Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguji
Kediaman Timur adalah kediaman yang terasingkan karena di kediaman itu hanya beralaskan tikar, dan keadaan kediaman itu pun sangat memprihatinkan.
Seminggu telah berlalu dan kini Maeli Su pun sedang memikirkan cara untuk menguji perkataan pangeran ketiga, dia sangat yakin pangeran ketiga ingin menikahinya hanya karena dia belum pernah melihat langsung wajahnya, dan juga Maeli Su sangat yakin jika pangeran menyimpulkan bahwa sebenarnya dirinya sangatlah cantik seperti mendiang ibunya.
"Momo aku rasa pangeran ketiga tidak sesederhana itu" ucap Maeli Su kepada Momo yang sedang merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
"Kenapa kau berfikir seperti itu" tanya Momo yang sekali mengguling-gulingkan badannya.
"Berdasarkan pengamatan ku ada hal yang pangeran ketiga inginkan dari pernikahan ini, dan sepertinya dia menginginkan kekuasaan dan juga dukungan dari ayah, karena semua orang pun tau bagaimana ayah sangat menyayangi ku dan dia ingin memanfaatkan hal tersebut" Jawab Maeli Su setelah dari tadi sibuk menganalisa kemungkinan terdekatnya.
Dia sangat yakin dengan analisanya itu, karena selama dulu dia menjadi bos dari seluruh mafia banyak hal yang harus selalu di analisa sebelum bertindak dan terbukti semua yang di analisanya pun tepat, hal itu lah yang menyebabkan semua bawahannya mempercayai dirinya sepenuhnya.
"Kalau kau berkata begitu bisa jadi itu benar, sebab kau memiliki sensitivitas yang tinggi, yang timbul karena kekuatan mu yang semakin meningkat dari waktu ke waktu" Jelas Momo
***
Di tempat lain di kediaman pangeran ketiga, dia tengah di sibukkan dengan hadiah-hadiah yang akan dibawanya untuk calon istrinya Maeli Su.
"Cepat selesaikan apa yang ku minta, karena sebentar lagi aku akan pergi ke kediaman keluarga Su untuk bertemu dengan putri kesayangan keluarga Su" ucapnya dengan senyum liciknya.
Pangeran ketiga meminta kaisar mengeluarkan dekrit pernikahan bukan tanpa sebab, dia ingin memanfaatkan putri pertama keluarga Su itu untuk membantunya menaiki tahta, di tambah lagi dengan kemampuan dan kekuasaannya saat ini, itu akan menjadi lebih mudah.
Pangeran ketiga sangat tau gosip yang beredar di masyarakat sehingga dia meminta orang kepercayaannya untuk menyelidiki gosip tersebut, dan yang ditemukan oleh orang kepercayaannya bahwa gosip itu sengaja di ciptakan oleh adik keduanya Lira Su untuk membuat semua orang tak menyukainya dan apan yang diinginkannya pun berhasil sehingga kini semua orang mengatainya sampah si buruk rupa.
Dia tak pernah memerintahkan orang kepercayaannya untuk melihat langsung keadaan Maeli Su saat ini, hal itu di lakukannya karena dia sangat yakin bahwa wajah Maeli Su akan sangat cantik sama seperti dulu, seperti saat dia bertemu dengan Maeli Su lima tahun lalu, dimana karena pertemuan singkat itu telah membuat dia jatuh cinta kepada Maeli Su.
Ketika pangeran ketiga asik dengan pikirannya sendiri, dia pun di kejutkan dengan kedatangan bawahannya yang ingin melaporkan bahwa apa yang diinginkannya telah selesai disiapkan, mendengar hal itu pangeran ketiga pun tersenyum sembari berkata dalam hati "Akhirnya tak lama lagi rencana yang aku siapkan akan terwujud, selain menduduki tahta wanita tercantik pun akan berada di sisi ku, aku memang orang yang pintar tidak seperti pangeran mahkota yang bodoh itu lebih memilih menikahi anak selir yang tak ada ke dudukannya dari pada anak sah yang cantik dan disayangi keluarganya".
Pangeran ketiga pun memerintahkan para pengawalnya untuk membawa semua yang telah disiapkannya ke kediaman keluarga Su.
