NovelToon NovelToon
Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Mata-mata/Agen / Persaingan Mafia
Popularitas:534.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Siti H

Arya, seorang pria yang memiliki istri yang sangat cantik dan juga memiliki seorang putera yang masih balita harus menelan pil pahit saat mengetahui sang istri dijodohkan oleh keluarganya dengan pria kaya raya.

Hal yang menyakitkannya, sang istri menerima perjodohan itu dan berniat melangsungkan pernikahan meskipun mereka belum sah bercerai.

Semua itu karena Arya dianggap pria miskin dan tak layak mendampingi Tafasya yang cantik dan memiliki body sempurna.

Akan tetapi, dibalik semua itu, ternyata Arya sedang menyembunyikan jati diri yang sebenarmya. Siapakah Arya,?

Bagaimana kisah selanjutnya, maka ikuti novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-27

Braaaaaak....

Suara tendangan dipintu terdengar begitu sangat keras dan hal itu membuat Tony tersentak kaget.

"I-ibu, kemana saja?" Tony berusaha untuk bangkit, akan tetapi ia merasakan sakit yang begitu berat dibagian kepalanya.

"Diamlah, Kau! Sungguh tidak berguna! Menangkap Tafasya saja tidak becus!" wanita itu melemparkan tas jinjingnya sembarang arah. Ia sangat kesal hari ini.

Tony merasa jika ibunya sangat berlebihan. Ia bukan tidak berusaha, tetapi hanya nasibnya saja yang sial karena ada yang menolong wanita itu.

"Ibu jangan menyalahkanku! Aku sudah berupaya semaksimal mungkin, hanya saja ada yang datang menolongnya, dan dua temanku juga menjadi korban, masih untung aku tidak dijadikan santapan buaya!" Tony mencoba membela dirinya. Ia ingin sebuah validasi jika ia benar sudah maksimal.

"Hah! Bullshit! Bilang saja jika kau tak mampu!" Ani tak ingin kalah. Ia menganggap jika Tony tak dapat ia andalkan.

"Sebenarnya Tafasya itu saudari kandungku atau bukan-sih!" tanya Tony penasaran.

Ani menoleh kearah puteranya dengan tatapan tajam. "Apa perlu aku menjelaskannya padamu?!" jawabnya dengan dingin.

"Tentu saja! Karena selama ini aku hanya mengikuti semua perintah ibu tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi!" cibir Tony.

Ani tersenyum sinis. Tentu saja ia selama ini memanfaatkan puteranya untuk mendapatkan tujuannya. Sayangnya yang terjadi tidak sesuai ekspektasinya. Dimana niatnya ingin menguasai harta suaminya, justru hanya mendapatkan sisa-sisanya saja, bahkan ia tak menemukan siapa pengacara yang telah menyimpan dokumen wasiat untuk warisan sang suami.

"Tentu saja dia bukan kakak kandungmu! Karena kalian berasal dari orangtua yang berbeda! Sialnya aku tidak memiliki keturunan dari papanya, sehingga kekayaan itu sangat sulit untuk kudapatkan, meskipun pria itu sudah tewas!" ungkap Ani dengan jelas.

Seketika Tony teringat akan peristiwa beberapa tahun lalu. Dimana ia membantu ibunya untuk memberikan racun pada minuman pria yang selama ini sudah memberinya kehidupan sedari usia dua tahun.

Ia dan Tafasya bertemu dalam satu keluarga saat meteka masih sama bayi. Ibu dan papanya Tafasya menikah dalam kondisi single dengan membawa satu anak masing-masing.

"Oh, berarti aku dengannya tidak ada ikatan apapun! Maka ini sangat menguntungkanku!" Tony terlihat sumringah dibalik tubuhnya yang terasa remuk redam.

"Ibu tak mau tau! Kamu harus menemukan wanita itu. Kita sudah kehabisan uang, dari mana lagi harus mendapatkannya jika bukan dari memanfaatkan Tafasya!" Ani mendengus kesal! Lalu beranjak dari kamar Tony dan meninggalkan pemuda sialan itu.

****

Lampu hijau menyala. Para pengendara mulai bergerak menuju arah mereka masing-masing, dan begitu juga halnya dengan sang wanita berhijab.

Arya bingung mengapa.sang wanita mau naik motor, sedangkan secara finansial, jelas ia memiliki beberapa koleksi mobil mewah.

Pria itu tak dapat menyapanya, sebab ia memiliki urusan yang lain untuk segera ia selesaikan.

Mobil yang dikendarainya melaju dengan kecepatan tinggi dan ia menuju arah yang berbeda dengan sang wanita.

Ia membelah jalanan yang padat akibat aktifitas masyarakat yang rutin setiap harinya.

Pria itu mengemudi menuju sebuah jalanan sunyi dan menempuh perjalanan hingga dua jam lamanya.

Arya menghentikan mobilnya didepan sebuah bangunan yang terlihat terbengkalai dan orang mengira jika itu hanyalah bangunan kosong yang tidak berpenghuni. Entah siapa yang akan ditemuinya saat ini.

Ia terlihat menyapu pandangannya pada setiap arah untuk memastikan jika tidak ada yang membuntutinya.

Ia melangkah memasuki bangunan tersebut dan menaiki anak tangga yang terlihat sangat berdebu dan juga kotor.

Derap langkah kakinya terdengar begitu ringan. Sesekali ia berhenti, lalu menoleh kearah belakang, dan menyapu pandangannya pada setiap semak belukar yang mengelilingi bangunan tersebut.

Instingnya mengatakan jika sesuatu sedang mengintainya. Perlahan ia memperhatikan beberapa pasang sepatu yang terlebih dahulu naik sebelum dirinya.

