Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Leo Dawson Salvatore ( flashback story)
...Cerita ini merupakan Flashback dari kisah sebelum episode satu terjadi...
\=\=≈\=\=\=\=≈\=\=\=\=\=\=≈\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tanah Pemakaman masih basah. Mendung yang diikuti hujan deras mengguyur Kota Manhattan menyisakan jalanan pemakaman yang becek dan sedikit banjir. Disanalah Leo Dawson Salvatore memakamkan adiknya, Nicholas Salvatore yang merupakan satu satunya keluarga Salvatore yang dimilikinya. Tak terasa air mata menetes dari ujung matanya. Untunglah hujan turun dengan deras, sehingga tidak satupun anak buahnya dan pengunjung pemakaman yang tahu bahwa Bos Mafia paling berpengaruh sedang menangis saat menguburkan jenazah adiknya.
Tanah basah bercampur air hujan, masuk jadi satu dalam liang lahat Nicholas. Untunglah pemakaman itu terletak di kawasan elit yang mempunyai sistem drainase modern, sehingga dijamin setiap makam tidak akan terendam air. Leo menekan tombol penurunan peti. Perlahan tapi pasti peti itu turun ke dalam liang lahat. Setelahnya beberapa petugas segera melakukan penguburan hingga sempurna.
Leo masih saja termangu dibawah payung hitam yang dibawanya. Ingatannya kembali ke setahun yang lalu, ketika adiknya bercerita bahwa dia sedang jatuh cinta pada seorang wanita dan ingin menikahinya.
“Aku jatuh cinta pada terapisku Leo, dia wanita yang sangat pengertian. Aku ingin menjadikan dia sebagai istriku,” ujar Nicholas waktu itu
Sekarang semua tinggal kenangan. Tidak ada perkawinan, yang ada justru pemakaman Nicholas. Ingin rasanya Leo menangis meraung raung. Dia sangat mencintai adiknya. Baginya Nicholas adalah separuh jiwanya.
“ Pemakaman sudah selesai Leo, ayu kita kembali ke hotel,” ujar Paman Valleti.
Sambil menepuk pundaknya paman Valletti berlalu meninggalkan Nicholas seorang diri. Disaat semua sudah pergi, hanya ada Leo dan makam Nicholas yang masih basah. Leo tidak bisa lagi membendung air matanya, tanpa suara dia menangis dengan air mata mengucur deras.
“Beristirahatlah dengan tenang Nick. Aku bersumpah dihadapan makam mu yang masih basah ini. Siapapun yang menyebabkan kematianmu, dia harus membayarnya dengan Mahal. Bila perlu dengan sepuluh kali kematian yang menyengsarakan,” ujar leo lirih
Tangannya mengepal dengan kuat, seperti bersiap untuk memukul sesuatu atau seseorang yang ada didepannya. Tak berapa lama, supir pribadinya Alex menyapanya,” Tuan, anda harus segera kembali ke hotel. Lepaskan kesedihan anda, sebentar lagi hujan akan tambah lebat. Saya khawatir anda sakit. Mari tuan.”
Alex supir pribadinya, satu satunya orang yang mengikuti dirinya sejak kematian kedua orang tuanya. Alex tahu betul seberapa berat kematian kali ini. Perginya Nicholas menjadikan Leo sebagai satu satunya keturunan Salvatore yang masih hidup. Kenyataan pahit itu berat untuk siapapun termasuk bagi Leo. Perlahan Leo memalingkan badannya dari makam Nicholas dan berjalan ke arah mobil yang akan mengangkutnya kembali ke hotel.
Sepanjang perjalanan kembali ke hotel, Leo hanya diam termangu. Memorynya tentang Nicholas kembali muncul. Ingatannya melayang ketika mereka masih sama sama bocah kecil. Leo berusia 12 tahun dan Nick 8 tahun. Ada sebuah percakapan yang paling diingatnya, sebuah janji yang dia ucapkan pada almarhum adiknya itu semasa hidup. Ingatannya kembali pada peristiwa pemakaman ibu mereka yang waktu itu meninggal karena sakit.
“Jangan menangis Nicholas, Aku akan menjagamu, merawatmu sampai kita dewasa,” ujar Leo kecil waktu itu.
“Leo apakah kau akan selalu menyayangiku dan menjagaku? Meskipun kelak kita sudah sama sama dewasa?” tanya Nicholas kecil waktu itu.
