sontak kaget dan keduanya salah tingkah.
"Kalian berdua habis ngomong apa?" tanya Sabrina yang pura-pura tak mendengarkan ucapan putranya seperti sedang menyuruh Claudia untuk tutup mulut.
"Ah, gak ada ma!" ucap Sky nyengir.
"Oh ya mah, Claudia kemarin mengalami kecelakaan. Jadi, dirinya akan Sky antar jemput hari ini karena motornya juga mengalami sedikit kerusakan dan lecet" timpal Sky mengalihkan pembicaraan supaya ibunya tak memberikan pertanyaan lain lagi.
"Astaga, apa itu benar Clau? Kenapa kamu kuliah jika mengalami kecelakaan kemarin?!" Sabrina tampak cemas, dia melirik ke arah Claudia.
"Gak apa-apa bu, kemarin saya sudah di beri izin untuk tidak masuk kuliah. Masa saya harus izin juga hari ini, lagian hanya mengalami luka ringan di bagian lutut saja bu!" imbuh Claudia menjelaskan dengan nada pelan.
"Ya setidaknya kamu istirahat aja, ini baru minggu pertama masuk kuliah. Jadi, tidak ada banyak mata kuliah untuk mahasiswa baru!" ujar Sabrina dengan nada lembut seperti sangat perhatian kepada mahasiswa satu nya ini.
Claudia tersenyum hangat saat dosennya ini memberikan perhatian kepadanya, dia merasa bahagia jika ternyata ada orang asing yang baru dia kenal telah memberikan perhatian kecil. Perhatian kecil ini sangat berarti untuknya di saat dirinya sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari keluarga.
Sebenarnya Isabella ,ibu nya itu juga memberikan perhatian dan melarang nya sejak kemarin.
Tapi, bagi Claudia jika itu lebih ke sebuah larangan. Karena mungkin dari cara intonasi bicara sang ibu nampak berbeda dengan Dosennya ini.
"Selagi saya masih bisa berjalan bu, saya tetap akan mengikuti mata kuliah dan hadir!" ucap Claudia dengan penuh semangat.
"Waaahhhh...., mahasiswa mama satu ini rajin sekali, gak sia-sia aku berteman dengan dia!" Sky bertepuk tangan karena bangga dengan Claudia yang sangat bersemangat menempuh ilmu pendidikan.
"Ya bagus dong kalau ada mahasiswa mempunyai semangat seperti dia, tapi kamu ngapain lama-lama disini? Gak ke kantor kamu?" seru Sabrina.
"Ah iya ma, aku kesini mau ambil rekaman cctv atas kejadian penembakan yang mama cerita in!" tanya Sky.
"Ooo..., hasil rekaman cctv-nya ada di salah satu monitor di ruangan server!" jawab Sabrina.
"Dimana ruangan servernya ma?"
"Ada di ujung sana hampir dekat kantin, tapi ruangan itu terkunci. Karena Pak Revan tidak bisa hadir, beliau sedang sakit beberapa hari sebelum kejadian itu!" ucap Sabrina.
Pak Revan adalah salah satu dosen di kampus itu tetapi beliau juga mengelola bagian teknologi serta semua data kampus tersebut.
"Hmmm, memangnya ruangan itu tidak memiliki kunci cadangannya ma?" tanya Sky lagi karena ia sangat memerlukan hasil rekaman cctv itu agar kasus penembakan ini segera terungkap.
"Ada sih, hanya satpam yang memiliki kunci cadangan setiap ruangan kampus ini. Tapi, katanya satpamnya sudah di ganti ke satpam yang baru" imbuh Sabrina.
"Satpam? Tadi, kamu ada lihat satpam gak Clau?"
Sky menoleh ke arah Claudia, karena seingatnya ketika memasuki halaman kampus ini tidak melihat jika ada satpam yang berjaga di kampus ini.
"Gak ada, mungkin telat datang kali!" Claudia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aneh sekali, masa satpam baru bisa telat hadir sih! Ga disiplin banget!" ucap Sky dengan mendengus kesal.
"Hmmm, kayak kamu paling disiplin aja Sky!"
