NovelToon NovelToon
Panji Rawit Dan Keempat Selirnya

Panji Rawit Dan Keempat Selirnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:137.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ebez

Seorang pendekar muda bernama Panji Rawit menggegerkan dunia persilatan dengan kemunculannya. Dia langsung menjadi buronan para pendekar setelah membunuh salah seorang dedengkot dunia persilatan yang bernama Mpu Layang, pimpinan Padepokan Pandan Alas.



Perbuatan Panji Rawit ini sontak memicu terjadinya kemarahan para pendekar yang membuatnya menjadi buronan para pendekar baik dari golongan putih ataupun hitam. Sedangkan alasan Panji Rawit membunuh Mpu Layang adalah karena tokoh besar dunia persilatan itu telah menghabisi nyawa orang tua angkat nya yang memiliki sebilah keris pusaka. Ada rahasia besar di balik keris pusaka ini.




Dalam kejaran para pendekar golongan hitam maupun putih, Panji Rawit bertemu dengan beberapa wanita yang selanjutnya akan mengikuti nya. Berhasilkah Panji Rawit mengungkap rahasia keris pusaka itu? Dan apa sebenarnya tujuan para perempuan cantik itu bersedia mengikuti Panji Rawit?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro

Dengan perlahan, si lelaki berpakaian hitam hitam itu segera meninggalkan tempat itu. Sesekali dia menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikutinya. Sesampainya di grumbul pepohonan yang cukup lebat, ia segera masuk ke dalamnya. Tak lama kemudian ia keluar sambil menuntun kuda, lalu dia segera memacu kudanya ke arah selatan.

Sementara itu, pertarungan antara Wanara Biru dan Pramodawardhani sedang berlangsung sengit. Meskipun jauh lebih muda, nyatanya murid Begawan Ciptaning yang satu ini mampu mengimbangi kemampuan beladiri pendekar yang lebih tua itu. Bahkan beberapa luka sayatan tipis telah menghiasi beberapa bagian tubuh Wanara Biru.

Shhhrrrreeeeeeetttttt.. Ouuugghhhh!!

Pramodawardhani tersenyum penuh kemenangan setelah kembali menyayat punggung Wanara Biru untuk kesekian kalinya. Sementara itu Wanara Biru murka karena luka itu. Dia menatap Pramodawardhani dengan tajam seolah olah ingin meremukkan seluruh tubuh perempuan cantik itu.

"Gadis kecil busuk!! Kau rupanya cukup hebat juga ya hah?!!!

Tapi jangan sombong terlalu cepat. Kau yang memaksa ku untuk melepaskan ilmu pamungkas ku.. "

Wanara Biru segera menyilangkan kedua tangannya ke depan dada lalu kedua tangannya cepat diturunkan ke tanah. Mulutnya komat-kamit merapal mantra. Perlahan tubuh Wanara Biru berubah menjadi seekor kera besar dengan bulu berwarna biru gelap. Dengan pongah, kera biru besar itu memamerkan gigi taring nya yang panjang.

Inilah yang menjadi penyebab dia di panggil dengan nama Wanara Biru karena memiliki ilmu berubah wujud Ajian Malih Wanara yang membuatnya memiliki kekuatan seekor kera besar. Selain kecepatan tinggi dan kelincahan yang luar biasa, Ajian Malih Wanara membuat pemiliknya sekuat seekor kera besar.

Pramodawardhani mundur selangkah ke belakang melihat hal ini. Apalagi saat kera besar perwujudan Wanara Biru mulai bergerak ke arah nya.

Nggguuukkkk nggguuukkkk aaakhhhh..!!

Wanara Biru terus mengejar Pramodawardhani yang terpaksa harus jumpalitan kesana kemari untuk menghindari serangan Wanara Biru yang meningkat sepuluh kali lipat. Menggunakan ilmu pedangnya sembari sesekali melepaskan Ajian Tapak Dewi Rembulan yang merupakan pasangan Ilmu Pedang Dewi Rembulan miliknya, Pramodawardhani tak gentar menghadapi amukan sang kera besar berbulu biru gelap.

Namun, serangan membabibuta dari kera besar itu mampu membuat Pramodawardhani tersudut juga. Saat Pramodawardhani sedikit lengan, lengan kiri kera besar itu berhasil menghantam punggungnya yang sedang lengah pertahanan.

Bhhuuuuugghhhhh..

Aaaauuuuuugghhhh!!!

Pramodawardhani melengguh tertahan. Tubuhnya mencelat ke depan yang membuatnya pasti mencium tanah dengan keras. Akan tetapi pada saat genting itu, Panji Rawit yang baru selesai mengakhiri perlawanan Dewa Niskala, langsung melesat memapak tubuh Pramodawardhani yang membuatnya urung terjungkal. Darah segar merembes keluar dari mulut sang putri Demung Mpu Pancapana.

"Cempluk, kau baik-baik saja? ", tanya Panji Rawit segera.

" Baik aku baik-baik saja, Kakang. Kera biru itu sangat buas, kita harus lebih berhati-hati uhuukkk.. ", jawab Pramodawardhani seraya memuntahkan darah segar.

