Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Gio yang penasaran
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
"Jangan-jangan kau pengedar nark*ba?" tebak Gio, matanya menyipit tajam mengamati Alzeyroz. Gio tak habis pikir, dari mana Alzeyroz mendapatkan uang sebanyak itu?
Alzeyroz terkekeh, "Kenapa kau sangat penasaran dengan hidup ku Gio? Bukanya kau tadi menghina ku orang miskin? Kenapa kau sangat peduli dengan orang miskin? Sana minggir!" ucapnya ketus, lalu berlalu meninggalkan Gio yang masih penasaran.
Alzeyroz berhenti di depan pintu, tangannya terulur menekan tombol samping kacamatanya. Mobil mewah itu seharusnya keluar, menyambutnya dengan interior yang nyaman. Namun, tak ada tanda-tanda mobil akan muncul.
"Aneh, kok nggak keluar mobilnya?" tanya Alzeyroz bingung, matanya terpaku pada halaman kosong di depan pintu.
"Mobil apa? Kau punya mobil?" tanya Gio yang tiba-tiba nongol dari belakang, senyum mengejek terukir di wajahnya.
"Kau...!" Alzeyroz tersentak, matanya membulat tak percaya. Gio ternyata masih mengikutinya. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku hanya ingin tahu, kenapa orang miskin seperti kau bisa punya uang sebanyak itu," jawab Gio, suaranya terdengar mengejek.
"Kau pikir semua orang miskin itu bodoh? Aku punya cara sendiri untuk mendapatkan uang," jawab Alzeyroz, suaranya terdengar dingin.
"Oh ya? Cara apa? Kau mau cerita? Atau kau takut aku akan lapor polisi?" tanya Gio, semakin menekan Alzeyroz.
Alzeyroz terdiam, matanya menatap tajam ke arah Gio.
"Aku tidak takut polisi," jawab Alzeyroz tegas.
"Yakin tidak takut? tanya Gio, suaranya terdengar semakin mengejek.
"Tidak! Aku tidak takut!" jawab Alzeyroz, suaranya terdengar semakin keras.
"Kalau begitu, ceritakan saja bagaimana kau mendapatkan uang sebanyak itu," desak Gio.
Alzeyroz terdiam, matanya menatap tajam ke arah Gio. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia tak ingin Gio tahu rahasia sistemnya di ketahui oleh orang.
"Aku tidak mau cerita," jawab Alzeyroz, suaranya terdengar tegas.
"Kenapa? Kau takut orang lain tahu?" tanya Gio, suaranya terdengar semakin menekan.
"Tidak! Aku tidak takut!" jawab Alzeyroz, suaranya terdengar semakin keras.
"Kalau begitu, ceritakan saja bagaimana kau mendapatkan uang sebanyak itu," desak Gio, suaranya terdengar semakin menekan. Ia tak berniat menyerah begitu saja.
"Kau ini lama-lama menyebalkan juga ya, jangan sampai kau ku hajar dulu baru Diam!" bentak Alzeyroz, kesabarannya mulai menipis. Ia tak suka dengan sikap Gio yang terus-menerus mengusiknya.
Baru saja ia mengatakan itu, sebuah mobil mewah melaju dengan sendirinya dari balik tembok dan berhenti di depan pintu restoran. Mobil itu berwarna hitam pekat, dengan desain yang elegan dan futuristik.
Kacamata Alzeyroz, yang terpasang di wajahnya, mendeteksi mobil itu sebagai miliknya. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya.
"Oh itu dia," ucap Alzeyroz, nada bicaranya berubah menjadi tenang. Ia berjalan menuju mobil mewahnya tersebut, tangannya meraih gagang pintu dan membukanya.
"Mobil apa itu? Kok bisa jalan sendiri?" tanya Gio, matanya terbelalak tak percaya.
"Ini mobilku. Mobil pintar." jawab Alzeyroz masuk ke dalam mobil.
"Untung aku sudah bisa bawa mobil, meskipun sudah lama tidak menyetir," ucap Alzeyroz, tangannya dengan cekatan mengendalikan kemudi mobil mewahnya. Ia menikmati sensasi berkendara setelah sekian lama.
Tiba-tiba, Gio masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Alzeyroz. Alzeyroz tersentak, matanya membulat tak percaya.
"Hey! Ngapain kamu masuk ke dalam mobil ku! Keluar sana!" ucap Alzeyroz, mencoba mendorong Gio agar ia keluar dari mobilnya. Namun, Gio mencengkeram jok dengan kuat, tak bergeming.
"Tidak mau! Kau beritahu aku dulu bagaimana kau bisa mendapatkan uang banyak dan mobil mewah ini," ucap Gio, suaranya terdengar keras dan penuh penekanan. Ia tak akan menyerah sebelum mendapatkan jawaban dari Alzeyroz.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
/)_/)☆
/(๑^᎑^๑)っ \
/| ̄∪ ̄  ̄ |\/
|_____|/
Bukan BAGASI..
Bagasi itu lebih ke kompartemen yg lebih kecil , seperti tempat di belakang mobil