NovelToon NovelToon
Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miphz

Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~

Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#28 Pergi Untuk Kembali

"Bagaimana Mas, kita batalkan saja ya, aku takut jik kita benar-benar menyesal nantinya." Rani semakin was-was.

"Bagaimana denganmu, benar kamu tidak kecewa a sayang?" Vino menatap tajam istrinya.

"Aku tidak papa Mas, ayo kita berbakti kepada orangtua, semoga kelahiran adikmu jadi penghibur kita nanti." Tangan Rani mengelus pipi Vino.

Ayo Mas,kak Rini dan Om Samsul sudah menunggu kita di kantornya.Gak enak kalau telat, mereka punya pekerjaan yang tidak bisa lama- lama ditinggal.

Mereka berencana bertemu dikantor, siang itu matahari begitu terik,hanya butuh waktu 35 menit sampai kantor Om Samsul

"Permisi pak, kami sudah ada janji dengan Bapak Samsul, bisa tolong antarkan kami?"

Security itu mempersilahkan masuk dan mengantarkannya sampai ruang dimana sudah ada Om Samsul dan Rini.

"Assalamualaikum Kak,Om" salam Rani.

"Walaikumsalam,lupa ya kalo om inis udah menjadi kakakmu Ran?" Canda Samsul.

"Eh kak,kak Samsul!?" Lidah Rni masih kaku memanggil Om Samsul menjadi Kak Samsul.

Kini mereka malah tertawa.

Samsul mempersilahkan duduk, sedangkan Rini membuatkan minum, sengaja Rini tak mau memanggilkan OB.

"Ada apa? Kelihatannya serius, sudah berkemas kan?" Tanya Samsul.

Rani dan Vino saling pandang.Pandangan mereka tersadar dengan kehadiran Rini yang menyuguhkan segelas teh dengan aroma melati yang segar.

"Kalian kenapa?" Tanya Rini.

"Gini kak, kami cancel pergi ke Singapura nya" Vino memulai angkat bicara namun tak berani menatap Rini apalagi Samsul.

Kini giliran Samsul dan Rini yang saling melempar tatapan.

"Begini, besok ibu mau operasi cesar, kami tak bisa meninggalkan ibu Kak,Om." Rani menatap intens kedua mata Rini.

Rini mencoba membuang nafas panjang, Rini berpikir ini akal akalan mertua Rani saja, tapi dia berpikir lagi memang sepertinya dihati pernikahan Rini, Bu Anis terlihat seperti tinggal menghitung hari.

"Semua keputusan ada di kalian sih, kami tak memaksa, tapi sejak kemarin Kakakmu sudah sangat antusias karna kamu dan Vino akan ikut, tapi kalo memang tak bisa ya semoga kalian bisa nyusul nantinya, bilang saja sama Om ya Vin,Rani!" Wajah kecewa dan penuh harap dimuka Samsul terlihat jelas.

"Maaf ya Om,Kak." Muka melas Rani kini membuat Rini ingin segera memeluknya.

"Aku tau kamu sungguh menginginkan moment ini bukan, tapi kamu terpaksa mengalah demi mertuamu itu." Bisik Rini ditelinga Rani yang masih enggan melepas pelukannya.

"Bukan, ini keinginan aku sendiri kak, aku tak tega jika ibu mengurus bayi sendirian nantinya," jawab Rani setelah mereka usai berpelukan.

Tak terasa hampir 1 jam lebih mereka mengobrol.Kini waktunya Vino dan Rani berpamit untuk pulang.

Kini hari berganti malam yang berkabut tebal, serasa ingin menghujani seluruh dunia.

Vino dan Rani kini berada dirumah Bu Anis, mereka mempersiapkan keperluan bayi untuk dibawa ke Rumah Sakit paginya.

"Sayang, kamu persiapkan sendiri ya, aku lanjut kerja dulu," ucap Vino.

