NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Terjawab

Bab 35

Kayla mendengarkan dengan saksama setiap kata yang diucapkan oleh Mama Lauren, semakin dalam larut dalam kisah masa lalu yang penuh luka ini. Ada banyak pertanyaan yang berputar di benaknya, namun dua di antaranya sangat membuat ingin diketahui.

"Ma, bagaimana bisa Arav dan Darren kecil tidak sadar bahwa Chintia bukanlah Mamanya?" tanya Kayla dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Mama Lauren tersenyum pahit, mengenang masa-masa itu. "Waktu kejadian itu, Darren masih sangat kecil, sekitar 4 atau 5 tahun, sementara Arav baru berusia 2 atau 3 tahun. Pada usia itu, anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar mereka. Chintia dan aku jarang terlihat bersama di rumah, jadi anak-anak mungkin hampir tidak sadar bahwa ada dua wanita yang wajahnya mirip tinggal di sana. Apalagi, mereka lebih sering bersama pengasuh. Dan Chintia... dia sangat pandai menjalankan permainannya. Dia tahu bagaimana merebut hati mereka, membuat anak-anak lebih akrab dengannya daripada denganku."

Kayla mengangguk, meskipun hatinya terasa berat. "Lalu, bagaimana Pak Arav bisa menemukan Mama?"

Mama Lauren menatap Kayla dengan lembut, namun ada kesedihan yang jelas di matanya. "Salah seorang ART yang bekerja di keluarga Callahan waktu itu adalah orang yang sangat aku percaya. Meski aku terpaksa pergi dari rumah, aku tidak bodoh untuk memutuskan semua komunikasi dengan keluarga yang aku cintai. Aku tetap menjalin hubungan dengan ART tersebut, dan dia adalah jembatan antara aku dan anak-anakku."

Kayla mengerutkan kening, mencoba memahami lebih dalam. "Lalu, apakah Tuan Darren juga tahu tentang keberadaan Mama di sini?"

Mama Lauren menghela napas panjang, lalu menjawab, "Tidak, Darren tidak tahu. Entahlah, mungkin ada perbedaan kepekaan antara Darren dan Arav. Hingga Darren merasa tidak ada yang berbeda saat kepergianku."

"Dan saat aku bertemu Arav kembali, dia sudah berusia sekitar 18 tahun. Sebelum itu ART selalu mendekatinya. Memberi pemahaman perlahan tentang keadaan orang tua. Art juga memberitahuku bahwa Arav selalu merasa ada sesuatu yang salah sejak aku pergi. Meski dia masih sangat kecil saat itu, dia merasakan perbedaan yang mendalam antara aku dan Chintia. Wajah kami mungkin mirip, tapi pelukan kami, cara kami memberi sentuhan, semua itu berbeda."

Kayla merasa dadanya semakin sesak mendengar cerita ini. "Dan Arav... bagaimana reaksinya saat akhirnya bertemu dengan Mama lagi?"

Mata Mama Lauren berkaca-kaca, namun ada senyum kecil di bibirnya. "Arav sangat terkejut, awalnya kamu begitu kaku untuk saling berbagi cinta kembali, namun dia tahu bahwa aku adalah ibu yang sebenarnya. Dan seperti yang kamu lihat, Arav bisa begitu manis kepada saat ini." Dari percakapan ini, Kayla bisa melihat raut wajah bahagia dan bangga seorang ibu pada anaknya. Kayla ikut terharu.

"Sebenarnya, setelah kepergianku, Arav sering rewel, menjadi sangat aktif, sering tantrum dan sulit diatur. Itu sangat berbeda dengan Arav yang manis dan penurut seperti yang aku kenal. Art mengatakan bahwa meskipun dia kecil, dia tahu bahwa ada sesuatu yang hilang dari hidupnya." Mama Lauren melanjutkan ceritanya.

Kayla merasakan tangisan yang hampir pecah di tenggorokannya. Mama Lauren telah melalui begitu banyak penderitaan, namun dia tetap mempertahankan cintanya kepada anak-anaknya, meskipun harus berkorban begitu banyak.

"Kayla," suara Mama Lauren bergetar, "Jangan biarkan dirimu terjebak dalam situasi seperti yang pernah aku alami. Kamu harus kuat dan menjaga posisi serta integritasmu. Jangan pernah biarkan seseorang mengambil tempatmu dengan mudah. Kamu adalah orang yang kuat, dan aku percaya kamu bisa melindungi dirimu sendiri serta hubunganmu dengan Arav."

