NovelToon NovelToon
Polisi Cantik Milik Sang Penguasa

Polisi Cantik Milik Sang Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:443.8k
Nilai: 5
Nama Author: dewi kim

"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."

Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.

"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."


Satu tahun kemudian

Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"

Ikuti kisah mereka di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam penuh luka

Aku update dua bab

"kau yakin tidak apa-apa?" Jayden kembali bertanya, lelaki itu bisa melihat bahwa istrinya sedang rapuh.

Nana menggangguk, dia berusaha menegarkan hatinya. Berjumpa dengan ayah yang sudah meninggalkannya ternyata sangat menyakitkan, tidak ada rasa rindu yang Nana rasakan hanya ada rasa nyeri yang luar biasa. Teringat terakhir kali ayahnya memeluknya dengan hangat, membisikan kata-kata bahwa ayahnya akan kembali tapi sampai belasan tahun berlalu ayahnya tidak pernah datang untuk menemuinya begitupun dengan ibunya.

"Ayo!" Nana kembali menggandeng tangan Jayden, wanita itu benar-benar harus menebalkan kesabarannya ketika berada di pesta ini, apalagi hati Nana semakin hancur ketika melihat sang ayah dengan keluarga barunya di mana mungkin itu adalah adik Nana yang berbeda ibu.

Beberapa saat kemudian

"Tuan Jayden." Jayden yang sedang mengobrol dengan rekan bisnisnya yang lain langsung menoleh ke arah belakang begitupun dengan Nana yang berada di sebelah Jayden, dan ternyata yang memanggil Jayden adalah Rafael.

Sedari tadi masuk ketika mengetahui bahwa Rafael adalah ayah Nana, Jayden tidak berniat untuk menyapa lelaki itu, dia lebih memilih mengenalkan Nana pada rekan bisnisnya, dan ketika Rafael memanggilnya, barulah Jayden menoleh.

"Selamat atas ulang tahun perusahaanmu tuan Rafael," ucap Jayden dan perkenalkan ini istriku.

Rafael langsung menoleh ke arah Nana, lelaki paruh baya itu tersenyum ketika melihat Nana, karena dia belum menyadari bahwa yang berada di depannya adalah putrinya sendiri, apalagi Nana sudah jauh banyak berubah dan dia sudah tidak melihat Nana selama belasan tahun.

Dan senyum Rafael membuat Nana semakin terluka, dia memang menyangka bahwa ayahnya tidak akan mengenalinya, tapi ketika melihat reaksi Rafael yang benar-benar tidak mengenalinya hati Nana begitu patah berkeping-keping, Setidak penting kah itu dia di mata ayahnya.

"Halo nona terimakasih sudah datang ke pesta ini, dan juga perkenalkan aku ...."baru saja Rafael akan mengulurkan tangannya dan mengenang perkenalkan dirinya, Jayden sudah merangkul pundak Nana.

"Karena aku sudah bertemu denganmu, jadi aku dan istriku akan pergi. Oh ya hadiah sudah dikirim ke kantormu, jadi terima kasih atas undangannya. Ayo sayang." Tadinya Jayden tidak akan langsung pulang, tapi Dia merasakan bahwa tubuh istrinya bergetar, hingga dia memutuskan untuk mengajak Nana pulang.

Tentu saja Rafael dibuat bingung dengan sikap Jayden, dan baru saja Rafael akan berbicara lagi Jayden sudah terlebih dahulu menarik tubuh istrinya dengan lembut.

"Tuan sebentar." Ketika sudah keluar dari hotel, Nana menghentikan langkahnya sejenak kemudian dia melepaskan tangan Jayden yang sedang menggenggam tangannya. Kepingan menyakitkan yang Nana alami selama belasan tahun kembali menubruk otak wanita itu, hingga rasanya kaki Nana tidak berpijak pada bumi.

"Mau aku gendong?" Melihat kondisi Nana yang seperti ini, Jayden sepertinya sudah tidak memikirkan egonya karena dia prihatin dengan wanita ini yang tanpa sadar adalah wanita yang berhasil mengetuk pintu hatinya.

Dan ketika mendengar ucapan Jayden Nana menggeleng, wanita itu kembali menegakkan tubuhnya kemudian dia berusaha untuk berjalan normal.

****

Ketika mobil sudah melaju untuk pulang, Nana memalingkan tatapannya ke arah lain. Wanita itu menggigit bibirnya sampai berdarah berusaha untuk tidak menangis, walau bagaimanapun, Nana paling anti menangis di hadapan siapapun.

Sedangkan Jayden sama sekali tidak berani untuk mengatakan apapun pada Nana, jadi dia lebih memilih untuk fokus mengemudi.

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang akhirnya mobil yang dikendarai oleh Jayden sampai di rumah, lelaki itu menoleh ke arah Nana dan terlihat Nana sedang melamun, sepertinya wanita itu tidak sadar bahwa mereka sudah sampai.

"Nana!" Panggil Jayden, hingga Nana menoleh kemudian dia tersenyum. Ketika melihat senyuman Nana, Jayden mulai menyadari sesuatu. Bahwa Nana ternyata wanita yang cukup kuat, teringat juga ketika Nana dirawat di rumah sakit dan dia sering membentak Nana dan Nana hanya tersenyum.

"Mari Tuan." Nana kemudian membuka pintu mobil dia keluar dari mobil disusul dengan Jayden. Tubuh Nana benar-benar seperti tidak bertenaga hingga Dia berjalan dengan pelan, padahal saat ini hatinya ingin berlari lalu pergi ke kamar dan menangis kencang-kencangnya.