"Iya Mas, semangat kerjanya." Senyuman Rani membuat Vino mengecup sekilas bibirnya.

Kebiasaan Vino yang selalu nyaman mengerjakan pekerjaannya tiap hari yang mulai petang, entah kesunyian malam membuatnya lebih tenang dalam mengerjakan pekerjaannya.Sedangkan siang lebih asyik menemani istrinya.

Rani yang sedang sibuk memasukkan pakaian bayi kedalam koper kecil, membuat hatinya kembali tersayat.Kala dia harus rela jika dirinya berpikir telah gagal menjaga kandungannya.

Namun Rani mampu mengelak rasa sakit yang kembali menghantam hatinya, meskipun air matanya sudah membanjiri pipi, namun dia kini sudah ikhlas atas takdirNya.

Rani yang sudah menyelesaikan prepare nya untuk besok, kini menyusul Vino di kamarnya.

Vino sengaja membuat Kamar menjadi seperti ruangan kerja, dia tak mau memisahkan ruangan kamar dengan ruangan kerjaannya, sebab jika dia mengantuk harus berjalan dulu menuju ke kamarnya, dan itu membuat ngantuk nya menjadi hilang ketika sampai di kamarnya.

Tak lupa Rani membawa segelas kopi pahit untuk suaminya.

"Kopi Mas." Sambil meletakkan disamping tangan Vino.

"Ok,terima kasih." Vino masih fokus dengan layar komputernya.

"Kamu tidur dulu sayang, aku masih banyak kerjaan, biar besok kamu bisa bangunin aku lebih awal," ucap kembali Vino.

"Ya,aku juga sudah capek Mas." Sambil merebahkan badannya ke ranjang.

Malam ini terasa dingin, sebab gerimis kini mulai membasahi, Vino yang masih melanjutkan pekerjaannya kini sambil berbalut selimut tebal.

Coret demi coret ia gambar dengan seksama, penuh goresan tangan yang membentuk desain indah.

Jam 2 dini hari, Vino baru menyelesaikannya, kini dia langsung ambruk di ranjang menyusul Rani.

Rani dibuat kaget dengan ulah Vino.Rani yang menyadari Vino sudah berbaring disampingnya, mendekatkan tubuhnya lalu memeluknya dan kembali pulas memejamkan mata.

Alunan alarm berbunyi dengan irama yang lembut tanpa harus mengagetkan Rani.

Rani yang mematikan alarm langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi, tak lupa dia juga harus sholat subuh terlebih dahulu,sebab jam alarm dia standby kan di jam 4 pagi.

Rani memulai aktifitasnya setelah melakukan ibadah sholatnya, kini dia hanya akan memasak seadanya, sebab Aldi dan Zahra jarang makan, mereka lebih memilih untuk mengemil.

"Sayang, bangun yuk, kita berangkat jam berapa, kemarin kita belum bertanya ibu akan cesar jam berapa kan?" Tanya Rani, sedangkan Vino masih setengah membuka matanya.

"Emmm..ntar dulu sayang, masih ngantuk, huaa aaahhh" vino menguap dan memejamkan matanya kembali.

"Mas, ayo, serius ih ini udah jam delapan, ku udah mepet mepet bangunin kamu biar sedikit puas tidurnya lho," ucap Rani.

Vino yang akhirnya bangun kini membersihkan diri.

Sedangkan Samsul dan Rini yang sudah mendorong koper masing-masing meninggalkan tangis dimata Bu Mona.

"Bu, jangan nangis, ini tidak seperti yang dibayangkan ibu, aku akan baik baik saja, aku hanya bulan madu bu, aku akan pulang dan menetap di Indonesia." Rini mengusap air mata Bu Kona yang tak kunjung berhenti.

Bu Mona memeluk Rini erat, dia terbayang saat kepergiannya bersama Andre, namun akhirnya berpisah hanya demi wanita lain.