Kayla mengangguk, menyerap setiap nasihat dari Mama Lauren. Dia tahu, bahwa di balik semua kemewahan dan status sosial yang tinggi, ada banyak hal yang harus diperjuangkan. Dan dia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, menjaga cintanya kepada Arav, serta memastikan bahwa tidak ada yang akan mengambil tempatnya dengan mudah.

Momen itu memberi Kayla keberanian dan kekuatan baru. Mama Lauren telah melalui masa lalu yang kelam, namun dia tetap berdiri tegak. Dan Kayla tahu, dia juga harus melakukan hal yang sama, apapun tantangan yang akan datang.

Kayla merasa hatinya sedikit lebih ringan setelah berbincang dengan Mama Lauren. Namun, dia tahu bahwa dia tidak bisa lama-lama di panti ini. Arav mungkin akan mencari-cari dirinya jika dia terlalu lama tidak kembali ke apartemen, dan Kayla tidak ingin memberikan alasan untuk berbohong kepada pria itu. Maka, dengan lembut, dia pamit kepada Mama Lauren.

Mama Lauren menatap Kayla dengan senyuman hangat, mengiyakan permintaan Kayla untuk pulang. Namun, sebelum Kayla benar-benar pergi, Mama Lauren memintanya untuk menunggu sebentar. Kayla memperhatikan saat wanita tua itu berjalan menuju sebuah laci di meja riasnya. Beberapa saat kemudian, Mama Lauren kembali dengan sebuah kotak kecil di tangannya.

"Kayla, duduk sebentar," ucap Mama Lauren dengan lembut. Kayla menurut dan duduk di kursi terdekat. Mama Lauren berdiri di belakangnya, membuka kotak itu, dan mengeluarkan sebuah kalung yang tampak sangat berharga. Tanpa banyak bicara, Mama Lauren melingkarkan kalung itu di leher Kayla.

Kayla terkejut dan hampir tak bisa berkata-kata. "Mama, kenapa Mama memberikan kalung ini kepada saya?" tanyanya, suaranya dipenuhi rasa haru.

Mama Lauren tersenyum lembut, seolah mengerti kebingungan Kayla. "Kalung ini adalah pemberian nenek Arav, lebih tepatnya dari ibu Tuan Hayes, mertuaku. Kalung ini sudah turun-temurun dalam keluarga Callahan dan diberikan kepada menantu keluarga. Aku memberikannya padamu sebagai tanda bahwa kamu adalah bagian dari keluarga ini, Kayla. Meskipun kamu belum resmi menjadi menantu, aku ingin kamu tahu bahwa kamu sudah diterima di keluarga kami."

Air mata mulai membasahi mata Kayla. Dia merasa sangat terharu dan tersentuh oleh pemberian yang begitu berharga ini. Kalung itu bukan hanya sebuah perhiasan, melainkan simbol penerimaan dan kepercayaan yang sangat mendalam. Kayla merasakan betapa berharga dirinya di mata Mama Lauren, meskipun hubungan resminya dengan Arav belum dimulai.

Dengan perasaan yang penuh haru, Kayla memeluk Mama Lauren erat-erat sebelum akhirnya berpamitan untuk pulang. Pelukan itu seolah menjadi pengikat batin antara mereka, menguatkan tekad Kayla untuk menjaga hubungan ini dengan baik.

Di dalam taksi menuju pulang, Kayla duduk termenung, pikirannya berkelana ke berbagai hal. Dia memikirkan sifat dan perilaku Arav selama ini.

Terkadang, Arav bisa begitu dingin dan kaku, membuatku sulit untuk membaca apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya Namun, setelah mendengar cerita Mama Lauren, Aku mulai mengerti bahwa sikap Arav mungkin merupakan akibat dari lingkungan keluarganya yang penuh tekanan.

Kayla menduga bahwa Arav mengembangkan sikap dinginnya sebagai mekanisme pertahanan. Dalam lingkungan keluarga yang rumit dan penuh intrik, Arav harus belajar untuk menjaga diri dan mempertahankan apa yang dia miliki. Dengan menjadi tidak mudah dikendalikan dan bersikap dingin, Arav mungkin bisa melindungi dirinya dari orang-orang yang ingin memanfaatkan atau mencelakai dirinya.

Pikiran Kayla terus berputar, mencoba memahami lebih dalam apa yang ada di balik sikap Arav yang tampaknya tak tersentuh. Kayla menyadari bahwa meskipun hubungan mereka mungkin rumit, dia harus tetap bersabar dan mendukung Arav, karena di balik sikap kerasnya, Arav mungkin hanya berusaha melindungi dirinya sendiri dan orang-orang yang dia sayangi.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!