NovelToon NovelToon
Pesona Desainer Muslimah

Pesona Desainer Muslimah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunda RH

Fatin Trias Salsabila seorang desainer muda yang memulai karirnya dengan kemampuan otodidatnya. Fatin yang mengenyam pendidikan di pesantren selama 6 tahun, namun tidak menghalangi bakatnya dalam menggambar desain baju muslimah. Dari kecil ia memang sangat suka menggambar.

Berangkat dari keluarga yang terpandang. Namun Fatin tidak ingin identitasnya diketahui banyak orang. Karena ia tidak mau dianggap sebagai aji mumpung.

Ia mulai sukses saat dia mulai mengirimkan beberapa gambarnya melalui email ke beberapa perusahaan besar di luar Negeri yang menggeluti fashion muslimah. Beberapa tahun kemudian ia pun resmi menjadi seorang desainer muda yang berbakat.

Zaki Ferdinan Abraham, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang fashion. Zaki dan Fatin bertemu di acara perhelatan desainer Muslimah se Asia. Dan dari situlah awal cerita mereka dimulai. Tidak hanya Zaki, ada sepupu Zaki yang juga akan menjadi saingannya nanti. Siapakah yang akan menjadi pendamping Fatin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikut Suami

Fatin menyentuh bibirnya.

"Barusan dia mengecup ku. Ya Allah, jantungku rasanya mau copot." Batin Fatin seraya meraba dadanya.

Sedangkan Zaki pura-pura tidak terjadi apa-apa. Padahal dirinya kini sedang tidak baik-baik saja. Ia berusaha untuk menahan hasratnya. Akhirnya mereka pun lelap dalam mimpi yang indah.

Keesokan harinya.

Saat waktu Shubuh tiba, Fatin terbangun dan masuk ke kamar mandi. Ternyata ia sudah benar-benar bersih dan bisa bersuci. Fatin pun pun mandi wajib. Setelah itu, ia membangunkan suaminya.

"Mas, bangun..."

Zaki masih belum bangun juga. Fatin menggoyang tangan Zaki.

"Mas, Bangun... sudah Shubuh."

"Hem..."

"Bangun yuk shalat berjama'ah."

Sontak Zaki membuka mata. Ia melihat istrinya sudah menggunakan mukenah. Itu artinya, istrinya sudah bisa shalat.

"Tunggu sebentar, aku mau ambil wudhu'."

Zaki beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi. Lima menit kemudian Zaki keluar. Ia pun memakai baju koko dan kopiahnya. Mereka mulai shalat berjama'ah berdua di kamar.

Setelah shalat, Fatin izin kepada suaminya untuk mengulang hafalan Al-qur'annya. Tentu saja Zaki mengizinkan. Zaki akan mengizinkan selagi itu baik dan dia tidak ingin terburu-buru untuk meminta haknya.

Sambil mendengarkan Istrinya, Zaki mengecek handphone-nya. Ia sedang merencanakan sesuatu. Selesai melalar hafalannya, Fatin membuka mukenahnya. Ia melihat suaminya tertidur. Ia pun keluar kamar untuk membuatkan minuman untuk suaminya.

Di dapur sudah ada Bunda Salwa sedang membuatkan coklat hangat untuk Abi Tristan.

"Selamat pagi Bunda."

"Selamat pagi juga."

"Bunda, aku mau buatin minuman untuk... untuk suamiku."

Bunda Salwa tersenyum melihat ekspresi Fatin yang masih malu-malu menyebut suaminya.

"Memangnya kamu sudah tahu apa minuman kesukaannya?"

"Tidak tahu Bunda."

"Tanyakan dulu, daripada dia nggak suka dan terpaksa meminumnya."

"Orangnya masih tidur."

"Ya sudah, nanti kalau bangun kamu bisa tanyakan."

Fatin tudak jadi membuat minuman. Ia kembali lagi ke dalam kamarnya. Sambil menunggu suaminya bangun, ia mendesain gambar baju di meja kerjanya yang berada si dalam kamar. Karena terlalu fokus dengan gambarnya, ia tidak sadar jika suaminya sudah bangun. Zaki berdiri di belakang istrinya sambil memperhatikannya.

Fatin sengaja menggerai rambutnya yang masih lembab agar cepat kering. Ia memang tidak suka memakai hair dryer. Fatin merenggangkan kedua tangannya ke atas. Sontak Zaki membelai rambut istrinya. Fatin yang terkejut pun menoleh.

"Mas... "

"Rambutmu indah, jangan dipotong kalau aku tidak menyuruhmu."

"Hem, baiklah."

"Honey hari ini juga tolong siap-siap, kita akan ke Jakarta. Ada kepentingan yang tidak bisa ditunda. Pesawat ku sedang menuju ke bandara. Dua jam lagi kita berangkat."

