Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENAKLUKAN DUNGEON ABYSS
Sudah 6 bulan sejak aku menaklukan Menara Utama Benua Pusat, sebagian perkembangan kota lantai pertama dan juga kota gerbang juga kini sudah semakin pesat. Namun akses menuju ke menara masihlah sangat sulit untuk di capai oleh pedagang biasa atau orang2 normal.
Di dunia ini jika ada hutan yang di babat hanya dalam beberapa hari hutan itu akan kembali seperti semula dikarenakan hutan juga menyerap energi sihir yang membuatnya dapat tumbuh kembali. Jadi itulah alasan kenapa di dunia ini membuka lahan baru sangatlah sulit dan harga tanah itu sendiri sangatlah mahal.
Oleh karena itu, berita terkait Conqueror yang menyewakan tanah untuk Kaluna dan Granbell yang telah tersebar luas membuat banyak pedagang dan bangsawan berencana menjalin kerjasama dengan kami untuk menyewa lahan di dalam menara.
Namun sayang akses mereka menuju ke Menara dan kota gerbang masih sangat sulit membuat mereka sulit untuk bertemu dengan kami. Karena itulah aku memutuskan untuk menguasai dungeon dan tower2 lain di sekitar menara utama untuk mendapatkan lebih banyak sumber daya dan memperkuat pasukan kami.
Kali ini aku berencana menaklukan Dungeon terbesar di Benua Pusat yang di sebut dengan Dungeon Abyss. Menurut informasi pemberian Dewi Ashra yang dimiliki Luna, dungeon ini 5x lebih ganas dan mematikan ketimbang dungeon di pinggiran hutan besar. Maka dari itu aku mempersiapkan segalanya dengan matang bersama para Servantku..
"Master, kalau memang benar kita akan memulai perluasan. Ada baiknya kita mulai me Re-struktur organisasi kita agar menjadi semakin efisien.." ucap Yui memberi saran
"Aku sependapat dengan Yui tuan.." sambung Luna
"Aku rasa kalian benar, selama ini tugas tiap2 orang masih tidak jelas, hanya Vellon, Nira dan Melika saja yang tugasnya sudah tetap.." kataku
"Itu benar, Struktur organisasi di perlukan untuk membuat pekerjaan kita semakin efisien.." jawab Yui
"Kalau begitu aku membutuhkan bantuan kalian untuk membuat struktur nya.." kataku
"Dengan senang hati tuan.." jawab Luna dengan senyum manisnya
Aku memutuskan untuk mengumpulkan para Servant rarity Mythic untuk membantuku membahas terkait hal ini. Mereka yang memiliki rank Mythic adalah Yui, Vellon, dan Venera. Kamipun berkumpul di ruang pertemuan kastil utama..
"Aku sih gak gitu tertarik untuk memiliki posisi tinggi master, yang penting aku bisa bekerja di bawahmu itu saja cukup.." kata Venera
"Apapun tugas yang kau berikan aku akan dengan senang hati melakukannya.." sambung Vellon
"Dia benar, dan aku rasa semua Servant juga memikirkan hal yang sama.." ucap Venera
"Memang benar, tapi saat ini Conqueror sudah di kenal sebagai organisasi besar, karena itu kita butuh Susunan dan Struktur Organisasinya.." kata Yui
"Aku mengerti kita semua memiliki kesetiaan pada tuan, tapi demi memenuhi keinginan master untuk menguasasi dunia ini melalui ekonomi dan teknologi, kita juga perlu menjadi semakin kuat dari segi kekuatan tempur maupun hal-hal lainnya.." kata Luna memberi penjelasan
"Begitu ya, kalau gitu apapun tugasnya aku siap.." jawab Venera
"Aku juga master.." kata Vellon
"Terima kasih untuk kesetiaan dan kepercayaan kalian padaku.." kataku dengan tulus
Nampaknya Vellon terlihat memiliki sebuah ide dan masukan..
"Master, bolehlah aku memberi sedikit saran..?" katanya
"Tentu, katakanlah.." jawabku
Vellon pun menyarankan untuk menguasai Dungeon Abyss untuk memperoleh sumber daya tambang yang melimpah dari sana. Meski aku sudah memikirkan tentang itu, namun aku tetap menghargai masukannya dan memberinya apresiasi atas masukan darinya.