Ia mengambil sebuah balok kecil sepanjang satu setengah meter yang berada tak jauh darinya dengan menggunakan kaki kanannya.

Setelah ia mendapatkannya, pria itu menatap lurus kedepan, dan sebuah desingan peluru menuju kearahnya.

Wuuuuss....

Ia menghindar dengan memiringkan tubuhnya kesisi kiri, dan timah panas itu meleset mengenai angin saja. Kemudian terlihat seseorang dari atas lantai dua uang belum sempat ia tapaki menyerangnya dengan hujanan peluru yang berasal.dari sebuah pistol.

Arya menggerakkan balok ditangannya dengan cepat untuk menangkis peluru tersebut, dan ketika pria yang menjadi lawannya kehabisan peluru, ia melemparkan balok tersebut kearah lawannya hingga mengenai kaki pria itu dan membuat musuhnya terjungkal kebelakang.

Ia bergegas naik kelantai dua dengan berlari diatas tangga. Lawannya berusaha untuk bangkit dengan meringis kesakitan.

Priq berpakaian hitam itu meraih balok yang dilemparkan Arya sebagai penopang tubuhnya untuk bangkit.

Kemudian berdiri menatapnya dengan ringisan yang mengejek. Lalu ia memutarkan balok yang dipegangnya diudara, dan melangkah cepat menyerang Arya dengan menghantamkan balok kayu tersebut.

Arya merundukkan kepalanya, dan balok kayu melewatinya. Lalu memutar kakinya dan memberikan sebuah jegalan dengan gerakan menggunting lawannya dan 0ria itu kembali terjungkal, lalu Arya merampas kembali balok kecil tersebut dan memberikan tendangan pada pria yang menjadi lawannya.

"Aaaaarrgh....," pekik.pria itu kesakitan.

Saat ia akan kembali memberikan tendangannya, sebuah tepuk tangan menghentikannya.

Pok...pok..pok...

"Bagus! Nyalimu ternyata masih seperti dulu, Letnan!" ucap seseorang dengan nada sinis.

Arya menoleh kearah pria yang meledeknya. Tampak ia dan dua pria lainnya sedang menyandera seseorang dengan senjata api kaliber ditodongkan pada kepala sang sandera.

Arya mendenguskan nafasnya dengan berat. Ia tidak menduga jika mereka mengetahui keberadaan pria yang kini mereka sandera.

"Letakkan senjatamu, atau aku akan menghabisinya," ucap pria itu dengan senyum yang sangat menjijikkan. "Oh, iya, aku ingin mengucapkan terimakasih padamu, sebab ternyata istrimu yang cantik itu sudah aku cicipi, dan rasanya sungguh luar biasa!" pria itu kembali menimpali ucapannya.

Seketika Arya merasa tersinggung. Entahlah, ia masih merasa sakit jika ada orang yang menyinggung wanita yang telah melahirkan puteranya.

"Oh, Sorry. Kalian sudah bercerai, ya? Jadi siapa saja boleh memakainya," ledek pria itu lagi.

Arya mencoba mengendalikan emosinya, dan menatap pria dihadapannya dengan dingin.

"Aku katakan letakkan senjatamu, atau pria ini aku hadiahkan timah panas!" pria itu kembali mengancam.

Arya menjatuhkan balok ditangannya ke lantai dengan kasar. Kemudian sang lawan meminta kepada anak buahnya untuk memeriksa Arya apakah menyimpan senjata lainnya dibalik pakaiannya.

Setelah tak menemukan senjata apapun, pria yang tak lain adalah Tomy, tersenyum sumringah. "Tanda tangani kerjasama perusahaanmu untuk memproduksi makanan bagi anak dengan bahan menggunakan sabu, agar para anak-anak yang mengkonsumsinya ketagihan dan terus membeli makanan produkmu dan kau memasok barang itu dariku!" Tomy mengulurkan berkas perjanjian dan kontrak kerja pada Arya.

1
putra jaya
bagus dan mantap ceritanya
Atang Priatna
aku pembaca merasa terhibur smoga aku bisa baca karyamu lagi adios permios.
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Achmad
lumayan thor
Umi Fatonah
wah keren tafasya dapet dokter nih
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
sayangnya para reader g diundang resebsi. 😁
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
naaaaah...
ini pas banget, ini menunjukkan jika tafasya yg sekr bukanlah tafasya yg dulu
Asbullah Bullah
Luar biasa
Om Barra
Biasa
Rino Wengi
mantab Thor ceritanya.. teruslah berkarya 👏👏👏👏
Kadek Bella: trima kasih thoor,,, bagus ending
Siti H: terimaksih
total 2 replies
Siti Hajar
terbaik thor👍👍👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Ade Asfa
mantap sukses selalu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wow.. endinya hebat...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
huwaaaaaa.. mewekkkk kk
Aryan Tow
tadi nya mau lanjutin baca, tapi JD jijik dengan alur cerita nya yg naif.
Aryan Tow: maaf Thor ku gak lanjutin bacanya, karena ku gak suka aja ma karakter mcnya.. jd bikin emosi./Pray/
Siti H: terimakasih sudah singgah... semoga harimu menyenangkan. setidaknya sampai diakhir agar tau bagaimana cerita ini menarik atau tidaknya🙏
total 2 replies
new user
Ok mantap, udh baca dari masih update sampe end
Zulkarnain Husain
novel Yang menrik
terima kasih thor
^ã^😉
👍👍👍👍👍
Riani Y.A
trimakasih kak author
Sekti Ibue'BilFa
yeayyyy happy ending semuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!