NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Setelah sampai di kamar Shani Vino langsung memberikannya pada Shani dan membantu meminumkannya.

Setelah itu Vino duduk di kasur Shani dengan bersandar di kepala ranjang sambil merangkul Shani agar rasa sakit yang dialami Shani cepat reda.

"Gimana sayang masih sakit?" Tanya Vino sambil mengelus perut kekasihnya itu

"Mendingan kak, makasih ya" jawab Shani yang ikut mengelus perutnya bersamaan dengan elusan Vino

"Iya sama-sama, sekarang kamu istirahat dulu yah" ucap Vino mengecup puncak kepala Shani

"Iya kak, kakak juga kan habis kerja jadi harus istirahat juga" pinta Shani yang juga ingin Vino istirahat

"Iya sayang nanti ya tanggung soalnya" tolak Vino karena Vino masih memiliki pekerjaan lagi

"Ngga kak, nanti bisa dilanjutin lagi"

"Tanggung sayang"

"Kak" ucap Shani yang sekarang memasang wajah cemberutnya

"Iya deh iya, tapi bentar ya aku masukin dulu berkasnya biar ngga ketinggalan besok" pinta Vino

"Iya kak, habis itu temenin aku tidurnya kayak biasa" Shani menganggukkan kepalanya

"Iya ya sebentar ya"

Vino beranjak dari kasur Shani untuk membereskan barang-barangnya untuk dia kerjanya besok. Setelah membereskan barang-barangnya, Vino seperti biasa menemani Shani tidur dengan mengelus kepala Shani.

"Kak" ucap Shani belum tertidur

"Hm kenapa?" Tanya Vino yang setengah mengantuk

"Rumah yang kakak bikin itu buat aku yah?" Tanya Shani tentang proyek Vino

"Kata papah sih iya, kenapa sayang?" Tanya Vino menatap Shani

"Kayaknya aku ngga mau disini kak" jawab Shani mempererat pelukannya

"Kenapa?"

"Gimana yah, kakak pernah ngerasain ngga sih kalo kita di Deket orangtua terus kayak ngga mandiri gitu" ucap Shani yang sekarang menatap Vino

"Hmm iya sih, kamu ngga ngerasa mandiri gitu kalo tinggal disini?"

"Iya kak, aku udah mandiri disana dan ngga mungkin kalo aku tinggal disini"

"Emang kalo kamu ngga mandiri ngapain?"

"Iya kayak kakak liat selama kita disini kayak gimana"

"Waduh bahaya juga nanti kita nikah gimana yah hehehe" canda Vino sambil mencubit pipi Shani

"Apaan sih kak, ehh kata kakak apa?" Elak Shani dan setelah itu dia bertanya tentang ucapan Vino barusan

"Apa?"

"Tadi kakak bilang apa?"

"Bilang apa?"

"Ihh tadi kakak bilang apa barusan?"

"Kamu mandiri kalo di Jakarta doang"

"Bukan setelah itu"

"Apa sih sayang, kamu lagi kenapa?"

"Tadi kakak ngomong apa setelah itu?"

"Hmmm bentar aku pikir dulu" Vino mulai berpikir

"Nahhh"

"Apa kak?" Tanya Shani melihat reaksi Vino

"Ngga tau aku lupa"

"Ahh gitu sih, ya udah deh tidur yuk kak" kesal Shani namun dia masih memeluk Vino

"Iya Shan aku juga udah ngantuk" ucap Vino yang sudah mulai menguap

"Halah tadi aja ngomongnya mau ngelembur sekarang aja ngantuk" cibir Shani pada Vino

"Kan tadi nemenin kamu dulu sayang, kalo udah urusan kantor beda lagi" Vino beralasan

"Jadi aku bikin kamu ngantuk gitu?" Tanya Shani mulai memasang wajah cemberutnya

"Bisa jadi sih apalagi kalo tidur satu kasur sama kamu" jawab jujur Vino

"Ya udah sini" pinta Shani

"Ga itu nanti kalo kita udah sah" tolak Vino

"Kapan sahnya?" Tanya Shani dengan ketus

"Kapan yahh, kata kamu kapan?" Vino bertanya balik namun dengan nada bercanda

"Besok" ketus Shani

"Waduh cepet banget sayang"

"Emang kakak mau ya kapan?"

