Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - Menohok
Like dan comment ya.. thanks baby 😊
Next
😥😥
Meskipun Alena sudah tenang akan tetapi hal itu membuat Delan makin khawatir karena diam nya Alena. Alena bilang untuk tidak mengatakan pada keluarganya dikhawatirkan membuat abang dan papa nya panik.
Delan hanya mematuhi perkataan Alena. Setelah melihat Alena istirahat, Delan harus mempersiapkan diri beberapa jam harus menuju kampus tempat Alena kuliah.
Ketika waktunya tiba, Alena berinisiatif menemui Delan.
"Ayo om pacar untuk menemui rektor terkait masalahku, atau apalah yang bisa menyelesaikan solusi yang terkait hal yang ku alami, " ucap Alena.
"Ayo sayang, aku sudah siap mari kita berangkat, " ucap Delan.
Kedua nya pun berangkat menuju kampus tujuan mereka. Saat di jalan Alena lebih memilih menurunkan kepalanya hal ini membuat Delan bertanya.
"Alena kekasihku, kamu harus hadapi trauma mu agar bisa hilang nantinya, jika kamu terus kabur dan berlari hal itu tidak akan berkesudahan dan terus menganggu hidupmu, " ucap Delan.
" Aku sudah usaha maksimal akan tetapi tidak bisa, terus gemetar dan takut ketika menghadapi nya bahkan mendengar suaranya saja suhu tubuh ku tidak stabil, " ucap Alena.
Delan hanya terdiam mendengar jawaban Alena. Saat ini Delan belum bisa memberikan solusi apapun pada Alena. meskipun ada hal itu belum bisa dilakukan oleh Alena, karena trauma nya lebih besar daripada keberanian.
Sesampainya di kampus mereka membicarakan perihal permasalahan Alena, pihak kampus pun memberikan solusi kepada Alena untuk meminta beberapa dosen. Hal itu di sanggupi oleh Alena.
Keduanya pun menemui dosen Alena satu persatu. Semua dosen memenuhinya akan tetapi hanya satu dosen yang malah meminta permintaan dari Delan.
"Apa? kok bapak malah minta sesuatu dari om Pacar," ucap Alena polos.
"Oh jadi panggilan kamu ke Delan adalah om Pacar, wah romantis sekali ya, boleh kan Delan saya meminta sesuatu pada kamu," ucap Deri kepada sahabat lamanya.
"Iya katakan saja, permintaan mu apa?" tanya Delan dengan berat hati.
"Anak dan istriku berada di Indonesia, saya masih setahun menyelesaikan kontrak disini, saya hanya meminta tolong untuk memenuhi kebutuhan anak saya yang sedang sekolah, tidak banyak kok dan kalau bisa kamu bisa mencarikan beasiswa untuk anak saya," ucap Deri tersenyum.
"Kamu gila ya, masa' aku harus memenuhi kebutuhan keluarga mu dan lagian kamu kerja disini buat apa coba?" tanya Delan.
"Aku disini melunasi hutang kami untuk rumah tersebut, aku juga kasihan dengan istri ku, dia masih bekerja padahal kami memilik balita yang masih 1 tahun, saya tidak meminta banyak untuk kamu Delan, sebab keluarga saya tidak ingin membantu kami, begitu pun dengan keluarga istri, kamu tahu kan pernikahan kami tidak direstui," ucap Deri sedih.
Alena yang mendengar langsung menatap sedih cerita keduanya. Tanpa pikir panjang Alena pun menjawab.
"Kalau itu Alena bisa bantu kok Pak, asal Alena tetap bisa kuliah online, dan juga uang nya dari saku Alena sendiri tanpa uang dari Abang dan papa," ucap Alena menjawab.
Deri pun berbisik pada Delan.
"Delan, saya tidak ingin kena pelanggaran karena hal ini, jadi kamu saja yang membantu saya," ucap Deri.
Alena kembali bertanya
"Apakah bapak takut jika saya mengadu dengan pihak kampus karena hal ini?" tanya Alena.
"Bukan begitu Alena, bapak tidak ingin menyusahkan kamu, dan juga kami sahabat lama saya membicarakan ini agar kamu tidak salah paham nanti," ucap Deri.
"Aku percaya sama om Pacar, di bahkan tidak pernah menyentuh ku padahal kami tinggal satu atap," ucap Alena tanpa di saring perkataannya.
