NovelToon NovelToon
KAISAR ARAS

KAISAR ARAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Perperangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ark Vest

Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.

Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.

Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 : TINDAKAN TERHADAP SANG PANGERAN

Bandit di wilayah utara menjuluki kelompok mereka sebagai Bandit Darah Emas, lokasi markas mereka terletak jauh di pegunungan yang tertutupi oleh hutan-hutan, alasan tersebut yang menjadi bantuan paling penting untuk kemenangan mereka melawan pasukan gabungan bangsawan wilayah utara. Bagaimanapun mereka tinggal di hutan pegunungan ini selama bertahun-tahun yang menyebabkan mereka terbiasa terhadap medan di markas mereka sendiri, hal tersebut memberikan banyak keuntungan daripada pasukan bangsawan yang bahkan belum pernah melakukan pertempuran hutan. 

Di posisi tertinggi gunung, terdapat sebuah bangunan aula yang cukup besar. Pada umumnya aula tersebut tak akan digunakan, kecuali ada situasi yang mengharuskan lima pemimpin Bandit Darah Emas untuk berkumpul bersama. 

Kabar kedatangan Myro menuju wilayah utara telah tersebar sejak beberapa hari yang lalu, beberapa pejabat sibuk menyiapkan penyambutan bagi Myro. Meskipun Myro pangeran terbuang, tetapi mereka perlu tetap menyambutnya agar terhindar dari kemarahan raja serta menunjukkan kesetiaan mereka kepada kerajaan. 

Beberapa pejabat lain meremehkan atau menganggap rendah Myro dikarenakan mereka mendukung pangeran lain, sedangkan bangsawan belum bergerak. Lebih tepatnya mereka menunggu bangsawan yang lebih tinggi bergerak sebelum mereka memutuskan tindakan mereka selanjutnya, lagipula aturan tingkat di para bangsawan sangat tegas yang membuat bangsawan selalu menghormati mereka yang gelarnya lebih tinggi, kecuali raja datang kesini secara langsung. 

Pejabat dan bangsawan sudah mengambil tindakan mereka masing-masing, para bandit tentunya juga perlu memutuskan tindakan mereka selanjutnya. Walaupun kedatangan Myro belum tentu membawa pengaruh besar di wilayah utara, tapi tak ada salahnya berhati-hati. 

Mendengar pertanyaan sang pemimpin utama mereka, salah satu bandit yang memakai kacamata serta tidak terlihat seperti bandit sedikitpun melainkan lebih seperti cendekiawan angkat bicara "Aku harap kalian mempertimbangkan lagi tindakan yang akan kalian lakukan, jangan lupa dia tetap seorang pangeran! Selama terjadi sesuatu kepada pangeran dan kita terbukti terlibat, Kerajaan Veniar akan memburu kita hingga mati! Kita memang bandit terkuat di wilayah utara-- Bahkan dapat dikatakan seluruh Kerajaan Veniar, tapi pada akhirnya kita tetap bandit. Selama para bangsawan wilayah utara serius, kita semua pasti musnah, apalagi kalau sampai pihak kerajaan bertindak!".

Wajah semua orang di ruangan tersebut menjadi suram, mereka sadar diri terhadap kemampuan mereka sendiri, belum lagi sebelum menjadi bandit mereka dulunya cuma penduduk normal yang terpaksa oleh keadaan untuk menjadi bandit. Karena itu, tetap ada ketakutan di hati mereka terhadap pihak kerajaan. 

Di antara semua pemimpin, terdapat seorang pria berusia sekitar dua puluh tahun dengan tinggi lebih dari dua meter serta tubuh lebar seperti beruang. Seluruh lengannya berotot, ada tombak setinggi tubuhnya yang berdiri menusuk tanah di samping kursinya "Puno, kau tetap pengecut setiap waktu. Selama pihak kerajaan Veniar berani datang, aku akan menebas semua kepala musuh menggunakan tombakku!".

Wajah Puno menjadi kesal akibat ejekan pria besar tersebut "Torpan, orang baru sepertimu jangan banyak ikut campur, sadar diri sana! Kalau bukan karena kau beruntung membunuh banyak musuh di pertarungan melawan pasukan bangsawan, apakah kau pikir orang baru sepertimu layak duduk bersama kami? Selain itu, seberapa kuat dirimu, satu orang tak bisa melakukan apapun dihadapan ribuan musuh!".

Pria besar bernama Torpan mengangkat tombak miliknya dan menabrakkan tombak tersebut menuju meja yang berada di tengah mereka semua. 

"Brak!".

Meja batu yang begitu besar terbelah menjadi dua akibat pukulan kapak tersebut, para pemimpin yang lain menjauh dari meja dan menatap Torpan penuh rasa takut. Mereka belum tentu mampu menghancurkan meja batu yang begitu besar walaupun diberi kesempatan memukul berkali-kali, namun Torpan melakukannya dengan sekali pukulan yang menunjukkan seberapa menakutkan kekuatan yang dia miliki. 

