berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehancuran
Pagi pagi, Aya sudah harus menghadap bos besar langsung, masalah nya, kembali pada barang yang dianggap hilang, terlebih saat pengecekan barang.
Aya sendiri yang mengecek nya, dan Aya sendiri yang menurunkan bahannya untuk digelar dan kemudian dipotong untuk dijadikan komponen komponen bahan yang kemudian akan dijahit oleh bagian operator.
"Aya, kamu sudah ditunggu bos besar."
Ujar kepala gudang yang juga ikut dipanggil bersama dengan bapak kepala cutting.
ketiganya pun, mau tidak mau harus menghadap bos besar kambali, guna menghitung bahan yang sudah berbentuk menjadi komponen.
"Kenapa yah, cuma bertiga, satu lagi mana mana yah?."
Tanya bos besar yang memang berkebangsaan Korea.
"Maksudnya siapa bos?."
Tanya pak Agus yang kebetulan menjabat sebagai kepala gudang.
"Aya yah, memang nya kamu bagian apa?, sebenarnya kamu admin bagian cutting apa gudang?."
Tanya bos besar yang sudah mahir berbahasa Indonesia.
"Mister, Aya ini admin bagian cutting, hanya saja, saat ini kita kekurangan Admin gudang, jadi kita pinjam dulu Aya untuk membantu jalannya gudang, sambil menunggu ada orang baru."
Jawab pak Toni yang menjabat sebagai kepala cutting disana.
"Oh, kenapa yah saya baru tahu, kenapa tidak bilang kalau Aya ada dua bagian, lalu siapa yang membuat laporan barang masuk, barang keluar dan barang yang siap digunakan?."
Tanya bos besar yang belum tahu jika Aya memang memiliki andil yang cukup besar di perusahaan milik nya.
"Kita sudah minta orang untuk mengisi bagian gudang mister, hanya saja, bagian kantor belum memberikan kami izin, selagi masih bisa dipegang oleh Aya, kenapa juga harus menambah orang lagi."
Jawab pak Agus yang pernah meminta tambahan orang dibagian gudang.
"Aya, bahan yang kemarin hilang, ternyata masih tertinggal di pesawat, pihak penerbangan baru saja memberi kabar.''
Ujar bos besar yang sudah mengira jika Aya dan staff lainya salah menghitung barang.
Setelah memberi tahu Aya, kepala gudang dan kepala cutting, tanpa meminta maaf, bos besar menyuruh mereka kembali ke tempat kerja mereka masing masing.
"Enak banget jadi bos, kemarin aku dimaki maki didepan semua karyawan, bapak bisa bayangin, gimana malunya Aya pak, sampai istirahat pun semua karyawan masih melihat wajah aya."
Ujar Aya yang menceritakan saat Aya sedang dimarahi oleh bos besar.
"Sabar Aya, jika kita salah habis kita, tapi jika bos yang salah, ya tetap saja kita yang salah."
Ucap Pak Toni yang membuat ketiganya tertawa, Sementara masalah bos besar beres, berbeda dengan masalah usaha nya dengan Rena.
"Rena, ini sudah mau seminggu dari gaji para karyawan, masa kamu cuma dapat dua ratus juta, setengah lagi nya kapan?."
Tanya Aya yang mendatangi pabrik Rena.
"Sabar Aya, uangnya masih diluar, banyak karyawan yang belum bayar Aya."
Jawab Rena yang memberi alasan pada Aya, yang sedang menagih hutang nya.
"Rena, bos besar tidak akan mau tahu, sebelum ada kamu, aku dan bos besar, tidak ada masalah apa pun, kamu jangan buat masalah Rena?."
Ujar Aya yang marah pada Rena.
Semua orang tertuju pada wajah Rena, tentu saja karena Rena memang karyawan disana, sedangkan Aya, memang bukan siapa siapa.
"Rena, aku tidak mau sampai suamiku marah gara gara kamu, modal yang aku berikan, itu sudah terlanjur besar, awal nya aku percaya sama kamu Rena, jujur saat ini aku sudah tidak percaya lagi dengan kamu."
Ucap Aya yang terdengar oleh satpam perusahaan Rena.
"Sabar bu, lebih baik nanti saja dibicarakan nya, apa lagi banyak karyawan lain yang sedang beristirahat."
Ujar pak satpam yang mencoba menenangkan hati Aya.
"Iya pak, saya cuma mau kasih tau saja, kalau tidak mau dibikin malu disini, setidaknya kamu ada dirumah, jangan terus kabur kaburan."
