NovelToon NovelToon
3M's True Love

3M's True Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:439
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Cerita ini berkisah tentang perjalanan ketiga saudara kembar...Miko, Mike, dan Miki dalam menemukan cinta sejati. Bisakah mereka bertemu di usianya yang sangat muda?
Ikuti kisah mereka bertiga ^^



Harap bijak dalam membaca...
Plagiat dilarang mendekat...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Mak...maksud kamu?" tanya Sasha dengan merasa tidak percaya.

"Perkataan gue gak cukup jelas ya?" kata Mike santai.

Mike mendekatkan wajahnya ke wajah Sasha.

"Hubungan-kita-berakhir" kata Mike mengeja setiap kata.

Seketika Sasha mengeluarkan air mata.

"Kenapa? Bukankah sebelumnya hubungan kita baik-baik saja? Kenapa seketika..."

Mike berdiri.

"Siapa yang bicara hubungan kita sedang baik saja? Kamu yakin?" potong Mike.

Mike menoleh dan melihat Sasha yang berdiri dengan pelan.

"Maksud kamu apa? Jadi selama ini aku salah? Kenapa kamu gak pernah beritahu aku kalau ada yang salah? Bukankah hubungan...?"

"Ya itu maksud aku" potong Mike santai.

Sasha melihat Mike dengan merasa tidak mengerti dan berhenti mengeluarkan air mata.

"Hubungan" lanjut Mike.

"Hubungan?" tanya Sasha dengan merasa tidak mengerti.

"Kamu gak mau aku ajak berhubungan" kata Mike santai.

Sasha berpikir keras dengan mimik wajah bertanya-tanya.

"Masih gak paham? Ok. Aku langsung bicara"

Mike memiringkan sudut bibirnya ke atas.

"Aku berulang kali mengajak ke hotel tapi kamu selalu menolak. Kalau kamu memang menyukai aku seharusnya mau aku ajak" lanjut Mike santai.

"Ketika itu aku sudah menjelaskan kalau hal itu tunggu..."

"Menurut aku hal itu sebuah tanda kalau memang kamu menyukai aku dan kita gak akan terpisah tapi...ya...kamu selalu menolak. Aku gak bisa melanjutkan" potong Mike.

Mike tersenyum nakal.

"Jadi kita putus saja. Bye, Sasha" kata Mike dengan berjalan pergi.

"Mike! Mike!" panggil Sasha dengan berseru.

Sasha mulai marah dengan melihat kepergian Mike.

"Kamu kurang ajar" lanjut Sasha teriak dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Akhirnya gue bebas" pikir Mike dengan merasa bahagia.

Mike sudah masuk ke dalam mobilnya dan menghela napas.

"Kenapa gak ada yang mau gue ajak? Kenapa semua anak cewek jual mahal? Sebenarnya gue ada target lagi tapi cara gue bertemu lagi dengan dia gimana? Dia cuma sekali datang ke bengkel papa. Itupun sudah agak lama. Semoga saja dia termasuk anak yang gak jual mahal. Ckckck...semuanya munafik" pikir Mike dengan menggelengkan kepalanya.

Mike menyalakan mesin mobil dan mulai menyetir. Di dalam kamar Miko masih memikirkan perkataan Rani. Selama ini Miko masih belum bisa tidur dengan nyenyak.

"Rani, kenapa kamu tega memutuskan aku begitu saja?" pikir Miko semakin sedih.

Miko mengingat setiap kepingan kenangan bersama Rani. Di luar sekolah mereka sering jalan, belajar, makan bersama bahkan tertawa bersama karena hal yang lucu atau saling becanda sehingga membuat Miko jarang ada di rumah. Sekarang hidupnya begitu sepi dan hatinya sakit mengingat Rani sudah tidak menginginkan dirinya. 

"Aku rindu kamu" pikir Miko pelan.

Di dalam galeri handphone Rani melihat terus foto dirinya dan Miko.

"Aku minta maaf. Sebenarnya aku gak mau kita putus. Aku juga masih sangat menyayangi kamu tapi aku tidak tahan lagi ketika kamu begitu sombongnya membanggakan kelebihan kamu. Aku cuma ingin kamu sungguh berubah" pikir Rani sedih.

Winda melihat seorang lelaki datang ke rumah dan berjalan menuju pintu gerbang lalu melihat satpam membukakan pintu dan mempersilahkan dia untuk masuk.

"Kak Fandi" panggil Winda dengan tersenyum senang.

Fandi melihat Winda dan berhenti berjalan dengan tersenyum.