"Pak, Bu kami pamit, insyaallah cuma 2 minggu, nanti saya pulang bawakan cucu." Goda Samsul kepada Pak Slamet dan Bu Mona.

"Aamiin" jawab serentak

"Kalian gak pamit sama adikmu?" Tanya Pak Slamet.

"Kita mau mampir dulu kok bu, sekalian Mas Samsul pamit ke Pak Hadi dan Bu Anis," jelas Rini.

"Ya sudah hati hati ya kalian, jangan lupa berdoa." Antara bahagia dan sedih terpancar dimuka Bu Mona dan Pak Slamet.

"Baik pak buk, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

***

Samsul dan Rini akhirnya sampai di Rumah Sakit Merah Putih, di susul Vino dan Rani dibelakangnya.Mereka bertemu dilobi,dan bersama sama menuju ruangan Bu Anis.

Disana Bu Anis belum menjalani operasi cesarnya, dikarenakan masih mengantri pasien lainnya.

"Aku pamit dulu, maaf kan aku yang tak sempat melihat dahulu wajah ponakan ku." Samsul mengelus punggung Bu Anis.

"Semoga kakak tak lupa dengan bagian hak aku." Sinis Bu Anis.

"Bagian? Bagian apa?" Sahut Pak Hadi.

"Jangan bikin ulah dan jangan bikin malu Bu, fokus sama yang ada diperut mu!" Perintah Pak Hadi sambil menahan malu dihadapan Samsul dan Rini.

Rini benar benar dibikin muak dengan wajah Bu Anis, dia selalu berpikir jika bukan mertuanya Rani, ingin sekali dia menjambaknya.

"Ayo Mas, daripada keburu ada keributan." Sambil mengandeng tangan Samsul,Rini berpamitan kepada Bu Anis dan Pak Hadi.

"Kami pamit Om, tante, semoga operasinya lancar dan adek bayi serta ibunya sehat." Senyum palsu Rini sangat terlihat kaku.

1
🌟~Emp🌾
rindu itu menyakitkan /Cry//Cry//Cry/
safea
halo kaak, sebelumnya salam kenal yaa. maaf sebelumnya aku mau kasih masukan ke kakaknya, selesai tanda tanya atau tanda seru itu tidak perlu ditambahin titik atau koma lagi ya. cerita kamu sudah bagus sekali, semangat terus ya menulisnya kaak!
••iind•• 🍂🫧: Prolog sampe bab 15 an sepertinya begitu kak, memang blm aku revisi, lg fokus nulis tp dalam versi yang sedikit sudah ku perbaiki,beda dari bab sebelumnya, terimakasih masukannya kak.🥰
total 1 replies
Jihan Hwang
hai kak aku mampir..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🌟~Emp🌾
udah sayang 😁
🌟~Emp🌾
mampir baca nyicil 🙏
Delita bae
👍💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏👌
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
mangat pagi😁👍🙏
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir ya😇🙏
Xearineee
Aku mampir kak, semangat terus yaaa/Determined//Determined/

Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
wah bkalan ada ulat keket ntar nih
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
••iind•• 🍂🫧: Ulat teh pucuk 😂
total 2 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Semangat berkarya. Ceritanya aku tabung dulu biar enggak penasaran 🥰
••iind•• 🍂🫧: 🥰🥰🥰🥰😍😍 terima kasih kak
total 1 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
aku baca meraton ya kk.. hihi
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: hihihi,, ok ok takut d liat spy kak kalo d gc org bahas yg sensi. hohoho
••iind•• 🍂🫧: 🫢🫢🫢, terima kasih sudah mampir, sudah follback 🫡
total 2 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
kak,, polbek yaa..
••iind•• 🍂🫧
Aku tahu 🤣🤣🤣🤣
si ciprut
emmm
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂
✮⃝❤️‍🔥ˢᵗᵃʳ°black_mafia🔥
semangat
••iind•• 🍂🫧
Mau nikah lagi????
si ciprut
waalaikumsalam sayang/Proud//Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!