Delan pun langsung menutup mulut Alena. Delan pun meminta izin untuk pergi karena mereka memiliki urusan lain. Alena terkejut dengan dekapan dari kekasih.
"Sayang, kenapa kamu menutup mulut ku," tanya Alena.
"Alena, jika itu tersebar kamu akan malu dan saya juga malu," ucap Delan.
" Kenapa malu om Pacar? kan om Pacar tidak salah dan selalu menjaga ku malah melebih keluarga ku," ucap Alena.
"Ya sudah, saat nya kita ke mall membelikan pakaian pesta untuk pertemuan besok dan sekaligus membeli oleh-oleh untuk keluarga kita oke sayang," ucap Delan.
"Oke sayang," ucap Alena.
Keduanya pun menuju ke mall, di tempat mereka tujuh. Setelah sampai di mall mereka memarkirkan mobil, akan tetapi Alena melihat seseorang seperti dikenalnya. Alena pun menarik lengan Delan.
Kejadian itu.
"Ehm sayang, iya sayang, ehm sayang, pelan-pelan sayang, sayang," ucap wanita tersebut.
"Iya sayang, tahan ya sayang sedikit lagi sayang," ucap lelaki tersebut.
Delan dan Alena samar-samar mendengar hal itu dan mobil bergoyang. Delan pun mengetok mobil tersebut. Delan mencurigakan seseorang.
Saat di buka ternyata.
"Siapa sih yang ganggu?" ucap pria tersebut membuka kaca mobil.
Saat dibuka keduanya pun terkejut.
"Kamu?" ucap Alfin.
"Dengan siapa kamu berhubungan?" tanya Delan.
Wanita tersebut menampilkan wajahnya, Dea pun terkejut melihat Delan di hadapannya.
"Kalau kalian ingin melakukannya jangan di parkiran buat malu saja," ucap Delan.
Dea pun membalas.
"Hei mas Delan, kita tidak memiliki hubungan apapun sekarang, jadi jangan atur hidup saya, dan kita lihat saja siapa di antara kita memiliki anak lebih dulu," ucap Dea sambil matanya menatap Alena.
"Haha, kamu pikir membuat anak semacam lomba lari begitu, anak itu pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa, dan anak adalah titipan, kalian membuat malu saja melakukan di dalam mobil dan di parkiran juga," ucap Delan.
Alena pun menarik tangan Delan. Begitu pun Alfin yang memilih menutup kaca mobil. Keduanya pun berhenti dari perdebatan mereka.
" Tunggu," teriak Dea sudah keluar dari mobil.
Alena pun menoleh dengan Delan.
" Hei bocah lugu, jangan sampai kamu menikah dengan laki-laki yang tidak bisa memberikan kamu kepuasan dan anak lebih baik kamu mencari laki-laki lain sebelum menyesal," teriak Dea.
Alfin pun menarik Dea masuk ke dalam mobil, meskipun Dea tidak ingin akan tetapi Alfin menarik nya agar tidak membuat keributan. Delan terdiam seribu bahasa, Alena memegang tangan Delan dan berkata.
"Jangan pikirkan hal itu, Tuhan akan memberikan waktu yang tepat ketika kita memerlukan nya," ucap Alena memberikan ketenangan pada Delan.
"Apakah kamu akan menerima laki-laki tersebut jika yang di ucapkan Dea benar," ucap Delan mulai tidak semangat.
"Aku mencintai om Pacar dengan segala kekurangan, dan bukankah kita sekarang meminta kekurangan juga, jadi kita saling mendukung oke, jangan terlalu di pikirkan tentang hal itu," ucap Alena memeluk Delan.
"Kamu yakin tentang hal itu Alena," tanya Delan.
" Kamu harus percaya pada ku om Pacar, meskipun aku memiliki masa lalu yang kelam dan trauma yang belum usai, aku bisa membedakan mana yang tulus mana yang tidak," ucap Alena tersenyum.
Delan kembali tersenyum, dan dia yang memegang erat tangan Alena. Keduanya menuju mall untuk membeli hadiah dan keperluan pesta mereka.
,🌾 Bersambung 🌾
"Jangan larut dalam masa lalu, segera move on dan temukan kehidupan yang baru," author _ Aloha - Zahra.
🌹 untukmu thor