NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Sementara itu, di cafe, Ardo dan Desi duduk di ruang yang sepi di lantai dua untuk berbicara. Ardo menceritakan semua yang di ceritakan Irwan kepada dirinya dan kedua adiknya kepada Desi. Setelah mendengar cerita Ardo, Desi menunduk,

“Berarti...gue menghalangi om Irwan menyelamatkan mama,” ujar Desi perlahan.

“Jangan mikir kayak gitu, walau lo ga menghalangi pun, gue yakin om Irwan bakal menghentikan ekspedisinya, seperti yang gue bilang, dia tau motif di balik ekspedisi itu,” balas Ardo.

“Tapi....mama dan om Adit jadi masih di dalam situs itu,” ujar Desi.

“Itu benar, makanya gue berniat pergi ke cisarua hari sabtu besok sampai senin, gue mau bicara ama om Irwan,” balas Ardo.

“Gitu ya,” balas Desi menunduk.

“Kalau lo ikut aja gimana ?” tanya Ardo.

Desi langsung mendongak dan menatap wajah Ardo di depannya, kemudian dia menoleh ke samping,

“Ga apa apa kalo gue ikut ?” tanya Desi.

“Gue rasa ga masalah, mama lo juga terlibat kan, lagian kalau berdua gue rasa kita bisa lebih mudah bicara sama om Irwan, bener ga,” jawab Ardo.

Desi terdiam sesaat kemudian dia mengambil gelas kopinya dan minum, setelah menaruh kembali gelasnya di meja,

“Kalau begitu, gue ikut, makasih ya Do,” balas Desi.

“Kenapa juga makasih, aneh,” balas Ardo.

“Ngomong ngomong, tadi gue nonton apa yang terjadi di rumah lo barusan, makhluk itu rupanya muncul,” ujar Desi.

“Lo tau makhluk itu ?” tanya Ardo.

“Waktu gue beberapa kali menghalangi ekspedisi, gue pernah sekali bertemu makhluk itu, tapi waktu itu gue ketemunya di dalam hutan dan kayaknya dia berasal dari arah situs itu berada, pas gue berhasil mengalahkan makhluk itu, ekspedisi om Irwan baru muncul, jadi asumsi gue, makhluk itu bukan teman dari ekspedisi si Franki itu,” jawab Desi.

“Hmmm....gitu ya, tapi kok makhluk itu dateng sama si Franki ke rumah gue ?” tanya Ardo.

“Itu yang gue ga tau, gue sendiri juga kaget melihat makhluk yang sama seperti yang gue lawan di hutan muncul di rumah lo,” jawab Desi.

“Kalau si Franki itu bisa mengendalikan makhluk seperti itu, berarti gawat dong, gue dan elo mungkin ga masalah, tapi ade ade gue dan om Irwan dalam bahaya,” gumam Ardo.

“Iya bener, tetangga lo om nya si Franki itu lagi, dia pasti udah kasih tau si Franki soal keluarga lo,” tambah Desi.

[Mengenai Adelia, Andini dan Anisa, aku akan melindungi mereka, tapi untuk Irwan aku tidak bisa melindungi dia.]

“Kenapa begitu ?” tanya Ardo.

[Karena dia tidak ada hubungan dengan nenek mu.]

“Hah...gue ga ngerti, maksud lo apa ?” tanya Ardo.

[Nanti kamu akan tau sendiri.]

“Lah kalo gue ? gue kan juga ga ada hubungan dengan nenek dia,” ujar Desi sambil menunjuk Ardo.

[Saat ini kamu belum tahu, tapi aku katakan kamu ada hubungan dengan nenek dari almarhum mama Ardo. Itu sebabnya aku menolong mu selain karena kamu adalah salah satu dari penolong ku.]

“Tunggu dulu, berarti gue dan dia saudara gitu ?” tanya Ardo sambil menunjuk Desi di depan nya.

[Ada hubungan itu bukan berarti saudara kan.]

“Ah jadi bingung, trus gimana cara lo melindungi ketiga ade gue ?” tanya Ardo.

[Aku terus memantau mereka dari sini, kalau ada sesuatu yang bisa mencelakai mereka, aku akan atasi dengan segera sebelum terjadi.]

“Ya udah, gue ngerti, gue percaya ama lo,” balas Ardo.

[Terima kasih, serahkan saja padaku.]

“Oh satu lagi, seandainya Helmi yang sekarang ada di kos jadian ama Adelia berarti dia di lindungi juga kan ?” tanya Desi.