"Hmmm, Nanti deh aku pikirin sekarang kita tidur yah, aku besok berangkat pagi soalnya" Vino yang sudah turun dari kasur Shani ke matras dibawah kasur

"Iya kak aku juga udah ngantuk" Shani menganggukkan kepalanya dan memposisikan tubuhnya untuk berbaring

"Malam ya sayang"

"Malam juga kak"

"Awas loh kalo kamu pindah lagi tidurnya, kemaren papah negur aku dikira aku yang minta kamu tidur di bawah" ancam Vino

"Hehehe iya kak iya" kekeh Shani sambil memberikan tanda V

Akhirnya mereka berdua terlelap dalam mimpi mereka. Namun Vino belum sepenuhnya tertidur karena dia memikirkan sesuatu yang mengganggu tidurnya yaitu tentang keberlanjutan hubungan mereka berdua.

Sebenarnya dari keluarga Shani udah bisa dipastikan merestui hubungan mereka karena memang Vino orang yang baik, sopan, tanggung jawab, dan bisa membuat Shani bahagia. Dan sebaliknya keluarga Vino menyetujui namun dia belum bisa membawanya ke keluarga Vino karena kakek dan beberapa keluarganya masih di luar negeri jadi dia memutuskan untuk membawa Shani ke keluarganya harus tertunda.

Masalahnya yang membuat Vino terganggu adalah dia belum siap untuk menikah apalagi sekarang ini banyak projek yang harus dia kerjakan, untuk sekarang dia hanya memantau saja karena dia sedang mengerjakan projek papahnya Shani dan yang berada di Jakarta dia serahkan pada bawahannya yang dia percaya namun dia sering menerima laporan agar hasil dari projek itu sesuai harapan.

Vino memutuskan untuk bangun kembali dari tidurnya dan menuju ke roof top rumah Shani dan dia beruntung di pintu rooftop hanya dikunci sederhana tidak di gembok jadi Vino bisa membukanya dengan mudah.

Vino membuka pintu itu dan melihat pemandangan kota Jogja di atas rumah Shani yang sekarang hanya beberapa lampu dari rumah di seberang sana yang menyala karena waktu sudah menunjukan hampir tengah malam.

Setelah beberapa menit Vino menikmati pemandangan kota Jogja, di belakangnya ada sepasang tangan yang melingkar di perutnya dan ada yang menempel di punggungnya. Vino sebenarnya kaget dengan ada yang memeluk dirinya namun setelah melihat dan mengelus tangan itu ternyata itu Shani.

Vino membalikan badannya dan memeluk Shani dengan benar.

"Kok kamu disini sayang? Dingin loh" tanya Vino yang menyadari itu ternyata Shani

"Seharusnya aku yang tanya kayak gitu ke kakak, kakak ngapain kesini katanya udah ngantuk" jawab Shani yang kesal dengan Vino

"Gpp sayang, mau nyari angin aja" ucap Vino yang sekarang membalikkan tubuhnya menghadap Shani

"Nyari angin gimana kak, kakak mau sakit? Ini udah malem kak nanti masuk angin" ucap Shani dengan memasang wajah cemberutnya

"Iya sayang sebentar kok habis ini masuk" Vino mengelus kepala Shani

"Ga, sekarang masuk" paksa Shani

"Iya ya tapi sebentar sayang" Vino menganggukkan kepalanya namun dia menahan tangan Shani dan menggenggamnya

"Kenapa kak?" Tanya Shani yang heran dengan Vino

"Aku mau bilang sama kamu" tatapan Vino mulai serius

"Apa kak?"

"Nanti setelah projek ini selesai kita ketemu keluarga aku, kamu mau ngga?" Vino berencana mengajak Shani bertemu keluarganya

"Keluarga kakak?" Tanya Shani cukup terkejut mendengar ucapan Vino

"Iya sayang, masih lama sih soalnya mereka juga masih di luar negeri" jawab Vino yang mengingat keluarganya masih di luar negeri

"Boleh aja sih kak yang penting ngga tabrakan sama waktu kerja kakak" Shani menyetujui permintaan Vino

"Aku sih ngga masalah, aku ngikut kamu aja" Vino tersenyum manis pada Shani

"Ya udah boleh kak, kita ketemu keluarga kakak habis projek kakak selesai" Shani menganggukkan kepalanya

"Ya udah yuk masuk nanti kamu masuk angin lagi" ajak Vino sekarang menarik pelan tangan Shani untuk masuk

"Harusnya aku yang ngomong gitu kak apalagi kakak kan besok masih ngerjain proyek" kesal Shani yang kembali cemberut karena seharusnya dia yang mengucapkan itu

"Hehehe iya sayang, yuk" canda Vino

Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah dan ke kamar shani kembali untuk mengistirahatkan tubuh mereka setelah kegiatan mereka hari ini, dan semua pikiran yang Vin mengganggu Vino telah hilang setelah berbicara langsung pada Shani namun ada satu pertanyaan lagi yang belum dia tanyakan tapi menunggu waktu yang tepat untuk menanyakannya pada Shani.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!