NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Anak Yatim Piatu / Romansa / Dendam Kesumat / Dunia Masa Depan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Setelah divonis 20 tahun penjara, yaaa mau tidak mau, Sobarna 30 Tahun, harus rela berpisah dengan isteri tercintanya, Larsih 28 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Sedikit beruntung, Sobarna divonis penjara setelah anak perempuannya lahir, dan baru usia 1 bulan. bahkan yang ngasih nama pada anak perempuannya itu Sobarna sendiri sebagai ayah kandungnya, yaa walaupun nama anaknya agak sedikit berbeda dengan nama-nama bayi di kampungnya itu.
Nama bayi perempuan yang malang itu, adalah Berkah Rahayu.

Siapapun pasti mengira, betapa berat dan sengsaranya seorang isteri yang ditinggal suaminya, bukan ditinggalkan untuk mencari nafkah, melainkan ditinggal demi menjalani hukuman.
Apalagi Larsih. wanita sebatang kara yang dinikahi Sobarna.
Dengan penuh keprihatinan. Terpaksa Larsih harus mampu berjuang membesarkan putri kesayangannya itu. Dan diuji kesetiaan sebagai seorang Isteri yang masih bersuami yang Sah.
Simak yah alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18. Anan Dibawa Kepada Pihak Berwajib.

Ruang tamu rumah Juragan Basri kini dipenuhi banyak orang. Untung saja ukuran ruangan tamunya berukuran besar. Sehingga bisa menampung sepuluh hingga lima belas orang. Bahkan ada para tetangga juragan Basri yang berkumpul di teras rumahnya setelah mendengar ada salah satu dari komplotan pencuri yang berhasil ketangkap.

Pada awalnya, memang banyak warga yang merasa geram. Apalagi dari kalangan para pemuda. Beberapa menit saat Anan baru masuk ke rumah Juragan Basri, hampir saja Anan jadi amukan massa. Beruntung Pak RT dan Kang Inon melerai dan meredam amarah warga. Bahkan Pak RT akan menjamin keselamatan Anan, jika Anan berterus terang dan berjanji untuk tidak akan mengulangi perbuatan yang merugikan masyarakat.

Setelah suasana kondusif akhirnya Pak RT mulai menelisik tentang diri Anan, dengan disaksikan sebahagian warga Kampung Lemburasri yang berkumpul di rumah Juragan Basri.

"Nama kamu siapa, anak muda.?" Tanya Pak RT, walaupun Dia tahu pada saat Anan baru dilepaskan dari dalam karung. Tujuannya agar warga masyarakat juga langsung tahu dari mulut Anan.

"Nna..nama Ss..saya.. Anan, Pak RT. Anan Prambudi Aditya." Jawab Anan masih sedikit gugup. Pak RT pun manggut-manggut. "Hmmm nama yang bagus." Gumam Pak RT.

"Tempat asalmu dari mana, Anan. Anan kan panggilan kamu?" Pak RT melanjutkan tanya nya lagi.

"i..iya Pak. Panggilan saya Anan. Saya berasal dari Desa Lebakjero, Pak RT, lumayan jauh dari kampung sini mah."

"Kamu punya KTP? Usiamu berapa tahun, ada 20 tahun? "

"Ssa..saya belum punya KTP Pak RT. Kata Ibu Asih, Ssa..saya berumur tujuh belasan tahun. Kalau kartu keterangan lain mah mungkin masih ada di panti." Jawab Anan sejujurnya.

"Terus, Kamu menjadi pencuri, maaf, Maksud Saya, Kamu berteman dengan teman mu yang kabur tadi sudah berapa lama.?" Tanya Pak RT, meralat pertanyaannya, takut perasaan Anan tersinggung.

"Ada sekitar dua tiga bulanan, Pak RT."

" Ooowh.. " Pak RT manggut-manggut lagi. "Berarti sudah sering yah Kamu melakukan perbuatan yang seperti tadi.?"

"Ada 4 kalinya, Pak RT. Dan ini yang ke lima kalinya, Saya melakukan pencurian. Semuanya Saya melakukannya karena terpaksa dan dipaksa. Kalau di Kampung ini baru pertama kalinya Saya lakukan." Anan terus terang.

"Kami ingin tahu kenapa Kamu bisa melakukannya hingga sampai lima kali. Apakah Kamu tidak berfikir, bahwa pekerjaan Kamu itu melanggar hukum. Dan tentunya sangat merugikan orang lain." Kang Inon yang dari tadi hanya berdiam, kini ikut bicara.

