NovelToon NovelToon
Bukan Orang Biasa

Bukan Orang Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kekasih misterius
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.4
Nama Author: Astri Reisya Utami

Erika gadis biasa yang harus bekerja keras untuk menyambung hidup karena dia menjadi tulang punggung keluarga.
Namun karena parasnya yang cantik membuat gadis seumurannya iri terhadapnya karena banyak pemuda desa yang ingin mendekatinya.
Hingga suatu hari Erika harus terjebak dalam situasi yang membuat dirinya harus terpaksa menikahi seorang pria asing yang tidak di kenalnya karena kecerobohannya sendiri dan di manfaatkan oleh orang yang tidak menyukainya.
Tara, nama pria itu yang bekerja di salah satu proyek perumahan di desa Erika.
Bagaimanakah kisah Erika dan Tata menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Aku duduk termenung di teras rumah memikirkan nasibku saat ini. Aku masih ragu dengan pernikahan ini karena aku belum benar-benar mengenal bang Tara apa lagi sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan orang tuanya. Namun saat aku sedang asik melamun tiba-tiba adik ku Alma datang.

"Kak" panggilnya.

"Apa? " jawab ku. Elma pun duduk di sebelah ku.

"Adiknya bang Rusli minggu depan menikah" beritahu nya.

"Terus? " tanpa melihatnya.

"Kita semua sudah dapat undangannya dan aku dengar mereka mengundang pemilik proyek perumahan itu" penjelasannya.

"Itu hak mereka kenapa kita harus ikut campur" ujar ku.

Alma diam saat aku berkata seperti itu dan entah apa yang dia pikirkan.

"Kak" panggilnya dan aku hanya bergumam saja.

"Kita kan gak tau siapa sebenarnya bang Tara" ucapnya.

"Terus? " tanya ku.

"Kalau misalnya bang Tara itu bos dari proyek itu bagaimana? " tanya nya yang membuat aku tertawa dan geleng kepala.

"Kakak kenapa tertawa? " tanya nya.

"Ya lagian kamu macam-macam saja , gak mungkin dia bos" ujar ku.

"Ya kalau seandainya" balas Alma.

Aku hanya tersenyum namun aku kepikiran juga karena aku memang tidak tahu latar belakang dia bagaimana. Malam ini bang Tara gak pulang karena harus mengantar atasannya ke luar kota.

"Ka, masuk sudah malam" titah mama yang melihat aku masih duduk di luar.

"Iya ma" jawab ku lalu beranjak dan masuk ke dalam rumah.

*******

Paginya saat aku hendak berangkat kerja tiba-tiba di tengah jalan aku harus bertemu dengan istrinya Rusli yang menghadang ku dan aku pun terpaksa harus turun.

"Ada apa? " tanya ku.

"Aku cuman mau ingetin kamu untuk datang di acara pernikahannya adik bang Rusli yang menikah dengan keponakan bos proyek perumahan Lestari" jawab nya dengan angkuh dan membuat aku ingin mengacak-acak wajahnya.

"Bagus dong kalau dia bisa dapetin orang kota agar bisa memberitahu kakak iparnya agar tidak nyinyir terus" balasku dan itu membuat istrinya bang Rusli marah.

"Kamu" hendak mengangkat tangannya namun keburu di tahan Rianti.

"Kamu bisa nya cuman nyinyir orang saja. Beruntung Erika gak balas apa yang sudah kamu lakukan sama dia" ucap Rianti tegas.

Istrinya bang Rusli pun langsung pergi karena dia gak berani berdebat dengan Rianti yang lebih dari dia. Rianti dapat suami orang kota dan manager di perusahaan ternama.

"Kamu gak apa-apa? " tanya setelah istrinya bang Rusli pergi.

"Aku gak apa-apa kok" balas ku dengan tersenyum.

"Kalau dia tau suami kamu.... " ucapannya terhenti.

"Suami aku kenapa? " tanya ku.

"Gak apa-apa kok. Yu bareng aku berangkatnya, dah lama kita gak naik motor berdua" ujarnya dan kami pun langsung naik motor menuju tempat kerja ku.

Sesampainya di toko Rianti langsung pamit dan aku masuk ke dalam untuk bekerja. Namun saat masuk mbak Melda sudah menungguku.

"Mbak" ucapku.

"Ikut aku" ucapnya dingin dan aku pun langsung mengikutinya ke ruangan nya.

Mbak Melda duduk di kursinya dan aku duduk di hadapannya.

"Ada apa mbak?" tanya ku.

"Kemarin kenapa karyawan lain bisa ngebully kamu? " tanya mbak Melda.

"Mbak tau? " tanya ku dan dia mengangguk.

"Mereka iri karena mbak percaya sama aku padahal aku karyawan baru" penjelasan ku.

"Ya aku percaya sama kamu karena kamu adik... " ucapannya terhenti.

"Adik? " tanya ku.

"Maksud ku karena kamu orang yang aku rekrut dan ku anggap adik" jawab nya.

"Ya anggapan mereka aku tetap karyawan seperti mereka" ujar ku.