" Kau tak perlu khawatir dengan itu. Biar aku yang menghadapi nya. Kau beristirahatlah sebentar untuk memulihkan diri ", selesai berkata demikian, Panji Rawit segera melesat ke arah kera besar yang sedang berlari cepat ke arah ia dan Pramodawardhani.

Tanpa ampun, Panji Rawit menggunakan Ajian Guntur Saketi untuk menghentikan pergerakan Wanara Biru. Dan..

Blllllaaaaaaaaaaaaaammmmm..!!

Hhooooooaaaaarrrrrggggggh!!!

Kera besar perwujudan dari Wanara Biru meraung keras setelah dada kanannya terkena Ajian Guntur Saketi. Meskipun kekuatan kulitnya sangat keras berlipat-lipat dari semula, namun menghadapi ilmu kedigdayaan tingkat tinggi ini dada kera besar itu masih juga menderita luka bakar yang parah. Saat kera besar itu terkapar di tanah, Panji Rawit langsung mencabut Keris Pulanggeni di pinggang dan dengan cepat menusuk batang leher kera besar ini sekuat tenaga.

Chhhrrreeeeeeeeppphhhh!!!

Tikaman Keris Pulanggeni itu membuat kera besar itu meronta ronta sembari berubah wujud menjadi Wanara Biru. Perlahan gerakan-gerakan liar nya menjadi lemah dan tidak lama kemudian ia tewas. Setelah Wanara Biru tewas, Panji Rawit kembali menyarungkan Keris Pulanggeni ke tempatnya.

Di sisi lain, melihat Wanara Biru terbunuh, perempuan bercadar yang menjadi lawan Larasati langsung panik. Segera ia merogoh balik bajunya dan melemparkan bubuk berwarna putih ke arah Larasati. Khawatir bubuk itu beracun, Larasati melompat menjauh dan ini menjadi sarana perempuan berbaju putih itu untuk melarikan diri.

"Tidak usah dikejar, Larasati.. Biarkan saja", cegah Panji Rawit yang melihat Larasati hendak mengejarnya.

" Asalkan kita masih baik-baik saja, kita tidak perlu berurusan dengan mereka. Sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat, Pramodawardhani membutuhkan waktu untuk memulihkan diri ", Larasati segera melirik ke arah Pramodawardhani yang sedang membersihkan sisa-sisa darah dari mulutnya.

Mereka bertiga segera bergerak ke arah pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro.

****

" Jadi orang ini yang membunuh Dewa Niskala? "

Garubhumi, tangan kanan Nyai Supraba atau juga yang lebih tersohor sebagai Dewi Bunga Beracun menunjuk ke arah sebuah lukisan wajah seseorang pada lembaran kulit kambing di hadapan lelaki berpakaian hitam-hitam yang tadi mengawasi pertarungan Panji Rawit melawan Dewa Niskala dan Iblis Gantung Langit.

"Benar Ki, dia orang nya..

Tak di sangka bahwa Dewa Niskala dan Iblis Gantung Langit yang kondang sebagai jagoan dunia persilatan tak berkutik melawannya. Ilmu kanuragan nya sungguh luar biasa", lapor sang telik sandi itu dengan jujur.

Hemmmmmmmmm...

"Jika itu benar adanya, maka kita tak boleh gegabah bertarung melawan nya. Andai kata majikan kita Dewi Bunga Beracun melawan dua orang itu sekaligus pun belum tentu bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Kau diam dulu disini, aku akan melaporkan hal ini pada majikan", mendengar omongan Garubhumi, si telik sandi mengangguk mengerti. Setelah itu Garubhumi bergegas menuju ke sebuah sendang yang ada di dekat tempat itu.

Nyai Supraba atau Dewi Bunga Beracun nampak sedang mengambil beberapa jarum yang baru ia rendam pada cairan hijau dalam wadah cawan dari tanah liat saat Garubhumi datang.

"Ada apa? Apa kau lupa bahwa aku paling benci diganggu saat sedang meramu racun ku", ucap Nyai Supraba tanpa berbalik badan.

" Seorang mata-mata kita melihat Panji Rawit bertarung melawan Dewa Niskala dan Iblis Gantung Langit juga berhasil membunuh mereka. Mereka saat ini masih di sekitar Kota Pakuwon Bojonegoro ", lapor Garubhumi singkat dan padat. Mendengar laporan itu, Nyai Supraba sang Dewi Bunga Beracun segera menghentikan kegiatannya. Dia segera berbalik arah menghadap Garubhumi.

" Dewa Niskala dan Iblis Gantung Langit mati di tangan nya? Hemmmmmmmmm, orang ini sungguh menarik. Aku jadi penasaran dengan dia.

Siapkan anak buah mu. Kita ringkus Panji Rawit di Bojonegoro.. ", perintah Nyai Supraba segera. Garubhumi segera bergegas melaksanakan tugas yang ia terima.

