menceritakan perjalanan anak muda untuk mengejar cita" menjadi pemain sepak bola profesional.
dari mendapat beasiswa ssb sampai join di klub profesional.
menghadapi dilema cidera, sampai di khianati kekasih mapukah Joko Supriyanto melewatinya,. akankah ia menyerah atau malah bangkit.!!!
silahkan baca novel cerita imajinasi pertama author,. terima kasih!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tokek belang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi
Pertandingan di lanjut di babak pertama baru memasuki menit ke 11 dan skor sudah berubah 1-0 untuk keunggulan timnas Indonesia u-20. Kini pemain Indonesia lebih bersemangat setelah berhasil unggul terlebih dahulu, mereka mulai menekan pemain Jamaika yang membawa bola langsung di press tanpa di berikan waktu untuk mengumpan temannya.
Di sisi lain pemain Jamaika yang punya misi mencari poin pertama untuk menambah nafas dalam kompetisi malah kecolongan gol di menit menit awal membuat mereka tertekan. Alhasil permainan mereka menjadi tidak tenang dan sering kehilangan bola.
Dalam keadaan pemain lawan yang tertekan, Joko memanfaatkan kesempatan melalui umpan satu dua bekerja sama dengan Jens Raven sampai di luar kotak pinalti sebelah kanan. Ia melakukan tusukan kedalam dan sambil melihat posisi rekannya sebentar lalu bersiap menendang bola.
Ada dua pemain belakang yang menempel Joko sekarang membayang bayanginya supaya tidak bisa melepaskan umpan ataupun shooting ke arah gawang. Dengan mengandalkan postur tubuh 183cm ia mendribel bola memasuki pinalti sambil menahan body change dari pemain bertahan.
Merasa sulit melepaskan umpan atau shooting, ia bawa kembali ke belakang sambil menunggu rekannya mencari posisi kosong, dengan gerakan tipuan berputar 180 derajat ala Zidane legend asal Prancis ia berhasil lolos dari halangan dua pemain lawan dan melakukan umpan cut back ke tengah dimana disana ada Figo Dennis yang kosong.
Setelah memberi umpan kepada Figo Dennis Joko lari mendekat dan seperti sudah tau apa yang di harapkan Figo Dennis membawa bola kedepan lalu melakukan back hill kepada Joko yang sudah bebas posisinya tepat di belakangnya. Joko pun melakukan tendangan tanpa di kontrol terlebih dahulu menggunakan kaki kirinya.
Bola hasil sepakan melengkung keatas langsung menukik ke pojok kiri gawang Jamaika...
Gol kedua pun di cetak lewat kerja sama epic antar pemain Indonesia, mereka pun berselebrasi ke sudut lapangan merayakan gol tersebut.
Para penonton entah itu yang berada di stadion ataupun yang berada di rumah seperti kaget tidak menyangka hasil sepakan yang terlihat pelan tapi berhasil membobol gawang Jamaika, setelah mc pertandingan di pinggir lapangan memberitahukan gol dan penciptanya sontak seluruh penonton bergemuruh merayakan gol tersebut.
Kini skor sementar 2-0 untuk keunggulan Indonesia, Joko sebagai tokoh utama atas terciptanya kedua gol tersebut. Pertandingan di lanjut dan baru memasuki menit ke 15 babak pertama berkat memanfaatkan kesalahan para pemain Jamaika. Selisih 5 menit dari gol pertama Indonesia menggandakan keunggulan lewat pemain yang sama Joko Supriyanto pemain yang belum genap 17 tahun berposisi winger.
Babak pertama di lanjutkan kembali setelah para pemain Indonesia kembali ke posisinya masing masing, Tepat ketika pemain Indonesia berselebrasi pelatih Jamaika menginstruksikan para pemainnya untuk bermain agresif.
Entah kalah 1-0 ataupun 10-0 bagi mereka sama, yakni tertutup peluang untuk babak selanjutnya dan harus gugur di fase Grub, oleh sebab itu pelatih Jamaika ingin para pemainnya bermain dengan tempo cepat supaya para pemain Indonesia kelelahan. Meskipun nantinya pemainnya pasti juga lelah tp pelatih Jamaika yakin bahwa stamina pemainnya lebih bagus di banding pemain Indonesia.
Terbukti waktu memasuki menit 30 banyak pemain Indo kelelahan lewat pressing ketat pemain Jamaika, coach Indra Syafri yang melihat anak asuhnya keletihan ia mau tidak mau harus mengganti lini serang dengan pemain tengah untuk mengontrol tempo aliran bola.
Menit 35 winger kanan Toni di gantikan Welber pemain gelandang bertahan, dengan di tariknya Toni kini formasi timnas u-20 Indonesia berubah menjadi 442. Dengan meninggalkan dua pemain di lini depan yakni Jens Raven dan Joko.