"Apa?" Fatin yang terkejut pun sontak berdiri.

"Memang aku harus ikut ya Mas?"

"Lalu, apa aku harus mengajak istri orang?"

"Ish bukan begitu maksudku."

"Lalu?"

"Iya aku akan segera berkemas." Sahut Fatin nampak lesu.

"Tidak perlu membawa banyak baju, nanti kamu bisa beli lagi di sana."

"Iya Mas."

Dengan terpaksa Fatin mengambil beberapa baju, pakaian dalam dan jilbab dari dalam lemarinya, lalu memasukkan ke dalam kopernya. Setelah itu mereka berdua turun untuk sarapan pagi. Fatin nampak tidak bersemangat saat makan. Bunda Salwa memperhatikannya. Ia memberi isyarat kepada suaminya dengan lirikan mata. Abi Tristan hanya mengedikkan bahu.

"Tumben dek nggak banyak makannya? Ini kan makanan favorit kamu?" Tegur Fatan.

"Nggak pa-pa Bang, cuma lagi kurang berselera saja."

"Ehm... Abi, Bunda. Saya mau pamit untuk membawa Fatin ke Jakarta hari ini juga."

"Ada apa? Kok mendadak?" Tanya Bunda Salwa.

"Ada urusan penting yang sangat mendesak dan harus saya sendiri yang turun tangan."

"Ya sudah, bawa saja istrimu." Abi Tristan menjawab dengan entengnya.

"Terima kasih, Bi. Setelah sarapan kami akan berangkat."

"Yah... kamu nggak bisa antar Abang ke pesantren dong?"

"Fatan, jangan bebani adikmu! Lagian siapa yang mau antar kamu? Biasanya juga balik sendiri." Ujar Abi Tristan.

"Haha.. rasain kamu Bang." Sahut Fadil.

Zaki sangat senang berasa di tengah-tengah keluarga istrinya yang begitu hangat. Mereka penuh kasih sayang antara Kakak beradik. Zaki yang saat ini menjadi tulang punggung dan pemimpin dalam keluarganya harus bisa mencontoh sang mertua. Bukan hanya bisa memberi materi namun juga bisa memberi rasa nyaman dan tempat untuk berkeluh kesah.

Zaki dan Fatin pun pamit kepada keluarganya.

Dengan berat hati, Bunda Salwa harus mengikhlaskan putrinya untuk langsung dibawa oleh menantunya. Abi Tristan tentu sudah tahu dengan rencana Zaki. Namun ia masih merahasiakannya.

"Bunda, do'akan Fatin kerasan." Ucap Fatin dengan mata berkaca-kaca.

"Di pesantren yang penuh aturan saja kerasan, InsyaAllah di rumah suamimu pun kamu akan lebih kerasan. Apa lagi ada Dan ia yang bakalan nemenin kamu. Sudah jangan melow begini. Ingat nasehat Bunda ya?"

"Iya Bunda."

Sebenarnya Zaki tidak tega melihat istrinya yang nampak belum siap ia bawa. Namun ini demi kebaikan mereka.

"Zaki, titip Fatin. Sedikit saja kamu bikin dia menangis, aku tidak segan memutua sumber kehidupanmu. Mengerti?"

"I-iya bi, mengerti."

Mereka pun berangkat ke Bandara. Fatin sudah memasrahkan galery kepada Mini. Jadi Mini yang sementara akan menghandle galery.

Di dalam perjalanan, Fatin sama sekali tidak bersuara. Di dalam benaknya timbul banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib masa depannya, tentang perasaannya kepada suaminya, dan tentang bagaimana dia harus bersikap.

"Ehm... Honey." Zaki menggenggam tangan Fatin.

Deg

Sontak Fatin terkejut dan menoleh ke arah suaminya.

"Hah, iya. Ada apa Mas?"

"Maaf sudah membuatmu tidak nyaman."

"Apa dia bisa membaca pikiranku? Ah kenapa dia jadi so sweet begini sih! " Batin Fatin.

Tidak lama kemudian mereka sampai di Bandara. Mereka pun langsung masuk ke pesawat pribadi yang sudah siap terbang. Tentu ini bukan pertama kalinya Fatin naik pesawat pribadi. Karena Abinya pun sering mengajaknya jakan-jalan ke luar Negeri dengan pesawat pribadinya.

Di dalam pesawat, Zaki mengecek pekerjaannya melalu notebook. Namun sesekali ia mekirik istrinya yang saat ini sedang asik membaca majalah. Seorang pramugari membawakan minuman dan makanan ringan untuk mereka.

"Terima kasih."

"Sama-sama Nyonya."

"Perasaan perjalanan sudah dua jam, tapi kok pesawatnya belum landing juga. Biasanya kalau ke Jakarta satu jam juga sudah sampai." Batin Fatin.

