Devina Putri Ananta berusaha menata hati dan hidupnya setelah bercerai dari suaminya, Arthur Ravasya Barnett. Perceraian yang terjadi lima tahun yang lalu, masih menyisakan trauma mendalam untuknya. Bukan hanya hati yang sakit, namun juga fisiknya. Terlebih ia diceraikan dalam keadaan hamil.
Devina dituduh berselingkuh dengan adik iparnya sendiri. Akibat kejadian malam itu, saudari kembar Devina yakni Disya Putri Ananta harus meninggal dunia.
"Menikahlah dengan suamiku, Kak. Jika bersama Kak Arthur, kakak enggak bahagia dan terus terluka. Maafkan aku yang tak tahu jika dulu Kak Reno dan kakak saling mencintai," ucap Disya sebelum berpulang pada Sang Pencipta.
Bayang-bayang mantan suami kini kembali hadir di kehidupan Devina setelah lima tahun berlalu. Arthur masih sangat mencintai Devina dan berharap rujuk dengan mantan istrinya itu.
Rujuk atau Turun Ranjang ?
Simak kisah mereka yang penuh intrik dan air mata 💋
Merupakan bagian dari novel : Sebatas Istri Bayangan🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 - Soal Anak
Ya, beberapa saat yang lalu setelah dokter visit ke kamar, Arthur diberi pilihan untuk rawat inap atau rawat jalan juga bisa. Arthur yang memang kurang suka bau obat-obatan di rumah sakit, tentu saja meminta untuk rawat jalan saja.
Tak berselang lama, Lisa pun telah kembali ke rumah sakit. Dikarenakan Tuan Douglas ingin bertemu Arthur ketika sudah sehat dan di Indonesia saja. Mendadak istri Tuan Douglas kontraksi karena mau melahirkan. Namun kerjasama dengan DelovA tetap akan berlanjut dan jalan sesuai rencana semula.
Arthur pun menyuruh Lisa untuk segera membenahi barang-barang. Sebelum keluar kamar, Lisa sempat bertanya pada Arthur perihal mainan mobil-mobilan.
"Ini mainan siapa, Pak?" tanya Lisa.
"Oh, itu punya anak kecil yang tadi enggak sengaja salah masuk ke kamar ini. Terus ketinggalan deh mainannya,"
"Apa perlu saya kembalikan pada orang tuanya atau mau Bapak tinggal di sini saja?"
"Enggak perlu, biar aku yang bawa. Nanti mau kuserahkan langsung pada bocah kecil itu," jawab Arthur.
"Bapak tahu nama dan alamat orang tuanya?"
"Yang kamu perlu tahu sekarang ini, segera urus kepulangan kita ke Indonesia. Mengerti?"
"Ba_ik, Pak." Lisa terbata-bata menjawabnya. Ia menghela napas beratnya. Susah sekali mendekati Arthur, pikirnya.
Akhirnya mereka berdua pun bergegas pergi dari kamar VIP tersebut menuju parkiran mobil.
☘️☘️
"Sial !!" maki Reno. Sebab menurut pihak keamanan di parkiran mobil VIP, barusan orang yang dimaksud Reno telah pergi. Sebab secara kebetulan memang Arthur dan Lisa yang baru saja pergi meninggalkan area parkiran mobil khusus VIP.
"Tadi orang itu pergi sama istrinya dan anak kecil, apa tidak Pak?" tanya Reno pada penjaga parkir.
"Wah, saya kurang tahu Pak. Tadi orang yang bapak maksud itu memang pergi dengan wanita. Cuma saya tidak tahu wanita itu istrinya apa bukan. Kalau anak kecil yang bersama mereka, tidak ada."
"Syukurlah, dia enggak punya anak kecil. Jadi mainan Aaron bisa aku ambil dengan mudah," gumam Reno.
Sebelum mobil Arthur pergi, Reno sempat membidik dari jarak yang cukup jauh yakni gambar berupa plat nomor kendaraan. Seketika Reno mengirimkan sebuah pesan pada salah satu teman dekatnya di Singapura untuk membantunya menyelidiki nama pemilik mobil serta alamatnya.
Setelah satu jam, Arthur dan Lisa tiba kembali di hotel. Rencananya, besok mereka akan kembali ke Indonesia. Kini Arthur sudah berada di dalam kamarnya. Lisa juga kembali ke kamar sebelah.
Arthur terus terngiang kebersamaannya dengan Aaron di rumah sakit. Lalu ia melihat kembali mobil mainan milik Aaron. Saat tangannya membalikkan mobil itu, tiba-tiba...
Deg...
Seketika jantung Arthur berdebar kencang menatap inisial huruf yang ada di bagian bawah mobil mainan itu. Tadi ia hanya melihat bagian depan, atas dan belakang saja. Untuk bagian bawah mobil, ia belum melihatnya ketika di rumah sakit.
D💖A
Ya, itu adalah tempelan sticker khusus yang dibuat oleh Aaron. Hufuf "D" lalu tanda love atau hati, setelah itu huruf "A".