***
Di kediaman keluarga Su saat ini tengah sibuk, disebabkan karena kedatangan pangeran mahkota yang tiba-tiba, semua pelayan tengah menyiapkan jamuannya bahkan putri ke dua keluarga Su tengah merias diri sebaik mungkin untuk menemui calon suaminya itu.
Sembari menanti kedatangan Lira Su, pangeran mahkota terlibat pembicaraan yang sangat serius dengan Ray Su dan juga Bryn Su, pembicaraan itu pun terus berlanjut hingga pengawal memberitahukan kedatangan pangeran ketiga dan rombongannya.
Pengawal yang mengabari kedatangan pangeran ketiga pun kembali ke pintu kediaman dan mempersilahkannya masuk.
Sesampainya di ruangan utama, pangeran ketiga pun memberi salam kepada pangeran mahkota dan juga Ray Su selaku tuan besar di kediaman keluarga Su, "Lalu dia pun berkata ingin bertemu dengan Maeli Su untuk memberikan semua hadiah yang telah dibawanya".
Mendengar hal itu, Ray Su pun memerintahkan seorang pelayan untuk pergi ke kediaman Maeli Su agar memberitahukan kedatangan pangeran ketiga kepada anak kesayangannya itu.
Sembari menunggu kedatangan Maeli Su, pangeran ketiga ikut bergabung dalam pembicaraan yang sedang dilakukan putra mahkota, Ray Su dan juga Bryn Su.
***
Di kamar Maeli Su dia tengah pusing dengan semua pikiran yang memenuhi kepalanya, namun tiba-tiba saja pintu pun diketuk mendengar hal itu dia pun mempersilahkan orang yang di luar untuk masuk.
"Salam kepada nona" ucap pelayan itu sembari membungkukkan badan, melihat hal itu Maeli Su pun berkata "Berdirilah", pelayan itu pun menegakkan tubuhnya kembali.
"Nona tuan besar meminta nona untuk segera datang ke kediaman tuan besar sebab pangeran ketiga baru saja datang dan ingin bertemu dengan nona" ucap pelayan itu.
Mendengar hal itu dia pun tersenyum dan berkata "Terima kasih karena telah menyampaikannya pada ku, kau sudah boleh kembali, dan tolong panggilkan dayang ku Lili untuk membantu ku bersiap-siap menemui pangeran ke tiga".
Mendengar hal itu, pelayan itu pun berpamitan dan segera keluar, lalu lebih dulu memanggil pelayan nona pertama baru setelahnya dia pun kembali ke kediaman tuan besar.
"Sekarang saat yang sangat tepat untuk ku menguji pangeran ketiga" ucapnya sembari memikirkan rencana yang akan dia lakukan nantinya.
Tak berselang lama Lili pun datang, dan masuk keruangan itu, lalu dia pun membantu nonanya untuk bersiap-siap karena akan bertemu pangeran ketiga.
Setelah dirasa cukup Lili pun berkata pada Maeli Su "Nona persiapannya telah selesai, apakah ada lagi yang nona butuhkan".
Maeli Su pun menjawab "terima kasih Lili atas bantuannya dan kini aku belum memerlukan apapun" dia berkata sembari memakai kain penutup wajahnya.
Maeli Su pun keluar dari kediaman itu bersama Lili dan dua pengawalnya yang setia.
Sesampainya di kediaman utama, Maeli Su pun memberikan salam kepada pangeran mahkota, pangeran ketiga dan juga ayah handanya Ray Su lalu menuju ke tempat yang telah disiapkan untuknya.
"Salam kepada pangeran mahkota, salam kepada pangeran ketiga dan salam kepada ayah handa" ucap Lira Su yang baru saja masuk ke ruangan itu dengan baju yang sangat indah dan wajah yang di rias dengan sangat cantik.
Setelah memberi salam Lira Su pun berjalan dengan anggun untuk duduk ke tempatnya.
"Maaf pangeran mahkota karena telah membuat pangeran menunggu saya" ucap Lira Su dengan wajah sedih.
Melihat hal itu putra mahkota pun berkata "tidak apa-apa Lira, bahkan saya sama sekali tak menyesal karena telah menunggu wanita secantik kamu".
"Terima kasih atas pujiannya pangeran" ucap Lira Su dengan senyum termanisnya.
Maeli Su yang melihat kedua orang itu pun mulai tersenyum tipis, dan berkata di dalam hatinya "Jangan terlalu senang dulu, sebab permainan selanjutnya akan segera dimulai".