Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"kemaren aku ketemu sama boss kakak ku...saat itu, aku memang sedang membawa roti fav ku yang tinggal 1 di toko itu... Tiba tiba dia bilang bahwa dia akan membayar nya dua kali lipat. Tapi aku menolak karna itu memang roti fav ku, kamu juga tahu hal itu bukan...., tiba tiba dia menawarkan handphone keluaran terbaru... Gimana aku bisa nolak, rugi banget kan kalo aku sampe nolak itu" jelas queena...lalu ia mengambil nafas panjang dan melanjut kan ceritanya.
"Awalnya aku pikir dia cuma bercanda, tapi tiba tiba dia membawa ku ke **** dan langsung menyuruh ku memilih warna yang aku suka, Disana cuma ada 3, warna biru, putih, dan hitam...jadi aku pilih warna biru fav ku"
"pantes aja, aku cari yang warna biru katanya udah sold out, jadi aku ambil yang warna putih. Gimana menurut mu? Cantik bukan?" kata Reina mengeluarkan handphonenya nya.
"Bagus, cantik. Aku juga suka" kata queena tersenyum.
Sebenarnya queena ingin sekali curhat masalah perjodohan pada Reina. Tapi queena masih ragu, ia juga baru akan menemui nenek nya lagi sepulang sekolah untuk menanyakan kapan tepat nya perjodohan itu
*KRINGGGGGG
Bell pulang berbunyi, kini queena pun langsung menuju ke rumah nenek nya itu.
"Queen... kamu baru pulang sekolah?" tanya Mariana menghampiri queena yang berdiri di depan pintu menggunakan tongkat nya
"Iya, aku hanya ingin menanyakan, bagaimana perjodohan itu?" tanya queena.
"Ayo masuk lah Dulu, duduk dan makan lah. Kamu pasti kelaparan karna baru pulang sekolah".
"tidak nek, terimakasih, cukup jawab saja pertanyaan ku. Maka aku akan langsung pergi" kata queena datar.
"Sepertinya ponakan ku ini sudah tak sabar lagi untuk menikah ya" kata Raiden yang tiba tiba turun dari tangga dan menghampiri queena.
Melihat raiden membuat queena ketakutan mengingat kejadian kemarin saat kakak nya hampir saja tertabrak,,, namun queena berusaha setenang mungkin. Namun sorot mata nya tak bisa membohongi Raiden.
"Bagaimana? Kau mengingat sesuatu?" bisik Raiden di dekat queena.
"Pernikahan mu 1 bulan lagi. Kami sudah mempersiapkan segala nya. Kau hanya perlu datang dan menikmati pesta nya" kata Raiden.
"Baiklah, aku pamit" kata queena yang terburu buru meninggalkan tempat itu.
Queena segera mencari taksi...di dalam taksi, queena terus memikir kan. bagaimana caranya ia berbicara pada flora tentang hal ini.
Tapi bagaimana pun juga, cepat atau lambat flora pasti akan tahu soal ini. Lebih cepat lebih baik flora mengetahui nya, karna semakin queena sembunyikan, semakin flora kecewa pada nya.
Queena langsung pulang, dan mendapati flora yang sedang masak makan siang untuk mereka berdua.
"Hai kak" sapa queena.
"Mandi lah dulu, sebentar lagi masakan nya sudah siap" perintah flora
"oke kak" queena langsung bergegas masuk ke dalam kamar
Di saat mereka sedang menikmati makanan, queena bersiap siap untuk memberitahu flora, namun ia masih belum berani untuk membuka pembicaraan.
"Ada apa queen?" tanya flora yang melihat raut wajah queena murung sedari tadi.
"Ada sesuatu yang ingin aku katakan kak" ucap queena lirih.
"Ada apa? Gak seperti biasanya kamu jadi pendiem seperti itu" kata flora yang mengira queena sedang bercanda dengan nya
"Kak, aku serius. Aku akan menikah 1 bulan lagi" kata queena memberanikan diri.
