Violet memiliki trauma yang tidak disadarinya sejak kematian kedua orang tuanya akibat kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh rumahnya.
Pertemuan dengan keluarga smith mulai mengubah hidupnya.
Devan Leonardo smith. Lelaki tampan dan cuek yang tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan karena sakit hatinya pada mantan kekasihnya akhirnya memutuskan menjadi pelindung violet.
Bagaimana kisah violet dan devan?
(MASIH DALAM PROSES REVISI dll)
Violet mempunyai panggilan viki ya guysss...
# haiii readers... ini karya pertamaku.. menerima kritik dan saran.. tapi tidak julid ya.. hehehe...
Yang suka silahkan dibaca... Yang tidak suka ya tidak usah dibaca.. no hate comment ya sai... ...
Karena ini karya pertama jadi dimaklumi ya kalau seandainya ada yang kurang puas dengan jalan ceritanya..memang otor ga terlalu suka novel panjang..jadi dibuat singkat padat n happy ending tentunya...
FEEL FREE TO READ N SKIP
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkuak (2)
"Kakak, mau ke kamar Bi Anna? Aku ikut," ucap Xandra.
"Tunggu di sini. Kakak tidak ingin kau kehilangan kendali melihat keadaan Viki," tegas Dev.
"Tapi aku ingin tahu keadaan Viki. Aku sangat mengkhawatirkannya," ujar Xandra dengan memaksa.
"Baiklah, tapi tunggu di luar kamar," jawab Dev.
Lalu, mereka pergi ke kamar Bi Anna. Dev langsung masuk ke kamar Bi Anna, mendengar keributan di kamar mandi.
Betapa terkejutnya Dev dengan apa yang dilihatnya.
Dengan tenang, dia masuk ke dalam kamar mandi, menyuruh Bi Anna mengambil kotak P3K, dan memanggil dokter.
"Aku hanya ingin mati. Kenapa kalian semua menghalangiku? Kalian tidak mengenalku. Kalian membuat semuanya menjadi rumit," ucap Viki panjang lebar.
Dev tidak ingin terpancing oleh perkataan Viki, tetap tenang.
"Sudah kubilang, aku akan melindungimu, bukan? Percayalah," kata Dev lembut.
"HAHAHAHAHA... semua yang menolongku hanya akan memanfaatkanku... semuanya sama aja," teriak Viki frustasi.
"Tidak, I'm not. Keluargaku sangat menyayangimu, Viki. Percayalah, kami akan melindungmu, dan tidak akan ada yang menyakitimu lagi," ucap Dev lembut.
"Kau pikir aku akan percaya HA? Kita tidak saling mengenal. Mom and dad telah meninggalkanku. Pamanku bahkan menjualku ke rumah pelacuran. Aku tidak punya alasan untuk tinggal di dunia ini lagi. Aku lelah. Aku hanya ingin beristirahat," ucap Viki dengan nada pilu yang menyayat hati.
Mendengar kata-kata Viki yang sangat pilu itu membuat Dev dan Xandra terkejut.
Mereka tidak menyangka dibalik senyum dan sikap cerianya ternyata menyimpan kenangan hitam dari masa lalunya.
Sadar bahwa bujuk rayunya tidak akan mempan pada Viki, Dev memutuskan untuk mengambil pecahan kaca dari tangan Viki ketika Viki lengah. Akhirnya, Dev berhasil mengambil dan membuang pecahan kaca itu, meskipun tangan Dev akhirnya terluka akibat tergores kaca itu.
Dev langsung mendekap Viki dan memanggil Xandra untuk masuk ke kamar mandi.
Xandra yang melihat darah berceceran di mana-mana terlihat sangat shock. Lalu teriakan Dev menyadarkannya.
"Xandra, ambil kain dan balutkan ke tangan Viki," tegas Dev.
"Iya, kak," jawab Xandra dengan gugup sambil mencari kain. Akhirnya, dia menemukan handuk kecil yang langsung dia ikatkan pada pergelangan tangan Viki.
Viki berusaha melepaskan diri dari Dev, menggigit dada Dev. Tapi Dev menahan sakitnya. Dan akhirnya dokter datang pada waktu yang tepat. Dokter mengeluarkan jarum suntik dan langsung menyuntikkannya pada lengan Viki. Perlahan-lahan Viki tidak sadarkan diri. Kemudian, Dev menggendong Viki dan menidurkannya di ranjang.
"Dev, lebih baik kita membawa Viki ke kota untuk pengobatannya," kata Tuan Besar Smith.
"Ya, mommy setuju. Viki sudah jadi bagian dari keluarga kita. Lebih cepat lebih baik kita segera ambil tindakan, Dev," sambung Nyonya Rena.
"Iya, kak. Aku ingin Viki segera sembuh. Aku sangat menyayanginya... hiks... hiks..." kata Xandra sambil terisak.
Reno memeluk kakak perempuannya. Reno sangat tahu betapa sedihnya Xandra melihat sahabat yang disayanginya ternyata mempunyai masa lalu yang menyakitkan.
Dan Xandra merasa gagal menjadi sahabat Viki karena dia sama sekali tidak mengetahui masa lalu Viki.
Meskipun belum seminggu mereka mengenal Viki, keluarga Smith sudah menyayangi gadis cantik itu. Dengan sikapnya yang penyayang dan ceria, membuat Viki dengan mudah diterima keluarga Smith.
"Aku akan bertanggung jawab atas Viki. Aku yang akan membawanya ke kota. Dia akan tinggal bersamaku," tegas Dev.
Semua anggota keluarga Smith sangat terkejut dengan keputusan Dev. Mereka tidak menyangka Dev akan mengambil keputusan itu, apalagi selama ini Dev yang paling bersikap tidak peduli pada Viki.
"Terima kasih, kak Dev," ucap Xandra yang langsung memeluk sang kakak tercinta.
Nyonya Rena tersenyum melihat sikap Dev yang menurutnya diluar kebiasaannya. Dia merasa jika Dev mempunyai ketertarikan atau mungkin hanya simpati pada Viki.
Tapi setidaknya itu awal yang bagus bagi Dev untuk mengenal seorang wanita selain Sienna.
Bibi Anna juga merasa lega dengan keputusan Dev. Dia berharap Viki bisa sembuh dan menjadi wanita yang bisa menjalani kehidupannya dengan normal lagi.