NovelToon NovelToon
Bukan Kamu

Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miyunli

"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bengkel

"Kenapa bisa jatuh? Bawa sepedanya nggak bener ya? " Tanya Ahdi menebak.

"Tadi remnya nggak berfungsi terus ya gini jadinya".

Ahdi memeriksa sepeda Yumi dia mengecek di bagian remnya. Remnya putus seperti habis di gunting.

" Remnya putus kamu gigitin ya? " Mengejek.

"Hah masa? " kaget.

Yumi pergi mendekati Ahdi, dia terkejut dengan rem sepedanya dan bagian lainnya yang rusak.

"Siapa yang sudah memotong rem ku? ". berfikir.

Yumi segera meraih ponselnya dan memberi pesan kepada Usna untuk memeriksa kondisi sepedanya. Dia takut apa yang terjadi padanya juga akan terjadi pada Usna. Mengingat kejadian Ban mereka yang kempes secara bersamaan membuat Yumi khawatir.

"Kamu bisa jalan kan? Di depan nggak jauh dari sini ada bengkel sepeda dan motor. Aku juga mau kesana".

" Iya bisa, Yumi juga harus memperbaiki sepedanya supaya tidak bikin ayah dan ibu cemas".

Yumi berjalan sambil mendorong sepedanya di tepi jalan diikuti Ahdi yang membawa motor dengan lambat.

"Hufh... " Menghela nafas menengok ke belakang.

"Lebih baik Ahdi duluan saja, dari pada dibelakang jadi gugup nih! " .

"Kenapa harus gugup? Aku hanya takut kalo nanti kamu pingsan " .

"Ya kesannya jadi terburu-buru dorong sepedanya" Kesal.

Ahdi menuruti perintah Yumi, dia pergi duluan ke bengkel. Beruntung sebelah bengkel terdapat minimarket.

"Pak, bensin isi penuh ya"

"Siap mas"

Ahdi celingak celinguk melihat jalanan untuk memastikan Yumi aman, tapi belum juga terlihat.

"Cari siapa mas? " Penasaran.

"Nanti orangnya juga kesini Pak, sekalian servis ya Pak".

" Beres mas"

Selagi menunggu Yumi datang, Ahdi pergi ke minimarket untuk membeli minum dan beberapa makanan. Tidak lupa dia juga membeli obat untuk mengobati luka Yumi.

"Yang punya motor kemana pak? " tanya Yumi.

"Ada tadi masuk minimarket sana"

"Oh... Tolong benerin semua kerusakan di sepeda saya ya Pak"

"Siap neng"

Yumi duduk sambil memeriksa bagian tubuhnya yang terluka. Dia terus meniup telapak tangannya yang perih. Ahdi tiba-tiba datang dan langsung duduk di samping Yumi. Reflek Yumi langsung geser menjauhi Ahdi.

"Minum dulu! " Menyodorkan air mineral.

"Terimakasih"

Ketika Yumi hendak membuka botolnya dengan tenaga ternyata tutupnya sudah tidak kencang. Sebelum memberikan air minumnya Ahdi sudah membuka tutupnya. Ahdi melihat luka yang ada di telapak tangan Yumi dia mengira akan susah jika membukanya sendiri.

"Ini aku belikan roti, katanya tadi kamu lapar" Memberi roti.

"Hah..? " Menatap wajah Ahdi.

Yumi menerima pemberian Ahdi dengan rasa malu bukan main lalu memakannya.

"Coba lihat tangan kamu, kamu makan saja biar aku bantu obati tangan kirinya setelah itu baru tangan kanannya".

" eh?? kamu bilang apa tadi? membantu mengobati lukanya? sudah gila kamu ya? "

" Tidak usah Yumi obati di rumah saja" Menolak dengan gerakan tangannya.

"Luka seperti itu mau kamu biarin sampai rumah? Kalo tidak mau ku obati kamu obati sendiri saja! "

"Aku menolak juga karena tidak mau kamu yang mengobati. Terimakasih atas tawarannya ketua! " Batin Yumi.

Rezza sudah selesai belajarnya, dia pergi ke perumahan Divisi Anggrek untuk mengembalikan sepeda motornya.

"Bagian mana saja yang terluka? " Tanya Ahdi.

"Bagian tangan yang banyak bahkan baju di lengan Yumi sobek"

Mata Ahdi terus mengikuti pergerakan jari telunjuk Yumi yang menunjuk bagian tubuhnya yang terluka. Sudah seperti mengabsen murid di sekolah Yumi masih sibuk mencari bagian mana saja yang belum dia temui lukanya.

Ketika dalam perjalanan Rezza tidak sengaja melihat Yumi dan Ahdi duduk bersama di bengkel. Mereka terlihat akrab seperti sedang bercerita.

