Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Kinar kembali melangkahkan kakinya,namun pergerakannya ditahan oleh Zaki.
"Mau kemana,hum?", tanya Zaki lagi.
"Oh itu,aku mau ambil pakaian ganti ku dikamar sebelah",jawab Kinar gugup karena pinggangnya di sentuh oleh pria itu.
"Di sini saja,di walk in closet kamar ini juga ada pakaian gantimu",ujar Zaki.
"Tapi--
"Masuklah ke ruangan itu", tunjuk Zaki pada sebuah pintu yang tertutup rapat.
"Ba-baiklah",jawab Kinar melangkah menuju ruangan yang dimaksud Zaki.
Kinar memasuki ruangan itu dan betapa tercengangnya ia karena disana tak hanya ada pakaian pria itu juga pakaian wanita lengkap dengan acecoris serta tas dan sepatu dengan harga yang fantastis.
"Ini semua milik siapa?",gumam Kinar memandangi deretan sepatu berbagai macam jenis.
"Jangan jangan ini milik--
"Milik siapa, hum?",ujar Zaki yang sedari tadi berdiri diambang pintu memperhatikan istrinya itu.
"P-pak anda--
"Lanjutkan ucapanmu tadi Kinara",ujar Zaki.
"Oh bukan apa apa Pak",jawab Kinar yang tampak gugup ditatap tajam oleh pria itu.
"Semua tak seperti yang ada dipikiranmu itu.Ini semua aku persiapkan untukmu",ujar Zaki.
"A-apa?",jawab Kinar.
"Tapi kapan anda menyiapkannya?", tanya Kinar.
"Setelah kejadian malam itu.Karena aku sudah berniat untuk menikahimu",jawab Zaki.
"Oh...aku pikir tadi semua ini milik kekasihmu",jawab Kinar membuat Zaki melotot dengan ucapan gadis yang baru beberapa jam yang lalu resmi menjadi istrinya itu.
Kekasih dari mana?,tak ada wanita yang bisa menaklukkan sifat dinginnya itu.Apalagi dia bukanlah tipe pria yang suka bermain wanita.
"Hapus semua pikiran itu dari otakmu ini",ujar Zaki menatap tajam Kinar.
"Hehehehe...maaf Pa--
"Berhenti memanggilku dengan sebutan Pak, Kinara",jawab Zaki.
"Kenapa?,anda itu atasan saya di kantor dan juga usia kita terpaut hampir satu dekade",ujar Kinar.
"Huffhhh... kenapa memangnya dengan usiaku, hum?", tanya Zaki merengkuh pinggang Kinar.
"P-pak apa yang anda lakukan?",cicit Kinar.
"Jawab Kinar!",ujar Zaki.
"Ya...anda lebih cocok menjadi O-
"Hmmmmpphhh..."
"Apa yang anda lakukan Pak", pekik Kinar menghapus jejak saliva Zaki dibibir dengan kasar menggunakan punggung tangannya.
"Memberikan pelajaran untuk mulutmu yang berbicara sembarangan",jawab Zaki tersenyum tipis melihat sang istri yang merengut kesal.
"Mesum..."
Greb
"Kamu mau tau apa itu mesum, hum?",ujar Zaki kembali merengkuh pinggang Kinar dengan tangan kanannya sementara itu tangan kirinya menarik resleting gaun yang dikenakan oleh Kinar.
"P-pak--
Kinar membeku saat merasakan bagian punggungnya terasa dingin karena resleting gaunnya ditarik Zaki.
Zaki mengusap lembut punggung mulus Kinar sembari menatap reaksi dari sang istri.Pria itu tersenyum tipis saat melihat Kinar memejamkan kedua matanya menikmati apa yang ia lakukan.
"Kamu bilang aku mesum,tapi kamu menikmatinya",bisik Zaki membuat Kinar tersadar dan membuka kedua matanya.
Kinar buru buru melepaskan pelukan Zaki dipinggangnya.Dan segera membalikkan badan membelakangi Zaki karena ia begitu malu.Hal itu memudahkan Zaki kembali mengusap punggung polos Kinar dan melabuhkan sebuah kecupan disana.
Deg
Kinar terkejut dan membola dengan jantung berdebar kencang.Kinar membalikan badannya manatap Zaki yang tersenyum tipis padanya.
"Pak apa yang anda lakukan?",pekik Kinar tak terima Zaki menyentuhnya.