Setelah perbincangan panjang di putuskan kalau kita memerlukan lebih banyak Servant berkualitas untuk memerintah di Dungeon dan Menara yang nantinya akan kita kuasai..
"Kalau begitu mari kita putuskan strukturnya setelah berhasil menguasai Dungeon Abyss itu.." kataku
"Baik master.." jawab mereka semua..
Dua hari kemudian sudah di tentukan pasukan yang akan akan menemaniku menguasai Dungeon Abyss. Mereka adalah Luna yang bertindak sebagai pengawalku, Lalu di garis depan ada Ram dan Nizar. Sementara untuk dan Yui sebagai magician sekaligus pemberi serangan jarak jauh. Dan sisanya bertugas menjaga Menara utama ketika kami menaklukan Dungeon Abyss ini.
Setelah tiba di pintu masuk Dungeon Abyss di lereng Gunung terbesar di benua ini aku pun sempat sedikit heran karena tidak ada gerbang di pintu masuknya, ini lebih telihat seperti pintu masuk gua biasa yang ukurannya juga tidak terlalu besar.
"Pintu masuk nya ternyata biasa saja.." kataku
"Padahal ini dungeon terbesar tapi kok kayak gak ada yang spesial.." kata Ram
"Tidak masalah, yang terpenting kekuatan monster di dalamnya.." kata Nizar
"Hehe benar juga.." kata Ram
"Tidak perlu menunggu lagi, ayo kita taklukan tempat ini menjadi milik master dan Conqueror.." kata Yui
"Hehe ini mudah.." kata Ram
"Serahkan pada kami master.." sambung Nizar
"Baiklah, Ram dan Nizar kalian di barisan depan. Aku dan Yui akan di belakang membantu kalian sambil melindungi Tuan.." kata Luna memberi arahan
"Oke oke.." jawab Ram sambil meregangkan tubuh bersiap untuk pertarungan
"Hehe aku sudah tidak sabar.." kata Nizar sambil mengangkat Tameng dan Pedangnya
Yui hanya tersenyum sambil merentangkan kipas tangan di genggamannya..
Kami pun masuk ke dalam Dungeon Abyss dan mulai menjelajahinya.
Sama seperti di menara utama, Lantai pertama nya adalah area aman. Namun sama sekali tidak ada monster disini, yang membedakannya adalah seluruh topografinya adalah sebuah gua besar dengan pilar2 batu besar yang menyangga bagian atas gua yang sangat gelap dan lebih mirip seperti gua labirin. Beruntung ada sihir cahaya yang dimiliki Luna dengan radius yang cukup besar untuk menerangi dungeon ini.
Tidak ada portal disini, hanya ada tangga untuk menuju ke lantai bawah. Benar2 seperti dungeon bawah tanah seperti dalam novel dan manga yang aku tahu di duniaku sebelumnya.
Di lantai kedua kami langsung bertemu dengan beberapa monster rank rendah seperti skeleton dan goblin. Hanya dalam waktu satu hari kami berhasil menembus lantai 21 dungeon ini. Yang menarik dari dungeon ini adalah. Setiap kali keluar dari lantai bos dan lantai berkelipatan 11 seperti lantai 11, 21, 31, 41 dan seterusnya merupakan area aman dan minim monster.
Jika di menara lantai 1 sampai 10 merupakan area aman dengan monster jinak, maka penerapan area aman di dungeon sedikit berbeda. Mungkin ini diatur untuk area istirahat setelah berhadapan dengan monster boss lantai.
"Dalam satu hari kita hanya berhasil menembus lantai 21, sayang sekali.." kata Nizar
"Dungeon ini menyebalkan.." kata Ram
"Kau benar, ini berbeda dengan menara, banyak jalan buntu dan juga areanya begitu besar.." kata Yui
"Kurasa luas per lantainya kurang lebih sama dengan menara, yang membedakannya hanyalah minimnya cahaya yang membuat kita sulit melihat disini.." kata Luna
"Meski begitu sihir persepsi dan Item Card yang dapat memuat peta lentai ini membuat kita dapat dengan mudah menemuka tangga lantai selanjutnya dan dengan cepat samapi disini.." kataku
"Aku kadang penasaran dengan Gift milikmu master, kenapa itu bisa memunculkan barang atau benda2 aneh.." kata Nizar
"Itu adalah pemberian sang dewi padaku, akun juga kurang begitu mengerti. Yang jelas barang2 itu berasal dari duniaku sebelumnya.." kataku
"Begitu ya.." kata Nizar
"Tapi tetap saja itu sangat hebat master.." kata Ram
"Ya, aku juga bersyukur karenanya. Berkat sitem Gacha ini aku juga bertemu dengan kalian.." kataku
Setelah cukup lama berbincang, kami pun beristirahat bergantian dan keesokan harinya kami melanjutkan penaklukan dungeon abyss.