"mereka? sejak kapan mereka seakrab itu? aku tidak pernah melihat mereka mengobrol di kelas. jangan-jangan ada hubungannya dengan sepatu yang Ahdi tinggalkan di mobil ayahku"

Rezza memfokuskan kembali pikirannya. Dia harus fokus menemukan rumah Pak Henri, orang yang sudah menolongnya.

Rezza mendatangi satpam yang tengah berjaga, dia menanyakan alamat rumah Henri.

Setelah mendapat kan alamatnya dia pergi. Rezza melihat sepeda motornya yang sudah terparkir di depan rumah Henri.

"Assalamu'alaikum, selamat sore" Memberi salam.

"Waalaikumsalam, selamat sore. Sini masuk dulu nak Rezza" Jawab Henri yang mempersilahkan Rezza untuk mampir.

"Tidak usah pak saya langsung pulang saja"

Rezza menolak tawaran Henri karena dia sudah di tunggu ibunya di rumah. Ibunya sudah memberi pesan agar cepat pulang untuk menjelaskan kenapa dia berangkat sekolahnya sangat terlambat.

"Kelas kamu sudah pulang semua? " Bertanya khawatir.

"Sudah Pak"

"Kenapa Yumi belum pulang ya? "

"Yumi? "

"Iya Yumi anak Bapak, kamu kenal kan? "

"Oh... Tentu saja saya kenal"

"Biasanya dia pulang sama Usna adek kelasnya tapi sudah beberapa hari ini tidak pulang bareng. Mungkin dia menunggu Usna untuk pulang bersama. " jelas Henri.

"Sebentar lagi mungkin Pak, tadi saya lihat ada di bengkel dekat tikungan "

"Oh dia di sana? Kenapa lagi dengan sepedanya! Bapak jadi khawatir kalo ada yang menjahilinya di sekolah"

"Memangnya kenapa Pak? "

"Sudah 3 kali bannya kempes saat pulang sekolah. Bapak tau juga karena bengkelnya pas tutup. Coba kalo buka mungkin dia akan menutupinya"

"Nanti saya coba cari tahu ya Pak"

"Iya iya tolong kabari kalo ada yang menjahili putri bapak"

"Iya Pak, saya pamit pulang dulu terimakasih"

Rezza memikirkan apa yang diceritakan Henri. Selama ini parkiran memang belum pernah di pasang CCTV jadi sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam perjalanan pulang Rezza berhenti di pos satpam. Dia menunggu sampai Yumi pulang, malas sekali kalo harus melewati jalan yang sama dan melihat mereka berdua ngobrol.

***

Yumi sudah sampai di perumahan Anggrek dia melewati pos Satpam dengan menganggukkan kepalanya ke penjaga. Dirasa sudah aman, Rezza juga menyalakan motornya bergegas pulang sebelum ibunya marah.

***

"Loh ayah kok sudah ada di rumah? Bukannya di kantor? " Tanya dengan bingung.

"Dari tadi tidak lihat motor ayah lewat. Tapi kenapa sudah sampai rumah? Apa ada jalan lain? "

"Ayah tidak pergi ke kantor. Seharian kerja di rumah" Jawab Henri.

Yumi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia berfikir mungkin salah lihat atau memang ada sepeda motor yang mirip dengan milik ayahnya.

"Kenapa dengan sepedamu Yum? " mencurigai.

"Memang apa yang salah dengan sepedanya Yah?" Balik bertanya.

"Tadi ada yang lihat kamu di bengkel" Ucap Henri tersenyum.

"Oh....Ayah tahu jalan yang turunan dan menikung? " serius.

Ayahnya mengangguk.

"Nah Yumi bawa sepedanya kenceng banget tuh karena anginnya enak. Terus Yumi gagal menikung jadi Yumi jatuh" Menjelaskan dengan memperagakan adegan.

"Terus kondisi kamu bagaimana? " Khawatir.

"Tidak parah hanya luka luka di tangan dan bagian sini. Tadi juga teman Yumi sudah membelikan obat jadi Yumi obati di bengkel" Menunjuk bagian lengan baju yang sobek.

"Syukurlah kalo tidak parah, sekarang kamu istirahat"

Yumi masuk ke kamarnya dia masih penasaran siapa yang sudah melihatnya di bengkel. Bahkan dia memberitahu ayahnya.

"Yah... Siapa yang memberitahu ayah kalau Yumi ada di bengkel? " Bertanya dengan nada sedikit teriak.

"Ada tadi teman kamu"

"Teman? Ah sudah lah siapa pun itu juga tidak penting lagi"

1
Miyunli
Permainan catur ini pernah ku rasakan sendiri tapi aku beruntung tidak sampai di tertawakan seperti Yumi😄
terimakasih sudah membaca karyaku ☺
Miyunli
semoga kalian suka dengan karyaku /Good/
ISIMPFORMITSUKI
Thor, ini bikin penasaran banget! Jangan hentikan ya~
Oralie
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!