"Kan tadi sudah Saya bilang, Pak. Pak RT. Saya melakukan nya karena terpaksa." Jawab Anan datar. Kemudian menundukkan kepalanya. Beberapa saat kemudian, Anan menarik nafasnya dengan panjang.

Kemudian, Anan mulai menceritakan awal mulanya bisa kenal dengan si Codet. Dan berkomplot dengan Gendut Ireng.

"Saya adalah anak panti, yang kata Ibu panti, ada temannya yang menitipkan Saya ke Ibu panti. Nama Ibu Panti namanya Bu Asih, dan nama pantinya Yayasan Panti Asuhan Tali Asih. Barangkali Pak RT dan Juragan juga Bapak-bapak yang lainnya mau mengecek langsung ke sana. " Anan berhenti sebentar. Setelah meminta izin minum, Anan melanjutkan ceritanya kembali.

"Sampai sekarang, Saya menetap di sana. Tapi, sudah 3 bulan, Saya nggak berani ke Panti, karena tidak berani. Saya tidak mau, kalau Ibu Panti mengetahui pekerjaan Saya sekarang." Anan minum kembali. Entah kenapa tenggorokannya mendadak kering. Kedua bola matanya tampak berkaca-kaca.

"Karena Saya ingin mencari pekerjaan, akhirnya Saya meminta izin pada Ibu Asih. Kemudian, Saya dikenalkan oleh tetangga Panti, pada orang yang bernama Si Codet, Saya tidak tahu apa nama asli nya Codet apa hanya nama panggilan saja. Si Codet mengaku menjadi penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Dan Saya pun langsung percaya. Bahkan,

Saya dijanjikan akan dikasih pekerjaan ke luar negeri." Anan terdiam kembali. Karena ada cairan yang menetes dari kedua matanya meleleh di kedua pipinya. Spontan, Anan mengusapnya dengan punggung tangan kanannya.

"Mma...maaf.." Ucap Anan, tersenyum getir. Membuat yang hadir merasa kasihan juga.

" Tapi nyatanya seperti ini. Saya dibohongi oleh si Codet dan Si Gendut Ireng. Katanya, untuk biaya ke luar negeri akan ditanggung oleh temannya si Codet yang bernama Gendut Ireng, Saya juga nggak tahu, Dia itu nama asli apa hanya panggilan saja. Kalau menurut Saya mah hanya nama panggilan, karena melihat dari postur tubuhnya perawakan gendut dan kulitnya hitam sesuai kelakuannya yang jahat." Tutur Anan, yang sudah tidak merasa takut lagi. Dan ketika mengucapkan kata si Codet dan Gendut Ireng, terdengar suara Anan seperti memendam rasa kebencian. Kedua matanya pun yang tadinya berkaca-kaca tampak memerah. Kemudian, Anan melanjutkan perkataannya lagi.

"Sebenarnya, Saya sudah ingin keluar dari kungkungan si Gendut dan Si Codet. Namun karena saya diancam akan dibunuh. Dan hutang Saya belum terlunasi, akhinya Saya terpaksa mengikuti apa yang diperintahnya, walaupun Saya tidak diberikan hasil dari setiap curian yang berhasil dicuri, alasannya, nama saya sudah terdaftar menjadi calon TKI memakai uang daftar dari si Gendut Ireng, yang lumayan besar menurut Saya mah. Termasuk yang dilakukan di rumah Juragan Basri tadi malam. Dan Saya berniat sengaja ingin menggagalkan rencana si Gendut Ireng dengan tidak mengikat kuat tangan Juragan Basri. Silahkan Pak RT bertanya langsung pada Juragan."

"Apa benar, Juragan. Saat tadi kawanan pencuri datang dan Anan yang mengikat tangan dan Kaki Juragan dengan tidak kuat, hingga mudah lepas?" Pak RT bertanya pada Juragan Basri.

Mendengar tanya Pak RT, kemudian Juragan Basri mengingat kejadian tadi yang dilakukan Anan saat mengikat tangannya.

"Memang Pak RT. Saya juga merasa heran. Kenapa maling ini tidak mengikat tangan Saya dengan kuat. Walapun mulut saya dibekap dengan lakban. Bahkan Saya masih ingat, Dia berbisik, dan menyuruh pada Saya, nanti kalau sudah terlepas silahkan untuk berteriak minta tolong pada tetangga dan juga warga." Juragan Basri menuturkan.