"Kenapa inisial huruf di mobil Aaron persis nama Devina dan aku? Apa jangan-jangan beneran dia anak yang dilahirkan Devina beberapa tahun yang lalu pasca kita bercerai?" batin Arthur.
Ia kembali menelaah dengan seksama jika dihitung, usia Aaron memang hampir sama dengan usia bayi Devina yang meninggal.
Faktanya ketika mereka belum bercerai, Arthur sudah mencoba mencari kebenaran yang terjadi antara Devina dan Reno bisa sampai bersama di kamar hotel. Tapi, hasilnya nihil. Semuanya bersih. Tak ada jejak yang tertinggal maupun cctv yang bisa ia lihat.
Dikarenakan hotel tempat kejadian petaka itu bukan di hotel berbintang melainkan hotel biasa yang tidak terkenal pastinya. Hotel tersebut sangat sepi dan tak ada CCTV. Lokasinya berada di pinggiran Ibukota Jakarta. Walaupun jalan depan hotel dan sekitarnya cukup ramai lalu-lalang kendaraan.
Hanya ada seorang saksi yakni penjaga hotel yang berjenis kela_min laki-laki. Ia mengatakan jika Reno datang ke hotel itu lebih dahulu untuk check in lalu tak lama disusul kedatangan Devina untuk masuk ke dalam kamar Reno. Setelah itu, penjaga hotel tidak tahu apa yang dilakukan oleh Reno dan Devina di dalam kamar hingga terjadi penggrebekan oleh Arthur dan Disya.
☘️☘️
Arthur mengambil ponselnya lalu menghubungi Tommy. Dia adalah salah satu teman dekat Arthur di Singapura.
"Halo, Tom."
"Eh, Bro. Gimana, sudah sembuh? Sorry, aku belum bisa jenguk kamu di rumah sakit. Biasa masih sibuk,"
"Iya, sibuk kelonan." Arthur meledek Tommy.
"Haha... kamu sangat tahu aku luar dalam. Aku enggak bisa kalau gak main begituan, Bro. Adik kecilku butuh asupan gizi. Kalau enggak dikasih, bisa tantrum dia. Ujungnya aku yang pusing," kelakar Tommy seraya tertawa.
Arthur tak masalah dengan kehidupan Tommy yang menganut gaya hidup bebas. Dikarenakan hal itu sudah masuk ranah pribadi dan hak masing-masing personal memilih jalan hidup seperti apa. Selama pertemanan mereka baik-baik saja dan tidak saling menjerumuskan satu sama lain, Tommy adalah sosok teman yang baik baginya.
Arthur sendiri pernah tinggal dan berkuliah di luar negeri. Tentu ia sangat paham gaya hidup bebas. Walaupun Arthur sendiri memilih untuk tidak mengikuti jejak Tommy. Ia tetap memegang teguh nasehat sang ibu agar sebagai lelaki juga harus menjaga kehormatannya untuk istrinya. Bukan hanya wanita yang menjaga kesuciannya untuk suaminya kelak.
"Bisa kamu datang ke sini? Aku butuh bicara penting sama kamu," pinta Arthur.
"Sekarang?"
"Ya, sekarang. Masa tahun depan!"
"Ada masalah apa nih? Kedengarannya penting banget,"
"Sangat penting buatku," jawab Arthur.
"Boleh tahu kisi-kisinya? Biar enggak penasaran nih,"
"Soal anak," jawab Arthur singkat.
"Hah, kok bisa?"
"Ya, bisa jadi." Arthur asal menjawabnya.
"Woi, Arthur Ravasya Barnett !! Si Turbo kenapa kamu suruh bebas main nyelonong masuk ke sembarang tempat c0lokan! Tuh sarang c0lokan Si Turbo yang kamu masukin, sudah lulus sertifikasi halal apa beloomm ?!" teriak Tommy.
Sedangkan di seberang sana, Arthur hanya terdiam dan bingung dengan kalimat dari Tommy barusan. Ia pun menggaruk-garukkan tangannya pada kepalanya yang tak gatal.
"Ini orang kenapa sih? Kurang celupannya apa kurang micin?" batin Arthur.
Sedangkan Tommy terus ny3rocos memarahi Arthur di sambungan telepon. Sebab sebagai sahabat, Tommy sangat tahu jika Arthur masih mencintai Devina. Bahkan beberapa waktu yang lalu sebelum ke Singapura, Arthur sempat mengutarakan niatnya ingin rujuk dan meminta maaf pada Devina. Akan tetapi, jejak sang mantan istri belum ditemukannya juga.
Yang ada di pikiran Tommy saat ini perihal pembahasan anak tadi yakni Arthur sudah menghamili wanita lain. Padahal Arthur ingin membahas Aaron yang ia duga sebagai putra kandungnya dengan Devina.
Bersambung...
🍁🍁🍁
ijinin Devina buat maafin dan balik lagi sama Arthur thor, bikin Devina ga trauma lagi sama Arthur thor
lanjuuuuut thor
semangaaaaats 💪🏻💪🏻💪🏻