"Tuan, maaf jika aku menghancurkan pestamu. Maaf jika rencanamu tidak berjalan dengan baik, aku sungguh minta maaf." Setelah keluar dari lift, Nana langsung meminta maaf pada Jayden.

"Istirahatlah!" Jayden mengelus pucuk kepala Nana, hingga Nana mengangguk dan mereka pun langsung berjalan ke arah kamar masing-masing.

Ketika sudah berada di kamar, Nana langsung berjalan ke arah ranjang. Wanita itu bahkan sama sekali tidak berpikir untuk membuka gaunnya terlebih dahulu. Nana berbaring dengan posisi meringkuk, kemudian wanita itu menangis dengan suara yang sangat pilu.

Teringat kenangan yang menyakitkan, Nana dan neneknya bahkan pernah merasakan kepahitan yang luar, di mana dulu dia dan neneknya terusir dari rumah karena tidak mampu membayar sewa rumah, hingga pada akhirnya, dia dan neneknya hidup terlentang-lantung selama beberapa hari, mereka terpaksa tidur di stasiun bawah tanah dan beberapa hari pulan Nana dan neneknya tidak makan apapun karena mereka tidak mempunyai uang.

Dan saat itu ketika neneknya demam, dan Nana sudah putus asa dia bertemu dengan seorang remaja yang seumuran dengannya, remaja itu membantu membawa Nenek Nana ke rumah sakit, dan menggunakan seluruh uang tabungannya untuk membayar rumah sakit pengobatan nenek Nana..

Dan remaja itu adalah Darius, dan itulah pertama kali Darius bertemu dengan Nana. Darius baru saja kehilangan kedua orang tuanya, dan dia pun juga hidup tanpa tujuan, Darius mempunyai rumah walaupun kecil tapi karena kedua orang tuanya sudah tidak ada, Darius selalu pergi dan berjalan tanpa arah.

Dari pada akhirnya Nana dan Darius saling berkenalan lalu Nana menceritakan kisahnya pada Darius, Darius yang saat itu tidak mempunyai siapapun tanpa pikir panjang langsung mengajak Nana untuk tinggal dengannya. Dan ketika nenek Nana meninggal, hidup Nana hanya dengan Darius.

2 jam kemudian

Jayden bangkit dari duduknya, ini sudah 2 jam Jayden diam di tempat, dan selama dua jam pula Jayden terus melihat layar monitor di mana layar itu menampilkan Nana yang sedang menangis.

Dan setelah 2 jam berlalu, sepertinya Jayden tidak tahan lagi mendengar tangisan Nana yang sangat pilu, hingga lelaki itu memutuskan untuk menghampiri Nana di kamarnya.

ketika masuk ke dalam kamar Nana, Nana sama sekali tidak menyadari kehadiran Jayden, tentu saja dia sibuk menangis dan juga sibuk dengan rasa sakitnya..

Sedangkan Jayden ketika sudah masuk ke dalam kamar, lelaki itu langsung berjalan ke ranjang kemudian dia mendudukkan diri di sebelah Nana dan mengelus rambut wanita itu hingga Nana tersadar ,dia pun langsung mengangkat kepalanya dan ternyata mata nana sudah membengkak.

"Tuan!" panggil Nana. Jayden tidak menjawab Dia malah berbaring di sebelah Nana kemudian membawa Nana ke dalam pelukannya, tentu saja itu membuat Nana terkejut.

Baru saja Nana akan meronta, tiba-tiba Jayden mengelus punggungnya dan harus Nana akui elusan tangan Jayden membuat dia nyaman, hingga pada akhirnya Nana membiarkan Jayden untuk mengelus punggungnya.

Tidak ada yang berbicara, Nana begitu nyaman di dalam pelukan suaminya, begitu pula dengan Jayden dia merasa damai ketika memeluk istrinya, dan untuk malam ini saja Jayden akan menyingkirkan egonya dan akan terus memeluk istrinya.

***

"

1
Muhammad Al fatih
emang ceritamu ngak bisa ditebak Thor,dan inilah yg selalu bikin penasaran
Muhammad Al fatih
kok aku ngak setuju ya kalau Nana sama Darius apa lagi Jayden,
melita indra wijaya
ni msh lnjt gak k
Sabariah Bakri
x sabar nk tggu bahagia ye nana
Muhammad Al fatih
mampus, sukur sukur jadi gila lagi yakan
Muhammad Al fatih
kalau Jayden punya kuasa begitupun dengan Jessi,good job jessi
Muhammad Al fatih
tidak semudah itu ferguso
Muhammad Al fatih
emang ngak di novel ngak didunia nyata orang yg berduitlah yg berkuasa
Muhammad Al fatih
ingin rasanya ku tonjok balik mukanya Jayden,😡😡😡😡
Merica Bubuk
Iya Thor, aq dah otw k sana kok
Merica Bubuk
Rasain lu 🤣🤣🤣
Norma Koelima
next Thor..sudah lama loh nunggunya...takut jamuran kita para readers
Merica Bubuk
Bisa jd ntar lu masuk RSJ lg Jayden 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Bangke kau, jayden 😡😡😡
Merica Bubuk
Penonton kecewaa 🤦‍♀️🤦‍♀️
Merica Bubuk
Wiihh... ko bisa
Merica Bubuk
Ciluuukk... weeww 🙈🙉
Merica Bubuk
Jd nangis aq 😭😭😭
Merica Bubuk
Ceileehh... knpa ga kau gendong sperti mbah surip...🤣🤣🤣
Ga romantis lu mah, Jayen 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Puber kedua boss ...🤭🤭
Lqgu Gamma 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!