"Tapi kenapa Saya dibekap dan tangan dan kaki saya diikat kuat.?" Nyi Sumarti ikut bicara bernada protes.

"Itu bukan Saya yang melakukannya Ibu Juragan. Itu si Codet." Jawab Anan jujur, dengan menyebut pada Nyi Sumarti dengan sebutan Ibu Juragan. Membuat suasana yang tadinya masih menegang dan terharu karena cerita Anan, kini sedikit mencair. Warga merasa sedikit lucu ketika Anan menyebut Ibu Juragan. Nyi Sumarti pun sedikit tersenyum ketika Anan memanggilnya Ibu Juragan.

Pak RT dan yang lainnya pun manggut-manggut tanda mengerti penjelasan dari Anan dan sepertinya percaya apa yang telah Anan sampaikan. Beberapa detik hanya hening. Namun, terdengar Juragan Basri bertanya pada Pak RT.

"Bagaimana ini Pak RT?"

"Bagaimana apanya. Juragan?" Pak RT balik nanya.

"Maksud Saya, tindak lanjut si Anan ini, Pak RT." Jawab Juragan Basri datar.

"Kalau menurut saya, Anan tetap kita bawa ke pihak yang berwajib. Adapun yang menentukan hukuman salah dan tidaknya, Kita serahkan saja semuanya pada yang berwajib. Apa kamu siap, Nan kalau besok kami serahkan pada yang berwajib?" tanya Pak RT.

"Insya Alloh saya siap, Pak RT. Apapun hukuman yang nanti dijatuhkan pada saya, saya siap menerimanya. Dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saya ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa, Dan perlu Juragan serta Bapak-bapak ketahui, sumpah demi apapun, Saya tidak mengambil barang-barang milik Juragan. Bahkan, Saya hampir mati, dibuang ke sungai, karena Si Gendut Ireng mencurigai Saya menggagalkan niatnya dan Saya dituduh berkhianat padanya. Walaupun benar pada kenyataannya." Tutur Anan tegas. Membuat seluruh yang hadir merasa salut dan terharu.

Warga yang tadinya amarah pun akhirnya saling meminta maaf. Apalagi Anan. Ia sambil menangis minta maaf pada Juragan Basri dan pada Pak RT yang telah membuat onar pada warga kampung Lemburasri. Juragan Basri dan Nyi Sumarti pun akhirnya memaafkan Anan. Apalagi setelah tahu. Anan tidak mengambil uang dan perhiasan bahkan tidak dibagi hasil curiannya oleh Si Gendut Ireng.

Beberapa saat kemudian. Terdengar kokokan Ayam dari segala penjuru kampung. Ternyata waktu sudah menunjukan jam setengah empat pagi. Warga kampung banyak yang pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara. Anan dan Pak RT serta kang Inon menunggu sampai pagi di rumahnya Juragan Basri.

Besoknya, setelah sarapan pagi yang dijamh oleh tuanrumah, Anan dibawa ke Kapolsek untuk diproses secara hukum.

*****

1
dede rohimah
yang sabar ya kang Barna.
harta paling indah itu isteri sholehah
dede rohimah
entah kenpa aku kok pengen nangis bacanya
dede rohimah
seru nih. lanjut ah
dede rohimah
semoga Anan eh aman
dede rohimah
wah seruuuu yakiiin...
dede rohimah
hahahaha... aku kok ketawa sendiri yaaah
dede rohimah
deg degan baca nya, lanjuuut thoor
Rina Mes
menyalaaaa pak polisi
Fathiya Fitri
ngeriii... smoga ada balasannya bagi orng dzalim
Fathiya Fitri
seru Thor
Fathiya Fitri
hahahaaha
Fathiya Fitri
cerita nya makin seru
Rina Mes
para koruptor
Rina Mes
maasyaAlloh..
Nanjeur Berkah Niaga
pade kemane nih orang orang.
aku rindu komen sampeyan.
Ceriwis (Kurogane Haruka)
Haii haii kak aku mampir yaahhh..
Nanjeur Berkah Niaga: asiaaaap... makasih kakak..
total 1 replies
Rina Mes
untung gak diamuk masaa.
author baik... aku suka. hehehe
Rina Mes
kasihan bnget si Anan..
Rina Mes
aku juga cekikikan Thor hihihihihi
Fathiya Fitri
masih setia... jujur aku penasaran pada author nya ... kok kayak orang novelis banget... tahun 2000 an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!