"Ngaca deh, kamu seharusnya pergi ke kantor tepat waktu. Tapi, malah berlama-lama disini!" sahut Claudia menyerang Sky karena menganggap dirinya sok paling disiplin.
Sky tertegun sejenak, karena perkataan Claudia benar. Ia jadi salah tingkah dan malu.
Sabrina mendengarkan Claudia berani menyadari putranya itu, menahan tawanya.
"Benar apa kata Claudia!"
"Kamu sangat pintar mengomentari kesalahan orang lain, tapi kamu sendiri gak sadar diri Sky!" tukas Sabrina menahan tawanya dari tadi.
"Hehe, ya deh! Kali ini aku salah juga, kalau begitu aku ke kantor dulu ya ma, Clau!"
"Btw, besok aku kesini lagi, semoga besok pak Revan hadir atau kita jumpai satpam baru itu supaya mendapatkan hasil rekaman cctv-nya!" pungkas Sky.
"Iya-iya...., kamu ke kantor sana!"
"Bisa telat nanti! Aku juga harus masuk ke kelas, ini juga sudah hampir jadwal mata kuliah ku untuk segera di mulai, ya kan bu?" ucap Claudia melirik ke arah Sabrina.
Dosen wanita dewasa itu mengangguk iya.
Sky menaiki kedua alis nya, dia merasa tak percaya bahwa dua wanita di hadapannya ini seperti sedang mengusir dirinya secara halus.
"Sky, apa lagi? Kenapa malah gak gerak, lihat ini sudah jam berapa. Mama harus ke kelas bersama Claudia!" lirih Sabrina mengusir putra nya secara halus.
"Ah iya-iya...., aku permisi dulu ya mama dan calon ku....!" pamit Sky sambil tersenyum tipis dan sedikit bercanda kepada Claudia.
Claudia membulatkan kedua matanya sekilas, sedangkan Sabrina menghelakan nafasnya dengan panjang karena ucapan putranya yang suka bercanda.
"Maafkan putra saya, dia memang suka bercanda seperti itu. Seakan-akan sangat menyukai wanita tersebut!" lirih Sabrina membenarkan ucapan putranya yang memang suka bercanda menggoda wanita yang baru dia kenali.
Claudia mengangguk mengerti, "Hmmm....sudah ku duga, Sky tak mungkin serius mengatakan aku calon nya. Lagian, kami baru kenal, mana mungkin bisa bersanding!" batin Claudia berkata sedemikan saat ibunya sudah memberikan sedikit penjelasan tentang sifat putra nya.
"Astaga Clau, ngapain berharap bersanding dengan Sky sih. Kalian ini hanya teman dan baru kenal! Ingat, kalian tidak mempunyai hubungan lebih, dan ingat juga jika kau masih mempunyai Alvin!" lirih Claudia lagi di dalam hati nya sambil memejamkan matanya.
Sabrina menyadari mahasiswanya itu yang tiba-tiba diam termenung dan langsung memejamkan mata saat keberadaan Sky sudah tak ada lagi di ruangan itu.
"Kamu kenapa Claudia?" tanya Sabrina, membuat Claudia terkejut. Sontak dia membuka mata hazelnya itu.
"Eh bu, maaf tadi mata saya kelilipan!" kata Claudia berbohong dengan gerakan kikuk.
Sabrina menaiki ujung alisnya, untuk memastikan jika mahasiswa ini sedang tidak berbohong. Tapi Claudia dengan cepat berkata, "Bu, saya permisi duluan ke kelas ya!" pamit Claudia.
"Ah iya-iya, boleh! Nanti 5 menit lagi saya nyusul di belakang ya. Kamu duluan saja!" Sabrina mengangguk iya sambil tersenyum tipis.
Claudia pun membalas senyuman Sabrina sambil berlalu meninggalkan Sabrina di ruang kemahasiswaan.
"Huufff....., untung saja! Kenapa tadi aku malah memikirkan Sky ya, aneh sekali otak ku ini!" gumam Claudia menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dia segera melangkah menuju ke ruangan kelasnya itu, karena sebentar lagi dosen Sabrina akan masuk untuk memberikan mata kuliah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...bersambung........
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🥰🥰🥰🥰🥰
🥰🥰🥰🥰🥰