“Pasti Nick, aku berjanji akan menjagamu dan menyayangimu. Aku tidak akan pernah menikah sebelum kau menikah. Aku akan pastikan kau bahagia, baru aku bahagia,” jawab Leo kecil sambil mengusap kepala adiknya penuh kasih.
Mendadak Leo tersentak dari lamunannya, dan tiba tiba memberi instruksi pada supirnya,” Kita tidak akan ke Hotel, aku ingin kau mengantarku ke Apartemen Nicholas,” perintah Leo
Supirnya mengangguk dan menjawab, “ Baik Tuan, saya akan mengantar anda ke Apartemen Nicholas.”
*****
Apartemen Nicholas terletak di Jantung Kota Manhattan. Apartemen itu kecil dan tampak sederhana. Nicholas memang punya ketakutan berada dalam ruangan besar seorang diri. Sehingga Leo lewat agent propertinya meminta untuk membantu Nick memilih apartemen selama tinggal di Manhattan.
Leo masuk perlahan dalam Apartemen Nick. Petugas Apartemen nampaknya sudah merapikan unit milik Nicholas. Semuanya tampak apik, bersih dan tertata. Leo memandang bebarapa foto yang dipajang Nick diatas meja hias di ruang tamu. Terdapat foto mereka berdua. Leo tersenyum getir memandang foto kenangan itu.
Leo perlahan masuk ke kamar pribadi Nicholas. Dia duduk di tempat tidur NIck lalu mulai berbicata sendiri,” Why Nick….why? Mengapa kamu loncat dari apartemen ini dan bunuh diri. Apa yang mengganggu ketenangan dan jiwamu Nick.?’
Air mata Leo kembali menetes. Kali ini dia tidak dapat lagi membendungnya. Leo menangis sekuat kuatnya diatas tempat tidur Nicholas. Hingga dia tertidur di atas tempat tidur Nicholan untuk beberapa saat. Kurang lebih selama 10 menit Leo tertidur di sana. Tiba tiba matanya tertuju pada sebuah buku yang bentuknya seperti buku harian, tergeletak diatas meja dekat tempat tidur Nicholas. Ada dorongan kuat untuk membuka buku diary itu. Pada halaman awal buku diary nicholas terpampang foto seorang gadis. Dibaliknya foto itu, dibagian belakang tertulis nama,” My Sweet Heart Catherine Donovan,” Leo menduga pasti inilah wanita yang pernah diceritakan Nick tahun lalu.
Lembar berikutnya berisi kegiatan Nick dan segala aktivitasnya yang ditulis dengan runut pada buku harian itu. Tibalah Leo pada halaman halaman akhir, kurang lebih 10 hari sebelum Nick bundir.
Pada sebuah halaman tertulis sbb:
Catherine menipuku
Dia punya kemampuan membaca pikiran ku. Dan dia bereksperimen dengan itu. Dia tidak benar benar mencintaiku. Dia pergi makan malam dengan Donovan, mereka tampak mesra. Catherine mengatakan padaku di malam itu aku harus menjauhinya dan segera pulang dan minum obat. Dia mengatakan itu di hadapan orang banyak, dia membuatku malu dan merasa terhina. Catherine kamu penipu, kamu menipu semua klien mu dengan kemampuanmu membaca pikiran orang. Kamu juga menipuku. Sungguh kejam kau Catherine.
Dada Leo bergetar hebat, setelah membaca tulisan adiknya. Dia segera menuju ruang kerja adiknya. Disana dia menemukan beberapa Amplop dari Klinik Psikologi Donovan, dimana Catherine sebagai penanggung jawab dan Psikolog. Segera dibawanya semua amplop terkait Klinik Psikologi Donovan beserta buku harian adiknya. Lalu Leo keluar dari apartemen itu.
Saat di lobby , leo bertemu dengan agent yang dulu membantu Nick mencarikan apartemen. Agent itu bernama Jack.
“ Selamat sore tuan Salvatore, saya turut berduka cita atas kepergian Nicholas,” ujar Jack
“Terima Kasih Jack. Oya tolong panggil saja aku leo Dawson. Mohon jangan menyebut nama Salvatore dimanapun kelak kita bertemu. Aku tidak nyaman dengan nama itu,” ujar Leo
“Baik Tuan Dawson, saya akan mengingat pesan anda. Oya ada beberapa berkas yang perlu anda tanda tangani terkait dengan penjualan unit apartemen Nicholas. NIscaya dua hari lagi pembelinya siap memasuki unit tersebut. Hemm nanti saya akan bantu anda untuk mencarikan gudang sewaan untuk semua barang barang Nicholas. Setelah itu perlahan lahan anda bisa menjualnya atau memberikan pada kerabat anda,” terang Jack
“ Baik Jack. Ayo kita ngobrol di Bar untuk menyelesaikan masalah ini.”