"Dengar ini orang-orang lemah, di dunia ini, tidak ada yang mampu membuatku tunduk kecuali satu orang! Raja Veniar IV datang sekalipun, aku akan tetap menebas kepalanya", kata Torpan dingin. 

Puno menutup mulutnya, ia mengingat seberapa menakutkan Torpan di perang kemarin. Tebasan tombaknya mampu membelah tubuh musuh bersama baju besi mereka menjadi dua tanpa hambatan apapun, seperti sedang memotong tahu, bukan baju besi. Karena ketakutan, Puno berhenti berbicara, ia hanya berani menatap pemimpin mereka meminta bantuan menekan Torpan. 

Pemimpin Bandit Darah Emas menghela nafas, dia sendiri tahu Torpan bukan orang yang dapat ia tekan. Setidaknya perkataan Torpan bukan omong kosong, dia tidak pernah takut di medan perang. Alasan utama lain kemenangan mereka di medan perang melawan bangsawan yaitu Torpan yang maju bersama 100 orangnya menembus pengepungan musuh lalu membunuh pemimpin musuh. 

Keberanian yang ditunjukkan Torpan membuat para bandit mulai menghormatinya, bawahan Torpan terus meningkat mencapai lebih dari seribu orang yang menyebabkan dia menjadi pemimpin bandit meskipun baru berada di kelompok kurang dari 5 tahun. 

"Torpan, tenangkan dirimu! Puno, hargai juga pendapat orang lain!", kata pemimpin Bandit Darah Emas mencoba menenangkan situasi "Aku tahu kekuatanmu hebat, Torpan! Dengan bantuanmu, kita bisa membunuh pangeran ketiga tanpa masalah. Kita para bandit selalu mengutamakan keuntungan tertinggi dan mengurangi kerugian sebanyak-banyaknya, membunuh pangeran cuma mendatangkan banyak kerugian bagi kita dibandingkan keuntungannya. Seperti dulu-dulu, kita akan bertindak melalui suara terbanyak, siapa yang setuju terhadap pendapat Puno".

Empat orang kecuali Torpan mengangkat tangan mereka, pemimpin Bandit Darah Emas berkata tegas "Kalau begitu sudah diputuskan, kita akan mengabaikan pangeran ketiga, aku harap kau menerima keputusan kami, Torpan".

Torpan tetap duduk di kursinya, mengabaikan semua orang penuh rasa dingin. 

Puno juga tahu tak ada gunanya berbicara lebih banyak lagi membahas masalah tadi, diapun takut membuat Torpan marah sehingga ia mengalihkan perhatian "Walaupun kita mengabaikan pangeran, tetapi aku menerima sebuah berita menarik kemarin! Mungkin selama kita memanfaatkan berita ini, kita mampu memberi makan seluruh kelompok selama dua bulan atau lebih".

Semua orang menjadi tertarik akibat perkataan Puno, bahkan Torpan yang kesal melirik penasaran. Bagaimanapun jumlah bandit mereka di atas 5000 orang, bukan hal yang mudah memberi makan orang sebanyak itu. Masalahnya apabila tak diberi makan maupun pekerjaan, mereka mungkin memberontak sebab tujuan mereka menjadi bandit supaya tidak mati kelaparan. Jadi, dapat memberi makan seluruh kelompok mereka selama dua bulan bukan hal yang mudah. 

Pemimpin Bandit Darah Emas langsung berteriak "Puno, informasi apa? Selama rampasannya cukup membiayai kelompok kita selama dua bulan, aku akan membiarkan kelompokmu mendapatkan bagian paling banyak".

Puno menatap semua orang penuh kebanggaan "Berdasarkan informasi dari anggotaku, ada karavan besar pedagang yang mendekati wilayah utara kita! Aku belum tahu detail tentang barang-barang yang dibawa rombongan karavan, namun mereka mengibarkan bendera Kamar Dagang Karasu. Mengingat Kamar Dagang Karasu yang jarang bergerak di utara, kemungkinan besar mereka mengirimkan barang yang dibeli oleh pelanggan setia mereka, Marquis Alkawana, Nona Zala Alkawana, salah satu bangsawan paling berpengaruh di wilayah utara Kerajaan Veniar!".

1
Wahyu Okta Dani
berati ini kehidupan kedua myro ya
Ardianovich
Jangan khawatir, saya akan membaca setiap update datang.
REZI™~™
semangat torr
o
io
o
err
o
lanjut
o
y
Saiken
Rasanya seperti Ren. /Sweat/
o
siapa nih
o
ohhhhhhh
o
yohohohohohoho
o
whaatt???
o
lanjuuuuttt
o
hmm
o
hebatt
o
josss
o
siippp
o
mantap
Ardianovich
great!
o
oo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!