“Lah kok lo nanya nya gitu ? gue belom restuin loh,” balas Ardo.

[Kalau kalian berdua menginginkan nya, aku bisa membuat pengecualian.]

“Lah...begitu ? kalau gitu om Irwan sekalian,” ujar Ardo.

[Baiklah, aku mengerti.]

“Trus kenapa lo inget si Helmi ? aneh,” ujar Ardo sambil menatap Desi.

“Yah gimana ya, abisnya dia ganteng sih dan rasanya sayang kalau dia sampe kenapa napa,” balas Desi.

“Hoo jadi lo naksir si Helmi, rebutan sana sama Adel,” ujar Ardo tersenyum.

“Astaga lo tuh ye, gue bilang dia ganteng itu secara umum, emang kalau gue bilang ganteng ama cowo yang menurut para gadis ganteng, trus artinya gue naksir dia gitu ? enak aja lo, asal lo tau ya, gue ga suka berondong, tapi gue juga ga suka om om, huh,” balas Desi.

“Dih...kok jadi sewot, gue bercanda kale,” balas Ardo.

“Rese, emang sekarang waktunya bercanda apa,” balas Desi yang masih cemberut.

“Ya udah sori, trus lo sekarang udah paham kan, mau balik ?” tanya Ardo.

“Besok lo ada kelas ga ?” tanya Desi.

“Ga ada, gue rencana mau ke gym pagi,” jawab Ardo.

“Ya udah, gue ikut sekalian,” balas Desi.

“Ok ok, sekalian kenalan ama mas Restu jadi lo ga di curigai lagi,” balas Ardo.

“Oh ya, kalo lo tinggal di sini, sekolah Andin dan Anisa jadi jauh dong ?” tanya Desi.

“Ya, mereka gue minta naik taksi online aja besok, trus berikut nya baru naik mobil,” jawab Ardo.

“Hah...lo emang punya mobil ?” tanya Desi.

“Besok baru mau beli, yang second aja, yang penting bisa buat jalan ke cisarua, walau gue tau Helmi ada mobil, gue juga mau bawa mobil sendiri just in case,” jawab Ardo.

“Emang lo ada sim ?” tanya Desi.

“Sim mobil ada, gue udah bikin sejak tahun lalu, besok temenin gue sekalian ya,” jawab Ardo.

“Iya, besok,” balas Desi.

“Ya udah, yuk balik, ni cafe udah ga ada orang,” balas Ardo sambil berdiri.

“Iya, ayo,” balas Desi.

Keduanya berjalan turun dari lantai dua kemudian menuju kasir yang berada di lantai satu. Setelah membayar minuman mereka, keduanya berjalan menuju ke kos kosan mereka. Sepanjang jalan Desi mencuri melihat wajah Ardo yang jalan di sebelahnya,

“Do, sori, gue mau tanya boleh ?” tanya Desi.

“Nanya apa ?” tanya Ardo.

“Lo deket ama si Lisna ya ?” tanya Desi.

“Ah ga juga, gue sih kenal doang, yang deket ama dia si Oki tuh, kenapa emang ?” tanya Ardo.

“Enggak, kalau bisa jangan terlalu deket ama Lisna, dia kagak beres,” jawab Desi.

“Kaga beres kenapa ?” tanya Ardo heran.

“Waktu ketemu di resto padang, lo udah kenal Beringin kan, masa lo ga ngerasain ada yang ga beres,” jawab Desi.

“Gue ga ngerasain apa apa tuh,” balas Ardo.

“Ya udah, ga apa apa juga sih kalo ga ngerasain apa apa, tapi janji ama gue, jangan deket deket dia, ngerti ya,” balas Desi.

“Hmmm lo cemburu ?” tanya Ardo.

“Hah...siapa cemburu, parah, gue nasihati lo begitu bukan karena ada apa apanya, gue ngerasain ada yang ga beres di cewe itu dan gue peringati lo supaya lo ga kenapa napa, lagian lo juga kalau gue bilangin....(dan seterusnya),”

Ardo hanya tersenyum mendengar ocehan Desi di sebelahnya di iringi tangannya yang memukul pangkal lengan nya, dia melirik melihat wajah Desi yang merah walau mulutnya terus berbicara tanpa henti dan sesekali membetulkan kacamata nya.

"Yap...dia Intan," ujar Ardo dalam hati sambil tersenyum.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!