Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.
Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.
Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INCIDENT
Ketika sudah di luar ruangan Daniel, Jodie langsung menarik keras tangan Lolita menuju lift.
"Sayang, kau mau apa? Kamu menyakiti ku–"
"Jaga bicaramu, Lolita!", hardik Jodie tertahan. Melihat sekitar jangan sampai ada yang mendengar ucapan Lolita memanggilnya sayang.
Jodie menghentakkan tangannya dengan keras saat di dalam lift. Lolita mengusap lengan tangannya yang memerah perbuatan laki-laki itu.
Ketika sampai di lantai lima belas, Jodie kembali menarik Lolita dengan keras. Lolita tidak bisa apa-apa. Selain menahan kesakitan.
Kali ini Jodie menyeret wanita itu di tangga darurat yang terbebas dari siapa pun, karena tidak pernah di lalui orang.
"Semua masalah yang menimpaku ini gara-gara mu, Lolita. Kau wanita tidak sabaran, kau banyak permintaan. Akibatnya aku tidak bisa mengontrol diri membelikan mu semua barang dan kehidupan mewah untuk mu", hardik Jodie kesal.
Brugh..
Jodie meninju dinding dengan keras. "Jabatan ku terancam. Laki-laki itu akan menjebloskan ku ke penjara", ucapnya sambil menempelkan keningnya ke tembok.
Lolita tak bergeming dari tempatnya. Tubuhnya gemetaran. Baru kali ini Jodie bertindak di luar nalar. Sangat kasar.
Jodie mengangkat kepalanya, menatap leher Lolita. Dengan tiba-tiba menarik kalung yang tersemat di leher gadis itu.
"Aww..
Lolita sangat terkejut di perlakukan seperti itu oleh laki-laki yang sudah bersamanya sejak beberapa waktu yang lalu. Bahkan mereka tinggal satu atap.
"Kembalikan semua perhiasan itu pada ku sekarang! Cepat lepaskan dari tubuh mu!"
Kedua mata gadis itu melotot sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Tentu saja tidak. Kau sudah memberikan nya pada ku. Semua ini milik ku", seru Lolita hendak pergi.
Namun Jodie berhasil menarik tangannya. "Aku bilang lepaskan sekarang. Aku harus mengembalikan uang perusahaan!".
"Tidak mau. Lepaskan aku Jodie!"
Melihat Lolita kekeuh mempertahankan perhiasan membuat Jodie naik pitam. Emosi menguasai dirinya. Menarik kuat cincin yang melingkar di jari manis Lolita tanpa perduli saat wanita itu memberontak.
Jodie berhasil melepaskan cincin dari jari Lolita. Sialnya laki-laki itu langsung melepaskan juga pegangan tangannya pada Lolita membuat tubuh wanita yang berdiri di ujung tangga itu oleng dan tidak bisa menjaga keseimbangannya.
"Ahh. Tolonggg...
Seketika tubuh Lolita berguling-guling di tangga. Dan terdiam tak bersuara lagi ketika sampai pada anak tangga paling bawah.
Jodie terdiam menyaksikan kejadian itu. Tubuhnya membeku.
Cepat-cepat ia menuruni anak tangga melihat kondisi Lolita. Darah segar mulai menggenang dari belakang kepala Lolita.
"Kau keras kepala, Lolita. Yang terjadi pada mu kesalahan mu sendiri. Bukan aku yang mendorong mu", ucap Jodie tak berperasaan sambil melepas anting dan gelang yang di kenakan wanita itu.
*
Daniel sedang berbincang serius dengan tim audit di ruangannya. Perihal dugaan korupsi yang dilakukan Jodie.
Masalah ini sangat serius bagi Daniel. Ia harus mengetahui sejak kapan Jodie bermain curang dalam perusahaannya.
Menurut tim audit, keuangan divisi marketing melonjak drastis sejak satu tahun belakangan. Tahun-tahun sebelumnya, angkah nya masih bisa di bilang normal.
Daniel memanggut-manggut. Wajahnya terlihat puas setelah tim audit menyatakan temuan mereka hampir sama dengan yang di pikirkan Daniel.
Nathan masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, pemuda itu nampak tergesa-gesa menghampiri bos-nya.
Nathan membisikan sesuatu pada Daniel membuat wajah Daniel berubah dan nampak terkejut.
"Terimakasih bapak-bapak sudah membantu saya", ucap Daniel pada tim audit yang hendak keluar ruangan itu.
*
"Apa yang terjadi Nathan?".
"Cleaning service menemukan nona Lolita terluka di tangga darurat, tuan. Ia tidak sadarkan diri dan kehilangan darah. Saat ini sudah di bawa ke rumah sakit", jawab Nathan menjelaskan.
"Kenapa bisa terjatuh di tangga darurat, apa yang ia lakukan di sana?", tanya Daniel.
"Masih dalam menyelidiki. Sekuriti sudah melaporkan kejadian itu pada polisi. Saat ini sedang dalam penyelidikan".
"Berikan bantuan apapun pada petugas itu, sesuai yang mereka butuhkan. Dan kerahkan orang mengikuti Jodie. Sepertinya kejadian yang menimpa sekertaris itu ada hubungan dengannya", perintah Daniel sembari menyadarkan punggungnya pada kursi kebesarannya.
"Baik tuan.."
...***...
To be continue