"Honey, apa kamu tidak suka dengan minumannya?"

"Eh...nggak kok, suka."

"Ayo diminum, kasian sudah dibuatin."

"I-iya Mas."

Fatin pun meminum jus jeruk itu. Setelah meminumnya, Fatin merasa mengantuk. Dan pelan-pekan ia pun tertidur.

"Maafkan aku, istriku." Lirih Zaki. Ia pun menggendong istrinya dan membawanya masuk ke kamar yang ada di dalam pesawat. Ia membaringkan Fatin di sana.

"Mimpi indah, honey." Zaki mengecup kening istrinya. Kemudian kembali ke tempatnya semula.

Bersambung....

...****************...

Maaf ya kak readers, sekali lagi author minta maaf belum bisa up double karena kesibukan author yang tidak bisa ditunda. Harap maklum ya kak, author sudah usahakan up meski cm 1 part. Terima kasih sudah menjadi pembaca setia🙏

1
Nurjana Bakir
mantap semangat thoor
Bunda RH: MasyaAllah, Terima kasih kak
total 1 replies
Tara
Dubai..Amazing..Burj Arab building keren. All souq amazing especially at night with the light ..wow..emas emas nya bermutu tinggi, yg penting pintar tawar. jangan lupa beli fresh kurma dari puun. bukan dari pabrik. walau hijau tapi manieznya..Masya Allah...👍
Tara: semoga kak author bisa ke Dubai or Qatar someday..Amin👏🤔
Bunda RH: MasyaAllah... sayang sekali author hanya bisa menghayal kak
total 2 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
coba klo di rl punya anak 8 riweuh semuanya y ap LG sekarang apa aj mahal ....klo dinovel mah sah " aj lah 🤭😁
Bunda RH: haha iya lah, apa lagi yang ekonomi sulit kak
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
pisang raja ngamuk y papi ,udah lama nggak ketemu kue cucur jadi hambar 😁🤭
Bunda RH: gak dapat jatah😂
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
lagian minum pil kan klo lupa jadi berane Fatin ,jangan takut sama jarum suntik ,jarum yg lebih gede aj kamu nggak takut masa sama suntikan tkt 🤭😁
Bunda RH: beda kak, jarum yang itu gak bikin sakit 🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
yg nggak seharusnya nggak terjadi pasti terjadilah modus aj si Zaki mana mau rugi dia 🤭🤭🤭
Bunda RH: ya kak... biasa lelaki, bukan Zaki aja mungkin ya 🤣🤣🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
keren Zaki JD punya saingan anaknya sendiri rebutan Fatin 🤭🤭🤭
Bunda RH: iya kak 😄
total 1 replies
Zurita Fanani
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
ko nggak punya dokter pribadi ,biasanya orkay PD punya ap dokternya LG mudik 🤔🤔
Bunda RH: haha iya
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
kan dia boss nya beni,suka" dia lah ....😁
Bunda RH: haha iya lah 🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
asyik duet pisang raja dn kue cucur ....kyknya enak di modifikasi .....rasa baru yg penuh selera 🤭
Bunda RH: perpaduan rasa yang pas kak🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
mau juga dong pisang raja 🤭😁
Bunda RH: waduh gak bahaya ta😆
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹☕☕☕☕☕
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Bunda RH: makasih banyak kak 🥰
total 1 replies
Siti Ramdah
real sihh ini seru bangett maa syaa allah terima kasihhh bunda RH aku menunggu karya lainnya sampe aku baca berkali² lohh cerita²nyaa 🤭🥰🥰
Bunda RH: MasyaAllah, makasih banyak ya kak.
novel saya sudah 8, yg tamat 7
apa yng lain sudah dibaca kak?
total 1 replies
Mama lilik Lilik
bunda author apa orang Surabaya juga kah,kalo iya berarti sama dong🤭, tapi saya tinggal di Bekasi sekarang
Mama lilik Lilik: Madura kah apa Sidoarjo
Bunda RH: author nyebrang dikit kkak dari Surabaya
total 2 replies
Mama lilik Lilik
hemmm,jadi pingin pulang ke Surabaya,makan lontong Kupang,tahu campur,😋
Bunda RH: yuk mudik sini 😁
total 1 replies
Mama lilik Lilik
di dapatkan apa di gerakkan nich bunda author😂🙏🏼
Bunda RH: ah entahlah kak, nulisnya apa keluarnya apa. 😁 meski sudah dicek masih saja ada yang typo
total 1 replies
Mama lilik Lilik
sikap keluarga almarhum suaminya maksudnya, bukan sikap almarhum suaminya, orang mati mana bisa berbuat apa²
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Mama lilik Lilik
mual maksud,bukan jual🤦🏼‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!