"Pagi, Winda"

"Pagi, Kak Fandi. Ayo masuk" kata Winda mengajak.

Mereka berjalan dengan saling bicara hingga di ruang tamu.

"Kak Fandi mau minum apa?"

"Gak perlulah" kata Fandi dengan duduk.

Winda duduk dengan tersenyum senang.

"Yakin gak mau minum, Kak?"

"Gak perlu"

"Hari ini libur, Kak?"

"Ya. Aku dengar kamu mulai libur sekolah dan naik kelas. Selamat ya?"

Winda tersenyum malu.

"Terima kasih. Kak Fandi gak mau beri aku hadiah?" tanya Winda mulai memancing.

"Kamu mau hadiah dari aku? Baiklah aku akan memberikan. Kamu minta apa?"

"Minta liburan dengan Kak Fandi" kata Winda semangat.

Fandi berpikir.

"Winda, kenapa kamu senang meminta? Kak Fandi sibuk" 

Fandi dan Winda menoleh ke asal suara lalu melihat Devie dan Fandi tersenyum.

"Hai"

"Hai" kata Devie dengan berdiri di dekat mereka.

"Tidak masalah kalau Winda minta berlibur. Nanti juga bersama kamu ya?" kata Fandi dengan tersenyum.

Winda mengerutkan dahi.

"Aku maunya berdua dengan Kak Fandi" kata Winda dengan melihat Fandi.

"Gak boleh. Nanti orang mengira aku menculik kamu" kata Fandi dengan berusaha tersenyum.

Devie cuma terdiam tampak beban dengan jawaban Fandi.

"Gak masalah. Aku pasti membela Kak Fandi kalau rela diculik" kata Winda cemberut.

"Dasar kamu ya? Ckckck" kata Fandi dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Fandi melihat Devie.

"Lo sudah siap?"

Devie merasa heran.

"Siap?"

"Siap untuk pergi. Bukankah kita mau kerja kelompok?"

"Ha?"

Fandi mengedipkan salah satu matanya tanpa sepengetahuan Winda dan Devie bingung dengan bicara tanpa suara.

"Ah...ya. Gue lupa" kata Devie pelan.

"Gimana bisa lupa? Tugas itu penting untuk nilai kelompok kita"

"Kalau begitu gue siap dulu. Cuma sebentar"

"Kenapa Kak Fandi pergi cuma berdua dengan Kak Devie?" tanya Winda cemberut.

"Seperti yang tadi kamu dengar. Kita tidak pergi berdua tapi kelompok untuk tugas. Kami akan pergi ke rumah teman"

"Aku ikut. Bukankah tidak masalah?"

Devie jadi merasa tidak enak.

"Winda, kamu tidak bisa ikut karena kami bukan untuk bersenang-senang tapi kerja tugas bersama teman yang lain" kata Fandi berusaha menjelaskan.

"Baiklah" kata Winda pelan dengan berdiri dan berjalan pergi.

Devie terkejut.

"Winda" panggil Devie mau menyusul Winda.

Fandi berdiri.

"Lo gak perlu menyusul Winda"

Devie merasa tidak mengerti dan melihat Fandi.

"Sebenarnya lo mau ajak gue ke mana? Kenapa Winda gak boleh ikut?"

"Sssttt...lo jangan bicara keras nanti Winda dengar" kata Fandi dengan nada suara rendah.

Devie merasa tidak mengerti.

"Gue ingin jalan dengan lo"

"Kenapa gak bersama Winda?"

"Aku cuma mau berdua. Selama ini kita selalu bertiga. Ayo sesekali cuma berdua"

Devie merasa tidak mengerti.

"Temani aku" lanjut Fandi.

"Gue sungguh gak mengerti maksud lo tapi baiklah. Selama ini lo selalu ada kalau gue butuh sesuatu jadi anggap balasan dari gue" kata Devie dengan mengangkat bahu.

Fandi melihat terus Devie dan akhirnya mengangguk.

"Segera"

"Iya. Iya" kata Devie dengan berjalan pergi.

Pukul 17.30. Mike berhenti menyetir dan keluar dari mobil lalu melihat Miko dan berjalan menghampiri.

"Lo ada di sini?"

Miko cuma melihat Mike datang.

"Gak seperti biasanya. Gue tahu. Lo pasti kesepian setelah putus" kata Mike dengan tertawa pelan.

"Lo sendiri gimana? Wajah lo terlihat bahagia"

"Tentu saja"

Mike berdiri di hadapan Miko.

"Gue sudah putus dengan Sasha" kata Mike dengan berhenti tertawa dan merasa puas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!