NovelToon NovelToon
SENANDUNG KEIKHLASAN

SENANDUNG KEIKHLASAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

*Juara 1 YAAW 9*

Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Vira belum juga mampu memberikan keturunan pada sang suami. Awalnya hal ini tampak biasa saja, tetapi kemudian menjadi satu beban yang memaksa Vira untuk pasrah menerima permintaan sang mertua.

"Demi bahagiamu, aku ikhlaskan satu tanganmu di dalam genggamannya. Sekalipun ini sangat menyakitkan untukku. Ini mungkin takdir yang terbaik untuk kita."

Lantas apa sebenarnya yang menjadi permintaan ibu mertua Vira? Sanggupkah Vira menahan semua lukanya?

Ig. reni_nofita79
fb. reni nofita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Cobaan Dalam Rumah Tangga

Setelah menu yang dipesan suaminya habis di lahap, Vira menatap Yudha dengan tersenyum. Diraihnya tangan Yudha yang berada di atas meja dan digenggam.

"Mas, ada yang ingin aku sampaikan tanyakan padamu. Aku berharap semua yang ada dipikiranku itu salah," ucap Vira lirih.

"Sebenarnya aku mengajak kamu makan malam juga karena ada yang ingin aku katakan. Tapi sebaiknya kamu dulu yang bicara," ucap Yudha.

Mendengar penuturan suaminya, dada Vira berdetak lebih cepat. Takut apa yang dikatakan ibu mertuanya itu benar.

Vira melepaskan genggaman tangannya. Menatap suaminya, berharap mendapatkan jawaban atas apa yang akan dirinya tanya.

"Kalau begitu, lebih baik Mas yang bicara lebih dulu, setelah itu baru aku."

"Kamu saja dulu. Aku akan mendengarnya dengan baik," ujar Yudha dengan suara sedikit pelan.

Sebenarnya masih ada keraguan di hati pria itu untuk mengatakan keinginan ibunya. Yudha sadar, tidak ada wanita yang mau di madu. Namun, setelah dia pikirkan, saran ibu ada benarnya. Tidak mungkin selamanya dia hidup hanya berdua saja. Keturunan dalam rumah tangga juga sangat dibutuhkan untuk melanjutkan penerus dan menjaga di saat telah tua nantinya.

"Aku ingin kamu yang bicara dulu, Mas. Karena apa yang ingin aku katakan tidak begitu penting."

Yudha berubah duduknya. Tampak sekali pria itu sulit untuk memulai bicara, dia meremas tangannya sendiri. Beberapa kali Yudha menarik napas, tapi belum juga satu katapun keluar dari mulutnya.

"Aku sebenarnya tidak menginginkan ini semua. Tapi sebagai seorang manusia biasa aku juga sangat merindukan kehadirannya," ucap Yudha pelan.

Vira tidak mengerti akan ucapan suaminya itu. Dia memandangi Yudha dengan dahi berkedut. "Apa maksud kamu, Mas? Aku tak mengerti," ucap Vira.

Yudha meraih tangan Vira dan menggenggamnya. Tangan pria itu terasa dingin dan sedikit gemetar.

"Sayang, apapun yang akan aku katakan, aku ingin kamu tahu jika aku sangat mencintaimu. Aku mengambil keputusan ini setelah memikirkan berbagai alasan. Semua demi kebaikan kamu dan aku," ujar Yudha.

"Mas, sebenarnya kamu ingin mengatakan apa? Jujur saja! Jangan berputar begini. Aku tidak mengerti."

Yudha melepaskan genggaman tangannya. Menarik napas lagi. Jari tangannya mengetuk meja untuk menghilangkan kegugupan.

Sebenarnya Vira juga sama gugupnya. Dia takut mendengar apa yang akan suaminya katakan sesuatu yang ditakutkan.

"Vira, dalam rumah tangga pasti akan ada cobaan. Begitu juga dengan kita. Cobaan yang Tuhan berikan pada kita mungkin tidak seberat orang lain. Karena kita hanya diuji dengan keturunan. Sampai detik ini Tuhan belum juga menitipkan benih itu di rahim kamu," ucap Yudha.

Mendengar apa yang Yudha katakan, hati Vira makin tidak karuan. Dia hanya diam, ingin tahu kelanjutan apa yang akan dibicarakan suaminya.

"Aku juga menginginkan keturunan. Aku harap kamu mengerti keinginan aku ini."

"Apa yang kamu inginkan dariku, Mas? Semua itu takdir dari Tuhan. Aku juga menginginkan anak, Mas. Bukan hanya kamu. Tapi apa dayaku, jika takdir belum berpihak padaku?"

Yudha menjadi terdiam. Dia tahu bagaimana antusiasnya Vira berobat dan konsultasi agar mereka memiliki keturunan. Tapi kembali lagi, apa yang dikatakan ibunya juga benar. Dia tidak bisa hanya menunggu Vira. Mungkin dengan menikah lagi, dia akan segera memiliki keturunan.

"Aku tahu, Vira. Karena semua itu takdir, dan kita tidak bisa melawannya. Makanya aku memohon kerelaan dan keikhlasan kamu untuk mengizinkan aku menikah lagi agar segera mendapatkan keturunan."

...****************...

1
Fitrian Delli
vira bodoh klu aku jd km jgn mau
Fitrian Delli
syukur jd babu menantu kesayangan mu
Fitrian Delli
rambut wanita plakor sesuai dgn orang nya
Sri Wahyuni
jng mau vira
Capricorn 🦄
ok
Heny
Bagus ceritanya
Heny
Dulu kmn aja
Heny
Baru pertama bertemu sikap mm nya sangat baik smg kedepan nya juga baik
Heny
Jng kembali pd yuda vira
Heny
Vira blok aja no. Yuda biar dia gk ganggu km lg
Heny
Rasain kn tipu
Heny
Iri bilang bos...kwkwkw
Heny
Halalin aja pk raka
Heny
Pilihan ibu emang mantap rela jd babu demi mantu kesayangan
Heny
Duh thor sdh pisah mlah dibuat hamil.
Heny
Mertua nya ngeselin anak sdh punya istri ditawarin nikah lg
guntur 1609
tika si raka racun yang sakti banget
guntur 1609
telat
guntur 1609
seharusnya kan. tapi krn perbuatan mu sm mamamu ya gak jadi deh
guntur 1609
maaf terus dari awal poligami. cuma maaf sj. tapi perlakuanmu gak mencerminkan sm kata2 mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!