NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Alice

Cinta Terakhir Alice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: nda apri

Alice Catlyn, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran ejekan perundungan di sekolah, menemukan pelipur lara dalam sosok seseorang yang selalu hadir untuknya. ketulusan dan kepedulian orang itu membuat Alice diam-diam jatuh cinta. Namun perasaannya tetap tersimpan rapat, tak pernah di ungkapkan.

beberapa tahun kemudian, Alice berubah menjadi pribadi yang ceria dan penuh semangat. Di tengah kehidupannya yang baru, ia bertemu dengan seorang pria berhati dingin dan penuh misteri. tatapan tajam dan wajah datar pria itu tak mampu menyembunyikan cinta mendalam yang ia rasakan untuk Alice

Kemanakah hati Alice akan berlabuh? kepada seseorang yang dicintainya atau seseorang yang mencintainya?

Ikuti perjalanan cinta Alice yang penuh dengan Lika liku, dalam"Cinta Terakhir Alice". sebuah kisah yang menyentuh hati tentang pilihan dan takdir cinta.

Note: kisah ini terbagi menjadi 2 season, season pertama di masa sekolah SMA dan season kedua di masa dewasa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nda apri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir season 1

Alice berjalan tanpa arah menelusuri kota, langkah kakinya berat namun tak pernah berhenti. Matanya kosong, pandangannya tertuju jauh ke depan, namun tak ada tujuan yang pasti.

Seiring waktu, malam pun tiba. Kota yang tadinya dipenuhi kesibukan perlahan sepi, lampu-lampu jalan menyala terang, tapi Alice tetap berjalan, mengelilingi kota seolah ingin lari dari kenyataan. Sesekali, dia berhenti untuk beristirahat di beberapa tempat, Namun tak pernah lama, dia segera kembali melangkah lagi, berusaha mengisi kehampaan dengan gerakan.

Dunia terasa hampa baginya, sama hampa seperti hidup yang kini dijalaninya tanpa arah. Semua yang pernah dia miliki, telah hilang. Dia sendirian, terlempar ke dalam kegelapan yang tak berujung.

Hingga akhirnya, Alice tiba di bawah kolong jembatan, tempat yang selama ini menjadi salah satu pelarian hatinya. Anak-anak jalanan yang biasa berkumpul di sana terkejut melihat kedatangannya.

Wajah Alice yang pucat dan langkahnya yang lemah membuat mereka segera berkumpul mendekat, merangkul Alice dan membawanya duduk di salah satu kursi disana.

"Kak Alice, darimana saja?" tanya salah satu dari mereka dengan nada cemas.

"Kami sudah dengar kabar buruk itu, Kak. Kami ikut berduka," lanjutnya dengan suara bergetar. Yang lain mengangguk, tampak jelas kekhawatiran di wajah-wajah kecil mereka.

"Kami mencari Kakak dari pagi," ujar yang lain. "Kak Rania sekarang masih mencari keberadaan Kakak di sekitar kota. bahkan kak Rey juga ikut berpencar mencari mu. Dia sangat khawatir, Kak."

Tak satu pun dari kata-kata mereka mampu membangkitkan respons dari Alice. Dia hanya duduk di sana, menatap kosong ke depan, masih terperangkap dalam keheningan yang dingin.

Anak-anak itu saling berpandangan, bingung dan sedih melihat keadaan Alice yang seperti ini.

Tak lama kemudian, langkah kaki terdengar dari kejauhan, dan Rania muncul dengan wajah penuh kelelahan dan keputusasaan. Napasnya tersengal-sengal setelah seharian mencari keberadaan Alice di sekeliling kota tanpa hasil. Matanya tampak sayu, tertekan oleh rasa khawatir yang semakin membebani hatinya.

Sebelumnya, Rania, Rey  dan anak-anak jalanan lainnya sudah sempat mengunjungi makam Erlangga. namun mereka tidak bertemu Alice yang sudah pergi. kabar meninggalnya papah Alice sampai kepada Rey lebih dulu melalui Anjani ibu Danzel. 

Pada saat itu juga Anjani sempat ingin memberitahu Rey jika Alice sedang membutuhkan bantuan, tetapi sayangnya Handphone Rey dalam kondisi mati dan baru bisa hidup di pagi harinya.

"kak Rania, kak Alice ada disini."ucap salah satu anak yang menghampiri Rania 

Rania terkejut dan langsung berlari mendekat, matanya terbelalak saat melihat Alice duduk diam di dikelilingi oleh anak-anak jalanan. 

"Alice!" seru Rania pelan, suaranya parau. Ia berlutut di hadapan Alice, menatap wajah temannya yang begitu kosong.

Rania menunduk, tak tahu harus berkata apa lagi. Dia hanya bisa menatap Alice dengan penuh kesedihan, merasakan perih yang sama saat melihat temannya yang dulu begitu kuat kini hancur oleh beban yang begitu berat.

Tiba-tiba, Alice mengangkat kepalanya perlahan, dan dengan tatapan sayu yang tak berdaya, dia menatap Rania. Bibirnya bergetar, dan suaranya terdengar pelan."Rania... papahku telah meninggalkan aku... sekarang aku...aku benar-benar sendirian di dunia ini."

Rania menatap Alice dengan mata berkaca-kaca."kamu tidak sendirian Alice, aku dan anak-anak disini akan selalu ada untukmu."

