Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#27. KIYD.
Malam ini, Nadia hanya bisa membolak-balikkan raganya di atas tempat tidur. Gelisah, ya itulah yang dirasakannya saat ini.
Baju pengantin sudah di pesan, seluruh urusan pernikahannya telah di urus oleh anak buah Leo.
Dirinya hanya tinggal menghitung hari, kurang dari tiga pekan lagi maka statusnya akan berubah.
Dari seorang janda, menjadi nyonya dari seorang pengusaha hebat yang berjaya. Bukan mengenai saham pada perusahaan Rajasa yang dipikirkannya, meski Leo memang telah mengatakan bahwa semua itu akan menjadi miliknya.
Satu hal yang sangat menganggu pikirannya akhir-akhir ini. Membatalkan pun tak mungkin, Leo terlihat begitu tulus padanya.
"Bagaimana ini? Pantaskah wanita yang tak sempurna sepertiku mendapatkan pria sebaik dirinya,?"gumam Nadia lirih, dengan mata terpejam serta kedua tangan saling menggenggam di atas dadanya.
"Aku tidak ingin mengecewakannya," gumamnya lagi seraya bergerak miring lalu memeluk guling.
"Aku ingin membahagiakannya. Memberinya keluarga yang sempurna seperti yang diimpikan selama ini. Oh Leo, apa kau telah berpikir sejauh itu?" racau Nadia yang hampir tenggelam dalam kantuknya, karena jam telah menunjukkan pukul dua dini hari.
"Leo, maafkan aku ...." Nadia m akhirnya terlelap, hingga sepasang tangan kekar menaikkan selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Senyum pun tercipta dari kedua bibir sensualnya itu. Jemarinya terulur, menyibak surai yang menutupi wajah damai tanpa polesan.
Pria gagah perkasa itu, dimana dirinya hanya mengenakan kaus dan celana pendek saja. Hingga menampakkan beberapa otot halus pada lengannya.
Leo berjongkok, menatap dalam wajah yang kini terlihat tenang.
"Jangan terlalu banyak berpikir." Pria itu mengelus lembut pipi yang halus macam porselen itu.
"Cukup jadi pengantinku saja." Wajah rupawan itu mendekat dan ...
Cup.
Sebuah kecupan ringan mendarat di kening Nadia.
"Mimpikan aku."
"Aku tidak menyalahi takdir dan menyesali kenyataan, jika diriku saat ini, hatiku serta pikiranku sudah berada di bawah kendali mu Nadia. Aku sepatutnya bersyukur kepada semesta. Karena wanita yang mengendalikan ku adalah wanita hebat sepertimu. Ya, sekarang aku mengakui jika dirimu sebenarnya lebih hebat dibandingkan aku. Diriku telah kalah karena saat ini sudah terhanyut dengan perasaanku padamu. Ternyata semua melegakan, karena pada akhirnya aku harus mengakuinya," ucap Leo pelan.
_________
Suara gegap gempita musik di lantai disco membuat dada ikutan berdentum.
Para eksekutif muda turun melantai bersama para partner mereka.
Rata-rata mereka adalah workaholic, bekerja keras dengan gila demi uang hingga stress, lalu mereka membuang uang ke klab malam atau diskotik demi melepas penat dan stress mereka.
Sungguh ironi bukan?
Bergerak-gerak macam cacing yang kepanasan ketika di tabur garam.
Bau minuman beralkohol merebak dari sudut ke sudut yang lain.
Belum lagi asap rokok yang menguar hampir di setiap sudut hingga nampak berkabut karena kepulan dari batangan rokok yang mengepul.
Adegan tak senonoh dari beberapa pasangan tak resmi, adalah pemandangan yang lazim dan lumrah di tempat seperti ini.
"Blue, kenapa semua cewek cakep ngumpul di tempat lu si?" protes Black, yang tengah asik mengunyah kacang.
"Mana gue tau." cuek Blue yang asik menghabiskan pisang bakar coklat keju pesanannya.
Gara-gara, Red dan Black yang mengajaknya ketemuan dadakan, dirinya jadi tak sempat makan malam.
"Kalian berdua diamlah!" tegur Red yang sedari tadi tengah mengincar seorang wanita di ujung sana. Dimana wanita itu tengah sendirian dan hampir mabuk.
Blue nyatanya tak bisa menolak ajakan Black dan Red untuk pergi ke tempat yang terkutuk ini.
Meskipun dirinya tidaklah suci dan sebening embun pagi. Akan tetapi, Blue memang tak suka tempat bising macam begini.
Blue, lebih suka melepas penatnya dengan beradu di area balap.
"Pergilah kalian! Aku bukan orang yang tepat. Bermain wanita cukup pada masa laluku saja, di usia yang segini sudah bukan waktunya main-main. Aku harus mulai memikirkan penerusku di masa depan," tegas Blue panjang lebar.
Karena para wanita itu sangat pemaksa.
"Dih, hari gini mikirin nikah!" ketus wanita seksi itu seraya menjauh.
Ada yang pergi karena di usir bukan berati takkan ada lagi yang datang. Buktinya, dua orang wanita cantik berpakaian kurang bahan dengan lekuk tubuh yang mencuat menggoda, menghampiri mereka dengan lenggak lenggok pinggulnya yang menjijikkan.
"Halo!" sapa keduanya dengan suara yang dibuat-buat demi membangkitkan gelora pria-pria yang tengah panas karena minuman beralkohol.
Minuman yang telah membakar tenggorokan serta napsu mereka.
Tapi tidak dengan Black dan Blue.
Keduanya adalah pakar minuman.
Mereka tidak akan semudah itu untuk mabuk.
Black mendapat kode dari Red yang duduk tak jauh dari ia dan Blue.
"Wah, gak di cari ternyata datang sendiri. Kemarilah," panggil Black antusias. Sepasang mata nakalnya tengah memindai dari atas hingga bawah tubuh wanita dihadapannya.
"Kau terlalu tua untukku," tolak Blue, ketika tangan wanita yang satunya lagi mendarat mulus di bahunya, serta memainkan rahang halusnya.
Setelah mendapat penolakan darinya, wanita itu hendak beralih mendekati Black.
Jadilah kini pengawal Leo itu di apit oleh dua orang wanita seksi.
"Aku suka tugas begini," batin Black.
Sementara, Red memberinya tatapan sinis.
...Bersambung...
sok suka sendiri klo keluar .. ntar yang salah black pula ...
mantan lakinya jg .. masih aja sok dekat .. otaknya sudah rusak
di pantai saat penyerangan aja waktu itu gak bisa ngapa-ngapain..
skrg kebanyakan gaya mau keluar ..
Guys sekalian aku mau promosi karya ku yah hehe JUDULNYA Burning love (Candra & Ayana)