3 hari berlalu dan kami baru berhasil menembus lantai 61, yang membuat ini terasa sangat lama adalah karena sulitnya jalan menuju ke tangga untuk turun ke lantai selanjutnya dan juga banyaknya monster yang menghadang kami. Semakin kebawah monsternya juga semakin kuat dan ganas, bahkan beberapa kali Ram dan Nizar kerepotan. Namun dengan support sihir dari Yui dan Luna kamis emua berhasil mengatasi para monster itu dengan baik.
Dua hari selanjutnya kami berhasil sampai di lantai 80, dan Boss Lantainya adalah monster terkenal yang di sebut Minotaur. Kekuatan fisiknya setara dengan Nizar, dan kekuatan serangannya sekuat Vellon. Minotaur ini membawa sebuah kapak besar, saking kuat serangannya itu. Dia mampu menghempaskan dan menghancurkan Nizar yang menangkis serangannya dengan perisai miliknya.
"Sial, perisai ku hancur.." kata Nizar
Ram mencoba memberikan Thunder Fist nya.. Namun itu masih belum mampu memberi effek besar terhadap Minotaur ini. Dia masih mampu berdiri dengan gagah dan melancarkan serangan demi serangannya dengan baik.
"Luna, aku ingat ada sebuah Item Card berupa sebuah Perisai Legendary.." kataku
"Benar tuan, apa kau akan memberikannya pada Nizar..?" tanya Luna
"Akan sia2 jika aku yang menggunakan itu lebih baik berikan padanya.." kataku
Luna pun mengeluarkan Item Card itu dan menyerahkannya apdaku..
"Item Card Release - Absorb Shield"
Sebuah perisai besar pun muncul di tanganku..
...✧✧ ☬ > Item Card < ☬ ✧✧...
...Absorb Shield...
...Rarity : Legendary...
...Type : Weapon "Shield"...
...Dapat menyerap serangan sebesar apapun dan mengembalikannya pada lawan. Selain itu perisai ini sangat ringan namun amat kuat dan dapat meningkatkan status Defense penggunanya berkali2 lipat....
...Status : Permanent...
...✧✧ ☬ > ×-×-×-×-× < ☬ ✧✧...
Aku langsung melempar perisai itu kearah Nizar..
"Nizar..!! Tangkap ini..!!" teriakku
Nizar menghindari serangan Minotaur itu dan langsung menangkap perisai yang ku lemparkan padanya. Dengan mudah dia menangkapnya dan langsung dia gunakan untuk menahan serangan monster itu.
Serangan kuat dari kapak Minotaur yang menghantam perisai itu sama sekali tidak memberikan efek apapun, benar2 menyerap kekuatan serangan lawan.
"Nizar balikan serangan yang di terima perisai itu padanya..!!" teriakku
Mendengar itu Nizar tersenyum dan langsung membalikan serangan itu dan membuat kapak di tangan Minotaur langsung terpental.
Ram tidak menyia-nyiakan itu dan langsung menggunakan serangan terkuatnya yaitu Heavenly Thunder Fist. Itu adalah sebuah pukulan besar yang tercipta dari Aura kekuatan milik Ram.
Dia berhasil mendaratkan serangan itu di tubuh besar minotaur, itu membuat monster itu terjatuh. Namun sesuai dengan namanya, Minotaur tidak mudah di kalahkan dan dia mulai kembali bangkit. Diluar dugaan Minotaur ini memeliki skill pasif berupa regenerasi, meski lambat namun itu tetap saja merepotkan.
Luka di tubuhnya setelah menerima serangan Ram pun perlahan pulih, dia kembali bangkit dan hendak meraih kapak besarnya yang tergeletak di tanah. Namun sebelum dia bangkit Nizar memberikan sebuh tebasan Demonic Slash dengan pedang di tangannya untuk memutus tangan monster itu.
Api hitam hasil tebasan Nizar membuat luka minotaur tidak bisa di pulihkan..