"itu benar kak Alice, kami akan menemani kakak selamanya. jangan pernah merasa sendirian, kami berjanji akan melindungi dan melayani kak Alice sepanjang hidup kami."

Alice tertegun mendengar kata-kata mereka, hatinya tersentuh oleh kepedulian dan kasih sayang yang mereka berikan tanpa syarat. 

Detik berikutnya Rania, dan semua anak-anak disana memeluk Alice dengan erat. pelukan itu terasa hangat dan penuh dukungan, membuat Alice sedikit lega dalam kesedihannya.

Tiba-tiba, suara lembut namun tegas terdengar dari arah belakang mereka. "Aku juga berjanji akan menjaga kalian semua," 

Alice dan Rania menoleh, dan di depan mereka berdiri Rey, menatap keduanya dengan pandangan penuh keteguhan. "Alice, Rania... aku akan selalu ada untuk kalian berdua sampai kapanpun."

Rey tampak kelelahan setelah seharian ikut mencari Alice, tetapi meski tubuhnya lelah, tekadnya untuk berada di sisi mereka jelas terlihat.

"Alice, kamu tidak perlu menghadapi semuanya sendirian," kata Rey lagi. "Kami semua di sini bersamamu. Apa pun yang terjadi, kita akan melewatinya bersama." Rey menatap Alice kemudian beralih menatap Rania yang setuju dengan ucapannya 

Pelan-pelan, Alice mengangguk, air mata kembali menggenang di matanya. 

Dalam pelukan hangat dan dukungan dari orang-orang di sekelilingnya, Alice mungkin akan menemukan cara untuk bangkit dari kehancuran yang dia rasakan saat ini.

**

Waktu berlalu begitu cepat, ibarat hari-hari berlari dari satu ke yang berikutnya. Alice, meski masih dibayangi oleh duka yang mendalam, mulai menemukan cara untuk melanjutkan hidupnya. Dukungan yang datang dari teman-teman di sekelilingnya menjadi kekuatan yang tak terduga.

Megan dan Mike ikut serta memberikan dukungan untuk Alice, bahkan Stella yang berada di penjara ikut prihatin dan menguatkan Alice.

Di sisi lain, Rey dan Rania tetap menjadi bagian penting dari keseharian Alice. Mereka selalu memastikan Alice tidak merasa sendiri,  kini seperti menjadi keluarganya sendiri.

Saat ini, Alice tinggal bersama Rania di bawah kolong jembatan—suatu kondisi yang bagi kebanyakan orang mungkin sulit, namun bagi Alice, itu tidak menjadi masalah. Di sana, ia menemukan ketenangan dan kebersamaan dalam hidupnya. Tempat yang sederhana itu justru memberikan rasa aman.

Biaya sekolah Alice sebelumnya sudah dibayar lunas oleh papah Erlanga. dan untuk biaya hidup Alice, dia masih bisa menggunakan tabungan miliknya. terkadang Alice juga bekerja keras ikut membantu Rania menjual bunga di pinggir jalan saat selesai sekolah dan di hari libur.

Dunia terasa indah jika Alice melalui semuanya dengan keihklasan dan ketabahan. kini dengan kebahagiaannya yang sederhana Alice tak lagi memikirkan tentang Danzel, seseorang yang telah mencuri hatinya sekaligus menghancurkan perasaannya.

Sementara itu, di sisi lain, Danzel masih belum berubah. Cintanya kepada Rachel membuat mata dan hatinya buta, hingga ia menutup diri dari semua hal yang berkaitan dengan Alice. Danzel tidak lagi menghiraukan kehadiran Alice di sekitarnya, seolah-olah masa lalu mereka tidak pernah ada. Ia terjebak dalam dunia yang dibangun oleh harapan dan impian bersama Rachel, tanpa menyadari bahwa ia telah mengabaikan seseorang yang pernah begitu berarti dalam hidupnya.

Alice menyaksikan semua ini dengan rasa campur aduk. Di satu sisi, ia merasa lega melihat Danzel bahagia, tetapi di sisi lain, rasa sakit itu tetap menggerogoti hatinya. Di dalam hatinya, Alice tahu bahwa perasaan itu tidak akan hilang begitu saja.

Dengan kemurnian dan ketulusan hatinya, Alice akan tetap menjaga cinta itu sebaik mungkin sampai kapanpun.

**

Baiklah, kita tutup kisah Alice dan Danzel di season satu di sini. Nantikan kelanjutannya di season berikutnya, di mana kita akan mendalami perjalanan baru yang akan dihadapi Alice.

termasuk pertemuan dengan karakter baru dan tantangan yang lebih mendalam. Kisah ini belum berakhir, dan masih banyak yang belum terungkap terutama tentang perasaan Danzel. apakah benar Danzel tidak memiliki rasa cinta sedikitpun untuk Alice? Akankah dia menyesal telah menyia-nyiakan cinta Alice?

Apa yang ingin kamu eksplorasi di season selanjutnya?

1
Queens
thor ngk lanjut lgi kah?😩😩
ADZAL ZIAH
izin mampir kak ❤ dukung karya aku juga ya kak~
范妮·廉姆
Hai, ka. Perkenalkan saya Pocipan dari Gc Bcm, ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm untuk belajar bersama mentor senior kita dan di Gc kita juga sedang mengadakan Event dengan reward yang menarik.
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
merem ya 😏
Bassama D,z
aku udah mampir nih jangan lupa mampir di karya aku juga ya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!