adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
family gathering
30 menit sudah mereka berada di rest area dan sekarang saat nya melanjutkan perjalanan
Dinda sudah kembali duduk di samping Devin,ketika Dinda masuk ke dalam mobil Devin sudah lebih dulu berada di dalam mobil
Devin tersenyum pada Dinda " sudah siap? " tanya Devin
" siap " jawab Dinda memberi senyum termanis kepada Devin membuat Devin melayang
" mas Devin mau ini? Tanya Dinda Dinda membawa buah apel yang sudah di potong di dalam sebuah box makan
" boleh " jawab Devin dan Dinda menyuapkan sepotong buah kepada Devin
" pantas badan kamu bagus, ngemilnya buah " kata Devin
" ga juga,,, Dinda itu pemakan segalanya jadi ga pernah atur makan, yang penting kenyang " ucap Dinda tersenyum pada Devin
" aku juga sama din, semua makanan aku suka " kata Devin
" mas boleh aku tanya? " tanya Dinda
" apa? " jawab Devin
" apa benar mas devin belum pernah punya pacar? " tanya Dinda
" iya, aku belum pernah tertarik dengan wanita sebelumnya, tapi ketika aku ketemu kamu cerita nya berbeda, hatiku seperti bertemu belahannya " jawab Devin
" gombal " kata Dinda
" serius din " kata Devin dan menggenggam tangan Dinda
Di sukai seorang pria juga menjadi pengalaman pertama bagi Dinda, dulu ia tak sempat memikirkan pacaran karena ia harus selalu fokus pada pelajaran untuk mempertahankan beasiswa nya.
Mendapat perlakuan manis dari Devin membuat Dinda merasa berbunga-bunga. Apalagi pria yang menyatakan cinta padanya seorang Devin, pria tampan,mapan dan sudah tak di ragukan lagi kualitas bibit bebet bobot nya.
tak terasa rombongan sudah sampai di tempat wisata di daerah Bandung, tempat yang indah, sejuk, dan sangat asri membuat semua merasa senang
Dinda turun dari mobil Wira dan berdiri melihat sekeliling nya mencari Selly dan Mira tapi Karen banyak sekali orang disana jadi sangat sulit menemukan mereka
" Din ketemu ga Selly sama Mira nya? " tanya Devin
" ga ada mas, pusing juga nyari nya " kata Dinda
" ya udah kita masuk dulu aja, nanti kamu tunggu mereka di arena doorprize saja pasti ketemu " ucap Devin
" ya udah ayo " kata Dinda dan mereka berjalan berdua
" suasananya enak ya sejuk " ucap Devin
" iya... Jadi inget rumah " kata Dinda
" rumah kamu jauh dari sini? " tanya Devin
" lumayan 30 menitan lah " kata Dinda
" Deket dong cuma 30 menit " kata Devin
" iya... " jawab Dinda
" pulang nanti kamu mau mampir ? " tanya Devin
" hah... " mata Dinda berbinar
" iya, kalau kamu mau mampir ke rumah dulu nanti aku antar " kata Devin menawarkan
" beneran mas ? " tanya Dinda agak lantang sampai orang di sekitarnya menoleh
Devin mengangguk
" makasih ya mas " kata Dinda sambil memeluk lengan Devin, saking senangnya dia sampai lupa dengan mata para karyawan yang melihat ke arahnya
" maaf " Dinda melepas pelukan nya
" ga apa-apa, aku suka kok " kata Devin
" tapi mata mereka yang kelihatan ga suka " ucap Dinda melirik ke orang-orang di sekitarnya
" cuekin aja " kata Devin
Mereka terus berjalan hingga tiba di arena doorprize disana sudah ada Doni dan staf lainnya termasuk Selly dan Mira yang sedang membantu panitia mempersiapkan acara undi doorprize tersebut
" Dinda..." panggil Selly
" ih gue nyariin Lo tau ga " kata Dinda
" sorry gue lupa " kata Selly
" aku kesana dulu ya " bisik Devin dan di angguki oleh Dinda
Devin menghampiri Doni dan duduk dengan para kepala divisi lainnya sambil ngopi
sedangkan Dinda masih asik duduk bersama Teman-teman nya sambil bercanda gurau di kursi beton yang di buat melingkar seperti di stadio
sesekali mata Devin melirik ke arah Dinda sedangkan yang di lirik sedang asik bersama teman-teman nya
Acara undian doorprize di mulai semua peserta bersorak gembira
Acara di awali dengan sambutan dari para pemegang saham termasuk ceo dan juga kepala panitia
Kemudian di lanjutkan dengan kocok undian membuat semua karyawan merasa tegang, di mulai dari hadiah-hadiah hiburan seperti handuk, Tumbler, ransel dan sepatu, kemudian meningkat ke hadian elektronik yang terdiri dari televisi, home teather, AC dan lemari es hingga hadiah utama yaitu logam mulia seberat 10gram yang di bagikan kepada 10 orang karyawan yang beruntung
para karyawan tak henti-henti bersorak saat nama di antara dari mereka di sebut sebagai pemenang
Tiba saat nya pengkocokan hadiah emas dan Dinda salah satu pemenangnya
Semua teman nya meneriaki Dinda saat dinda maju ke depan mengambil kupon hadiah untuk di tukar di perusahaan esok hari nya
Dinda tersenyum lebar menerima hadiah tersebut dan Doni lah yang menyerahkan kupon tersebut kepada Dinda
" selamat ya din " ucap Doni
" terimakasih mas Doni " jawab Dinda
Lalu Doni menjabat tangan Dinda dan merangkul bahu Dinda untuk berfoto bersama, semua karyawan bersorak meneriaki mereka
tanpa Dinda sadari Devin memasang wajah kesal.
dia tak suka para karyawan meneriaki mereka berdua.