*UHUKKKK UHUKKKK UHUKKK.
"Kakak,ini minum dulu" kata queena yang langsung menyodorkan segelas air putih pada flora.
"Maaf kak, gara gara aku kakak jadi keselek seperti itu" kata queena merasa bersalah.
"Tunggu.....kenapa kamu tiba tiba ngelantur, sekolah aja belum lulus dek. Gimana ceritanya kamu mau nikah?" tanya flora yang masih tak mengerti apa yang di bicarakan oleh queena.
"Maaf karna aku merahasiakan ini dari kakak....sebenarnya saat kita baru tiba di kota ini. Sepulang sekolah aku di hampiri oleh paman ku...dia membawa ku ke rumah dan mengatakan bahwa orang tua ku menginginkan perjodohan sebelum Mereka meninggal....aku juga sudah melihat bukti nya kak, jadi aku setuju" kata queena menunduk.
"Kenapa kamu tiba tiba setuju? apa mereka mengancam kamu? Katakan pada kakak dek!" ucap flora yang mulai tersulut emosi.
"Nggak kak, mereka ga pernah mengancam ku. Aku cuma pengen mewujudkan keinginan terakhir ayah dan ibu" kata queena berbohong. Ia tak ingin flora tahu bahwa Raiden menggunakan nya sebagai ancaman untuk queena.
Flora berpikir sejenak, ia tak mengatakan apa pun. Ia hanya menatap Queena dengan sedih.
"Kakak tidak bisa melarang jika itu keinginan mu. Mungkin jika kakak juga ada di posisi kamu, kakak akan melakukan hal yang sama" ucap flora setelah mengambil nafas yang panjang dan dalam. Ia mencoba merelakan adik kesayangan nya itu.
"Tapi, apa nggak sebaiknya perjodohan itu dilakukan setelah kamu lulus. kamu masih sekolah dek" lanjut flora
"entah lah kak...tapi tidak masalah buat aku" kata queena tersenyum
"Yasudah, kakak ikuti kemuan kamu. tenang saja, kakak akan selalu ada untuk mu" kata flora.
"Apa kamu sudah lihat wajah mempelai pria nya?" tanya flora.
"belum kak, kata nenek saat aku berusia 3 tahun, aku mengunjungi pemakaman orang tua nya saat dia berusia 11 tahun. Itu arti nya usia kita cuma beda 8 tahun saja kak" jelas queena.
"itu artinya dia berusia 26 tahun sekarang. Itu cukup jauh dek, kamu baru berusia 18 tahun loh" kata flora mengingatkan.
"tidak apa apa kak, aku berharap dia bisa membimbing aku menjadi lebih dewasa. iya kan?" kata queena,menenangkan agar flora berhenti mencemaskan nya.
"hufttt....yasudah, kakak pusing. Kakak ingin beristirahat" kata flora yang menyudahi makan siang nya dan kembali ke kamar.
Di dalam kamar, flora menangis. Ia tak membayangkan bagaimana jika queena nanti menikah dan akan meninggalkan nya.
Queena satu satu nya keluarga yang dimiliki flora, walau pun mereka tak memiliki hubungan darah. Tapi flora sangat menyayangi queena lebih dari apa pun.
Queena mendengar tangisan flora dari luar. Namun queena memilih diam, ia membiarkan flora meluapkan segala kekecewaan nya lewat tangisan itu.
Sebenarnya queena juga enggan menerima perjodohan ini, namun dia tak berdaya melawan paman nya itu. Apalagi paman nya sudah menunjukan betapa serius nya ucapan paman nya itu
Queena masuk ke dalam kamar, ia juga menangis. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, jika dia menikah, ia khawatir suami nya tak memperbolehkan dia bertemu dengan flora.
Queena juga penasaran, seperti apa laki laki itu, queena berharap laki laki itu adalah pria yang baik, yang bisa membimbing nya.
aku tungguuuu
lanjut...