"Api hitam ya, itu adalah api yang dapat membakar habis targetnya sampai menjadi debu.." kata Yui
"Namun monster itu tidak dapat di bakar dengan mudah, alhasil sisa api dari tebasan itu mampu membatalkan skill regenerasi milik minotaur.." kata Luna
"Itu tergantung penggunanya Luna, biar aku perlihatkan.." kata Yui
Yui pun maju beberapa langkah dan mengeluarkan sihirnya.
Sektika sebuah lingkaran sihir berwarna hitam muncul di bawah kaki Minotaur. Perlahan muncul percikan api hitam lain dari lingkaran sihir itu dan Yui berkata..
"Demonic Flame Inferno"
Seketika muncul sebuah tornado api hitam menggulung tubuh minotaur itu, hanya dalam beberapa detik tidak satupun bagian tubuh tersisa dari Minotaur itu.
Yui memang benar2 menguasai semua jenis sihir api, tapi kalau aku tidak salah. Dia juga menguasai sihir air dan es yang merupakan kounter dari sihir api itu sendiri, dia benar2 sangat hebat. Aku bersyukur memiliki mereka semua di sisiku..
Setelah pertarungan pun selesai, Nizar dan Ram menghampiri kami bertiga..
"Baru kali ini ada monster yang mampu menahan serangan terkuatku.." kata Ram
"Tapi serangan mu itu cukup mengerikan Ram.." kataku
"Tapi perisai ini sangat luar biasa master, ini ringan dan sangat kuat. Bahkan mampu menyerap serta membalikan serangan lawan.." kata Nizar
"Gunakanlah, itu akan lebih berguna untukmu.." kataku
"Benarkah master..?" tanya Nizar dengan wajah senang
"Tentu, itu akan lebih berguna jika di gunakan olehmu.." kataku
Nizar pun berlutut dan memberi penghormatan serta ucapan terima kasihnya..
"Terima kaish master, dengan perisai ini aku akan kembali menyatakan kesetiaanku padamu.." kata Nizar
Aku meng hampirinya dan menepuk pundaknya..
"Aku senang ini bisa berguna untukmu.." kataku
Aku memandang Ram dan berkata..
"Serangan dan tinju mu memang kuat Ram, tapi ada kalanya senjata juga di butuhkan dalam sebuah pertarungan.." kataku
Aku menoleh kearah Luna..
Luna langsung mengerti dan memberikan sebuah Item Card lain berupa sebuah senjata Gauntlet..
...✧✧ ☬ > Item Card < ☬ ✧✧...
...Thunder Glove...
...Rarity : Legendary...
...Type : Weapon "Gauntlet"...
...Sebuah senjata yang dapat memberikan efek petir pada serangannya, jika penggunanya mampu menggunakan elemen petir maka kekuatan serangannya akan berlipat ganda....
...Status : Permanent...
...✧✧ ☬ > ×-×-×-×-× < ☬ ✧✧...
Aku menyerahkan kartu itu pada Ram..
"Master, ini..?" tanya Ram
"Benar itu adalah Thunder Glove dari Gacha ku. Itu cocok dengan mu karena sama2 memiliki elemen petir. Gunakanlah.." kataku
Ram langsung melepasnya..
"Item Card Release - Thunder Gloves"
Seketika sebuah Gauntlet muncul di tangannya, dia langsung mencobanya dengan melakukan beberapa pukulan. Yang mengejutkan adalah pukulannya dapat di lakukan dari jarak jauh dan damage nya juga luar biasa ketika mengenai dinding Dungeon.
"Ini luar biasa master.." kata Ram dengan sangat bahagia
"Aku senang kau menyukainya, kau boleh menyimpannya untuk memperkuat dirimu.." kataku
"Terima kasih master.." ucap Ram sambil memberi hormat ala Muaythai nya
Sejujurnya aku pernah berniat memberikan senjata pada para Servant ku, namun mereka semua dengan hormat menolaknya karena mereka masih memiliki senjata mereka sendiri.
Ketika senjata mereka hancur seperti ini, barulah mereka menerimanya dengan senang hati. Yah biarlah, yang terpenting aku memliki ribuan kartu dari Gacha yang selalu rutin aku lakukan seminggu sekali dan siap ku berikan pada mereka jika mereka membutuhkannya.
Yang terpenting sekarang, ayo kita selesaikan Dungeon Abyss ini. 20 lantai lagi dan kita akan berhasil menaklukannya..
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya