Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Hanya Milikku
...“Selamat pagi, Grandma! Sepertinya kita memiliki tamu yang tidak diundang.”...
...“Aku datang hanya untuk menemui kekasihku, bukan bertamu di rumah orang ketiga dalam hubunganku dengan kekasihku!”...
Entah mengapa Nathan merasa tidak nyaman ketika Zhea melihatnya berpelukan dengan Giselle. Padahal Nathan tengah memeluk kekasihnya sendiri tapi tatapan Zhea sungguh membuatnya sangat tidak nyaman. Seakan dadanya tertimpa dengan batu besar yang membuatnya sesak dan tidak nyaman saat melihat mata jernih itu menatapnya penuh luka.
“Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk ketuk pintu dulu sebelum masuk,” ujar Nathan yang terdengar sangat datar.
“Aku lupa dan tidak akan mengingatnya lagi setelah ini,” balas Zhea dengan nada ketusnya, “Aku membawakan sarapan untukmu. Mau makan sendiri atau aku suapi?” sambungnya.
“Apakah kau tidak melihat ada kekasihnya di sini? Kenapa harus kau repot-repot menyuapi kekasih orang lain?” Giselle tidak tinggal diam saja, dia segera mengambil sarapan itu dan mulai menyuapi Nathan dengan penuh tatapan cinta.
Zhea cukup tahu diri untuk tidak melewati batasannya, dia memilih duduk diam di sana menyaksikan sendiri Nathan yang dengan patuh membuka mulutnya menerima suapan demi suapan yang Giselle berikan. Tidak sepertinya kemarin, dimana Nathan menolak suapannya dengan keras dan berakhir dengan Levi dan Rayden yang mengambil alih merawat Nathan selama seharian penuh.
“Apa kau sangat bahagia dan nyaman saat bersamanya, Kak Nath? Lalu apakah kau merasa tertekan dan tidak nyaman saat bersamaku?” Dalam hatinya Zhea bertanya-tanya, tanpa mengalihkan sedikitpun tatapannya pada Nathan.
Jujur saja Nathan merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan yang Zhea lontarkan padanya saat ini. Ada perasaan aneh yang menggelitik hatinya seakan Nathan ikut merasakan rasa sakit yang tengah Zhea rasakan saat melihatnya bersama Giselle.
“Apa-apaan perasaan ini? Kenapa aku malah terus memikirkan perasaan Zhea disaat aku tengah bersama dengan kekasihku? Dia bahkan benar-benar menepati janjinya untuk tidak bertindak melewati batas. Hanya diam menatapku bermesraan dengan kekasihku. Zhea, kenapa kau harus menyakiti dirimu sendiri seperti ini dan membuat perasaanku menjadi tidak nyaman melihat sorot matamu yang penuh luka?” Nathan hanya bisa mengatakan semua itu di dalam hatinya.
“Nath, apa yang sedang kau pikirkan?” Pertanyaan Giselle seketika menyadarkan Nathan dari pikirannya tentang Zhea yang jelas sedang duduk di samping tempat tidurnya.
“Hmm, aku hanya tengah memikirkan persiapan pertunangan kita. Apakah masih berjalan lancar atau tidak?” Jawaban Nathan sungguh membuat hati Zhea semakin terasa tercabik.
“Kau tenang saja, semuanya masih berjalan lancar. Jika tidak ada yang meminta bantuan keluarganya untuk mengacaukannya.” Jelas sekali bahwa Giselle tengah menyindir Zhea secara terang-terangan.
“Jika itu terjadi, maka saat ini Kak Nath sudah resmi menjadi suamiku. Menjadi milikku satu-satunya, apakah kau tidak masalah jika aku melakukan itu?” balas Zhea yang bukannya merasa malu atau tersindir, dia malah akan semakin menantangnya. Ingat, keturunan Levi dan Lucia jangan pernah di tantang lebih dulu sebab dia bisa semakin brutal.
Lihatlah, Giselle tidak bisa membalas ucapannya lagi dan hanya bisa meremas ujung pakaiannya untuk melampiaskan kemarahannya. Nathan sendiri cukup terkejut mendengar perkataan Zhea, tapi dia juga tidak bisa menyalahkannya sebab jika Zhea benar-benar melakukan itu maka sudah pasti saat ini Nathan benar-benar resmi menjadi suaminya.
“Aah, sepertinya Mommy melupakan tentang obatmu! Aku akan mengambilkannya sebentar.” Menyadari situasi yang sudah semakin tidak nyaman, Zhea pun memilih pergi dari kamar itu.
...****************...
Tanpa menunggu jawaban atau tanggapan apapun, Zhea langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan kamar Nathan. Namun, siapa sangka Giselle malah menyusulnya untuk memberikan peringatan secara langsung agar Zhea menjauh dari kekasihnya.
“Zhea, sebenarnya apa tujuanmu menjadi orang ketiga dalam hubungan kami, Hah?” Giselle meraih salah satu lengan Zhea dengan kasar, memaksanya berbalik berhadapan langsung dengannya.
“Kenapa kau masih bertanya jika sudah mengetahui jawabannya? Haruskah aku tetap menjawabnya?” Zhea masih bersikap tenang, tapi dia melepaskan cengkeraman Giselle pada lengannya dengan kasar.
“Jangan menyentuhku sembarangan, apalagi jika kau berada di wilayah kekuasaan keluarga Xavier.” Zhea memperingatkan, “Tujuanku menjadi orang ketiga diantara hubungan kalian tentu hanya saja yaitu merebut Kak Nath darimu. Sebab wanita sepertimu tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupnya,” sambungnya memberikan jawaban atas pertanyaan Giselle sebelumnya.
“Kau tidak akan pernah bisa merebut Nathan dariku, karena aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!” balas Giselle menegaskan.
“Benarkah? Apakah kau yakin bisa tetap menjaga hati Kak Nath padamu, setelah apa yang kau lakukan dibelakangnya selama ini?”
“Apa maksudmu, Zhea?”
“Hai, yang lebih tahu apa yang kau lakukan tentu saja dirimu sendiri, bukan? Kenapa masih saja bertanya padaku.”
Lagi-lagi perkataan Zhea berhasil membuat Giselle hanya bisa terdiam sekaligus panik, karena Zhea terlihat seperti telah mengetahui rahasia terbesarnya. Padahal sebenarnya Zhea hanya ingin sedikit memancing Giselle, tapi siapa sangka trik kecil Zhea membuatnya semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan kekasih dari Nathan ini.
“Dengar! Kak Nath hanya milikku, milik Zheara Zaen Xavier. Saat ini anggap saja aku sedang berbaik hati meminjamkan milikku kepadamu. Jika waktunya sudah tiba, maka aku akan mengambil milikku kembali,” ujar Zhea tepat di telinga Giselle yang hanya bisa menahan kemarahannya.
Setelah mengatakan itu Zhea kembali melanjutkan langkahnya tapi tiba-tiba Giselle berkata, “Tidak! Nathan adalah milikku! Akan aku tunjukan padamu bahwa Nathan hanya milikku seorang.”
Zhea akhirnya menghentikan langkahnya dan kembali membalas, “Benarkah? Apakah kau mau bertaruh denganku?”
Bersambung....
Giselle memang menghubungi seseorang yaitu papahnya dan kedua kakaknya...👍
ayo cpt cari tau sebelum ada hal mengerikan