Dengan masuknya welber, tekanan dari Jamaika bisa di kurangi karena ia bertanggung jawab sebagai pemotong aliran bola lawan membantu Doni Tri. Mereka pun bisa menghasilkan serangan serangan yang meskipun tidak menghasilkan gol setidaknya penguasaan bola kini kembali berimbang, dimana sebelumnya 75 % Jamaika dan 25% Indonesia.
Memasuki additional time Indonesia mendapatkan peluang, lewat umpan terobosan Figo Dennis kepada Jens Raven setelah Joko berhasil memotong aliran bola kemudian bola menggelinding ke kaki Figo Dennis.
Melihat Jens Raven yang hanya di jaga sisi luar oleh seorang pemain belakang Jamaika, Figo Dennis melakukan umpan datar memotong di tengah tengah antara Jens Raven dan Joko sehingga membingungkan mereka untuk mengambil pergerakan menutup salah satu pemain tersebut.
Memanfaatkan itu Jens Raven berlari mengejar bola kedepan, pemain jamaika yang tertinggal mencoba ikut berlari mengejar Jens Raven. Sadar akan posisi yang telat pemain tersebut melakukan sleding tekel dari belakang mengincar kaki dari Jens Raven berniat menghentikannya dari mencetak gol.
"Priiiiittttttt,...!!!"
Jens Raven terguling guling memegang kakinya,. Dia meringis kesakitan mendapat tekel dari belakang tepat di engkel nya,.
Pemain Indonesia lainnya yang melihat itu langsung protes kepada wasit, sedangkan Joko langsung menghampiri Jens Raven menanyakan kondisinya.
Hampir terjadi kericuhan dimana pemain kedua tim saling dorong, akhirnya setelah wasit berdiskusi dengan wasit ke tiga di pinggir lapangan dan melihat tayangan VAR. Pemain Jamaika yang melakukan tekel mendapat kartu merah dan ada beberapa pemain yang terlibat dorong dorongan mendapat kartu kuning.
Pemain Indonesia 2 orang yang mendapatkan kartu yakni Welber yang baru masuk tadi dan Doni Tri sang kapten timnas Indonesia u-20.
Sementara itu tim medis yang menangani Jens Raven memberikan tanda kepada pelatih Indra Syafri bahwa sang pemain tidak bisa melanjutkan pertandingan. Selang beberapa menit Tandu masuk untuk menggotong Jens Raven keluar lapangan.
Joko yang melihat rekan sekamarnya kesakitan merasa panas di seluruh badannya, ia marah melihat temannya yang tidak bisa melanjutkan pertandingan dan harus di tandu keluar.
Setelah Jens Raven di tandu wasit memeberi bola kepada pemain Indonesia untuk mengambil tendangan bebas berkat pelanggaran keras tadi. Joko mengambil bola dari wasit dan di letakkan di mana wasit memberi tanda dengan spray nya.
Titik pelanggaran tinggal sejengkal di dalam kotak penalti, meski begitu tidak ada komplen dari pemain Indonesia yang meminta pinalti.
Setelah menaruh bola, Joko kemudian melihat ke arah pagar betis dan gawang Jamaika. Ketika wasit sudah mundur untuk meniup peluit tanda tendangan bebas Joko mundur tiga langkah untuk mengambil ancang ancang. Dia mengambil nafas dalam dalam mengatur emosinya yang naik tadi dan bersiap melakukan tendangan bebas.
Ketika peluit di tiup,. Ia berlari dan melakukan Cannon Ball dengan kaki kanannya....
Gollllllll.............!!!
Hasil tendangan bebas Joko lurus kepojok atas sebelah kanan penjaga gawang Jamaika,. Setelah mencetak gol ia tidak melakukan selebrasi seperti biasanya. Ia hanya berdiam diri dan melihat para pemain Jamaika sambil menggertakkan giginya.
Ia marah, ia benci kepada para pemain Jamaika yang menyebabkan temannya kesakitan dan tak tahu masih bisa bermain atau tidak untuk pertandingan berikutnya.
Wasit menghampiri Joko dan sedikit mendorongnya untuk memperingati tidak mengulur waktu dan melanjutkan pertandingan.
Setelah mendapat peringatan itu Welber dan lainnya menarik Joko untuk kembali ke tengah lapangan untuk melanjutkan pertandingan yang hanya tersisa hitungan detik saja. Mereka tahu Joko marah karena mereka sadar betul kedekatan kedua pemain di dalam dan di luar lapangan selama menjalani TC di Korea sampai kompetisi World Cup U-20 di mulai mereka semakin akrab.