Leo melambaikan tangan pada Bodyguardnya untuk menerima surat dan buku yang dia ambik dari apartemen Nicholas. Lalu bersama dengan Jack menuju ke Bar untuk minum minum dan menyelesaikan urusan meraka.
Pagi itu Leo bangun pukul 8 pagi. Kebiasaannya adalah langsung melakukan Gym setelah bangun tidur. Segera setelah sarapan, Leo beranjak ke tempat Gym yang ada di hotel tempatnya menginap. Selama di arena Gym banyak sekali wanita yang berbisik bisik dan memperhatikan Leo. Hal ini sudah biasa dialami. Sebagai seorang Don Juan atau Playboy elit, tentu saja Leo sudah terbiasa dengan hal itu.
Pengawalnya selalu menjaganya dimanapun dia melakukan olahraga. Bahkan pengawalnya setia menantinya di pinggir kolam renang saat leo asyik berenang. Tak berapa lama Ponsel leo berdering, pengawalnya memberikan ponsel tersebut pada Leo.
“Halo George, jam berapa kita bertemu hari ini? Ohw jam 9 oke aku segera bersiap diri. Kau tunggu aku di bar hotel, setengah jam lagi aku ke sana.” KLIK.
Diserahkannya kembali ponsel pada pengawal pribadinya. Lalu leo keluar dari kolam renang dan menuju kamarnya untuk bersiap bertemu dengan George.
George adalah pengacara yang disewa Leo untuk mengurusi segala sesuatu terkait masalah keuangan dan hukum yang mungkin ditinggalkan Nick. Syukurlah pada akhir hidupnya Nick tidak punya banyak persoalan dan hutang. Track record Nick termasuk bersih. Namun ada satu hal yang ingin ditanyakan pada George terkait Nicholas, yaitu tentang Catherine Donovan dan kliniknya.
“Apakah kau mengetahui sesuatu tentang Catherine Donovan?’ tanya Leo pada George.
George mengangguk dan berkata, “ Setahuku dia adalah terapis dari Nicholas. Yaaa memang Nick pernah bercerita padaku, bahwa dia maksir Catherine, dan sempat berkencan beberapa saat. Namun entahlah karena suatu masalah hubungan mereka berakhir.”
“Kapan hubungan Nick dan Catherine berakhir?” tanya leo
“Aku tidak tahu persisnya, tetapi Nick pernah bercerita padaku, soal itu kurang lebih sebulan lalu. Dia dalam keadaan mabuk berat saat itu, dan aku yang menemaninya. Dia banyak menceritakan tentang kekecewaannya pada terapisnya itu. Tapi aku tidak begitu jelas, karena dia dalam kondisi mabuk berat,” ujar George.
“ Baiklah George, apakah ada hal lain yang ingin kau sampaikan?” tanya leo
“Tidak ada lagi yang perlu aku sampaikan padamu Leo. Aku hanya bisa mengatakan keprihatinan yang amat sangat. Kapanpun kau butuh nasehat hukum, kau bisa menemuiku.” ujar George mengakhiri percakapan mereka.
Tak lama setelah George pergi, Leo melakukan panggilan ponsel,” Romero, aku tunggu kau sekarang di Grand Peninsula Manhattan, aku ada di Bar. Segeralah kau meluncur ke sini. Aku ada tugas untukmu.”
Tak berapa lama orang yang bernama Romero datang menemui Leo di Bar tempatnya menghabiskan sore. Tanpa banyak bicara, Leo langsung menyodorkan foto Catherine Donovan dan berkata, “ Carikan informasi tentang Wanita ini, dan semua kaitannya dengan pekerjaannya kehidupan pribadinya serta hubungannya dengan Nicholas. Aku hanya kasih kau waktu 3 hari untuk info awal dan maksimal 1 bulan untuk seluruh info termasuk berapa ukuran BH dan celana dalamnya.”
Romero tersenyum penuh makna dan berkata,” Baik Bos, kelinci ini akan masuk dalam perangkapku secepatnya,”
Asap rokok mengepul dari mulut keduanya, dengan tatapan penuh makna atas tugas yang diberikan oleh Leo pada Romero terkait Catherine Donovan.
semangat