"Ya sudah kalau gitu kamu boleh kembali" titahnya dan aku pun langsung keluar dari raungan mbak Melda.

Namun saat aku masuk dapur aku di buat terkejut saat melihat Indah sedang di siksa oleh yang lain.

"Kalian sedang apa? " tanya ku dan semua orang menatap ke arahku, aku pun langsung menghampiri Indah membantunya bangun.

"Datang juga dia" ucap yang lain.

Lalu mbak Rika mendekat dan langsung melayangkan tangannya ke pipi ku dan itu terasa panas.

"Ada apa ini?, salah saya apa? " tanya ku.

"Salah mu, sebagai anak baru tapi sudah berani cari perhatian mbak Melda" ucapnya.

" Aku.... "ucapku terhenti karena tiba-tiba seseorang menumpahkan tepung ke kepalaku dan membuat jilbab dan baju ku pada putih.

Semua orang tertawa dan aku hanya bisa menahan amarah. Aku pun tak mau kalah hingga akhirnya aku pun mengambil tepung dan melemparkannya ke arah semua orang membuat keadaan dapur kacau.

"Apa yang terjadi? " teriak mbak Melda melihat dapur kotor dan bahan-bahan tumpah di mana-mana.

"Dia yang mulai mbak" tuduh salah satu dari mereka.

Aku hanya tersenyum miring atas tuduhan mereka.

"Saya gak mau tau, bereskan kekacauan ini semua setelah selesai menghadap saya semuanya" ucapnya tegas lalu pergi.

Aku pun langsung mulai membersihkan semuanya dengan di bantu Indah dan yang lain mereka hanya menonton saja. Setelah satu jam semuanya beres aku pun langsung membersihkan tubuhku lalu menghadap mbak Melda berdua dengan Indah karena yang lain sudah lebih dulu. Tapi saat aku masuk semua orang tidak berani menuduh ku dan mereka hanya diam saja bahkan mengakui kesalahan mereka. Untungnya mbak Melda tidak memecat kami semua hanya menyuruh kami mengganti bahan baku yang sudah terbuang.

"Kak, mereka kenapa jadi baik sih? " tanya Indah pada ku.

"Aku juga gak tau, tadi kan aku masuk bareng kamu" jawab ku.

"Iya juga ya kak, tapi mereka kaya yang takut gitu sama kakak" ujarnya.

"Udah ah jangan di pikirin, yang penting kita masih kerja" balas ku dan mulai bekerja lagi.

sikap karyawan lain seperti segan pada ku dan entah apa yang di ucapkan mbak Melda pada mereka hingga mereka berubah seperti itu.

Sorenya aku bersiap pulang dan saat keluar aku melihat bang Tara sudah menungguku di motor.

"Abang kapan pulang? " tanya ku.

"Tadi siang" jawab nya.

Aku pun langsung naik ke motor dan bang Tara langsung menjalankannya. Namun saat di jalan bang Tara ngajak aku mampir untuk makan. Kami makan di warung lesehan sederhana karena aku yang minta. Disini aku benar-benar di buat terkejut dengan sikapnya yang manis dan perhatian padaku. Aku benar-benar merasa kalau yang ada di hadapan ku saat ini bukan bang Tara tapi orang lain.

"Kamu kenapa bengong? " tanya nya karena aku menatapnya.

"Abang ke sabet setan dimana? " tanya ku melantur.

"Maksud kamu apaan? " tanya nya gak ngerti.

"Abang perhatian banget sama aku" jelas ku.

"Emang gak boleh perhatian sama istri sendiri? " dia malah balik nanya.

"Ya bukan gitu, aku heran saja" balas ku.

"Kamu lupa kalau saat ini kita lagi nyoba pendekatan agar bisa mengenal satu sama lain? "

Aku hanya tersenyum karena lupa dengan perjanjian itu.

Kami pun pulang dan aku sangat senang hari ini.

1
Albertus Sinaga
cemburu tanda ada cinta
Albertus Sinaga
etika sudah kenal dgn ocehan
Albertus Sinaga
lanjut
Albertus Sinaga
wah, erikanya ngidam ya
Albertus Sinaga
kebiasaan di kampung istri buat serapan suami
Albertus Sinaga
ya kasihan kamu bella, yg dulunya sok sekarang membleh
Albertus Sinaga
ok lanjut
Albertus Sinaga
persoalan harga tanah yg dimanipulasi oknum
Albertus Sinaga
Erika gimana ni pikirannya sama suami
Albertus Sinaga
kejutan ke 4
Albertus Sinaga
kejutan ke tiga
Albertus Sinaga
tambah bingung dah
Albertus Sinaga
malam yg syah bagi pengantin
Albertus Sinaga
ya kok bisa lupa malam pertama
Albertus Sinaga
orang dalam bingung siapa tara kadung aku orang luar lebih bingung
Albertus Sinaga
kejutan kedua dari suami dadakan
Albertus Sinaga
manusia sekarang dikelilingi kata kata gossip
Albertus Sinaga
wah mantapnya jawaban tara
Albertus Sinaga
maunya siram pakai air panas bu jika orang suka ngatain sesama
Albertus Sinaga
nasib nasib
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!