NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib Akhir Ular Raksasa

Harapan Tihu akan kembalinya Jaka semakin tinggi, Jika ular raksasa itu bisa meloloskan diri tentu Jaka pastilah sedang membuntutinya.

Dengan pintu pintasnya dia menuju tembok atas beteng pengungsian itu, dan benar dari kejauhan dia melihat sekelebat api yang meluncur mengejar ular raksasa itu.

Dan itu adalah Jaka! Ular raksasa itu makin mengamuk dia kini mencoba menggali-gali tanah di lorong masuk beteng paling depan. Dan tetap sia-sia baginya.

Bahri sudah memperhitungkan bahan material yang bagus untuk beteng itu. Putri Tihu memberi kesempatan Jaka untuk masuk melalui pintu pintas nya.

Jaka sebenarnya ingin bertarung melawan ular raksasa itu, tapi karena tak ingin membuat Tihu cemas diapun berbelok ke arah pintu pintas ungu putri Tihu, dan berada di atas beteng pengungsian.

" Apa yang terjadi dibawah sana Jaka," tanya putri Tihu agak meninggikan nadanya.

" Yang kulihat di bawah sana ternyata ada dinding gua yang mengarah ke salah satu dusun di lereng gunung Rembuba. Ular itu kabur dari gua bawah tanah dan kembali menuju ke sini," jawab Jaka.

" Aku tadi sudah menutup gua bawah tanah itu dengan cara meruntuhkan langit- langit gua itu, " lanjut Jaka.

" Lain kali aku tidak akan memberikan dukungan apapun padamu kalau kau hanya membahayakan dirimu sendiri seperti tadi. " Putri Tihu masih tampak kesal pada Jaka dan Andiek.

", Baiklah-baiklah aku minta maaf, lantas sekarang apa yang harus kita lakukan dengan ular raksasa itu," kata Jaka sambil menunjuk ular raksasa yang menggebu-gebu memaksakan dirinya masuk lorong sempit beteng itu.

" Sekarang kita pakai carak," kata Tihu.

" Andiek, kau siap ?! " tanya Tihu pada Andiek.

" Siap kak! " jawab Andiek.

Langkah dalam rencana putri yang melibatkan Andiek sebagai umpan adalah sebagai berikut :

Andiek berlari menuju ke pintu pintas pertama

Putri Tihu menghilangkan pintu pintas pertama dan tersisa pintu pintas kedua yang dia arahkan pada lubang besar yang masih mengeluarkan asap kayu yang dibakar.

Seperti itu teorinya entah nanti pada kenyataannya.

Putri Tihu mulai membuka pintu pertama untuk Andiek, Andiek berjalan keluar dari pintu itu dan berteriak-teriak mengejek ular raksasa yang sedang sibuk dengan lorong depan.

Dia melihat Andiek yang sedang berteriak-teriak padanya, ular itu juga melihat semacam pintu pintas di belakang Andiek, sesuatu yang bukan baru lagi dilihatnya.

Dia ingat dengan cara seperti itulah dia sampai di tempat ini. Di tempat dimana dia adalah binatang terbesarnya. Ular itu tampak malas melayani permainan Andiek.

Padahal Andiek sudah melompat-lompat ke sana kemari sambil berteriak-teriak sangat nyaring.

Andiek mencoba memprovokasi ular itu dengan menyerangnya menggunakan air yang dia ubah bentuknya menjadi lembing-lembing kecil.

Namun tetap saja ular itu tak mepedulikannya. Serangan Andiek tak berasa sama sekali baginya.

Bahri dan Mawinei muncul dari pintu pintas putri Tihu dan menyuruh Andiek kembali ke atas beteng.

Kali ini Bahri mencoba menggiring ular itu dengan meninggikan permukaan tanah di sekeliling ular raksasa itu. Mawinei mulai menerbangkan dirinya dan Bahri bersama menggunakan pusaran angin yang sangat dahsyat.

Ular yang kembali melihat Mawinei itu beranjak dari tempatnya dan hendak mengejar  Mawinei namun jalurnya di kendalikan Bahri yang menggiring nya ke arah lubang besar.

Ketika Mawinei sudah di atas lubang besar ular itu seperti membuat ancang-ancang menyambarnya, ia melipat setengah badannya memundurkan gerakan kepalanya dan...

Hap! Ular itu melontarkan tubuhnya dengan mulut besar menganga hendak memangsa Mawinei. Tapi Mawinei telah siap dia meninggikan kembali terbangnya menghindari sambaran ular raksasa itu.