Di pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro, Panji Rawit beristirahat di sebuah rumah milik penduduk yang merupakan seorang peladang tua yang bernama Ki Gowang. Lelaki tua itu hanya tinggal berdua bersama istrinya Nini Gowang. Kedatangan Panji Rawit, Pramodawardhani dan Larasati membuat pasangan tua itu gembira.

Namun kebahagiaan itu buyar setelah kedatangan Nyai Supraba dan Garubhumi bersama dua puluh orang anak buahnya.

"Kisanak yang terhormat, ada perlu apa ramai-ramai kemari? ", tanya Ki Gowang dengan sopan.

" Suruh keluar Panji Rawit, tua bangka! Jika tidak rumah mu ini akan kami bakar! ", jawab Garubhumi yang membuat Ki Gowang ketakutan.

" Apa salah kami hingga kau mau membakar rumah ku, Kisanak? Ini adalah peninggalan orang tua ku. Kau tak boleh membakarnya.. ", rengek Ki Gowang yang membuat Garubhumi naik pitam. Dengan cepat, ia menempeleng wajah tua Ki Gowang.

Plllllaaaaakkkk aduuuuh..!!

Kerasnya tamparan Garubhumi membuat Ki Gowang langsung terjungkal dengan bibir pecah dan berdarah. Dari arah pintu kediaman Ki Gowang, Panji Rawit yang baru selesai membersihkan diri di kolam belakang rumah, seketika geram bukan main. Segera ia melangkah ke arah mereka.

"Ada apa ini? Kenapa kalian membuat masalah di tempat ini?! ", ucap Panji Rawit sambil membantu Ki Gowang berdiri.

" Kau yang bernama Panji Rawit? ", tanya Garubhumi segera.

" Iya, aku Panji Rawit. Ada perlu apa mencari ku? ", Panji Rawit mengedarkan pandangan nya pada para pengikut Garubhumi. Seorang perempuan yang mengenakan caping bambu bertutup tirai hitam yang berdiri di belakang Garubhumi lah yang menarik perhatiannya. Karena perempuan bercaping bambu tirai hitam itulah yang memiliki pancaran tenaga dalam paling tinggi di antara mereka.

'Siapa perempuan ini..?? '

1
andymartyn
duet maut Pramodhawardhani - Larasati
Eddy Airborne
up
Sarip Hidayat
waaah.. pantesan berani.. orang yg ditakuti ternyata sudah tiada/Frown/
Windy Veriyanti
namanya : Sepasang Iblis Pencabut Nyawa...
eh lha kok justru nyawa mereka sendiri yang tercabut 😆
modyar dengan express dan success 😀
Windy Veriyanti
ilmu apa itu ya yang dikuasai Dewi Sekar Lembayung?
bisa membuat tanah terbelah...keren! 👍
Windy Veriyanti
bisa dibilang Mpu Kali hanya mengantarkan nyawanya sendiri...😈
Ajian Malih Butha tak ada gregetnya di hadapan Lokapala 😄
Ali Gilih
kira" kemampuan apa yg di miliki Dewi Sekar lembayung ini..kalo bukan karna kemampuan dia mnkin si rawit akan kewalahan menghadi si Kali ini yg berubah wujud..

up teruus kang ebeezz..🤗🤗
Andbie
modyar kabeh..
breks nets
Weh Dewi Sekar sangar tenan ngidam lemah mbiyak kabeh wkwkwk
Tarun Tarun
loh ternyata Dewi Sekar lembayung jg mmpunyai klbihan toh.

tuh kan bnr iblis pencabut nyawa cmn skdr nama.
nyatanya nyawa mreka sndiri yg di cabut
Kakasefti
lanjut
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Memang mantul Pramodawardhani jadi eksekutor, beberapa pendekar kondang harus meregang nyawa setelah lehernya kena tebasan pedangnya👍kerja bagus 😁
asta guna
btw itu lembayung pake ilmu timun emas hehehe
asta guna
wow.. dibelah kek roti hahah
Windy Veriyanti
Ki Pitaya...panjenengan ngeten 👍👍👍
Ebez: hehehe makasih banyak buat dukungan nya kak Windy 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Windy Veriyanti
kocak nih...gurunya iblis pencabut nyawa sebel banget karena ilmunya ketahuan kelemahannya 😂😆😅
Ebez: hehehe mungkin ia mulai cemas kak Windy 🤣🤣🤣
total 1 replies
Kakasefti
di tunggu up selanjutnya
Ebez: sudah otw tuh kak Sefti 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Eddy Airborne
mantap
Ebez: terimakasih atas dukungan nya bang Eddy 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Widi Nugroho
ki pitaya ini banyak sahabat.. banyak pengalaman.. apa juga dulunya seorang pendekar yg suka melanglang buana
Ebez: ada sesuatu yang sengaja dirahasiakan oleh Ki Pitaya bang Widi 🙏🙏😁😁
total 1 replies
😎Zen Kamsider😎
aku 🤔 aku iki anak lanang...anak e pak e buk e 😁🤣🤣
😎Zen Kamsider😎: tau aja kang 😅😅
Ebez: lah malah nyanyi lagunya Ndarboy nih bang Zen 🤣🤣🙏🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!