Acara doorprize selesai semua karyawan bebas dengan acara masing-masing bersama keluarga nya dan
Dinda bersama Selly dan Mira berjalan mengelilingi kawasan wisata tersebut
" din Lo tau ga tadi pas acara doorprize pak Devin liatin Lo terus " kata Mira
" masa sih??? " kata Dinda
" iya, kaya nya dia emang suka deh sama lo din, udah din gebet aja " kata Selly
" kalo gue jadi Dinda udah gue tembak duluan, keliatan banget dari gelagatnya kalo dia tuh naksir Lo din " kata Mira
" sebenernya dia emang udah nyatain perasaan nya ke gue, tapi gue masih ragu. kalian tau kan siapa dia dan siapa gue, gue takut itu cuma perasaan kagum sesaat " kata Dinda
" gue ga mau setelah gue terima cinta dia terus dia bosen atau dia sadar kalau kita ga sepadan lalu dia ninggalin gue " kata Dinda lagi
" terus Lo jawab apa? " tanya Selly
" gue bilang yakinin dulu perasaan nya, jangan gampang menyimpulkan kalau itu cinta bisa aja kan perasaan itu semua muncul cuman karena kita tiap hari kerja bareng " jawab Dinda
" gue sama dia itu langit dan bumi, gue g mau bermimpi terlalu jauh, kalian faham kan? " kata Dinda
" iya sih... Tapi din kalau benar itu cinta dan pak Devin bisa membuktikan nya gimana? " tanya Mira
" ya gue akan dengan senang hati buka hati buat dia " jawab Dinda
" so sweet... Gue ngebayangin lomjadi nyonya Devin Baskara, pasti seneng banget gue " kaya Selly
" ngapa jadi Lo yang seneng? Kan yang jadi pacarnya pak Devin Dinda " kata Mira
" ya seneng lah dodol punya temen calon istri CEO minimal posisi kita di kantor aman " ucap Selly nyengir kuda
" eh udah mau jam 4 nih, kita kan di minta kumpul pulang jam 4, yok kita ke parkiran " kata Mira
" ayo " dan mereka berjalan menuju parkiran untuk pulang ke jakarta lagi "
Tring... ( bunyi chat masuk)
" din aku tunggu di mobil ya " chat Devin
" iya mas " jawab Dinda
" cie... Manggilnya mas ga tuh " kata Selly yang tadi ngintip isi chat Devin dan Dinda
" wihh... Kemajuan nih " kata Mira
" itu dia yang mau, katanya kalau di luar kantor jangan panggil bapak tapi panggil mas " ucap Dinda
" jadi pengen punya mas juga. Hahahaha " ledek Selly dan mereka tertawa bersama
Sampai di parkiran ternyata sudah ramai para karyawan yang bersiap untuk pulang
Devin bersandar di mobilnya dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya sedang mengobrol dengan Doni
" vin... Udah ngomong belom? " tanya Doni
" keppo Lo " jawab Devin
" serius vin " tanya Doni lagi
" udah..." kata Devin
" terus???? " tanya Doni lagi penasaran
" dia belom jawab katanya dia ga yakin kalo perasaan gue ini serius sama dia " jawab Devin
" wajar Vin secara Lo kenal dia baru sebulan ini, biarin aja dulu berjalan semestinya sambil Lo kasih perhatian terus sama dia biar dia yakin " kata Doni
" iya... eh... Ngurusin idup gue Mulu, idul Lo aja berantakan sama Ama otak Lo hahaha " tawa Devin
" sialan lo, seberantakan nya idup gue tapi gue udah pernah merasakan yang namanya surga wanita, emang Lo paling jauh nonton bokep hahaha " ledek Doni
Mereka tertawa bersama
" eh... Liat liat MasyaAllah jelmaan bidadari surga " oceh Selly melihat Devin dan Doni
" iya... Lo ga ngiler tuh din, mau di lewatkan begitu saja yang begitu? " kata Mira
" kamu emang tampan mas " batin Dinda
Dinda dan teman-temannya mendekat ke arah Devin
" Dinda... " sapa Devin
" sore pak Devin pak Doni " sapa Mira dan Selly
" sore... "
" eh, Din kita duluan ke bus ya " kata Selly
" oke, makasih ya udah nganterin gue " ucap Dinda
" santai " kata Mira
" eh... kalian ikut mobil gue aja " ajak Doni
" hah... Emang ga ngerepotin pak? Kata Selly
" enggak... Kebetulan gue Sendiri dan suka ngantuk kalau bawa mobil sendiri, gimana? " tanya Doni
Selly dan Mira saling pandang
" ya udah kalo gitu pak, tapi kami laporan dulu sama ketua bus, takutnya mereka nyari " kata Mira
" oke saya tunggu disini ya " kata Doni
" iya " lalu Selly dan Mira pergi
setelah semuanya beres dan semua karyawan di pastikan sudah naik semua ke dalam bus, perjalanan pulang di mulai
lope lope dah