Dan begitu juga ular itu yang meloncat terlampau jauh sehingga tidak jadi jatuh terperosok ke lubang buatan Bahri. Tihu, Andiek, Mawinei dan Bahri telah gagal mencoba memancing ular itu.

Bahri dan Mawinei kembali ke tembok atas beteng pengungsian. Keduanya sudah lelah menguras kekuatan dalam mereka, keduanya terkapar kehabisan tenaga. Tiba-tiba Jaka berseru pada Tihu.

" Aku punya satu cara lagi Tihu, tapi hanya engkau satu-satunya yang bisa melakukannya."

" Coba katakan padaku apa yang engkau pikirkan,"tanya Tihu.

" Dulu ketika aku bertarung dengan si topeng hidung panjang. Dia dengan mudah menempatkan pintu pintas waktunya tepat di bawahku, apakah kau juga bisa melakukan hal yang sama seperti itu?" jelas Jaka Satya.

Tihu berpikir sejenak selama ini dia tak pernah melakukan gerakan bervariasi semacam yang di sebut Jaka, tapi dia yakin dia bisa.

" Ya, aku bisa melakukannya," jawab Tihu kemudian.

" Bagus kalau begitu kita tinggal menunggu ular itu berhenti mencoba memangsa kita."

" Maksudmu? "tanya Tihu.

" Ya kita melakukannya pada saat ular itu sedang tidur," jelas Jaka kembali.

Tihu mulai memahaminya, selain itu hari juga sudah mulai petang dia melihat ular itu masih saja berputar-putar di sekitar lorong beteng.

Matahari mulai berangsur berlalu menuju peraduannya di barat. Prajurit Ghayankbara segera menyalakan banyak obor sebagai penerang dalam beteng pengungsian itu.

Seakan mengikuti hukum alam ular itupun mempersiapkan dirinya untuk beristirahat.

Dia berjaga di lorong depan pengungsian, melingkarkan tubuh besarnya beberapa kali dan menutup selaput matanya untuk tidur.

Lalu tanpa banyak menunggu Tihu segera memunculkan pintu pintas ungunya di bawah tubuh ular raksasa tersebut.

Ular itu terkesiap melihat benderang warna ungu di bawah tubuhnya namun naas dia tidak siap untuk menghindari nya, dibutuhkan beberapa lama waktu bagi tubuhnya yang dia lingkar-lingkarkan.

Ular itu jatuh kembali ke dalam lubang yang dibuat Bahri tapi kali ini dia tak akan bisa lagi melarikan diri dari lubang itu, karena Jaka  sudah menghancurkan atap gua bawah tanah untuk menutup jalurnya.

Suara bedebum terdengar kali ini Jaka langsung menyerang secara beruntun dasar lubang yang dia percaya masih banyak mengandung bara di arang-arang kayu.

Mawinei dengan sisa kekuatannya menebas beberapa batang pohon untuk dipakai membakar ular raksasa itu.

Kemudian Jaka duduk bersila mencoba menggunakan mantra pembesar bagi apinya.

Dari keris Jaka terlihat lingkaran dan bulatan yang semakin besar kemudian naik dan turun masuk ke dalam lubang besar di depannya.

Tiba-tiba sesuatu yang tidak mereka duga sama sekali, ternyata ular raksasa itu dengan sisa tenaganya yang sangat besar dan kuat itu melentingkan tubuhnya ke atas dengan bantuan batang-batang pohon yang tadi dimaksudkan untuk membakar tubuh ular raksasa yang mengerikan itu.

Dengan tubuh terbakar api ular itu makin terlihat mengerikan bagaikan seekor naga api yang mengamuk.

Dia melihat Jaka dan berusaha melahap anak itu, Jaka berguling menghindarinya, tak lupa Jaka membaca mantra perlindungan.

Tubuhnya kini dilingkupi semacam selaput berbentuk kubah yang berwarna merah api, melindunginya.

Ular itu mencoba meremukan kubah itu dengan melilitkan tubuhnya namun naas, justru ular itu semakin terbakar oleh karena kubah pelindung itu ternyata sangat panas jika disentuh.

Malam yang terasa panjang itu semakin dikejutkan oleh datangnya angin besar yang menerpa dari atas dan terlihat sepasang kaki bercakar tajam mencengkeram tubuh ular raksasa itu dan membawanya pergi dari situ.

Yu Ginah yang menyaksikan semua itu akhirnya sumringah...

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!