"Aku memberitahumu apa itu mesum dan apa yang aku lakukan tadi bukankah wajar.Kamu istriku dan aku berhak atas semua yang ada padamu.Lalu untuk apa kamu berteriak, hum",jawab Zaki santai.
"Tapi--
"Kita tak saling cinta?.Itu bukan yang ingin kamu katakan", potong Zaki.
"Ya..."
"Aku tak akan memaksamu,tapi kamu ingat bukan apa yang dikatakan penghulu tadi.Seorang istri akan dilaknat malaikat hingga pagi jika menolak suaminya.Ingat kan?",ujar Zaki.
"Ya...Ingat.Tapi kan--
"Apa ?", tanya Zaki yang sukses meruntuhkan pertahanan sang istri yang menolaknya.
"Aku--ta-kut",lirih Kinar.
"Takut?,takut kenapa?", tanya Zaki dengan kening berkerut.
"A-aku-- takut jika Bapak hanya memanfaatkan saya hanya karena itu saja",jawab Kinar yang mengutarakan keresahan hatinya.
Zaki memegang lembut kedua bahu Kinar."Dengar...jika aku berniat mempermainkanmu aku tidak akan sejauh ini menikahimu secara agama dan negara",ujar Zaki.
Kinar menatap Zaki dengan mata berkaca-kaca.Ia takut dicampakkan nantinya setelah Zaki tak lagi menginginkannya.
Zaki membawa wanitanya itu kedalam pelukannya."Tenanglah...aku tak akan memaksamu sampai kamu siap",ujar Zaki mengusap punggung polos Kinar agar wanitanya itu tenang.
"Maafkan aku Pak,Aku--
"Mas... panggil aku Mas jika kita dirumah terserah jika dikantor",ujar Zaki.
Kinar mengurai pelukannya."M-mas maaf jika aku belum siap malam ini", lirih Kinar dengan mata tertunduk.
Zaki mengangkat dagu Kinar hingga mereka saling tatap."Aku mengerti.Mandilah dan setelah itu istirahat.Aku ke kantor sebentar ada beberapa berkas yang harus aku tandatangani",ujar Zaki tersenyum tipis lalu melangkah meninggalkan Kinar yang menatapnya dengan perasaan bersalah.
Kinar mengambil sebuah piyama lalu membawanya ke luar ruangan itu dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai gadis itu melangkah keluar kamar.Perutnya terasa lapar,ia akan mencari bahan yang mudah baginya mengolah agar ia gak kelaparan.
Namun langkah Kinar berhenti saat melihat beberapa orang berseragam yang ia yakini adalah maid.
"Ada yang bisa saya bantu Nyonya",ujar maid itu ramah.
"Kalian--
"Kita pelayan dirumah ini yang diperintahkan untuk melayani Nyonya",jawab maid itu.
"Huffhhh...bisa minta tolong masakin aku makanan karena aku sangat lapar",ujar Kinar sopan.
"Anda ingin makan apa Nyonya", jawab maid itu.
"Eh...apa saja",jawab Kinar.
"Baiklah Nyonya.Mohon menunggu",ujar maid itu melangkah menuju dapur.
***
Kinar tampak duduk gelisah di sofa kamar menuggu kepulangan Zaki yang belum juga pulang dari kantor.Sedangkan jam sudah menunjukkan 23:45 malam.
Ia cemas dan juga takut Zaki marah padanya karena menolaknya dan tak pulang.Ingin menghubungi tapi ia tak memiliki nomor ponsel suami dadakannya itu.
Kinar menyibak gorden namun tak kunjung ada tanda tanda jika Zaki akan pulang.Gadis itu meremas kedua jemarinya karena gelisah.Salahnya juga menolak Zaki tadi siang.Suami mana yang tak marah ditolak istri.
"Apa aku keterlaluan ya",gumam Kinar.
"Apa aku--tapi aku belum siap secara sadar melayani Pak Zaki",lirih gadis itu.
"Huffhhh... bagaimana ini,aku takut Pak Zaki--ah gak mungkin tapi jika iya gimana?", cicit Kinar.
Ceklek
"M-mas..."
"Kenapa belum tidur?", tanya Zaki yang baru saja memasuki kamar itu.
"A-aku menunggu Mas pulang",jawab Kinar membuat Zaki mengerutkan keningnya.
"Menunggu?",beo Zaki.
"Ya...aku--
"Apa?"
...****************...
Mohon dukungannya ya.jangan lupa like dan subscribenya.