Tegas Aya pada Rena yang sudah terlihat gemetaran.
Aya pun kembali lagi ke pabrik tempat nya bekerja, sementara itu, bos besar Aya sampai datang ke pabrik Aya, guna menanyakan sisa modal yang masih kurang.
Mau tidak mau,aya pun harus merelakan uang tabungan nya untuk menutupi kekurangan modal Rena, bahkan itu juga masih kurang sebesar lima puluh juta.
"Ci, nanti kurangnya, soalnya banyak karyawan yang tiba tiba keluar, sementara itu, bukan hanya satu pabrik, Masih ada empat pabrik yang terpaksa macet karena belum gajian."
Ujar Aya yang terpaksa berbohong pada bos besar nya.
"Ya sudah Aya, kapan kira kira kamu bisa setoran."
Tanya Cici yang merupakan bos besar Aya. "Kalau dua Minggu lagi gimana ci?."
Ujar Aya yang meminta waktu pada bosnya,
"Ya sudah,aku akan datang dua Minggu lagi Aya."
Ujar Cici yang langsung pergi meninggalkan Aya.
"Aduh, tahu begini aku tidak keluar kan kemarin modal aku, mana sudah jadi belanjaan."
Ucap Aya yang sudah membeli barang barang pesanan teman temannya, tentu saja menggunakan uang tabungan Aya dan jaka sebesar seratus tujuh puluh juta.
Setibanya dirumah
"Aya, tadi Cuci telpon aku, katanya kamu kurang setoran bulan ini."
Ujar Jaka yang langsung menanyakan nya pada Aya.
"Iya Jaka, masih kurang lima puluh juta, sabar lah dulu."
Jawab Aya yang langsung masuk ke dalam kamar nya.
"Kalau cuma kurang Lima puluh juta, kenapa tidak kamu pakai uang tabungan kita saja."
Ujar Jaka yang belum tahu jika uang tabungan sudah habis terkuras.
"Aku bingung Jaka, ternyata benar kata kamu, Rena tidak baik, dia masih kurang dua ratus juta, terpaksa aku tutup pakai uang tabungan kita, sedangkan sisanya aku sudah belanjakan jaka."
Ujar Aya yang langsung menangis diatas tempat tidur nya.
Sementara jaka langsung mengecek isi tabungan mereka berdua, Benar saja, hanya tertinggal lima belas juta, membuat Jaka tak bisa menahan amarahnya.
Seketika, pertengkaran pun terjadi,Jaka lebih memilih untuk pergi dari rumah nya bersama anak anak nya,dan membiarkan Rena hidup sendiri di sini,
"Kamu mau kemana ayah."
Tanya Aya yang melihat Jaka pergi membawa kedua anaknya.
Sekarang, kamu belajar urus diri kamu sendiri, sementara aku akan membawa anak anak ku pulang, dari pada terus disini."
Jawab jaka yang langsung pergi meninggalkan Aya seorang diri
Aya yang merasa bersalah, tidak mau mengejar jaka, aya menyadari jika semua ini terjadi karena kesalahannya.
Dengan tangisan, Aya mencoba mengikhlaskan kepergian Jaka yang membawa kedua anak nya ikut bersama nya.
Karena hari sudah malam, Aya pun mencoba untuk menutup matanya.
Berharap bisa istirahat sejenak, Sayangnya, hati nya masih mengingat Jaka dan kedua anak nya, tentu saja kesedihan itu puncak kehancuran hidupnya.
Terdengar suara pintu diketuk dari luar, membuat Rena terbangun dari tidurnya, Matanya langsung menatap mata orang yang sedang berdiri di depan pintu rumah nya.
"Aku pikir kamu akan benar benar pergi," Tanya Aya yang melihat Jaka suami yang kembali lagi.
"Aku tidak setega itu Aya, walaupun aku marah, tapi hati kecil ku tidak bisa meninggalkan kamu, terlebih saat aku melihat mata Nunu dan Nana, jelas sekali aku langsung melihat wajah kamu Aya."
Jawab Jaka yang langsung memeluk tubuh Aya.
Mereka pun langsung hanyut dalam momen kebersamaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelum nya.
Hanya saja, kembali nya Jaka, bukan berarti masalah akan hilang, justru disinilah.
peran penting jaka sangatlah dibutuhkan oleh sosok Aya.
Bagaimana nasib mereka berdua
Lantas kenapa sampai bisa pindah ke luar kota dan kembali ke kota kelahiran jaka, suami setia Aya, nanti kan kelanjutan nya, di update terbaru nya setiap hari.